2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun , hal tersebut membutuhkan upaya pemeliharaan
serta peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat, bahagia,
berdaya guna, dan produktif (pasal 19 UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan).
Penuaan adalah suatu prose salami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus
menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan mengakibatkan perubahan
anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi
fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan.
Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai
gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain kulit menjadi mengendur, timbul
keriput, rambut menjadi beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan
penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah,
serta terjadi penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain
yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa,
kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat serta tidak mudah menerima
ide baru.
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat mencapai
usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan keperawatan,
baik yang bersifat promotif maupun yang preventif, agar ia dapat menikmati masa
usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud isu-isu pada lansia ?
1.2.2 Bagaimana strategi dan kegiatan untuk promosi kesehatan pada lansia?
1.2.3 Bagaimana dukungan terhadap orang yang merawat lansia ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mendeskripsikan isu-isu pada lansia
1.3.2 Untuk mendeskripsikan strategi dan kegiatan untuk promosi kesehatan pada
lansia
1.3.3 Untuk mendeskripsikan dukungan terhadap orang yang merawat lansia.
1.4 Manfaat
Dengan adanya penyusunan makalah ini mampu mempermudah penyusun
dan pembaca guna memahami materi tentang komunitas 2 yang berhungan dengan
Isu – isu, strategi dan kegiatan untuk promosi kesehatan dan kesejahteraan lansia
serta dukungan terhadap orang yang terlibat merawat lansia.
BAB II PEMBAHASAN
Perkembangan geriatric baru terjadi pada abad ke-20. Di Indonesia, geriatric baru
berkembang dan masih dalam masa perintisan. Pada prinsipnya, geriatric
mengusahakan agar para lansia dapat menjadi lansia yang berguna dan bahagia,
sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat.
2.2 Issu dan Kecenderungan Masalah Kesehatan Gerontik
h. JPKM lansia
Salah satu program pokok perawatan kesehatan masyarakat yang ada
dipuskesmas sasarannya adalah keluarga yang didalamnya ada keluarga
lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan
banyaknya keluarga yang berisiko tentunya membutuhkan perhatian yang
khusus. Perkembangan yang terjadi tersebut tentunya menuntut perawat
memberikan pelayanan pada keluarga secara professional. Tuntutan ini
tentunya tidak berlebihan sebab hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah
dibidang kesehatan untuk membangun “Indonesia Sehat 2010” yang salah
satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(JPKM). Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan perawatan yang
baik dan perhatian yang selayaknya
2.3 Strategi untuk Promosi Kesehatan dan Kesejahteraan Lansia
Masyarakat sehat 2010 telah menetapkan suatu tujuan yaitu meningkatkan kualitas
dan kelangsungan hidup sehat bagi seluruh warga Amerika ( USDHHS, 1998 ).
Dokumen ini mengindikasikan bahwa aspek terpenting dalam promosi kesehatan
lansia adalah mempertahankan kesehatan dan kemandirian fungsional. Banyak
tujuan yang ditetapkan untuk masyarakat sehat 2000 ( USDHHS, 1991 ) yang
dicakupkan ke dalam tujuan Masyarakat sehat 2010. Ketika merencanakan
program promosi kesehatan untuk komunitas lansia perawat komunitas harus
memasukkan area prioritas dan tujuan spesifik yang terdapat dalam masyarakat
sehat 2010. Salah satu tujuan masyarakat sehat 2010 yang dapat diarahkan pada
lansia adalah meningkatkan setidaknya 90 % proporsi individu berusia 65 tahun
atau lebih yang telah berpartisipasi pada tahun sebelumnya pada setidaknya satu
program promosi kesehatan terorganisasi.
b. Nutrisi
Nutrisi adekuat adalah hal paling penting bagi lansia dalam
mempertahankan kesehatan, mencegah penyakit, yang
memperlambat perkembangan penyakit kronis yang di derita. Dalam
upaya membantu lansia meningkatkan dan mempertahankan status
nutrisinya, pengkajian nutrisi dan membangun kekuatan yang ada
adalah hal yang sangat membantu. Daftar Periksa Skrining Nutrisi (
Nutrision Screning Checklist ) yang dibuat oleh American Academy
of Family Physicians, American Dietetic Association, dan National
Council on Aging ( Nutrition Screning Initiative, 1992 ) adalah alat
pengkajian nutrisi yang sangat baik. Berikut ini adalah program
kemitraan dalam bidang kesehatan nutrisi yang dapat Anda
pertimbangkan.
2. Pendekatan
Menurut WHO (1982), pendekatan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Menikmati hasil pembangunan.
b. Masing-masing lansia memiliki keunikan.
c. Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal.
d. Lansia turut memilih kebijakan.
e. Memberikan perawatan dirumah.
f. Pelayanan harus dicapai dengan mudah.
g. Mendorong ikatan akrab antar kelompok/antar generasi.
h. Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia.
i. Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya.
j. Lansia beserta keluarga aktif memeliharan kesehatan lansia.
3. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya
kesehatan, yaitu peningkatan (promotion), pencegahan (prevention),
diagnosis dini dan pengobatan, pembatasan kecacatan, serta
pemulihan.
a. Promotif
Upaya promotif merupakan tindakan secara langsung dan tidak
langsung untuk menigkatkan derajat kesehatan dan mencegah
penyakit. Upaya promotif juga merupakan proses advokasi
kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga
professional dan masyarakat terhadap praktik kesehatan yang
positif menjadi norma-norma social. Upaya promotif dilakukan
untuk membantu orang-orang mengubah gaya hidup mereka dan
bergerak kea rah keadaan kesehatan yang optimal serta
mendukung pemberdayaan seseorang untuk membuat pilihan
yang sehat tentang prilaku hidup mereka.
b. Preventif
• Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan hal yang mendesak
dan juga merupakan kerangka kerja yang tepat untuk merawat lansia. Perawat
profesional untuk lansia mengenal bahwa pencegahan untuk orang yang berusia
65 tahun yang dapat diharapkan hidup 20 tahun lagi merupakan komponen
penting dalam perawatan kesehatan.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami buat, kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan pada makalah yang kami susun. Atas kekurangan dan
kelebihan kami mohon maaf yang sebesar – besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak,WahitIqbal. 2009. PengantarKeperawatanKomunitas2. Jakarta:
SalembaMedika
1. Penerapan Sistem Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam Promosi Kesehatan PAda
Lansia
2. Implemantasi KIE Pada Kelompok Usia Lanjut Berhubungan Dengan Manajemen KIE Petugas
Promosi Kesehatan di Puskesmas Salido
3. Fenomologi Trauma Geriatrik Di Kota Padang
4. Sosialisasi Mempromosikan Program Bina Keluarga Lansia (BKL) Dalam mewujudkan 7
Dimensi Lansia Tangguh
5. Pendidikan Kesehatan Pentingnya Posyandu Lansia
6. Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Kesehatan Lansia Tentang Personal Hygiene
7. Peningkatan Edukasi Pada Lansia Sehat dan Produktif