Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah : Program Kesehatan Ibu dan Anak

Dosen Pengampu : Syamsuryanita, S,ST.,M.Kes.

PERAN PENTING PROMOSI KESEHATAN DAN PENCEGAHAN

PENYAKIT PADA WANITA SETIAP SIKLUS HIDUPNYA

KELOMPOK 10

NADA NOVA WANDA (A1A221073)

MISNAWATI (A1A221003)

SYEHFIRA S. MATARA (A1A221055)

YULIANA (A1A221056)

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN DAN PROFESI

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah Program Keseshatan Ibu dan Anak yang berjudul “Peran
Penting Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Pada Wanita Setiap Siklus
Hidupnya” yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya.
Secara umum, makalah ini dibuat agar kita dapat mengetahui serta
memahami fisiologi menopause.Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah kami, Ibu Syamsyuryanita, S,ST.,M.Kes yang telah
membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Makassar, 11 April 2023

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................1

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ..........................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3

A. Promosi Kesehatan.............................................................................3

B. Pengertian Perilaku Pencegahan Penyakit..........................................5

C. Pengertian Siklus KehidupanWanita..................................................6

1. Fase Konsepsi...............................................................................7

2. Fase Bayi dan Anak......................................................................7

3. Fase Remaja..................................................................................8

4. Fase Dewasa...............................................................................10

5. Fase Usia Lanjut.........................................................................11

BAB III PENUTUP ....................................................................................13

A. Kesimpulan ......................................................................................13

B. Saran.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umunya kehidupan manusia selalu berjalan seiring dengan waktu
yang terus berputar. Dalam menjalani kehidupannya manusia mengalami
suatu proses yang sangat panjang, dimulai dari masa bayi hingga menginjak
dewasa. Namun kehidupan manusia tidaklah monoton, artinya dalam setiap
jenjang kehidupan manusia akan mengalami perubahan-perubahan yang
terjadi lambat tetapi pasti baik dari segi fisik maupun psikisnya. Antara pria
dan wanita, mengalami siklus kesehatan yang berbeda, siklus kesehatan
wanita dirasa lebih rumit daripada siklus kesehatan pria. Hal ini salah satunya
dikarenakan pria dan wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda.
Oleh karena itu siklus kesehatan antara pria dan wanita tidaklah sama.
Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada wanita sangat efektif
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Usaha peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit antara lain mendorong terjadinya
perubahan perilaku yang dilakukan bersamaan dengan  pemberian informasi
yang berhubungan dengan kesehatan. Klien membutuhkan informasi dan
pengetahuan ini untuk membuat keputusan mengubah prilakunya. Perawat
juga dapat memberi kontribusi yang unik dengan cara membuat diagnosa dan
mengidentifikasi kebutuhan kesehatan dan merujuk klien ke sumber yang
tepat. Menggunakan pedoman pengajaran dan menerapkan penelitian terbaru
merupakan cara-cara yang untuk membantu klien mencapai kesehatan yang
optimal.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2. Apa yang dimaksud dengan perilaku pencegahan penyakit ?
3. Apa yang dimaksud dengan siklus kehidupan wanita ?
4. Apa saja fase-fase siklus kehidupan wanita ?

1
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan dalam makalah ini yakni:
1. Untuk mengetahui pengertian promosi Kesehatan.
2. Untuk mengetahui pengertian perilaku pencegahan penyakit.
3. Untuk mengetahui pengertian siklus kehidupan Wanita.
4. Untuk mengetahui fase-fase siklus kehidupan Wanita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Promosi Kesehatan
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan faktor keturunan yang saling memengaruhi satusama lain.
Lingkungan merupakan faktor terbesar, selain langsung memengaruhi
kesehatan dan memengaruhi perilaku, begitu pula sebaliknya, perilaku juga
memengaruhi lingkungan dan faktor-faktor yang lain (pelayanan kesehatan
dan keturunan). Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok
harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi
kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan Status kesehatan
akan tercapai secara optimal, jika keempatfactor secara bersama-sama
memiliki kondisi yang optimal pula.
Untuk mencapai kesehatan optimal perlu adanya promosi
kesehatan.Promosi mungkin tidak hanya meningkatkan derajat kesehatan
yang sudahada, tetapi mungkin juga bisa mencapai suatu derajat kesehatan
danmembantu mempertahankannya. Promosi kesehatan menurut WHO
(2009) adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dan
memperbaiki kesehatan mereka. Promosi kesehatan meliputi dan merangkum
pengertian dari istilah pendidikan kesehatan, penyuluhan kesehatan,
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta istilah lainnya. Promosi
kesehatan merupakan proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat
agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Charter, 1986 dalam
Maulana, 2009). Proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat tidak
hanya terbatas pada kegiatan pemberian informasi (seperti kegiatan
penyuluhan, KIE, dan pendidikan kesehatan) tetapi juga menyangkut
penggalangan berbagai dukungan di masyarakat. Penggabungan beberapa
metoda pendidikan dapat meningkatkan efektifitas program pendidikan.
Promosi kesehatan adalah program masyarakat yang menyeluruh, bukan
hanya perubahan perilaku, melainkan juga perubahan lingkungan,sistem dan

