a. Respon adaptif
Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
Konsep diri positif adalah apabila individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang
negatif dari dirinya.
b. Respon maladaptif
Adalah respon individu dalam menghadapi masalah dimana individu tidak
mampu memecahkan masalah tersebut. Respon maladaftifnya adalah :
Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya
yang negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
Kerancuan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas sehingga tidak
memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan
Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu mempunyai
kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu berhubungan sengan orang lain
secara intim. Tidak ada rasa percaya diri atau tidak dapat membina hubungan
baik dengan orang lain
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis menurut Ade herman
(2011) adalah penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali,
kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal
diri yangtidak realistis.
a. Citra tubuh :
Kehilangan atau kerusakan bagian tubuh,
Perubahan ukuran, bentuk dan penampilantubuh akibat penyakit,
Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh,
Proses pengobatan seperti radiasi dan kemoterapi.
b. Harga diri :
Penolakan,
Kurang penghargaan, Pola asuh overprotektif, otoriter, tidak konsisten, terlalu
dituruti, terlalu dituntut,
Persaingan antar saudara,
Kesalahan dan kegagalan berulang
c. Peran :
stereotipik peran seks,
Tuntutan peran kerja,
Harapan peran kultural.
d. Identitas :
Ketidak percayaan orang tua,
Tekanan dari peer gruup,
Perubahan struktur sosial.
2. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian anggota
tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan, serta
menurunnya produktivitas. Harga diri kronis ini dapat terjadi secara situasional
maupun kronik.
1. Trauma : Masalah spesifik dengan konsep diri adalah situasi yang membuat
individu sulit menyesuaikan diri, khususnya trauma emosi seperti penganiayaan
seksual dan phisikologis pada masa anak-anak atau merasa terancam atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya.
2. Ketegangan peran : rasa frustasi saat individu merasa tidak mampu melakukan
peran yang bertentangan dengan hatinya atau tidak merasa sesuai dalam
melakukan perannya. Ketegangan peran ini sering dijumpai saat terjadi konflik
peran, keraguan peran dan terlalu banyak peran. Konflik peran terjadi saat
individu menghadapi dua harapan yang bertentangan dan tidak dapat
dipenuhi. Keraguan peran terjadi bila individu tidak mengetahui harapan peran
yang spesifik atau bingung tentang peran yang sesuai. (a) Trauma peran
perkembangan, (b) Perubahan nurmatif yang berkaitan dengan pertumbuhan, (c)
Transisi peran situasi, (d) Perubahan junlah anggota keluarga baik bertambah atau
berkurang, (d) Transisi peran sehat-sakit, (e) Pergeseran kondisi klien yang
menyebabkan kehilangan bagian tubuh, perubahan bentuk, penampilan dan fungsi
tubuh, prosedur medis dan keperawatan.
3. Perilaku : (a) Citra tubuh yaitu Menolak menyentuh atau melihat bagian tubuh
tertentu, Menolak bercermin, Tidak mau mendiskusikan keterbatasan atau cacat
tubuh, Menolak usaha rehabilitasi, Usaha pengobatan mandiri yang tidak tepat,
Menyangkal cacat tubuh. (b) Harga diri rendah di antaranya Mengkritik diri atau
orang lain, Produktivitas menurun, Gangguan berhubungan, Keteganggan peran,
Pesimis menghadapi hidup, Keluhan fisik, Penolakan kemampuan diri,
Pandangan hidup bertentangan, Destruktif kepada diri, Menarik diri secara sosial,
Penyalahgunaan zat, Menarik diri dari realitas, Khawatir, Merasa diri paling
penting, Distruktif pada orang lain, Merasa tidak mampu, Merasa bersalah,
Mudah tersinggung/marah, Perasaan negatif terhadap tubuh. (c) Keracunan
identitas di antaranya Tidak ada kode moral, Kepribadian yang bertentangan,
Hubungan interpersonal yang ekploitatif, Perasaan hampa, Perasaan mengambang
tentang diri, Kehancuran gender, Tingkat ansietas tinggi, Tidak mampu empati
pada orang lain, Masalah estimasi. (d) depersonalisasi meliputi afektif
: Kehidupan identitas, Perasaan terpisah dari diri, Perasaan tidak realistis, Rasa
terisolasi yang kuat, Kurang rasa berkesinambungan, Tidak mampu mencari
kesenangan. Perseptual : Halusinasi dengar dan lihat, Bingung tentang
seksualitas diri, Sulit membedakan diri dari orang lain, Gangguan citra tubuh,
Dunia seperti dalam mimpi. Kognitif : Bingung, Disorientasi waktu, Gangguan
berpikir, Gangguan daya ingat, Gangguan penilaian, Kepribadian ganda.
3. Mekanisme Koping
Mekanisme koping jangka pendek yang biasa dilakukan klien harga diri rendah
adalah kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis, misalnya pemakaian
obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus-menerus. Kegiatan mengganti identitas
sementara, misalnya ikut kelompok sosial, keagamaan dan politik. Kegiatan yang
memberi dukungan sementara, seperti mengikuti suatu kompetisi atau kontes
popularitas. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara, seperti
penyalahgunaan obat-obatan. Jika mekanisme koping jangka pendek tidak memberi
hasil yang diharapkan individu akan mengembangkan mekanisme koping jangka
panjang, antara lain adalah menutup identitas, dimana klien terlalu cepat mengadopsi
identitas yang disenangi dari orang-orang yang berarti tanpa mengindahkan hasrat,
aspirasi atau potensi diri sendiri, identitas negatif, dimana asumsi yang bertentangan
dengan nilai dan harapan masyarakat. Sedangkan mekanisme pertahanan ego yang
sering digunakan adalah fantasi, regresi, disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan
marah berbalik pada diri sendiri dan orang lain.
