Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGKAJIAN DAN PROMOSI KESEHATAN WANITA


POST FARTUM

OLEH
KELOMPOK I

DJULISRIANTI ALI 2121001


RAMLAWATI NEBU 2121003
SEPTIA MALIKI 2121005
OSIANA MANTIR 2121015
PRISKAWATI TANUA 2121019
INDRA BAUSIN 2121013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
5MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“PENGKAJIAN DAN PROMOSI KESEHATAN WANITA ”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 20 maret 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1

2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Pengkajian...................................................................................3
2.2 Tujuan Pengkajian.........................................................................................3
2.3 Definisi Promosi Kesehatan..........................................................................3
2.4 Macam – macam Upaya Promosi Kesehatan................................................4
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengkajian pada Wanita Post Partum............................................................6
3.2 Promosi Kesehatan Nifas..............................................................................7
3.3 Tujuan Promosi Kesehatan Nifas..................................................................7
3.4 Peran Perawat dalam Masa Nifas..................................................................7
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................9
4.2 Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat
kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan.Hal ini hanya dapat dicapai bila
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.Kemandirian masyarakat diperlukan
untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya
sendiri adalah kelangsungan pembangunan.GBHN mengamanatkan agar dapat
dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong
peningkatan peran serta masyarakat. (Notoatmodjo S, 2007).
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong
dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di
lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam
pelayanan, Imemberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama
kepada ibu pascapersalinan mengenai berbagai pendidikan kesehatan yang dapat
kita berikan sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan kepada ibu selama
masa nifas, dan menyusui.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Masa nifas
merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu
dan bayi di indonesia. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh
ibu bersalin dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan
atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Ini sebagai bagian dari upaya
kesehatan masyarakat.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa definisi pengkajian dan promosi kesehatan ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui pengkajian dan promosi kesehatan

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap yang sistematis dalam pengumpulan data
tentang individu, keluarga, dan kelompok (Carpenito dan Moyet 2007, dalam
Haryanto 2008).
Pengkajian harus dilakukan secara komperhensif terkait dengan aspek biologis,
psikologis, sosial, maupun spiritual.
2.2 Tujuan pengkajian
Tujuan pengkajian adalah (Karen & Marilyn, 1992), In addition to
identifying the current health status of the client, the nurse undertakes health
assessment as the essential first steps at arriving at an appropriately individualized
plane of care for the client. Dengan melakukan pengkajian perawat dapat
mengidentifikasi status kesehatan saat ini. Serta pengkajian adalah langkah
pertama yang penting untuk membuat rencana perawatan individu secara tepat.
Pengkajian bertujuan untuk menetapkan suatu database tentang respon
klien terhadap perhatian pada kesehatan atau penyakit dan kemampuan untuk
mengatur kebutuhan perawatan kesehatan (Kozier, 2004).
2.3 Definisi Pomosi kesehatan
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental,
dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
(lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu
masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang
optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial,
spiritual, dan intelektual. Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis,
terarah dan terencana sesuai konsep promosi kesehatan bahwa individu dan
masyarakat bukan hanya sebagai objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga

2
sebagai pelaku maka perlu pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari
pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian.
Dan agar promosi kesehatan berjalan secara efektif dan efesien maka pesan harus
sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan / masalah sasaran.
Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat khususnya perilaku
masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan tidak efektif apabila upaya
atau kegiatan promosi kesehatan langsung dialamatkan kepada masyarakat, oleh
karena itu perlu dilakukan pentahapan sasaran promosi kesehatan.
2.4 Macam – macam Upaya Promosi Kesehatan
Upaya promosi kesehatan meliputi :
1. Upaya promotif
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
status/ derajad kesehatan yang optimal.Sasarannya adalah kelompok orang
sehat.Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan
kesehatannya, kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit
menurun. Bentuk kegiatannya adalah pendidikan kesehatan tentang cara
memelihara kesehatan.
2. Upaya preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
penyakit.Sasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi.Tujuannya untuk
mencegah kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit (primary
prevention).Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal
care, postnatal care, perinatal dan neonatal.
3. Upaya kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih
parah melalui pengobatan.Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien)
terutama penyakit kronis.Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit
tersebut tidak lebih parah (secondary prevention).Bentuk kegiatannya adalah
pengobatan.
4. Upaya rehabilitative
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan
kondisi/ mencegah kecacatan.Sasarannya adalah kelompok orang yang baru

3
sembuh dari penyakit.Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan
kecacatan (tertiary prevention).