3
kebijakan kesehatan. Pengetahuan dan pengalaman baru yang diberikan
petugas kesehatan melalui promosi kesehatan tidaklah secara langsung dapat
diterima dan diadopsi dalam perilaku klien tetapi melalui beberapa proses
yang berurutan (Rogers, 1974 dalam Maryati, 2006), yaitu awareness (sadar),
interest (tertarik terhadap stimulus), evaluation (menimbang-nimbang), trial
(mencoba perilaku baru),adoption (berperilaku sesuai pengetahuan baru).
Dalam konteks kesehatan, promosi berarti upaya memperbaikikesehatan
dengan cara memajukan, mendukung dan menempatkan kesehatan lebih
tinggi, baik secara perorangan maupun secara kelompok. Menurut  pengertian
tersebut, terdapat dua unsur tujuan dan proses kegiatan promosi kesehatan,
yaitu memperbaiki kesehatan dan memiliki kontrol yang lebih besar
terhadapnya. Sasaran promosi kesehatan diarahkan pada individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah/lintas sektor/swasta dan petugas atau pelaksana
program.Strategi promosi kesehatan secara global dari WHO (1984)
dikenaldengan strategi ABG (Advokasi, Bina suasana, Gerakan
masyarakat).Advokasi kesehatan merupakan upaya pendekatan kepada
pimpinan atau pengambil keputusan supaya dapat memberikan dukungan,
kemudahan dansemacamnya pada upaya pembangunan kesehatan. Bina
suasana merupakan upaya membuat suasana yang kondusif atau menunjang
pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong untuk melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat. Gerakan masyarakat merupakan upaya
memandirikan individu, kelompok, masyarakat agar berkembang kesadaran,
kamauan dankemampuan di bidang kesehatan atau agar secara proaktif,
masyarakatmempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat .Berdasarkan
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa, Canada tahun 1986,
promosi kesehatan dikelompokkan menjadi lima areayaitu kebijakan
pembangunan berwawasan kesehatan, mengembangkan jarring kemitraan dan
lingkungan yang mendukung, reorientasi pelayanan kesehatan,meningkatkan
keterampilan individu dan memperkuat kegiatan masyarakat. Ewles dan
Simnett (1994) mengidentifikasi tujuh area kegiatan promosi kesehatan antara
lain program pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan preventif, kegiatan

