Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

"ISU DAN KECENDERUNGAN MASALAH


KESEHATAN KELOMPOK LANSIA"

OLEH

KELOMPOK : 2

1. Adynda Putri Wijaya P05120319002


2. Devi Ramalia P05120319010
3. Kartika Chandra Agustina P05120319022
4. Sherina Inayah T P05120319043
5. Zekri Melanosa P05120319050

Dosen pengajar :

Ns.Nehru Nugroho ,S.Kep.,M.Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa karena atas

 berkat dan rahmat-Nya penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan

tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul ” Trend dan Issue Keperawatan

Gerontik ” inidisusununtukmemenuhitugasmahasiswadarimatakuliahKeperawatan Gerontik di
Stikes Wira Medika PPNIBali.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasamendatang.
Semogamakalahinidapatbermanfaatbagiparamahasiswakhususnyadanmasyarakat
 pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
 pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.

Denpasar, 04 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

halaman
KATAPENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTARISI................................................................................................................................ i
i
BABI............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang.................................................................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................. 1
1.4 Manfaat............................................................................................................................... 2
BABII........................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 3
2.1 FenomenaDemografi...........................................................................................................3
2.2 PermasalahanPadaLansia....................................................................................................3
2.3 Fenomena Bio-Psico-Sosio-Spiritual DanPenyakitLansia.................................................4
2.4 Masalah KesehatanGerontik............................................................................................... 5
2.5 Upaya Pelayanan KesehatanTerhadapLansia......................................................................6
2.6 KonsepPenyakitRematik.....................................................................................................8
2.6.1 Definisi......................................................................................................................8
2.6.2 Epidemologi............................................................................................................... 8
2.6.3 Klasifikasi................................................................................................................... 9
2.6.4 Tanda DanGejalaRematik........................................................................................11
2.6.5 PenangananMedis.................................................................................................... 12
2.6.6 Terapi Komplementer YangDapatDiberikan..........................................................13
BABIII....................................................................................................................................... 18
PENUTUP.................................................................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 18
3.2 Saran................................................................................................................................. 18
DAFTARPUSTAKA................................................................................................................. 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Seiring berjalannya waktu, proses penuaan memang tidak bisa dihindarkan.
Keinginan semua orang adalah bagaimana agar tetap tegar dalam menjalani hari
tuayang berkualitas dan penuh makna. Hal ini dapat dipertimbangkan mengingat usia
harapan hidup penduduk yang semakin meningkat. Menjadi tua adalah suatu proses
naturnal dan kadang-kadang tidak tampak mencolok. Penuaan akan terjadi pada
semuasistemtubuhmanusiadantidaksemuasistemakanmengalamikemunduran
 pada waktu yang sama. Meskipun proses menjadi tua merupakan gambaran yang
universal, tidak seorangpun mengetahui dengan pasti penyebab penuaan atau
mengapa manusia menjadi tua pada saat usia yangberbeda-beda.

Penuaan terjadi tidak secara tiba-tiba, tetapi berkembang dari masa bayi, anak-
anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Seseorang dengan usia kronologis 70
tahunmungkin dapat memiliki usia fisiologis seperti orang usia 50 tahun. Atau
sebaliknya,seseorang dengan usia 50 tahun mungkin memiliki banyak penyakit kronis
sehinggausia fisiologisnya 90 tahun.

Menua bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut darisuatu


 proses kehidupan dengan berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi
rangsangandaridalammaupunluartubuh.Walaupundemikian,memangharusdiakui
 bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usiadengan
 penurunan kualitas hidup sehingga status lansia dalam kondisi sehat atausakit.

1.2 RumusanMasalah
Bagaimana trend dan isu keperawatan gerontik berkaitan dengan terapi
komplementer?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuanumum
Untuk mengetahui Trend dan Issu Keperawatan Lansia
1.3.2 TujuanKhusus
a. Untuk mengetahui fenomenademografi
 b. Untuk mengetahui permasalahan padalansia

1
c. Untuk mengetahui fenomena bio-psico-sosio-spiritual dan penyakitlansia
d. Untuk mengetahui masalah kesehatangerontik 
e. Untuk mengetahui Upaya Pelayanan Kesehatan terhadapLansia
f. Untuk mengetahui terapi komplementer yang diberikan pada lansia yang
mengalami masalahkesehatan

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaatteoritis
Dari penyusunan makalah ini agar mahasiswa memperoleh pengetahuan
tambahan dan dapat mengembangkan wawasan mengenai trend dan issue
keperawatan gerontik
1.4.2 Manfaatpraktis
Dari penyusunan makalah ini agar para pembaca mengetahui bagaimana cara
untuk menyusun sebuah makalah trend dan issue keperawata gerontik dan
dapat mengaplikasikannya dilapangan.

