OLEH: KELOMPOK 4
Axsel Takaria (P2012005)
Nathalia Tamarinszky Souhuwat (P2012024)
Welmina Tetekay (P2012033)
Venderi S. Unitly (P2012009)
Vivian Lesnussa (P2012029)
Erlany Wamese (P2012013)
Hasbi Rumonin (P2012019
Agustina Rahael (P2012039)
Yesi M. Payara (P1911093)
Brian N. Mangol (P2012045)
Dwi A. Litiloly (P2012051)
Gerson Apalem (P2012060)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas tuntunan kuasanya-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Isu-isu, Strategi, dan
Kegiatan untuk Promosi Kesehatan dan Kesejahteraan Lansia Serta Dukungan
Terhadap Orang yang Terlibat Merawat Lansia” ini sebagai pemenuhan tugas dari mata
kuliah Keperawatan Gerontik.
Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini belum sempurna, sehingga saran dan
kritik diperlukan untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan dapat dipergunakan
dengan semestinya.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan semakin luasnya pelaksanaan upaya kesehatan dan keberhasilan
pembangunan nasional pada semua sector, sehingga hal tersebut mendorong
peningkatan kesejahteraan sosioekonomi serta kesehatan. Pendekatan yang harus
dilakukan dalam melaksanakan program kesehatan adalah pendekatan kepada
keluarga dan masyarakat. Pendekatan ini lebih memprioritaskan upaya memelihara
dan menjaga yang sehat semakin sehat serta merawat yang sakit agar menjadi
sehat.
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun , hal tersebut membutuhkan upaya pemeliharaan
serta peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat, bahagia,
berdaya guna, dan produktif (pasal 19 UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan).
Penuaan adalah suatu prose salami yang tidak dapat dihindari, berjalan
secara terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan mengakibatkan
perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan
mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan.
Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat
sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain kulit menjadi mengendur,
timbul keriput, rambut menjadi beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan
penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah,
serta terjadi penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain
yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa,
kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat serta tidak mudah menerima
ide baru.
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat
mencapai usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan
keperawatan, baik yang bersifat promotif maupun yang preventif, agar ia dapat
menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Geriatri?
2. Apa saja Issue-issue dan Kecenderungan Masalah Kesehatan pada Lansia?
3. Bagaimana strategi untuk Promosi Kesehatan dan Kesejahteraan pada Lansia?
4. Bagaimana Kebutuhan Promkes dan Proteksi Kesehatan Lansia di Komunitas?
5. Bagaimana Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan untuk Lansia?
6. Bagaimana Upaya Pelayanan Kesehatan terhadap Lansia?
7. Bagaimana Dukungan Keluarga terhadap Lansia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Geriatri
2. Untuk mengetahui Issue-issue dan Kecenderungan Masalah Kesehatan pada
Lansia.
3. Untuk mengetahui strategi untuk Promosi Kesehatan dan Kesejahteraan pada
Lansia.
4. Untuk mengetahui Kebutuhan Promkes dan Proteksi Kesehatan Lansia di
Komunitas.
5. Untuk mengetahui Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan untuk Lansia
6. Untuk mengetahui Upaya Pelayanan Kesehatan terhadap Lansia
7. Untuk mengetahui Dukungan Keluarga terhadap Lansia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geriatri
Geriatri merupakan cabang ilmu dari gerontology dan kedokteran
yang mempelajari kesehatan pada lansia dalam berbagai aspek, yaitu
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Pada prinsipnya geriatric
mengusahakan masa tua yang bahagia dan berguna. (DEPKES RI, 2000)
Gerontology adalah suatu ilmu yang mempelajari proses penuaan dan
masalah yang akan terjadi pada lansia yaitu kesehatan, social, ekonomi,
perilaku, lingkungan dan lain-lain. (DEPKES RI, 2000)
6. Kesehatan Mental
Secara umum komunitas lansia terbuka untuk praktik kesehatan baru dan berespons
terhadap bermacam-macam pendekatan yang berpotensi meningkatkan kesehatan
mereka. Dalam merencanakan program kesehatan yang efektif perawat kesehatan
komunitas harus memvalidasi strategi dan tujuan bersama kelompok lansia yang
ditargetkan. Keterlibatan lansia dalam merencanakan promosi kesehatan dan aktivitas
pencegahan penyakit adalah hal yang esensial karena lansia sensitif terhadap
kehilangan potensi kemandiriannya. Oleh karena itu jika lansia dilibatkan rasa
kemandirian mereka akan menngkat.