4
berbasis masyarakat, pengembangan organisasi, kebijakan publik yang sehat,
tindakan kesehatan berwawasan lingkungan, kegiatanekonomi dan bersifat
peraturan. Hambatan-hambatan dalam penyelenggaraan promosi Kesehatan
menurut Taylor (1991), yaitu struktur dan sikap yang lebih
mendorongmenyembuhkan daripada mencegah, hambatan individual yang
berkaitandengan kebiasaan dan persepsi resiko, jaring koperasi dan
perencanaan yangrumit. Menurut Ewles dan Simnett (1994), terdapat
kerangka lima pendekatan promosi kesehatan yaitu, pendekatan medik,
perubahan perilaku, pendidikan, pendekatan berpusat pada klien dan
perubahan sosial.
B. Perilaku Pencegahan Penyakit
Perilaku pencegahan penyakit adalah perilaku dimana klien
melakukanaktivitas yang bertujuan untuk menurunkan resiko terjadinya
penyakit. Tujuan Program pencegahan penyakit adalah mempertahankan
penyakit yang optimal dengan mencegah terjadinya penyakit. Beberapa
aktivitas keperawatan yang mencegah timbulnya penyakit meliputi imunisasi,
perawatan prenatal dan bayi, dan mencegah penyakit menular seksual.
Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan dua konsep yang
berhubungan erat dan pada pelaksanaanya, ada beberapa hal yang saling
tumpang tindih satu sama lain. Kegiatan peningkatan kesehatan membantu
klien untuk memeliharaatau memperbaiki tingkat kesehatan mereka saat ini.
Aktivitas pencegahan penyakit bertujuan untuk melindungi klien dari
ancaman kesehatan yang bersifat aktual maupun potensial. Kedua jenis
kesehatan tersebut berorientasi pada masa yang akan datang. Perbedaan
kedua jenis kegiatan tersebut terdiridari perbedaan motivasi dan tujuan.
Kegiatan peningkatan kesehatanmemberikan motivasi kepada masyarakat
untuk bertindak secara positif, untuk mencapai tujuan berupa tingkat
kesehatan yang lebih stabil. Kegiatan pencegahan penyakit memberi motivasi
kepada masyarakat untuk menghindari penurunan tingkat kesehatan atau
fungsi.

5
Promosi kesehatan terutama berkaitan dengan mempromosikan kesehatan
yang positif, khususnya melalui meningkatkan kesehatan sebagai lawan
mencegah penyakit melalui penghapusan terhadap faktor patogen. Pelayanan
keperawatan yang berorientasi kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit dapat dipahami melalui berbagai aktivitas kesehatan.,
pencegahan penyakit digolongkan menjadi tiga, yaitu:

a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan yang sebenarnya,
pencegahanini dilakukan sebelum terjadi penyakit dan gangguan fungsi
dan diberikan kepada klien yang sehat secara fisik dan mental. 
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder berfokus pada individu yang mengalami
masalah kesehatan atau penyakit, dan individu yang beresiko mengalami
komplikasiatau kondisi yang lebih buruk. Pencegahan sekunder terdiri
dari teknik skrining dan pengobatan penyakit pada tahap dini untuk
membatasi kecacatan dengan cara menghindarkan atau menunda akibat
yang timbul dari perkembangan penyakit.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan ketika terjadi kecacatan atau
ketidakmampuan yang permanen dan tidak dapat disembuhkan. Kegiatan
ini ditujukan untuk melaksanakan tindakan rehabilitasi yang bertujuan
membantuklien mencapai tingkat fungsi setinggi mungkin, sesuai dengan
keterbatasan yang ada akibat penyakit atau kecacatan.
C. Siklus Kehidupan Wanita
Dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia mengalami
beberapa perubahan, baik pertumbuhan fisik maupun perkembangan kejiwaan
dankehidupan sosial. Proses pertumbuhan ini terjadi secara bertahap, mulai
dari konsepsi, bayi, masa anak-anak, remaja, masa reproduksi, sampai usia
lanjut.Proses pertumbuhan ini disebut proses tumbuh kembang. Selama
proses tumbuh kembang tersebut berlangsung, wanita perlu dilakukan
pemantauan sepanjang daur kehidupan dengan menggunkan pendekatan

6
siklus hidup (Life Cycle approach). Pendekatan siklus hidup berarti
memperhatikan kebutuhan khas penanganan system reproduksi dan
kesinambungan antar siklus hidup tersebut. Oleh karena wanita mempunyai
kebutuhan khusus dibandingkan pria (wanita mengalami
menstruasi,kehamilan, melahirkan, dan menyusui serta menopause), maka
wanita memerlukan perawatan yang lebih intensif selama daur kehidupannya.
Dengan begitu masalah reproduksi pada setiap tahap siklus hidup dapat
diperkirakan dan ditangan dengan baik sesuai dengan kebutuhan tahap itu,
sehingga kemungkinan munculnya akibat buruk pada tahap siklus hidup
selanjutnya dapat dicegah. Adapun dalam siklus kehidupan wanita, yaitu
konsepsi, bayi dan anak-anak, remaja, usia, subur, dan usia lanjut.
Tahap pertama dan kedua terutama kesehatan ibu dan bayi baru lahir, tahap
ketigadengan kesehatan reproduksi remaja. Tahap keempat terkait dengan
keluarga berencana, tahap kelima dengan kesehatan reproduksi usia lanjut.
1. Fase Konsepsi
Hal yang dilakukan pada masa konsepsi adalah :
a. Perlakuan sama antara janin laki-laki atau perempuan.
b. Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi
baru lahir,
c. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis
kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
d. Pendapatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.
2. Fase Bayi dan Anak
a. Asi Eksklusif
Asi eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin sejak lahir
sampai berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan tambahan dan
memiliki beberapa manfaat mulai dari manfaat bagi bayi, ibu,
keluarga dan Negara.
b. Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi
seimbang