2
e. Memberikan perawatan di rumah (homecare)
f. Pelayanan harus dicapai dengan mudah(accessibility)
g. Mendorong ikatan akrab antar kelompok/ antar generasi (engaging theaging)
h. Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia(mobility)
i. Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya(productivity)
 j. Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self help care and
family care)
3. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lim upaya kesehatan,
yaituPromotif, prevention, diagnosa dini dan pengobatan, pembatasan kecacatan,
serta pemulihan.
a. Promotif
Upaya promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan untuk
meningkatkandukunganklien,tenagaprofesionaldanmasyarakatterhadap
 praktek kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial.Upaya
 perlindungan kesehatan bagi lansia sebagai berikut :
1) Mengurangi cedera
2) Meningkatkan keamanan di tempatkerja
3) Meningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang buruk
4) Meningkatkan keamanan, penanganan makanan danobat-obatan
5) Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi danmulut
 b. Preventif
1) Mencakuppencegahanprimer,sekunderdantersier.Contohpencegahan
 primer : program imunisasi, konseling, dukungan nutrisi, exercise,
keamanan di dalam dan sekitar rumah, menejemen stres, menggunakan
medikasi yang tepat.
2) Melakukakn pencegahan sekuder meliputi pemeriksaan terhadap penderita
tanpa gejala. Jenis pelayanan pencegahan sekunder: kontrol hipertensi,
deteksi dan pengobatan kanker, skrining : pemeriksaan rektal,mamogram,
 papsmear, gigi, mulut.
3) Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala penyakit dan
cacat. Jenis pelayanan mencegah berkembangnya gejala dengan
memfasilisasi rehabilitasi, medukung usaha untuk mempertahankan
kemampuan anggota badan yang masihberfungsi.

7
c. Rehabilitatif

2.6 Konsep PenyakitRematik

2.6.1 Definisi
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterialyang
 bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta
 jaringan ikat sendi secara simetris (Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah
Orthopedi, hal. 165).

Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang


menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 :1248)

2.6.2 Epidemologi
Prevalensi dan insiden penyakit ini bervariasi antara populasi satu
dengan lainnya, di Amerika Serikat dan beberapa daerah di Eropa prevalensi
RA sekitar 1% pada kaukasia dewasa, Perancis sekitar 0,3%, Inggris dan
Finlandia sekitar 0,8% dan Amerika Serikat 1,1% sedangkan di Cina sekitar
0,28%. Jepang sekitar 1,7% dan India 0,75%. Insiden di Amerika dan Eropa
Utara mencapai 20-50/100000 dan Eropa Selatan hanya 9-24/100000. Di
Indonesia dari hasil survei epidemiologi di Bandungan Jawa Tengah
didapatkan prevalensi RA 0,3% sedang di Malang pada penduduk berusia
diatas 40 tahun didapatkan prevalensi RA 0,5% di daerah Kotamadya dan
0,6% di daerah Kabupaten. Di Poliklinik Reumatologi RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta, pada tahun 2000 kasus baru RA merupakan 4,1% dari
seluruh kasus baru. Di poliklinik reumatologi RS Hasan Sadikin didapatkan
9% dari seluruh kasus reumatik baru pada tahun 2000-2002 (Aletaha et
al,2010).
Data epidemiologi di Indonesia tentang penyakit RA masih terbatas.
DataterakhirdariPoliklinikReumatologiRSCMJakartamenunjukkanbahwa
 jumlah kunjungan penderita RA selama periode Januari sampai Juni 2007
sebanyak 203 dari jumlah seluruh kunjungan sebanyak 1.346 pasien.
 Nainggolan (2009) memaparkan bahwa provinsi Bali memilikiprevalensi
 penyakit rematik di atas angka nasional yaitu 32,6%, namun tidakdiperinci
 jenis rematik secara detail. Sedangkan pada penelitian Suyasa et al (2013)
memaparkanbahwaRAadalahperingkattigateratasdiagnosamedisutama

8
 para lansia yang berkunjung ke tempat pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
gratis di salah satu wilayah pedesaan di Bali.

