Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN MATERNITAS 2
“Upaya-Upaya Pencegahan Primer pada Sistem Reproduksi”
DOSEN PENGAMPUH : Ns. Dewi S. Hiola, M.Kep

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

FITRA WATI KARIM 841420051


FADILA TRI NUR LAHAY 841420052
AGUSTIRA PUTRA ALBANI PAKAYA 841420064
ADRIYANTO LASULIKA 841420068
RAHMATHIA MOKAMBU 841420069
DENADI NUR NABILA 841420076
NURAYIN ANENENGO 841420077
TIARA MAHMUD 841420084
NURHALIZA TALIB 841420091
DELIYANA USMAN 841420094

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulisan makalah “Upaya-Upaya Pencegahan Primer pada Sistem Reproduksi” dapat

kami selesaikan.

Sholawat beriring salam semoga dilimpahkan kepada Baginda Rasulullah SAW,

keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya hingga akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar Keperawatan

Maternitas 2. Selain itu, agar pembaca dapat memperluas ilmu yang berkaitan dengan judul

makalah, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber dan hasil kegiatan

yang telah dilakukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, terutama kepada dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran dalam penyelesaian makalah

ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Dan

kmi menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar dalam makalah ini. Oleh karena itu,

kami memohon keterbukaan dalam pemberian saran dan kritik agar lebih baik lagi untuk ke

depannya.

Gorontalo, April 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 1
C. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 2
A. UPAYA-UPAYA PENCEGAHAN PRIMER PADA SISTEM REPRODUKSI ................ 2
1. Pada Pria ............................................................................................................................. 2
2. Pada Wanita ........................................................................................................................ 4
BAB III ................................................................................................................................................ 7
PENUTUP ........................................................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN....................................................................................................................... 7
B. SARAN.................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep pencegahan primer terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress
dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah
sudah di identifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : imunisasi,
pendidikan kesehatan, olahraga dan perubahan gaya hidup.
Pencegahan sekunder meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada
gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines
of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga
melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.
Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara
energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka
struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga
bisa menyebabkan kematian.
Pencegahan tersier dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi
pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah
stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat
resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi,
sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali
pada pencegahan primer.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa saja upaya-upaya pencegahan primer pada sistem reproduksi?
C. TUJUAN PENULISAN
Mengetahui upaya-upaya pencegahan primer pada sistem reproduksi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. UPAYA-UPAYA PENCEGAHAN PRIMER PADA SISTEM REPRODUKSI
Pencegahan primer adalah pencegahan yang sebenarnya, pencegahan ini
dilakukan sebelum terjadi penyakit dan gangguan fungsi dan diberikan kepada klien
yang sehat secara fisik dan mental.
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat menghentikan
kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan primer juga
diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit pada seseorang
dengan faktor risiko. Tahap pencegahan primer diterapkan dalam fase pre pathogenesis
yaitu pada keadaan dimana proses penyakit belum terjadi atau belum mulai.
Dalam fase ini meskipun proses penyakit belum mulai tapi ketiga faktor utama
untuk terjadinya penyakit, yaitu agent, host, dan environent yang membentuk konsep
segitiga epidemiologi selalu akan berinteraksi yang satu dengan lainnya dan selalu
merupakan ancaman potensial untuk sewaktu-waktu mencetuskan terjadinya stimulus
yang memicu untuk mulainya terjadinya proses penyakit dan masuk ke dalam fase
pathogenesis. Untuk pencegahan primer masalah sistem reproduksi pada dewasa,
antara lain :
1. Pada Pria
a. Promosi Kesehatan
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promosi kesehatan oleh para
kesehatan di terjamahkan menjadi peningkatan kesehatan, bukan promosi
kesehatan, hal ini dikarenakan makna yang terkandung dalam istilah promotion
of health disini adalah meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu melalui asupan
gizi seimbang, olahraga teratur, dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap
sehat, tidak terserang penyakit. Namun demikian, bukan berarti bahwa
peningkatan kesehatan tidak ada hubungannya dengan promosi kesehatan.
Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang promotion of health menyatakan
bahwa selain melalui peningkatan gizi dan sebagainya peningkatan kesehatan
juga dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (health
education) kepada individu dan masyarakat. Usaha ini merupakan pelayanan
terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.

2
Sebagian besar strategi promosi kesehatan termasuk ke dalam
pencegahan primer. Seperti peningkatan kesehatan, misalnya : dengan
pendidikan kesehatan reproduksi tentang HIV/AIDS; standarisasi nutrisi;
menghindari seks bebas dan sebagainya. Perlindungan khusus, misalnya;
imunisasi; kebersihan pribadi; atau pemakaian kondom.
Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya Pendidikan Kesehatan
Bagian dari Promosi Kesehatan, usaha untuk mempertinggi nilai kesehatan
diantaranya :
1) Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitas
a) Asupan makanan yang dimakan
b) Pengawasan terhadap makanan yang dimakan
2) Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan
3) Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain
palayanan kesehatan reproduksi dan pelayanan Keluarga Berencana
4) Pendidikan kesehatan pada masyarakat diantaranya :
a) Konseling pranikah, saat hamil, persalinan dan menyusui
b) Konseling mengenai seksualitas, kesehatan reproduksi
b. Spesific Protection
Dibawah ini merupakan pencegahan primer (spesific protection) secara
umum yang dapat dilakukan pria, untuk mencegah terjadinya masalah dalam
sistem reproduksi.
1) Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan
dapat segera ditangani lebih awal.
2) Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak
menggunakan pakaian terlalu ketat sehingga testis tidak kepanasan.
3) Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperatur yang sejuk
diperlukan untuk perkembangan sperma.
4) Menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan bergizi,
cukup olahraga, menghindari penyakit menular seksual, dan
menciptakan ketenangan psikis.
5) Menghindari minuman beralkohol dan rokok.