7
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik anak dan
perkembangan anak berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau
individu dari anak itu sendiri.
c. Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
Kesehatan bayi di Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan
karena besarnya jumlah angka bayi meninggal. Karena itu, upaya
pemantauan kesehatan bayi perlu ditingkatkan melalui imunisasi anak
yang sesuai dengan jadwal akan mencegah anak menderita penyakit
campak, polio, difteri, pertussis, tetanus, TBC, dan hepatitis.Tenaga
kesehatan diajarkan untuk memperhatikan secara cepat semua gejala
anak sakit, sehingga dapat menentukan apakah anak sakit berat dan
perlu segera dirujuk.
d. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan
perempuan
Laki-laki dan perempuan sebagai pasangan atau individu merupakan
kesamaan atau kesetaraan gender yaitu keadaan tanpa diskriminasi
dalam memperoleh kesempatan, pendidikan, serta akses dalam
pelayanan.
3. Fase Remaja
Hal-hal atau asuhan yang dilakukan pada fase ini adalah :
a. Gizi seimbang
Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga,
pembangun dan zat yang sesuai kebutuhan gizi. Gizi seimbang sangat
dibutuhkan pada tahap ini untuk kepentingan reproduksinya dan juga
kemampuan pertumbuhan dan perkembangan.
b. Informasi tentang kesehatan reproduksi
Pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi bertujuan untuk
memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan
perilaku hidup sehat bagi remaja, disamping mengatasi masalah.
Dengan pengetahuan yang memadai dan adanya motivasi untuk
menjalani masa remaja secara sehat, para remaja diharapkan mampu

8
memelihara kesehatan dirinya agar dapat menghasilkan masa
kehidupan berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.
c. Pencegahan kekerasan seksual (pemerkosaan)
Yang dimaksud pemerkosaan disini adalah hubungan seksual yang
dipaksakan terhadap perempuan, dilakukan tanpa ada ijinnya dan
menggunakan kerasan.
Manusia dalam hal ini remaja secara biologis mempunyai kebutuhan
seksual sehingga perlu mengendalikan naluri seksualnya menjadi
kegiatan yang positif seperti olahraga dan mengembangkan hobi yang
membangun,
d. Pencegahan terhadap ketergantungan NAPZA
Pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA pada remaja
hendaknya dilakukan pendekatan sejak dini baik dari orang tua, guru,
pendamping dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para
pelajar, sehingga dengan pendampingan dan bimbingan kita bias
mengetahui proses perkembangan jiwa yang terjadi pada pelajar dan
juga pengaruhnya terhadap lingkungan.
e. Perkawinan pada usia yang wajar
Kegagalan perkawinan dalam masyarakat dewasa ini sangat
meningkat sehingga menimbulkan dampak sosial yang tidak di
inginkan. Pengaturan perkawinan yang semula merupakan ritual adat
diambil alih tanggung jawabnya oleh Negara dan dijadikan sebagai
ketentuan hokum serta diatur dalam undang-undang. Undang-undang
juga mengatur batas umur seseorang yang diperbolehkan menikah
dengan alasan untuk kepentingan demografi, mencegah anak-anak
yang dibawah umur yang belum dianggap mampu untuk mengambil
keputusan bagi dirinya sendiri.