Tahapan tindakan yang dilakukan ketika bekerja dengan lansia di komunitas antara lain:
1. Jalankan program ditempat-tempat biasa lansia berkumpul seperti
gereja, senior center, dan tempat perkumpulan pensiunan.
2. Libatkan aktivitas outreach ke dalam seluruh program
3. Siapkan sarana transportasi menuju tempat aktivitas kelompok
4. Antisipasi kebutuhan lansia yang memiliki pandangan dan atau
penglihatan tidak adekuat (contoh penggunaan tulisan yang besar,
membatasi penggunaan makalah, penggunaan ruangan yang tenang
dan atau pengeras suara yang adekuat).
b. Nutrisi
Nutrisi adekuat adalah hal paling penting bagi lansia dalam
mempertahankan kesehatan, mencegah penyakit, yang
memperlambat perkembangan penyakit kronis yang di derita. Dalam
upaya membantu lansia meningkatkan dan mempertahankan status
nutrisinya, pengkajian nutrisi dan membangun kekuatan yang ada
adalah hal yang sangat membantu. Daftar Periksa Skrining Nutrisi
(Nutrision Screning Checklist) yang dibuat oleh American Academy
of Family Physicians, American Dietetic Association, dan National
Council on Aging (Nutrition Screning Initiative, 1992) adalah alat
pengkajian nutrisi yang sangat baik. Berikut ini adalah program
kemitraan dalam bidang kesehatan nutrisi yang dapat Anda
pertimbangkan.
Rencanakan kelas atau serial kelas nutrisi yang berfokus pada nutrisi
dasar dan manajemen resiko nutrisi ( rendah garam, rendah lemak,
rendah gula, tinggi serat dan sebagainya ). Apabila kebutuhan
terhadap diet gula khusus harus dibahas, pertimbangkan untuk
mengadakan serial kelas dan bentuk kelompok menurut ingkatran
kebutuhan diet spesifiknya. Kelas nutrisi akan lebih efektif jika
penyajiannya sangat interaktif dengan para partisipan-mencicipi dan
berbagi resep, membangun kebiasaan positif yang ada, dan
memasukkan makanan yang etnis. Pemasangan poster dengan tulisan
yang besar dan berwarna-warni serta tayangan video aalah langkah
yang tepat. Makalah juga bisa membantu. Ingat, lansia senang
membicarakan dan menceritakan pengalaman hidup mereka. Berikan
hadiah kepda lansia yang menghadiri kelas, seperti tongkat, kanduk
kertas, makaronidan makanan yang tidak cepat membusuk. Dapatkan
bantuan hadiah dari toko yang menjual bahan makanan. Tantangan
terbesarnya adalah enumbuhkan minat para lansia
untukmenghadirikelas ini. Pertimbangkan individu dari komunitas
atau kelompok teman sebaya untuk membantu marketing dan
program outreach.
2. Pencegahan Jatuh
3. Keamanan Komunitas
4. Keamanan Berkendara
1. AZAZ
a. Menurut WHO (1991) adalah to Add Life to the Years that Have Been
Added to Life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi,
perawatan, pemenuhan diri, dan kehormatan.
b. Azaz yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI Add Life to the Years,
Add Health to Life, and Add Years to Life. Yaitu meningkatkan mutu
kehidupan lanjut usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang usia.
2. PENDEKATAN
3. JENIS
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan, yaitu
peningkatan (promotion), pencegahan (prevention), diagnosis dini dan pengobatan,
pembatasan kecacatan, serta pemulihan.
a. Promotif
Upaya promotif merupakan tindakan secara langsung dan tidak langsung
untuk menigkatkan derajat kesehatan dan mencegah penyakit. Upaya
promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan
dukungan klien, tenaga professional dan masyarakat terhadap praktik
kesehatan yang positif menjadi norma-norma social. Upaya promotif
dilakukan untuk membantu orang-orang mengubah gaya hidup mereka dan
bergerak kea rah keadaan kesehatan yang optimal serta mendukung
pemberdayaan seseorang untuk membuat pilihan yang sehat tentang prilaku
hidup mereka.
Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia adalah sebagai berikut:
Mengurangi cedera, dilakukan dengan tujuan
mengurangi jatuh, mengurangi bahaya kebakaran
dalam rumah, meningkatkan penggunaan alat
pengaman dan mengurangi kejadian keracunan
makanan atau zat kimia.
Meningkatkan kemanan ditempat kerja yang bertujuan
untuk mengurangi terpapar dengan bahan-bahan kimia
dan menigkatkan penggunaan system keamanan kerja.
Menigkatkan perlindungan dari kualitas udara yang
buruk, bertujuan untuk mengurangi penggunaan
semprotan bahan-bahan kimia, mengurangi radiasi di
rumah, meningkatkan pengelolaan rumah tangga
terhadap bahan berbahaya, serta mengurangi
kontaminasi makanan dan obat-obatan.
b. Preventif
1. Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier.
2. Melakukan pencegahan primer, meliputi pencegahan
pada lansia sehat, terdapat factor resiko, tidak ada
penyakit dan promosi kesehatan.
Jenis pelayanan pencegahan primer adalah sebagai
berikut.
- Program imunisasi, misalnya vaksin influenza.
- Konseling : berhenti merokok
dan minum beralkohol.
- Dukungan nutrisi.
- Exircise.
- Keamanan didalam dan disekitar rumah.
- Manajemen stress.
- Penggunaan medikasi yang tepat.
3. Melakukan pencegahan sekunder, meliputi
pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala, dari
awal penyakit hingga terjadi gejala penyakit belum
tampak secara klinis, dan mengidap factor resiko.
Jenis pelayanan pencegahan sekunder antara lain
adalah sebagai berikut.
- Control hipertensi.
- Deteksi dan pengobatan kanker.
- Screening : pemeriksaan rectal, mammogram,
papsmear, gigi mulut dan lain-lain.
4. Melakukan pencegahan tersier, dilakukan sesudah
terdapat gejala penyakit dan cacat; mencegah cacat
bertambah dan ketergantungan; serta perawatan
bertahap, tahap (1) perawatan di rumah sakit, (2)
rehabilitasi pasien rawat jalan, dan (3) perawatan
jangka panjang.
Jenis pelayanan pencegahan tersier adalah sebagai
berikut.
- Mencegah berkembangnya gejala dengan
memfasilitasi rehabilitasi dan membatasi
ketidakmampuan akibat kondisi kronis. Misalnya
osteoporosis atau inkontinensia urine/fekal.
- Mendukung usaha untuk mempertahankan
kemampuan berfungsi.
A. Kesimpulan
Sebagai simpulan umum, ada beberapa hal yang sangat penting dan mendasar dalam
issue pelayanan kesehatan warga lansia.
Pertama, adalah bahwa proses menua (Degeneratif) sudah harus diantisipasi sejak dini,
sebelum usia 50 tahun, dan hal ini harus kita pahamkan dengan baik kepada semua warga
masyarakat. Bagi mereka yang lansia, yang paling penting adalah upaya pemulihan agar
tetap mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawab sehari-hari, sehingga mereka bisa
hidup secara mandiri, produktif dan bahagia. Kedua, keluarga sangat penting perannya
dalam meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan lansia. Ketiga, kesadaran daei lansia
sendiri sangat menentukan untuk bisa hidup secara mandiri, sehat, dan bahagia. Keempat,
upaya peningkatan kualitas lansia memerlukan dukungan dari organisasi profesi,
pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan seluruh kalangan masyarakat.
B. Saran
Dengan makalah ini kami mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
serta kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca untuk menambah referensi
khususnya bagi mahasiswa ilmu keperawatan dalam mempelajari tentang issue-issue,
strategis untuk promkes dan kesejahteraan lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Praktik. Jakarta:EGC.
Karima, A., dkk. 2016. Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Activity Daily Living Di
Panti Social Tresna Werdha Senja Rawi. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia. Vol 2,
No. 1.
Mustika I. 2016. Membangun kebijakan kesehatan lansia berbasis kearifan lokal. Jurnal
skala husada. Vol 13. No. 1. Hal 1-12.