4. Sumber Koping
a. Aktivitas olahraga dan aktivitas lain di luar rumah
b. Hobi dan kerajinan tangan
c. Seni yang ekspresif
d. Kesehatan dan perawatan diri
e. Pekerjaan, lokasi atau posisi
f. Bakat tertentu
g. Kecerdasan
h. Imajinasi dan kreativitas
i. Hubungan interpersonal
C. POHON MASALAH DAN DAFTAR MASALAH
1. Pohon Masalah
Effect (dampak) : Perubahan Presepsi Sensori: Halusinasi
Isolasi Sosial
DO :
- Mengkritik diri sendiri
- Perasaan tidak mampu
- Pandangan hidup yang pesismis
- Tidak menerima pujian
- Penurunan produktivitas
- Penolakan terhadap kemampuan diri
- Jarang memperhatikan perawatan diri
- Berpakaian tidk rapih
- Tidak berani menatap bicara
- Lebih banyak menunduk
- Bicara lambat dengan nada suara lemah
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Harga Diri Rendah Kronis
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
f. Menimbulka
n
kenyamanan
klien karena
perawat
menerima
keadaan
mereka
.
g. Dengan
memberi
perhatian,
klien akan
merasa
nyaman saat
berinteraksi.
TUK 2 Setelah interaksi1. Diskusikan 1. Mengetahui
Klien dapat selama 1x15 kemampuan dan aspek kemampuan
mengidentifika menit diharapkan positif yang dimiliki yang dimiliki
si kemampuan klien klien. klien
dan aspek menyebutkan
positif yang di aspek positif dan2. Bersama klien buat 2. Mengetahui
milikinya. kemampuan yang daftar tentang aspek berbagai
dimiliki klien positif dan macam
kemampuan yang kemampuan
dimiliki klien. yang dimiliki
klien.
3. Beri pujian yang
realistik dan hirdarkan3. Pujian akan
memberi penilaian menambah
yang negatif. motivasi
klien untuk
mengungkap
kan
kemampuann
ya.
TUK 3 Setelah interaksi1. Diskusikan dengan 1. Mengetahui
Klien dapat selama 1x15 klien kemampuan kemampuan
menilai menit diharapkan yang masih dapat apa saja yang
kemapauan klien menilai digunakan selama masih bisa
yang kemampuan yang sakit. dilakukan
digunakan. dapat digunakan 2. Diskusikan selama
di RSJ, klien kemampuan yang dirawat.
menilai dapat dilajutkan di
kemampuan yang rumah sakit 2. Merencanaka
dapat digunakan n
dirumah 3. Beri reinforcement kemampuan
positif yang akan
dilakukan di
rumah
3. Pujian akan
menambah
notivasi klien
beraktifitas.
4. Membuat
jadwal
kegiatan
sesuai
kemampuan
klien.
TUK 5 Setelah interaksi1. Beri kesempatan pada1. Mengetahui
Klien dapat selama 1x30 klien untuk mencoba kemampuan
melakukan menit diharapkan kegiatan yang telah klien dalam
kegiatan sesuai Klien melakukan direncanakan. melakukan
kondisi sakit kegiatan yang suatu
dan telah dilatih, 2. Beri pujian atas kegiatan.
kemampuanny mampu keberhasilan klien.
a. melakukan 2. Menambah
beberapa kegiatan3. Diskusikan motivasi
secara mandiri kemungkinan klien untuk
pelaksanaan di rumah. melalakuan
kegiatan lain.
3. Bertukar
pikiran
tentang
kegiatan yang
akan
dilakukan
dirumah.
TUK 6 Setelah interaksi1. Beri pendidikan 1. Menambah
Klien dapat selama 1 x 15 kesehatan pada pengetahuan
memanfaatkan menit diharapkan keluarga tentang cara keluarga
sistem Keluarga merawat klien dengan tentang cara
pendukung memberi harga diri rendah. merawat
yang ada. dukungan dan klien dengan
pujian, keluarga 2. Bantu keluarga harga diri
memahami jadwal memberikan rendah.
kegiatan harian dukungan selama
klien klien dirawat. 2. Membantu
keluarga
untuk
3. Jelaskan cara memotivasi
pelaksanaan jadwal klein selama
kegiatan klien di dirawat di
rumah. rumah sakit
jiwa.
4. Pujian akan
menambah
motivasi
klien untuk
melakukan
berbagai
aktifitas lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ump.ac.id/4997/3/Mahendra%20Setiyono%20BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/30533294/Asuhan_Keperawatan_Harga_Diri_Rendah_Mental_Healt
h_Nursing_
http://eprints.ums.ac.id/52274/4/BAB%202%20SEBENARNYA.pdf
https://docplayer.info/48025186-Laporan-pendahuluan-asuhan-keperawatan-jiwa-pasien-dengan-
masalah-hdr-harga-diri-rendah.html
https://samoke2012.files.wordpress.com/2017/03/lpsp-hdr.pdf
https://www.academia.edu/37004552/LAPORAN_PENDAHULUAN_HARGA_DIRI_RENDA
H