9
4. Fase Dewasa atau Usia Subur
Asuhan yang diberikan pada fase ini :
a. Kehamilan dan persalinan yang aman
Kesehatan ibu dan bayi di Indonesia masih jauh dari keadaan yang
diharapkan karena besarnya julah ibu dan bayi yang meninggal.
Karena itu, upaya kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui
pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan yang aman
menjadi upaya prioritas dalam bidang kesehatan.
b. Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan
bayi
Pertolongan terhadap komplikasi yang ditemukan baik selama
kehamilan maupun dalam persalinan memerlukan tindakan yang cepat
agar ibu dan bayinya dapat diselamatkan. Terjadinya komplikasi ini
sulit diperkirakan, sehingga sering muncul secara mendadak dan perlu
diantisipasi bahkan dapat dilakukan tindakan pencegahan sedini
mungkin.
c. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan
alat kontrasepsi
Sebagai komponen kesehatan reproduksi, pelayanan KB diharapkan
untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan KB
bertujuan untuk menunda, menjarangkan atau menjaga jarak
kehamilan atau membatasi kehamilan bila jumlah anak sudah cukup.
Dengan demikian, pelayanan KB sangat berguna dalam pengaturan
kehamilan dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak
tepat waktu.
d. Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
1) Melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan dan
menghindari hubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti
2) Mempunyai perilaku seksual yang bertanggung jawab dan setia
pada pasangan
3) Setiap darah transfuse di chek terhadap HIV

10
4) Menghindari injeksi, pemeriksaan dalam, prosedur pembedahan
yang tidak steril dari petugas kesehatan yang tidak bertanggung
jawab.
5) Menggunakan kondom dengan hati-hati, benar dan konsisten
e. Pencegahan dan penanganan aborsi, infertil dan berbagai aspek
kesehatan lainnya seperti kanker serviks dan kanker payudara.
5. Fase Usia Lanjut
Pada lanjut usia akan merasakan rasa loneliness yaitu suatu pengalaman
yang tidak menyenangkan muncul dari hubungan sosial seseorang
mengalami kekurangan dalam berbagai aspek, baik dalam kuantitas
maupun kualitas.Seorang lanjugt usia sering menilai dirinya tidak
berharga, tidak di perhatikan, dimana tidak dicintai, rasa ini akan
semakin dirasakan oleh lanjut usia yang sebelumnya adalah seorang yang
aktif dalam bebagai kegiatan yang berhubungan dengan orang banayak.
Hilangnya perhatian dan dukungan dari lingkungan sosial yang berkaitan
dengan hilangnya kedudukan atau peran dapat menimbulkan konflik atau
keguncangan. Masalah ini terkait dengan sikap masyarakat sebagai orang
timur yang menghormati usia lanjut sebagai sesepuh sehingga kurang
bisa menerima bila seorang usia lanjut masih aktif dalam berbagai
kegiatan produktif, lebih jauh dinyatakan bahwa penyebab menurunya
kontak sosial pada lanjut usia. Masa usia lanjut pada wanita terbagi
(klimakterium, menopause, senium).
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu
masa peralihan yang normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum
dan sesudah menopause. Fase klimakterium berlangsung bertahap yaitu :
1) Sebelum menopause
Pada masa ini klimakterium kira-kira dimulai 6 tahun sebelum masa
menopause. Disini, fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar
estrogen mulai turun dan kadar hormon gonadotropin mulai
meningkat sampai timbulnya keluhan tanda-tanda menopause.
2) Selama menopause

