Disusun Oleh :
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang penampilan diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Gangguan harga diri
dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap dirinya sendiri, hilang
kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Tim Keperawatan Jiwa FIK-
UI,1999)
Gangguan harga diri adalah evaluasi diri yang negatif dan perasaan tentang diri,
kemampuan diri, yang dapat diekspresikan secara langsung atau tidak langsung.
(Towsend MC, 1998 H.336)
C. Rentang Respon
E. Faktor Predisposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi :
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan pada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
F. Faktor Pencetus
1. Trauma, seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian
yang mengancam kehidupannya.
2. Ketegangan peran, berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dimana individu mengalaminya sebagai prustasi. Ada 3 jenis transisi peran :
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai dan
tekanan untuk penyesuaian diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambahnya atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh :
1) Kehilangan bagian tubuh
2) Perubahan bentuk, ukuran, penampilan, dan fungsi tubuh.
3) Perubaha fisik berhubungan dengan tumbuh kembang normal.
4) Prosedur medis keperawatan.
G. Sumber Koping
1. Aktivitas olahraga dan aktivitas lain diluar rumah
2. Hobi dan kerajinan tangan
3. Seni yang ekspresif
4. Kesehatan dan perawatan diri
5. Pekerjaan, vokasi, atau posisi
6. Bakat tertentu
7. Kecerdasan
8. Imaginati dan kreativitas
9. Hubungan interpersonal
H. Mekanisme Koping
1. Jangka pendek
a. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas
(misal: konser musik, bekerja keras, menonton tv secara obsesif).
b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara (misal: ikut
serta dalam aktivitas sosial, agama, club politik, kelompok, atau geng).
c. Aktivitas sementara menguatkan perasaan diri (misal: olahraga yang
kompetitif, pencapaian akademik, kontes untuk mendapatka popularitas).
d. Aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah
identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu (misal:
penyalahgunaan obat).
2. Jangka Panjang
a. Penutupan identitas-identitas premature yang diinginkan oleh orang yang
penting bagi individu tanpa memperlihatkan keinginan, aspirasi, dan potensi
diri individu tersebut.
b. Identitas negatif asusmsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh
nilai dan harapan masyarakat.
3. Mekanisme pertahanan ego
- Penggunaan fantasi
- Disosiasi
- Isolasi
- Projeksi
- Pergeseran (displacment)
- Peretakan (splitting)
- Berbalik marah pada diri sendiri
- Amuk
Berduka disfungsional
Do :
Do :
d. Perilaku
1) Kurang mendukung progrm pengobatan ( malas makan dan minum obat )
2) Kurang mampu melakukan semua aktivitas, seperti penurunan produktifitas
3) Tampak ragu-ragu atau bimbang melakukan sesuatu
4) Tidak suka membicarakan penyakitnya
5) Menolak memegang bagian yang sakit atau adanya penolakan realitas
e. Sosial
1) Banyak diam, seperti tidak membicarakan penyakitnya
2) Tidak suka berkomunikasi secara verbal
3) Kurangnya kontak mata
4) Kurangnya partisipasi sosial ( dalam pembicaraan )
kehilangan
VII. Perencanaan
Rencana Keperawatan Dengan Konsep Harga Diri Rendah
PERENCANAAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
( TUK/TUM) EVALUASI
Harga diri rendah TUM : Pasien menunjukan 1.1. Bina hubungan Kepercayaan dari
Pasien tanda-tanda saling percaya dengan pasien merupakan
mengungkapkan percaya kepada mengemukakan hal yang akan
pandangan positif perawat melalui: prinsip komunikasi memudahkan
untuk masa a. Ekspresi terapeutik: perawat dalam
depan dan wajah a. Mengucapkan melakukan
melanjutkan cerah, salam terapeutik. pendekatan
tingkat fungsi tersenyum Sapa pasien keperawatan atau
sebelumnya. b. Mau dengan ramah, intervensi
berkenalan baik verbal selanjutnya
TUK1: c. Ada kontak ataupun nonverbal. terhadap pasien.
Pasien dapat mata b. Berjabat tangan
membina d. Bersedia dengan pasien
hubungan saling menceritaka c. Perkenalkan diri
percaya n dengan sopan
perasaanny d. Tanya nama
a lengkap pasien,
e. Bersedia dan nama
mengungka panggilan yang
pkan disukai pasien
masalah e. Jelaskan tujuan
pertemuan
f. Membuat kontrak
topik, waktu, dan
tempat setiap kali
bertemu pasien.
g. Tunjukan sikap
empati dan
menerima pasien
apa adanya
h. Beri perhatian
kepada pasien dan
perhatian
kebutuhan dasar
pasien.
TUK 2: Kriteria evaluasi: 2.1. Jadilah empati, Penerimaan diri
Membantu pasien Pasien dapat tidak menghakimi dapat
untuk mengidentifikasi 2.2. Mendengarkan, ditingkatkan
mengidentifikasi dan jangan mengecilkan dengan klarifikasi
dan mengekspresikan ungkapan kemarahan, perasaan dan
mengekspresikan perasaannya tangisan dan fikiran
perasaan. sebagainya
2.3. Tanyakan apa
yang terjadi saat dia
mulai merasa seperti ini
2.4. Memperjelas
hubungan antara
peristiwa kehidupan
6.2. Komunikasikan
kepada pasien bahwa
ia dapat menangani
perubahan tersebut.
6.3. Tantang pasien untuk
membayangkan masa
depan yang positif dan
hasilnya.
6.4. Dorong percobaan
perilaku baru
6.5. Tegaskan keyakinan
bahwa orang tersebut
memiliki kendali atas
situasi ini
6.6. Berkomitmen untuk
bertindak
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds :
Klien mengeluh hidupnya tidak bermakna
Klien tidak memiliki kelebihan apapun
Klien merasa jelek
Klien mengatakan malas
Klien mengeluh putus asa dan ingin mati
Do :
2. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
3) Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4) Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat
6) Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2) Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
3) Membantu klien memilih kegiatan yang akan di latih sesuai dengan kemampuan
kita
4) Melatih klien sesuai kemampuan yang dipilih
5) Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
6) Menganjurkan klien memasukan dalam jadwak kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya suster mulyasaroh, ibu bisa panggil saya
suster saroh, saya mahasiswa STIKes Kharisma Karawang yang bertugas di
ruangan ini selama 1 minggu kedepan. Saya bertugas dari pukul 07.00-14.00
WIB. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa? Ibu asalnya dari mana ? Baik,
tujuan saya disini agar saya dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang
ibu hadapi.
b. Evaluasi/Validasi data
Badaimana perasaan ibu sekarang? Ibu sudah makan? Bagaimana tidurnya
semalam?
c. Kontrak
1. Topik :
“Apa yang ingin kita bicarakan? Bagaimana kalau kita berbincamg-bincang
tentang kemampuan yang ibu miliki dan kita akan masukan dalam kegiatan
harian ibu?”
2. Tempat :
“ Dimana kita akan bicara?” “Bagaimana kalau disini saja?”
3. Waktu :
“Berapa lama kita akan bicara?” “Bagaimana kalau 15 menit?” “ibu setuju?”
d. Tujuan
Tujuan pembicaraan kita adalah mengetahui kemampuan yang ibu miliki dan
memasukannya kedalam kegiatan ibu sehari-hari, sehingga ibu tidak merasa putus
asa dan megeluh dengan hidup ibu, yang ternyata kehidupan ibu sangat berarti
bagi keluarga, lingkungan, terutama untuk ibu sendiri.
2. Fase Kerja
“Sekarang saya mau tanya kegiatan apa saja yang dpat melupakan masa lalu ibu?
Bagus sekali, selain itu apa lagi bu?”
“Kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan saat ini? bagus sekali”
“Apa rencana kegiatan yang akan ibu lakukan?”
“Baik kegiatan tersebut akan saya masukan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari ibu”
3. Fase Terminal
a. Evaluasi
1) Subjektif
“bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?”
2) Objektif
“sekarang saya tanya lagi kegiatan apa saja yang sudah ibu rencanakan?”
“kemudian kegiatan yang sudah ibu kerjakan apa saja?”
a. Rencana Tindak Lanjut
“Ibu, selama kita tidak bertemu silahkan ibu melakukan kegiatan yang
telah ibu rencanakan tadi, kemudian masukkan ke dalam jadwal harian
ibu?”
DO:
3. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Klien dapat melatih kemampuan kedua
3) Klien dapat memasukan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi / observasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Anjurkan melatih kemampuan kedua
3) Anjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
2. Fase Kerja
“menurut ibu kita akan melatih kegiatan mana dulu, bagaimana kalau ibu
menyebutkan dan saya membantu mencatatnya, baik ternyata cukup banyak langkah-
langkah kegiatan yang ibu masih ingat”.
“Coba bagaimana kalau ibu mendemonstrasikan kegiatan pertama ini ! Bagus, sudah
baik apa yang sudah ibu lakukan, Bagaimana kalau dicoba latihan kegiatan kedua?
Bagaimana ibu perasaanya setelah melakukan kegiatan tadi? Bagaiman kegiatan ini
ibu masukan kedalam catatan harian ibu?, Biar ibu dapat menginagt kegiatan-
kegiatan yang telah ibu kerjakan bagaimna kalau ibu yang mencatat kegiatan kegiatan
ibu”.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan kegiatan kedua ini? Saya senang,
karena ibu dapat melakukannya dengan baik”.
2) Evaluasi Objektif
“Coba ibu sebutkan kembali kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan hari ini”.
“Cobalah melakukan kegiatan sbutkan kembali kegiatan yang ibu catat”.
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSUD Dr. Amino
Gonohutomo,2003
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehata Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Maramis, WF. 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press