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian pada wanita Post Partum


a. Tekanan Darah
Diukur setiap 15 menit selama 1 jam atau sampai stabil, kemudian setiap
30 menit untuk jam-jam berikutnya. Tekanan darah ibu mungkin sedikit
meningkat karena upaya persalinan, dan akan normal kembali dalam
waktu 1 jam.
b. Nadi
Di periksa setiap 15 menit selama 1 jam atau sampai stabil, kemudian
setiap 30 menit untuk jam-jam berikutnya.
c. SuhuTubuh
Diperiksa setiap 1 jam.
d. Fundus Uteri
Diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam atau sampai stabil, kemudian
setiap 30 menit untuk jam-jam berikutnya. Fundus uteri harus berada pada
midline atau 2 cm dibawah pusat.Uterus harus keras, bila lembek lakukan
massase sampai keras dan pijatan sampai berkontraksi ke tingkatan
pertengahan. Bila fundus bergeser kearah kanan midline periksa adanya
kandung kemih.
e. KandungKemih
Diperiksa setiap fundus dikaji, kandung kemih ibu cepat terisi karena
dieresis post partum dan cairan intravena.
f. Lochea
Periksa setiap 15 menit dalam hubungan dengan fundus, alirannya harus
sedang bila darah mengalir dengan cepat, curigai terjadinya robekan
serviks.
g. Perineum
Diperiksa dalam hubungan dengan pengkajian lochea, episiotomy dan
perineum harus bersih, tidak berwarna dan tidak oedem dan jahitan haru
sutuh.

5
h. Rasa Tidak Nyaman
Tidak nyaman, berikan perhatian pada keluhan rasa nyeri, setiap rasa salit
yang berlebihan pada perineum harus diperiksa, mungkin terbentuk
hematoma di bawah episiotomi, sakit kepala dapat menjadi pertanda,
terjadinya eklampsi dalam waktu dekat, after paints terjadi pada multipara.
i. Interaksi Anak Orang Tua
Bila bayi masih dalam ruangan, perhatian ekspresi wajah orang tua ketika
melihat pada orang tua, apa yang mereka lakukan, respon-respon negatif
yang terlihat jelas menandakan adanya masalah.
j. Status Emosional
Perhatian status emosional ibu eksogregrasi emosi negative atau positif
atau kurangnya pengekspresian emosi mungkin sebagai warisan
kebudayaan atau kepribadian emosi demikian mungkin juga menandakan
gejala mal adaptasi.
1.2 Promosi kesehatan nifas
Promosi kesehatan nifas dapat diberikan kepada ibu pasca persalinan
dan keluarganya. Ini diberikan untuk menambah pengetahuan ibu dan
keluarga dalam menghadapi masa nifas ini ibu, sehingga dalam masa nifas
ini ibu dan keluarga siap dan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak
boleh di lakukan.
1.3 Tujuan promosi kesehatan nifas
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis
2. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia
melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi, kepada
bayinya dan perawatan bayi sehat.
1.4 Peran perawat dalam masa nifas
1. Memberikan dukungan yang terus menerus selama masa nifas yang
baik sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik
dan psikologis selama persalinan dan nifas.

6
2. Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik
dan psikologis.
3. Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan
rasa nyaman.

7
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
perawat tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas
perawat dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa
capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu
masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu
nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan
ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya.
Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan,
perawat diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan.Itupun sedikit
demi sedikit sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan
misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air
putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu
nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan memberikan promosi kesehatan pada
ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan baik dan normal
4.2 Saran
Pemakalah menyadari banyak terdapat kesalahan, kejanggalan, dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dari kesederhanaan makalah ini,
pemakalah membuka tangan guna menerima kritikan dan saran, demi
kesempurnaan makalah ini

8
DAFTAR PUSTAKA

Novita, Nesi dan Yunetra Franciska.2011. Promosi Kesehatan dalam


Pelayanan kebidanan.Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmojo,soekidjo.Prof,Dr.2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu


Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.

Maulana, Heri.2009.Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

http://www.academia.edu/10082175/Makalah_Upaya_promkes?
login=&email_was_taken=true

http://tikamustikasari.blogspot.com/2013/05/promosi-kesehatan-ibu-nifas-dan-
menyusui.html

https://febriyenti17.wordpress.com/2015/03/18/upaya-promosi-kesehatan-dalam-
pelayanan-kebidanan-nifas/

https://helvinovita.wordpress.com/2015/03/27/promosi-kesehatan-masa-nifas/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65999/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai