Anda di halaman 1dari 26

MODUL PEMBE LAJARAN

KEPERAWATAN GERONTIK

KOORDINATOR MK:
HENNY LILYANTI
NIDN.0422027603

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HORIZON KARAWANG


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

This document is the property of STIKes HORIZON 1 of 29


This document is the property of STIKes HORIZON 1 of 29
Daftar Isi

MODUL 4 TEORI. PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA LANSIA 2


MODUL 4 PRAKTIKUM. PENGKAJIAN KHAS LANSIA 14

This document is the property of STIKes HORIZON 1 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

Lesson title: Keperawatan Gerontik Materials:

Buku dan alat tulis, buku sumber, laptop dan proyektor

Learning Outcomes:

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang: References:

1. Perubahan yang terjadi pada tahap 1. Ebersole, P., Hess, P., Touhy, T., Jett, K. (2005).
kemandirian Gerontological nursing & health aging. 2nded. St.
2. Perubahan yang terjadi pada resiko jatuh Louis, Missouri: Mosby, Inc.
3. Perubahan yang terjadi pada status 2. Stanley, M. & Beare, P.G. (1999). Gerontological
mental nursing: a health promotion/ protection approch. 2nd
4. Perubahan yang terjadi pada status ed. Philadephia: F. A. Davis Company
nutrisi 3. Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness in older
adults: theory and practice. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkin.
4. Annete, G. L. (2000). Gerontologic Nursing. St.
Louis : Mosby.

LESSON PREVIEW/ REVIEW


(MODUL 4 PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MENUA)
1. Introduction (2 mins)
Assalamualaikum Wr. Wb/ Selamat pagi/siang semuanya, semoga dalam keadaan sehat.
Pada sesi ini kita akan mempelajari bersama topik mengenai Perubahan-perubahan yang terjadi
pada lansia.
Pada pertemuan sebelumnya sudah kita bahas tentang beberapa perubahan yang terjadi pada lansia
secara umum yaitu pada fisik, social, psikologis dan spiritual. Saat ini yang akan kita bahas tentang
perubahan perubahan spesifik khas lansia yaitu tentang tingkat kemandirian berkaitan activity daily
livingnya, status nutrisi dan status mental
2. Activity 1: What I Know (3 mins)
Sebelum perkuliahan dimulai, kita akan melakukan APERSEPSI (penyamaan persepsi) mengenai
informasi yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui, silakan untuk dijawab pertanyaan
berikut ini :
a. Apa resiko yang akan terjadi jika lansia ‘jatuh’ ?

This document is the property of STIKes HORIZON 2 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

b. Mengapa seorang lansia perlu dikaji status mentalnya?

c. Perlukah lansia diketahui status nutrisinya? Mengapa?

MAIN LESSON
Learning Outcome’s
1. Perubahan yang terjadi pada tingkat kemandirian lansia
2. Perubahan yang terjadi pada resiko jatuh
3. Perubahan yang terjadi pada status mental
4. Perubahan yang terjadi pada status nutrisi

1. Perubahan tingkat Kemandirian


Pengkajian tingkat kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari hari atau ADL (Activity of Daily
Living) penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan lanjut usia dalam rangka menetapkan level
bantuan bagi lansiadan perencanaaan perawatan jangka panjang (Tamher dan Noorkasiani,2011). ADL
(Activity of Daily Living) didefinisikan sebagai kemandirian seseorang dalam melakukan aktivitas dan
fungsi-fungsi kehidupan sehari-hari yang dilakukan manusia secara rutin dan universal (Ediwati,2013).

ADL (Activity of Daily Living) adalah aktivitas pokok bagi perawatan diri. ADL(Activity of Daily Living)
meliputi antara lain ke toilet, makan, berpakaian, berpindah tempat dan mandi(Ediwati, 2013). Salah satu
kriteria yang dapat dipakai untuk menilai ADL (Activity of Daily Living) adalah Indeks Katz, penilaian
didasarkan pada kemampuan lansia untuk melakukan ke 6 hal yang dikriteriakan untuk memastikan status
fungsional usia lanjut (Dien GA Nursal, 2009).

Kemandirian lansia tidak hanya diukur dari kemampuan mereka dalam beradaptasi dan beraktivitas
normal sehari–hari, tetapi juga dari kondisi tubuh ataupun kesehatan lansia.Semakin lemah kondisi
kesehatan lansia semakin berkurang pula tingkat kemampuan mereka dalam beraktivitas (Yunita,
2010).Kurang lebih 74% penduduk lansia telah menderita penyakit kronik yang menyebabkan tingkat
kemandirian dan beraktivitas lansia berkurang. Menurut Yunita (2010), adapun gangguan penyakit yang

This document is the property of STIKes HORIZON 3 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

dapat mempengaruhi kestabilan psikologis, kemandirian, dan kemampuan beraktivitas para lansia adalah:
 Lima penyakit utama yang sering diderita para lansia, yaitu meliputi: Diabetes, infeksi saluran
pernafasan, kanker, TBC, jantung dan hipertensi;
 Kondisi fisik yang menurun seperti, kemampuan pengelihatan, pendengaran, moralitas dan stabilitas
semakin menurun;
 Gangguan jiwakarena setelah mengalami pasca stroke;
 Inkontinensia (tidak bisa menahan keluarnya untuk buang air).
Menurut Nugroho 2008, faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari, seperti usia, imobilitas, dan mudah jatuh. Pendapat lain menurut Depertemen
Kesehatan Sosial Indonesia dalam Hardywinoto dan Setiabudhi terdiri dari 2 faktor yaitu: faktor kesehatan
dan faktor sosial.
1. Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan meliputi kesehatan fisik dan kesehatan psikis. Faktor kesehatn fisik yaitu kondisi fisik
lanjut usia dan daya tahan fisik terhadap serangan penyakit, sedangkan faktor kesehatan psikis yaitu
penyesuaian terhadap kondisi lanjut usia.
a. Kesehatan fisik Kebugaran dan kesehatan mulai menurun pada usia setengah baya. Penyakit-penyakit
degeneratif mulai menampakkan diri karena usia lanjut mengalami menurunan fisik, pancaindra,
potensi dan kapasitas intelektual(Depkes dan Kesejahteraan Sosial, 2001). Sudah seharusnya lansia
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi seperti kemampuan motorik yang
menurun sehingga menyebabkan usia lanjut menjadi lambat dan kurang aktif, penurunan fungsi otak
yang menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi, kesulitan
berbahasa dan mengenal benda-benda, kegagalan dalam melakukan aktivitas, gangguan menyusun
rencana, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam melakukan aktivitas seharihari yang disebut
dementia atau pikun (Depkes,2003), sehingga keluhan yang terjadi adalah mudah kelelahan, mudah
lupa, gangguan saluran pencernaan, saluran kencing, fungsi indra dan menurunnya konsentrasi.
b. Kesehatan psikis Masalah pisikologis yang dialami golongan lansia antara lain kebingungan untuk
memikirkan disebut dengan disengagement theory, yang berarti penarikan diri dari masyarakat dan dari
pribadinya satu sama lain (Darmojo, 2000). Menurutnya kondisi psikis juga ditandai dengan
menurunnya fungsi kognitif, adanya penurunan fungsi kognitif dan psiko motorik pada diri lanjut usia
maka akan timbul beberapa keprbadian lanjut usia (sifat stereotype) sebagai:
1. Tipe kepribadian konstruktif yaitu orang yang mempunyai integritas baik, dapat menikmati hidupnya,
mempunyai toleransi tinggi, humoristik, fleksibel dan tahu diri.
2. Tipe ketergantungan (dependent) yaitu lansia tersebut masih diterima dimasyarakat tetapi selalu
pasif, tidak berambisi, masih tahu diri, tidak mempunyai inisiatif dan bertindak tidak praktis.
3. Tipe depensive, yaitu lasia yang memiliki pekerjaan yang tidak stabil, bersifat selalu menolak, emosi
tidak terkontrol, memegang teguh pasa kebiasaannya, bersifat konpulsif aktif.

This document is the property of STIKes HORIZON 4 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

4. Tipe bermusuhan (hostility) yaitu mereka yang menganggap orang lain yang menyebabkan
kegagalannya, selalu mengeluh, bersifat agresif, curiga.
5. Tipe membenci atau menyalahkan diri sendiri (self haters) yaitu bersifat kritis terhadap diri sendiri
dan menyalahkan diri sendiri, tidak ada ambili, mengalami penurunan kondisi sosioekonomi
(Darmojo, 2000).
6. Dalam hal inikehidupan spritual mempunyai peran sangat penting. Seseorang yang mensyukuri
nikmat umurnya, tentu akan memelihara umurnya danmengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat.

2. Faktor sosial
Sosilisasi lanjut usia mengalami kemunduran setelah terjadinya pemutusan hubungan kerja atau
tibanya saat pensiun, sehingga teman sekerja yang biasanya menjadi teman curhat segala masalah
sudah tidak dapat dijumpai setiap hari, apalagi kalau teman sebaya atau sekampung sudah lebih
dahulu meninggalnya. Umumnya hubungan sosial yang dilakukan para lanjut usia adalah karena
mengacu pada teori pertukaran sosial. Dalam teori pertukaran sosial sumber kebahagian manusia
umunya berasal dari hubungan sosial.

2. Perubahan terhadap Resiko Jatuh


Jatuhnya seseorang yang sudah usia lanjut disebabkan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor
intrinsik yaitu gangguan jantung, gangguan sistem anggota gerak, gangguan penglihatan, gangguan
psikologis, infeksi telinga, gangguan adaptasi gelap, pengaruh obat-obatan yang digunakan (diazepam,
anti depresi,antihipertensi), arthritis, vertigo sedangkan faktor ekstrinsik yaitu cahaya ruangan yang
kurang terang, lantai yang licin, tersandung benda-benda, tali sepatu, kursi roda tidak terkunci dan
turun tangga.

Peningkatan resiko jatuh pada Lansia terus meningkat. Kongres XII PERSI 2012 melaporkan bahwa
kejadian pasien jatuh di Indonesia bulan Januari-September 2012 sebesar 14% (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia/Depkes RI, 2008). Kejadian resiko jatuh meningkat seiring pertambahan
usia dengan kejadian usia lebih dari 65 tahun sebesar 30% dan pada pasien lebih dari 80 tahun
mencapai 50% (Mupangati, 2018). Jatuh sering kali dialami para lansia yang disebabkan beberapa
faktor, yaitu
a. Faktor intrinsik berupa penyakit yang diderita terutama semua penyakit dalam, digestif, endokrin,
gangguan penglihatan, sistem anggota gerak, gangguan sistem saraf pusat, penyakit sistemik dan
efek dari terapi obat-obatan yang digunakan.
b. Faktor ekstrinsik dapat diidentifikasi dari kondisi lingkungan tinggal lansia yaitu penggunaan alat
bantu berjalan, lingkungan rumah turun tangga, lantai licin, penerangan kurang, toilet jauh dari
kamar, kondisi ruang tidak ergonomis, tempat tidur terlalu tinggi/rendah (Miller, 1999; Darmojo &
Martono, 2009). Faktor situasional dapat didentifikasi dari riwayat penyakit yang diderita klien 6
bulan terkhir, serta aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan seperti naik turun tangga, berolahraga,

This document is the property of STIKes HORIZON 5 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

dan aktifitas lain. Hal ini situasi yang umum dialami lansia berupa penurunan fungsi organ fisik.
Perubahan ini mengakibatkan kelambatan bergerak, gangguan keseimbangan dan koordinasi gerak
sehingga mudah jatuh. Selain itu faktor gizi juga sangat berpengaruh terhadap keseimbangan lansia
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010; Mauk, 2010).

Insiden jatuh pada lansia dapat menyebabkan cedera jaringan lunak dan fraktur paha, pergelangan
tangan dan bahkan kematian. Selain itu, juga dapat menyebabkan masalah lain, yaitu nyeri,
keterbatasan mobilisasi, ketidaknyamanan fisik, dan proses penyembuhan yang lambat sehingga
berdampak pada kondisi lansia, terutama mereka yang mengalami ketergantungan dalam aktivitas
sehari-hari.

3. Perubahan Status Mental


Meliputi perubahan dalam memori secara umum. Gejala-gejala memori cocok dengan keadaan yang
disebut pikun tua, akhir-akhir ini lebih cenderung disebut kerusakan memori berkenaan dengan usia atau
penurunan kognitif berkenaan dengan proses menua. Pelupa merupakan keluhan yang sering
dikemukakan oleh manula, keluhan ini di anggap lumrah dan biasa oleh lansia.

Status mental adalah suatu pengkajian status mental yang merupakan komponen penting dari setiap
evaluasi apapun tentang fungsi sensorinya, penampilan, perilaku fisik dan kemampuan kognitif.
Wawancara klien selama pengambilan riwayat, pemeriksaan fisik, dan pemberian perawatan memberikan
data berharga yang berfungsi sebagai dasar evaluasi untuk pengkajian status mentalnya (Potter. 2005).

Pengkajian keperawatan pada klien psikogeriatri merupakan proses yang komplek. Pengaruh aspek
biologik, psikologik, dan sosiokultural akibat proses penuaan menyebabkan kesulitan dalam
mengidentifikasi masalah yang muncul. Pengkajian status mental merupakan pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data tentang fungsi psikososial. Pengkajian ini meliputi penampilan umum klien,
kesadaran, fungsi afektif, karakteristik bicara, orientasi, perhatian dan konsentrasi, penilaian, memori,
persepsi, serta isi dan proses pikir. Pengkajian ini bertujuan untuk menentukan pikiran – pikiran dan
proses mental yang mempengaruhi pada pencapaian tingkat optimal dari fungsi lansia. Pengkajian ini
terintegrasi (Keliat, 2005)

4. Perubahan Status Nutrisi


Kebutuhan gizi pada lanjut usia spesifik, karena terjadinya perubahan proses fisiologi dan psikososial sebagai akibat
proses menua.  Kebutuhan gizi lanjut usia sangat dipengaruhi oleh faktor : 
a. Umur
Pada lanjut usia kebutuhan energi dan lemak menurun. Setelah usia 50 tahun, kebutuhan energi
berkurang sebesar 5% untuk setiap 10 tahun. Kebutuhan protein, vitamin dan mineral tetap yang

This document is the property of STIKes HORIZON 6 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

berfungsi sebagai regenerasi sel dan antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas
yang dapat merusak sel. 
b. Jenis kelamin
Umumnya laki-laki memerlukan zat gizi lebih banyak (terutama energi, protein dan lemak)
dibandingkan pada wanita, karena postur, otot dan luas permukaan tubuh laki-laki lebih luas dari
wanita. Namun kebutuhan zat besi (Fe) pada wanita cenderung lebih tinggi, karena wanita mengalami
menstruasi. Pada wanita yang sudah menopause kebutuhan zat besi (Fe) turun kembali.
c. Lanjut usia mengalami penurunan kemampuan fisik yang berdampak pada berurangnya aktivitas fisik
sehingga kebutuhan energinya juga berkurang. Kecukupan zat gizi seseorang juga sangat tergantung
dari pekerjaan sehari-hari : ringan, sedang, berat. Makin berat pekerjaaan seseorang makin besar zat
gizi yang dibutuhkan. Lanjut usia dengan pekerjaaan fisik yang berat memerlukan zat gizi yang lebih
banyak.
d. Postur tubuh
Postur tubuh yang lebih besar memerlukan energi lebih banyak dibandingkan postur tubuh yang lebih
kecil.
e. Iklim/suhu udara
Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin (pegunungan) memerlukan zat gizi lebih untuk
mempertahankan suhu tubuhnya.
f. Kondisi kesehatan (stress fisik dan psikososial)
Kebutuhan gizi setiap individu tidak selalu tetap, tetapi bervariasi sesuai dengan kondisi kesehatan
seseorang pada waktu tertentu. Stress fisik dan stressor psikososial yang kerap terjadi pada lanjut usia
juga mempengaruhi kebutuhan gizi. Pada lanjut usia masa rehabilitasi sesudah sakit memerlukan
penyesuaian kebutuhan gizi.
g. Lingkungan
Lanjut usia yang sering terpapar di lingkungan yang rawan polusi (pabrik, industri, dll) perlu mendapat
suplemen tambahan yang mengandung protein, vitamin dan mineral untuk melindungi sel-sel tubuh
dari efek radiasi.

Pada prinsipnya kebutuhan gizi pada lanjut usia mengikuti prinsip gizi seimbang. Konsumsi makanan
yang cukup dan seimbang bermanfaat bagi lanjut usia untuk mencegah atau mengurangi risiko
penyakit degeneratif dan kekurangan gizi. Kebutuhan gizi lanjut usia dihitung secara individu.
 
Pesan gizi seimbang pada lanjut usia :
1. Makanlah aneka ragam makanan
Makanan yang beraneka ragam adalah makanan yang terdiri dari minimal 4 sumber bahan
makanan yaitu bahan makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah. Semakin beraneka ragam dan
bervariasi jenis makanan yang dikonsumsi, semakin baik. Sayur dan buah sangat baik untuk
dikonsumsi (dianjurkan 5 porsi per hari).
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Karbohidrat diperlukan guna memenuhi kebutuhan energi. Bagi lanjut usia, dianjurkan untuk memilih
karbohidrat kompleks seperti beras, beras merah, havermout, jagung, sagu, ubi jalar, ubi kayu dan

This document is the property of STIKes HORIZON 7 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

umbi-umbian. Karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan utuh berfungsi sebagai
sumber energi dan sumber serat. Dianjurkan agar lanjut usia mengurangi konsumsi gula sederhana
seperti gula pasir dan sirup.
3. Batasi konsumsi lemak dan minyak
Bagi lanjut usia, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi tidak dianjurkan, karena
akan menambah risiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi,
jantung, ginjal, dan lain-lain. Sumber lemak yang baik adalah lemak tidak jenuh yang berasal dari
kacang-kacangan, alpukat, miyak jagung, minyak zaitun. Lemak minyak ikan mengandung omega 3,
yang dapat menurunkan kolesterol dan mencegah arthritis, sehingga baik dikonsumsi oleh lanjut
usia. Lanjut usia sebaiknya mengkonsumsi lemak tidak lebih dari seperempat kebutuhan energi.
4. Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi
secara alamiah diperoleh dari makanan seperti daging, hati dan sayuran hijau. Kekurangan zat besi
yang dikonsumsi bila berkelanjutan akan menyebabkan penyakit anemia gizi besi dengan tanda-
tanda pucat, lemah, lesu, pusing, dan mata berkunang-kunang. Demikian juga pada lanjut usia,
perlu mengkonsumsi makanan sumber zat besi dalam jumlah cukup 
5. Biasakan makan pagi
Makan pagi secara teratur dalam jumlah cukup dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan
daya tahan tubuh dan meningkatkan produktifitas kerja. Lanjut usia sebaiknya membiasakan makan
pagi agar selalu sehat dan produktif. 
6. Minumlah air bersih dan aman yang cukup jumlahnya
Air minum yang bersih dan aman adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan
telah dididihkan serta disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup. Air sangat dibutuhkan
sebagai media dalam proses metabolisme tubuh. Apabila terjadi kekurangan air minum akan
mengakibatkan kesadaran menurun. 
7. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur
Agar dapat mempertahankan kebugaran, lanjut usia harus tetap berolah raga. Aktifitas fisik sangat
penting peranannya bagi lansia. Dengan melakukan aktifitas fisik, maka lanjut usia dapat
mempertahankan bahkan meningkatkan derajat kesehatannya. Namun, karena keterbatasan fisik
yang dimilikinya perlu dilakukan penyesuaian dalam melakukan aktifitas fisik sehari-hari. 
8. Pesan lainnya :
- Tidak minum alkohol
- Mambaca label makanan : kandungan dan tanggal expired

CHECK FOR UNDERSTANDING


Setelah membaca dan memahami materi tersebut, silakan jawab pertanyaan berikut ini:
1. Seorang laki-laki berusia 75 tahun sudah berada di Panti Rukun Ibu selama 2 bulan. Menurut dokter, pasien
didiagnosis mengalami Rematik. Berdasarkan hasil pengkajian tingkat kemandirian (Katz Index)
didapatkan: dalam memenuhi kebutuhannya pasien dikategorikan mandiri dalam semua hal, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, dan satu fungsi yang lain. Apakah kategori Katz Index untuk pasien tersebut ?

This document is the property of STIKes HORIZON 8 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

a. A
b. B
c. C
d. D
e. E

2. Saat kita memberi asuhan keperawatan kepada lansia, perlu memperhatikan beberapa hal terutama resiko
jatuh. Upaya pencegahan lansia terjatuh di kamar mandi yaitu
a. Memperhatikan jenis ubin kamar mandi
b. Memberi mat khusus di lantai kamar mandi
c. Mengatur posisi bak mandi
d. Melihat jenis closet
e. Melihat jenis pintu kamar mandi

3. Seorang perempuan berusia 63 tahun tinggal sendiri di rumahnya dan mempunyai riwayat hipertensi, nyeri
leher dan punggung. Hasil pengkajian didapatkan tekanan darah 180/110 mmHg, denyut nadi 88x/menit,
respirasi 26x/menit. Pasien sering merasa sedih dan khawatir sampai akhirnya mengalami gangguan tidur
karena tidak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dan tidak dapat bersosialisasi dengan
lingkungannya.. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk klien di atas?
A. Mengkaji tingkat kemandirian klien
B. Mengkaji kemampuan kognitif klien
C. Mengkaji status psikologis klien
D. Mengkaji Status Mental (SPMSQ/Short Portable Mental Status Questionare)
E. Mengkaji barthel indeks klien

4. Ny. A berusia 65 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada bagian punggung dan posturnya
terasa lebih bungkuk. Pasien didiagnosa oleh dokter mengalami osteoporosis. Bagaimanakah terjadinya
osteoporosis pada pasien diatas?
A. Pasien kurang aktifitas
B. Kurang aliran darah ke tulang
C. Ketidakseimbangan antara reabsopsi tulang dan formasi tulang
D. Kurang terpapar sinar matahari
E. Gangguan absorpsi kalsium ke dalam tulang

LESSON WRAP-UP
You are done with this session! Let’s track your progress. Shade the session number you just completed.
Teori

This document is the property of STIKes HORIZON 9 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Praktikum

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Tuliskan 3 ringkasan yang telah anda pelajari dan pahami:


1.

2.

3.

Tuliskan 2 hal (materi/ dll) yang ingin anda pelajari terkait materi saat ini:
1.

2.

Tuliskan 1 pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami:


1.

This document is the property of STIKes HORIZON 10 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

Lesson title: Keperawatan Gerontik Materials:

Buku dan alat tulis, buku sumber, laptop dan proyektor

Learning Outcomes:

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang: References:

1. Pengkajian fisik pada lansia 1. Ebersole, P., Hess, P., Touhy, T., Jett, K. (2005).
2. Pengkajian psikologis pada lansia Gerontological nursing & health aging. 2nded. St.
3. Pengkajian sosial pada lansia Louis, Missouri: Mosby, Inc.
4. Pengkajian spiritual pada lansia 2. Stanley, M. & Beare, P.G. (1999). Gerontological
nursing: a health promotion/ protection approch. 2nd
ed. Philadephia: F. A. Davis Company
3. Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness in older
adults: theory and practice. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkin.
4. Annete, G. L. (2000). Gerontologic Nursing. St.
Louis : Mosby.

1. Introduction (2 mins)
Assalamualaikum Wr. Wb/ Selamat pagi/siang semuanya, semoga dalam keadaan sehat.
Pada sesi ini kita akan mempelajari bersama topik mengenai Perubahan-perubahan secara fisik
pada lansia Kita akan membahas dan melakukan praktikum tentang pengkajian khas pada lansia, kita
akan memfokuskan pada hal-hal berkaitan dengan proses perubahan tingkat kemandirian, status
nutrisi, status mental dan resiko jatuh

2. Activity 1: What I Know (3 mins)


Sebelum perkuliahan dimulai, kita akan melakukan APERSEPSI (penyamaan persepsi) mengenai
informasi yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui, silakan untuk dijawab pertanyaan
berikut ini :
a. Sebutkan pada hal apa sajakah terjadi perubahan-perubahan pada activity daily living ?

This document is the property of STIKes HORIZON 11 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

b. Sebutkan perubaha-perubahan nutrisi yang mungkin terjadi pada lansia!

MAIN LESSON
Learning Outcome’s
1. Pengkajian fisik head to toe
2. Pengkajian khas pada lansia

Pendahuluan
Pada materi ini kita akan mempelajari tentang hal-hal yang perlu dikaji pada lansia yang khas terkait proses
penuaan yaitu berkaitan dengan tingkat kemandirian, resiko jatuh, status mental dan status nutrisi

Carilah lansia yang ada di lingkungan sekitar anda lalu kaji tentang

RINGKASAN HASIL PEMERIKSAAN PASIEN

No. Pemeriksaan Hasil


1. Activity of Daily Living (ADL) dengan Instrumen Indeks Barthel Modifikasi
2. Instrumental Activities of Daily Living (IADL) Lawton
3. Risiko Jatuh Pasien Lanjut Usia
4. Geriatric Depression Scale (GDS)
5. Mini Cog dan Clock Drawing Test (CDT4)*
6. Mini Mental State Examination (MMSE)*
7. Abbreviated Mental Test (AMT)*
8. Mini Nutritional Assessment (MNA)

This document is the property of STIKes HORIZON 12 of 29


MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

PENILAIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) DENGAN


INSTRUMEN INDEKS BARTHEL MODIFIKASI

Tanggal: ……………………………….

Nama : ………………………………..Umur/Jenis Kelamin : .............tahun / .......................

NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL

1 Mengendalikan rangsang 0 Tidak terkendali/tak teratur (perlu pencahar)


BAB 1 Kadang-kadang tak terkendali (1 x / minggu)
2 Terkendali teratur
2 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali atau pakai kateter
BAK 1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1 x / 24 jam)
2 Mandiri
3 Membersihkan diri (mencuci
wajah, menyikat rambut, 0 Butuh pertolongan orang lain
mencukur kumis, sikat gigi) 1 Mandiri

4 Penggunaan WC (keluar 0 Tergantung pertolongan orang lain


masuk WC, 1 Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi
melepas/memakai celana, dapat mengerjakan sendiri beberapa kegiatan
cebok, menyiram) 2 yang lain
Mandiri
5 Makan minum (jika makan 0 Tidak mampu
harus berupa potongan, 1 Perlu ditolong memotong makanan
dianggap dibantu) 2 Mandiri

6 Bergerak dari kursi roda ke 0 Tidak mampu


tempat tidur dan sebaliknya 1 Perlu banyak bantuan untuk bias duduk (2 orang)
(termasuk duduk di tempat 2 Bantuan minimal 1 orang
tidur) 3 Mandiri
7 Berjalan di tempat rata (atau 0 Tidak mampu
jika tidak bisa berjalan, 1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
menjalankan kursi roda) 2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 Mandiri
8 Berpakaian (termasuk 0 Tergantung orang lain
memasang tali sepatu, 1 Sebagian dibantu (mis: mengancing baju)
mengencangkan sabuk) 2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Skor Total

Skor Modifikasi Barthel Indeks (Nilai AKS):

20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5–8 : Ketergantungan berat (C)

1
MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

0-4 : Ketergantungan total (C)

2
MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

INSTRUMENTAL ACTIVITIES OF DAILY LIVING(IADL) LAWTON

Tanggal : ……………………………….

Nama : ……………………………….. Umur/Jenis Kelamin : .............tahun / .......................

Skor Hasil
Dapat menggunakan telepon
Mengoperasikan telepon sendiri dan mencari dan menghubungi nomor 1
Menghubungi beberapa nomor yang diketahui 1
Menjawab telepon tetapi tidak menghubungi 1
Tidak bisa menggunakan telepon sama sekali 0
Mampu pergi ke suatu tempat
Berpergian sendiri menggunakan kendaraan umum atau menyetir sendiri 1
Mengatur perjalanan sendiri 1
Perjalanan menggunakan transportasi umum jika ada yang menyertai 0
Tidak melakukan perjalanan sama sekali 0
Dapat berbelanja
Mengatur semua kebutuhan belanja sendiri 1
Perlu bantuan untuk mengantar belanja 0
Sama sekali tidak mampu belanja 0
Dapat menyiapkan makanan
Merencanakan, menyiapkan, dan menghidangkan makanan 1
Menyiapkan makanan jika sudah tersedia bahan makanan 0
Menyiapkan makanan tetapi tidak mengatur diet yang cukup 0
Perlu disiapkan dan dilayani 0
Dapat melakukan pekerjaan rumah tangga
Merawat rumah sendiri atau bantuan kadang-kadang 1
Mengerjakan pekerjaan ringan sehari-hari (merapikan tempat tidur, 1
mencuci piring)
Perlu bantuan untuk semua perawatan rumah sehari-hari 1
Tidak berpartisipasi dalam perawatan rumah 0
Dapat mencuci pakaian
Mencuci semua pakaian sendiri 1
Mencuci pakaian yang kecil 1
Semua pakaian dicuci oleh orang lain 0
Dapat mengatur obat - obatan
Meminum obat secara tepat dosis dan waktu tanpa bantuan 1
Tidak mampu menyiapkan obat sendiri 0
Dapat mengatur keuangan
Mengatur masalah finansial (tagihan, pergi ke bank) 1
Mengatur pengeluaran sehari-hari, tapi perlu bantuan untuk ke bank 1
untuk transaksi penting
Tidak mampu mengambil keputusan finansial atau memegang uang 0
Total

Skoring IADL
Dikerjakan oleh orang lain 0
Perlu bantuan sepanjang waktu 1

3
MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

Perlu bantuan sesekali 2


Independen/mandiri 3-8

4
MKK 1624: Keperawatan Gerontik
Program Studi Sarjana Keperawatan-STIKes Horizon

Name: _____________________________________________________ Class number: _____

Section: ____________ Schedule: ______________________________ Date: ____________

PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA

Tanggal: ……………………………….

Nama: ……………………………….. Umur/Jenis Kelamin : .............tahun / ....................

NO RISIKO SKALA HASIL

1 Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4

2 Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3

3 Kebingungan setiap saat (contoh:pasien yang mengalami demensia) 3

4 Nokturia/Inkontinen 3

5 Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami 2


delirium/Acute confusional state)

6 Kelemahan umum 2

7 Obat-obat berisiko tinggi (diuretic, narkotik, sedative, 2


antipsikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat
hipoglikemik, antidepresan, neuroleptic, NSAID)

8 Riwayat jatuh dalam 12 bulan terakhir 2

9 Osteoporosis 1

10 Gangguan pendengaran dan/atau penglihatan 1

11 Usia 70 tahun ke atas 1

Jumlah

Tingkat risiko :

 Risiko rendah bila skor 1-3  Lakukan intervensi risiko rendah

 Risiko tinggi bila skor ≥ 4  Lakukan intervensi risiko tinggi

5
INSTRUMEN

PEMERIKSAAN MINI COG DAN CLOCK DRAWING TEST

Cara pemeriksaan:
1. Mintalah pasien untuk mendengarkan dengan cermat, mengingat, dan kemudian mengulangi
tiga kata yang tidak berhubungan (bola, melati, kursi) yang akan disampaikan oleh
pemeriksa.
2. Instruksikan pasien untuk menggambar jam pada selembar kertas kosong atau berikan
pasien dengan lingkaran yang telah disediakan pada selembar kertas
3. Pasien diminta untuk menggambar jam yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh
menit (pukul 11.10).
4. Minta pasien untuk menyebutkan kembali tiga kata yang telah disebutkan di awal
pemeriksaan.
5. Bila pasien tidak mampu menyebutkan kata-kata yang pertama kali diucapkan pada awal
pemeriksaan, maka tidak perlu ditanyakan kembali. Karena hal tersebut telah menunjukkan
hendaya kognitif.

Cara pemeriksaan Clock Drawing Tes Skor 4 (CDT 4):


1. Mintalah responden untuk menggambar sebuah jam bundar lengkap dengan angka-angkanya
dan jarum jamnya yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh menit (11.10)
2. Siapkan bahan:
 Selembar kertas putih kosong, atau selembar kertas dengan gambar lingkaran, untuk
pasien yang tidak mampu menggambar lingkaran)
 Pensil tanpa penghapus

Penilaian Skor penilaian Clock Drawing Test Skor 4 (modifiksi) (CDT4) :


 Beri Skor 1 (satu) untuk masing –masing poin di bawah ini jika benar :

Hasil
Poin Penilaian : Penilaian
1. Gambar lingkaran utuh
2. Menulis angka lengkap 1-12
3. Angka berurutan dan tepat letaknya
4. Jarum jam menunjukkan pukul 11.10
 Jika poin tersebut dilakukan tidak sesuai maka diberikan skor 0

Interpretasi hasil pemeriksaan Mini Cog dan Clock Drawing Test (CDT4)
 Dikatakan curiga fungsi kognitifnya menurun apabila tidak dapat mengingat satu atau lebih kata
yang diberikan sebelumnya dan atau tidak mampu menggambar jam dengan sempurna (skor
4)
 Tetapi apabila dapat mengingat tiga kata yang diberikan sebelumnya dan atau mampu
menggambar jam dengan sempurna (skor 4) : kemungkinan fungsi kognitif dalam batas normal

6
LEMBAR PEMERIKSAAN CLOCK DRAWING TEST

Tanggal: ……………………………….

Nama: ………………………………… Umur/Jenis Kelamin : .............tahun / ....................

Hasil Penilaian :

Mini Cog :

Clock Drawing Test (CDT4) :

6
INSTRUMEN

EVALUASI STATUS MENTAL MINI (MMSE)

Nomor identifikasi :

Nama Responden :………………………………... Umur : ………………. Tahun: …..


Pendidikan : ………………………………………… Dominansi hemisfer : kinan / kidal*

Pemeriksa : ……………………………………….... Tgl …………………………………..


NILAI
BUTIR TES MAKS NILAI
ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari 5
2 apa? 5
Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (gedung), (ruang)
(tanyakan pada responden)
3 REGISTRASI 3
Pemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda kelompoknya selang 1 detik (misal
apel, uang, meja), responden diminta mengulanginya. Nilai 1 untuk tiap nama
benda yang benar. Ulangi sampai responden dapat menyebutkan dengan benar
dan catat jumlah pengulangan
4 5
ATENSI DAN KALKULASI
Pengurangan 100 dengan 7 secara berturutan. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang
benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau responden diminta mengeja terbalik
kata “ WAHYU” (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan;
misalnya uyahw=2 nilai)
5 3
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
Responden diminta menyebut kembali 3 nama benda di
6 atas 2

7 BAHASA 1
8 Responden diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan (perlihatkan 3
pensil dan jam tangan )
Responden diminta mengulang kalimat:” tanpa kalau dan atau
9 tetapi” 1
Responden diminta melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan
anda,
10 1
lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”.
11 1
Responden diminta membaca dan melakukan yang dibacanya:
“Pejamkanlah mata anda”

Responden diminta menulis sebuah kalimat secara spontan


Responden diminta menyalin gambar

Skor Total 30

Tandailah tingkat kesadaran responden pada garis aksis:

Catatan pemeriksa:

………………………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………......

7
INSTRUMEN

ABBREVIATED MENTAL TEST (AMT)

Tanggal : ……………………………….

Nama : ……………………………….. Umur/Jenis Kelamin : .............tahun / ....................

Salah = 0 Benar = 1
A Berapakah umur Anda?
B Jam berapa sekarang?
C Di mana alamat rumah Anda?
D Tahun berapa sekarang?
E Saat ini kita sedang berada di mana?
F Mampukah pasien mengenali dokter atau perawat?
G Tahun berapa Indonesia merdeka?
H Siapa nama presiden RI sekarang?
I Tahun berapa Anda lahir?
j Menghitung mundur dari 20 sampai 1
Jumlah skor:
K Perasaan hati (afek): pilih yang sesuai dengan kondisi pasien

1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5. Cemas

Cara Pelaksanaan:

1. Minta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri tanda centang (V) pada nilai nol (0) jika
salah dan satu (1) jika benar

2. Jumlahkan skor total A sampai J, item K tidak dijumlahkan, hanya sebagai keterangan.

3. Interpretasi :

- Skor 8-10 menunjukkan normal,

- skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan

- skor 0-3 gangguan ingatan berat

8
INSTRUMEN

MINI NUTRIONAL ASSESSMENT (MNA)

I. SKRINING
Tanggal :
Nama: Jenis kelamin :
Umur :
Berat badan (kg) : Tinggi badan (cm) :

FORM SKRINING*
Hasil Penilaian
A. Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan dalam 3 bulan terakhir
disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau menelan?
0 = kehilangan nafsu makan berat (severe)
1 = kehilangan nafsu makan sedang (moderate)
2 = tidak kehilangan nafsu makan
B. Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir ?
0 = kehilangan BB > 3 kg
1 = tidak tahu
2 = kehilangan BB antara 1 – 3 kg
3 = tidak mengalami kehilangan BB
C. Kemampuan melakukan mobilitas ?
0 = di ranjang saja atau di kursi roda
1 = dapat meninggalkan ranjang atau kursi roda namun tidak bisa pergi/
jalan-jalan ke luar
2 = dapat berjalan atau pergi dengan leluasa
D. Menderita stress psikologis atau penyakit akut dalam tiga bulan terakhir ?
0 = ya
2 = tidak
E. Mengalami masalah neuropsikologis?
0 = dementia atau depresi berat
1 = demensia sedang
(moderate)
2 = tidak ada masalah psikologis
F. Nilai IMT (Indeks Massa Tubuh) ?
2
0 = IMT < 19 kg/m
1 = IMT 19 - 21
2 = IMT 21 – 23
3 = IMT > 23
SUB TOTAL

SKOR SKRINING
 Sub total maksimal : 14
 Jika nilai > 12 – tidak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
 Jika 11 – mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian

9
II. PENILAIAN

FORMULIR PENILAIAN **

Hasil Penilaian
G. Apakah anda tinggal mandiri ? (bukan di panti/Rumah Sakit)?
0 = tidak
1 = ya

H. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0 = ya
1 = tidak
I. Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit?
0 = ya
1 = tidak
J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari ?
0 = 1 kali
1 = 2 kali
2 = 3 kali
K. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein?
 Sedikitnya 1 porsi dairy produk (seperti susu, keju, yogurt) per hari 
ya/tidak
 2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu  ya / tidak
 Daging ikan atau unggas setiap hari  ya / tidak
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawabnya ya
0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya
1.0 = anda
L. Apakah jika terdapat 3 jawaban
mengkonsumsi ya atau sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per
buah
hari ?
0 = tidak
1 = ya
M. Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi per hari ?
0.0 = kurang dari 3 gelas
0.5 = 3 – 5 gelas
1.0 = lebih dari 5 gelas
N. Bagaimana cara makan ?
0 = harus disuapi
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga
O. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda ?
0 = merasa malnutrisi
1 = tidak yakin mengenai status gizi
2 = tidak ada masalah gizi
P. Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang sebaya/seumur,
bagaimana anda mempertimbangkan keadaan anda dibandingkan orang
tersebut ?
0 = tidak sebaik dia
0.5 = tidak tahu
1.0 = sama baiknya
2.0 = lebih baik
Q. Lingkar lengan atas (cm)?
0 = < 21 cm
0.5 = 21 – 22 cm
1,0 = ≥22 cm
R. Lingkar betis (cm) ?
0 < 31 cm
1 > 31 cm
SUB TOTAL
PENILAIAN SKOR:
I.Skor Skrining 
II.Skor Penilaian 
Skor total indikator malnutrisi (maksimum 30)
17 - 23.5 : risiko malnutrisi 
Kurang dari 17 malnutrisi 

1
0
CHECK FOR UNDERSTANDING
Seorang lansia perempuan berusia 73 tahun. Dibawa petugas panti ke klinik Kesehatan karena baru
pulang setelah ‘hilang 2 hari’ dan saat pulang, diantar oleh seorang penduduk sekitar dan keadaan kotor
dan terdapat luka pada daerah kakinya
1. Hal-hal apa sajakah yang perlu dikaji secara anamnesa pada lansia tersebut terkait dengan kondisi
pasien tersebut?
2. Hal-hal apa sajakah yang perlu dikaji secara fisik pada lansia tersebut terkait dengan keluhan
utamanya

LESSON WRAP-UP
You are done with this session! Let’s track your progress. Shade the session number you just
completed.
Teori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Praktikum

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Tuliskan 3 ringkasan yang telah anda pelajari dan pahami:


1.

2.

3.

Tuliskan 2 hal (materi/ dll) yang ingin anda pelajari terkait materi saat ini:
1.

2.

Tuliskan 1 pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami:


1.

1
1

Anda mungkin juga menyukai