2.6.3 Klasifikasi
Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
ReumatikSendi(Artikuler)    adalahreumatikyangmenyerangsendi

dikenaldengannamareumatiksendi(reumatikartikuler).Penyakitiniada
 beberapa macam yang paling sering ditemukan yaitu:
a) Artritis Reumatoid
Merupakanpenyakit autoimun dengan proses peradangan menahun
yang tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi
dan berbagaiorgan di luar persendian. Peradangan kronis dipersendian
menyebabkan kerusakan struktur sendi yang terkena. Peradangan sendi
biasanya mengenai beberapa persendian sekaligus.Peradangan terjadi akibat
proses sinovitis (radang selaput sendi) serta pembentukan pannus
yang mengakibatkan kerusakan
 pada rawan sendi dan tulang di sekitarnya, terutama di persendian tangan
dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada kedua sisi). Penyebab
ArtritisRematoid belum diketahui dengan pasti. Ada yang mengatakan
karena mikoplasma, virus, dan sebagainya. Peradangan kronis membran
sinovial mengalami pembesaran (Hipertrofi) dan menebal sehingga terjadi
hambatan aliran darah yang menyebabkan kematian (nekrosis) sel
dan respon
 peradanganpun berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian dilapisi oleh
 jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar keseluruh
sendisehinggasemakinmerangsangperadangandanpembentukanjaringan
 parut. Proses ini secara perlahan akan merusak sendi dan menimbulkan
nyeri hebat serta deformitas (kelainanbentuk).
 b)Osteoatritis
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang
 belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan
keluaran klinis yang sama.Proses penyakitnya berawal dari masalah rawan
sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai seluruh persendian termasuk
tulang subkondrial, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta jaringan
ikat sekitar persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawansendi

9
DAFTAR PUSTAKA

Apriana, Rista., Retnaingsih, Dwi., & Supriyanto, Joko. 2014.  Pengaruh Rebusan Daun
Sirsak Untuk Menurunkan Nyeri Gout Atrhitis Pada Lansia. (Onlin e). Availabe at
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/2321/2297diakses

tanggal 1 maret2019

Hyulita, Sri. 2013.  Pengaruh Kompres Serei Hangat Terhadap Penurunan IntensitasNyeri

 Artritis Rheumatoid Pada Lanjut Usia Di Kelurahan Tarok Dipo Wilayah Kerja
 Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi Tahun 2013. Afiyah. Vol. I, No. I, Bulan
 Januari, Tahun 2014. Available at
http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/article/view/5/165diaksestanggal1

maret2019

Lestari, Indah., Nurhayati, Yeti., & Setiyajati, Ari. Terapi Kompres Jahe Dan Massage Pada
Osteoartritis Di Panti Wreda St. Theresia Dharma Bhakti Kasih Surakarta . (online) .
Available at http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-indahlesta-640-1-
artikel-w.pdf diakses tanggal 1 maret 2019

Maryam, R siti. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakatra: Salemba medika

 Nainggolan,Olwin. (2009). Prevalensi dan Determinan Penyakit Rematik di Indonesia. Maj


Kedokt Indon, vol.59, no.12.

 Nugroho, Wahjudi SKM. (1995). Perawatan Lanjut Usia. Jakarta : EGC

Qie30,(2009). Trend dan Isu Pelayanan Kesehatan Lansia . Available at


http://qie30.wordpress.com/2009/05/07/tren-dan-isu-pelayanan-kesehatan-lansia/ .
diakses 1 Maret2019

Sahar juniati (2001 ) Keperawatan Gerontik, Coordinator Keperawatan Komunitas, fakultas


ilmu keperawatan UI, Jakarta

Setiabudhi, Tony. (1999).  Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai AspekMenjaga


 Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Situart dan Sundart. (2001) Keperawatan Medikal Bedah 1. Jakarta: EGC

Suherry, Reza., Yusuf, Ah., Indarwati, Retno. (2014).  Pemberian Campuran Daun Pandan
Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb) Dan Virgin Coconut Oil (Vco) Berpengaruh

19
Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pada Lansia Dengan Osteoartritis . Article In Journal Of
Community Health Nursing. Diakses tanggal 1 Maret 2019.

Stikes(2009). Trend dan Isu Pelayanan Kesehatan Lansia . Available at


http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/01/trend-dan-issue-keperawatan -
lansia/ diakses tanggal 1 Maret2019

Wibowo, Daniel A., Zen, Dini N., & Agustiana, Y. 2018.  Pengaruh Terapi Back
MassageTerhadapPenurunanTingkatNyeriPadaPenderitaRheumatoidArthritisDiDesa
 Rajadesa Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Tahun 2018 . Jurnal Keperawatan

Galuh, Volume : 1  –   Nomor : 1 Tahun : 2019.   Available at

https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/JKG/article/view/1836/1511diaksestanggal1maret

2019

20

Anda mungkin juga menyukai