11
Terjadi selama berlangsungnya menopause, rentangan 1-2 tahun
sebelum sampai 1 tahun sesudah menopause. Pada periode ini wanita
mengalami keluhan memuncak.
3) Sesudah menopause
Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun ssesudah menopause. Pada
saat ini kadar estrogen sudah pada titik rendah sesuai dengan keadaan
senium dan disertai dengan mulai memburuknya kondisi badan.
Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah atau suatu
masa dimana seorang wanita mengalami perdarahan haid terakhir dan
tidak pernah mendapatkan haid lagi. Menopause menyebabkan
beberapa perubahan fisik yang dapat mempengaruhi fungsi seksual
seorang wanita. Ini semua merupakan akibat dari berkurangnya kadar
estrogen dan progesteron.
Senium pada masa ini telah terjadi kesimbangan hormonal yang
baru. Pada masa ini perubahan yang terjadi ialah kemunduran alat-alat
tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa
ini cenderung terjadi osteoporosis yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid dan osteotrofoblas yang berkurang.
Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan program
imunisasi, misalnya vaksin (influenza, difteri, tetanus, vaksin,
pneumokokus ), memberikan konseling berhenti merokok dan minum
beralkohol, memberikan dukungan nutrisi, manajemen dan
pengendalian penyakit kronis yang ada ( pendidikan kesehatan,
manajemen kasus,dan manajemen medikasi). Melakukan screening
penyakit kronik seperti kanker, penyakit kardiovaskuler, dan diabetes.
Menganjurkan melakukan aktifitas fisik seperti olahraga dan
memberikan pengetahuan tentang praktik penggantian dan tanggungan
biaya (termasuk biaya pengobatan alternatif ) dari program asuransi
kesehatan BPJS, JAMKESOS dan lain-lain.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Promosi kesehatan menurut adalah proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan mereka. Promosi
kesehatan meliputi dan merangkum pengertian dari istilah pendidikan
kesehatan, penyuluhankesehatan, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
serta istilah lainnya. Perilaku pencegahan penyakit adalah perilaku dimana
klien melakukanaktivitas yang bertujuan untuk menurunkan resiko terjadinya
penyakit. Tujuan Program pencegahan penyakit adalahmempertahankan
penyakit yang optimal dengan mencegah terjadinya penyakit. Di Indonesia
pelayanan kesehatan wanita atau perempuan secara secara keseluruhan
diperhatikan kesehatannnyasepanjang siklus kehidupannya dan perubahan
yang terjadi setiap saat. Kehidupan wanita akan sangat berpengaruh dan
mempengaruhi tahapan-tahapan kehidupan selanjutnya. Oleh karena itu,
setiap tahapnya harus diperhatikan dengan benar yaitu mulai dari tahap fase
pertama konsepsi, fase bayi dan anak, fase remaja, fase dewasa atau usia
subur, fase usia lanjut. Karena pada setiap tahapan atau fase itu oula akan
terdapat beberapa perubahan atau gangguan yang jika tidak ditangani maka
akan berakibat yang tidak baik bagi dirinya dan kehidupan selanjutnya
bahkan hingga pada keturunannya.
B. Saran
Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, D., Jaya, I. M. M., & Lumban, A. M. R. (2019). Buku Ajar Promosi
Kesehatan. Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Fakultas Vokasi UKI,
1–107.
Maryam, A. (2020). Bahan Ajar Kesehatan Reproduksi. 1–72.
Nurmala, Ira; Rahman, Fauzie; Nugroho, adi; Erlyani, Neka; Laily, Nur; Yulia
Anhar, V. (2018). 9 786024 730406.
https://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku Promosi Kesehatan.pdf
Onainor, E. R. (2019). Kesehatan Reproduksi Sepanjang Daur Hidup Wanita
(Vol. 1).
Rahayu, A., Noor, M. S., Yulidasari, F., Rahman, F., & Andini Octaviana Putri.
(2017). Kesehatan Reproduksi Remaja & Lansia. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Ropitasari, R., Rahayu, R. F., & Ramadhana, R. T. A. (2020). Edukasi Kesehatan
Reproduksi Wanita pada Pengajian Aisyiyah Turisari, Desa Palur Kulon,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. AgriHealth: Journal of Agri-
Food, Nutrition and Public Health, 1(2), 110.
https://doi.org/10.20961/agrihealth.v1i2.43622
Waluyo, D. (2022). Pengantar Kesehatan Reproduksi Wanita Penerbit Cv. Eureka
Media Aksara. Anatomi Fisiologi.
https://www.researchgate.net/publication/362174268
Widyawati. (2020). Buku Ajar Promosi Kesehatan untuk Mahasiswa
Keperawatan.
Sarman, Fauzan, M. R., Rumaf, F., & Akbar, H. (2022). Promosi Kesehatan
Dalam Pencegah Penyakit Degeneratif Pada Siswa di SMK Negeri 1
Kotamobagu. Jurnal Pengabdian KepadaMasyarakat Nusantara (JPkMN),
3(1), 225–231.
WD, S. M., Pamungkas, C. E., Lestari, C. I., Makmun, I., Rofita, D., Masdariah,
B., Diliana, E., Cahyaningtyas, D. K., & Kasman, A. . M. N. (2021).
“Perempuan Sehat, Masa Depan Cemerlang” Pada Hari Perempuan

14
Internasional Di Desa Telagawaru Lombok Barat. SELAPARANG Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(2), 464.
https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4427

15

Anda mungkin juga menyukai