3
2. Pada Wanita
Pada wanita, pencegahan primer yang dapat dilakukan adalah dengan
promosi kesehatan dan spesific protection. Pada promosi ksehatan seperti
peningkatan kesehatan, misalnya dengan pendidikan kesehatan reproduksi tentang
menghindari seks bebas kanker serviks; dan sebagainya. Untuk spesific protection,
berikut ada penjelasannya.
a. Pencegahan HIV
Tiga jalur utama (rute) masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah
melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan
tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar
kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air
mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi
dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan demikian resiko infeksinya secara
umum dapat dibaikan.
Untuk menurunkan angka kasus HIV/AIDS di Indonesia, ada rumus
ABCDE yang selama ini disosialisasikan sebagai cara pencegahan HIV/AIDS
oleh Kementerian Kesehatan RI :
1) A (abstinace): tidak berhubungan seks di luar nikah
2) B (be faithful): saling setia pada pasangan
3) C (condom); penggunaan kondom saat berhubungan seksual
4) D (don’t use drugs): tidak memakai narkoba
5) E (education): aktif mencari informasi yang benar

4
b. Pencegahan Kanker Payudara
Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya
menghindari diri dari faktor risiko serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk
juga dengan pemeriksaan payudara sendiri alias SADARI.
c. Pencegahan Vulvavaginitis
1) Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering
2) Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar dengan
air bersih (gunakan air mengalir kalau sedang di toilet umum), cara
pembersihan dengan gerakan dari depan ke belakang
3) Hindari penggunaan bahan kimia atau parfum yang biasanya terdapat
pada sabun pembersih kewanitaan atau sabun mandi
4) Jangan menggunakan pembalut yang mengandung perfume
5) Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat membersihkannya
d. Pencegahan Gonorrhea
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
1) Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
2) Hindari kontak seksual dengan beberapa orang yang memiliki risiko
penyakit seksual menular (seperti pekerja seks komersil)
3) Obati sedini mungkin partner yang sudah terkena infeksi atau pastikan
partner seksual bebas dari penyakit sebelum berhubungan seksual
e. Pencegahan Sifilis
Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, sifilis dapat dicegah
dengan cara melakukan hubungan seksual secara aman, misalnya menggunakan
kondom.
f. Pencegahan Herpes Genitalis
Cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan yang untuk
mencegah penyakit menular seksual lainnya. Kuncinya adalah untuk
menghindari terinfeksi dengan HSV, yang sangat menular, pada waktu lesi ada.
Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menjauhkan diri dari aktivitas
seksual atau membatasi hubungan seksual dengan hanya satu orang yang bebas
infeksi. Cara yang dapat dilakukan antara lain :
1) Gunakan, atau pasangan Anda gunakan, sebuah kondom lateks selama
setiap kontak seksual
2) Batasi jumlah pasangan seks

5
3) Hindari hubungan seksual jika pasangan terkena herpes di daerah genital
atau dimana pun
g. Pencegahan Kanker Serviks
1) Bila mungkin, hindari faktor risiko yaitu berganti pasangan seksual lebih
dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara fisik
seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada usia
21 tahun.
2) Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan
seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA,
untuk mendeteksi keberadaan Human Papilloma Virus (HPV), yang
merupakan biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
3) Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak
perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus
HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah
infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulai dari usia 9-26
tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan
biayanya pun terbilang murah.
4) Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup
sehat (berolahraga).

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep pencegahan primer terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress
dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah
sudah di identifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : imunisasi,
pendidikan kesehatan, olahraga dan perubahan gaya hidup.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami susun, semoga bermanfaat. Kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.
Atas kritik dan saran pembaca kami mengucapkan terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, R. (2012). Kesehatan Reproduksi. Diakses pada tanggal 28 April 2022 dari
http://ichiekiky.blogspot.com/2012/09/makalah-kesehatan-reproduksi.html.
Hariyati, dkk. (2012). Skripsi: Upaya-upaya Pencegahan dan Pola Pencarian Pelayanan Infeksi
Menular Seksual (IMS) Perempuan Pekerja Seks di Tempat Prostitusi Bandang Raya
Kota Samarinda. Diakses pada tanggal 28 April 2022 dari
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5216/jurnal%202%205.pdf?
sequence=1
http://dokterbagus.com/2018/12/31/antara-preventive-medicine-dan-kanker-serviks/
Potter, Patricia A and Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktik Ed 4. Jakarta: EGC
Purnamawati. (2013). Jurnal: Perilaku Pencegahan Penyakit Menular Seksual. Diakses pada
tanggal 28 April 2022 dari
http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/view/365
Trisna, Baim. (2012). Penyakit pada sistem reproduksi manusia. Diakses pada tanggal 28 April
2022 dari
https://www.scribd.com/doc/69950054/Penyakit-Pada-Sistem-Reproduksi-Manusia
Widyastuti Y, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya

Anda mungkin juga menyukai