Anda di halaman 1dari 12

LENGKUNG REFLEKS

KELOMPOK 2 :

DEA ANANDA MILE 2121010

MOH.IDRAK ALIT DJAENA 2121011

NUR MUTMAINNAH P.ALI 2121012

INDRA BAUSIN 2121013

MOH. KAMAL TRIHADI MOPANGGA 2121014

OSIANA MANTIR 2121015

ZHADIAN WARDANI ABDULLAH 2121016


PROGRAM STUDY SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2021

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seperti yang telah kita manusia mempunyai suatu bentuk penyesuaian


tubuh untukmencapai tahap normalnya kembali yang biasa disebut Homeostasis,
manusia jugamempunyai refleks sebagai bentuk gerakan tidak sadar yang
bergerak secara otomatisberdasarkan rangsangan atau stimulus dari luar. Maka
dari perlu bagi kita untuk mengetahuitentang Homeostasis, refleks serta
lengkung reflek.

Rumusan Masalah

1. Apa itu Homeostasis ?


2. Apa pengertian Homeostasis menurut para ahli ?
3. Bagaimana pengaturan Homeostasis pada suhu tubuh ?
4. Bagaimana pengaturan Homeostasis pada sistem metabolik ?
5. Apa itu sistem pengendalian tubuh ?
6. Apa itu refleks ?
7. Apa pengertian reflex ?
8. Apa itu lengkung dalam lengkung refleks ?
9. Apa saja komponen refleks menurut para ahli ?8. Apa itu lengkung dalam
lengkung refleks ?
Tujuan

1. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian Homeostasis

2. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian Homeostasis menurut para


ahli

3. Agar mahasiswa mampu memahami pengaturan Homeostasis pada suhu


tubuh

4. Agar mahasiswa mampu memahami pengaturan Homeostasis pada sistem


metabolic

5. Agar mahasiswa mampu memahami sistem pengendalian tubuh

6. Agar mahasiswa mampu memahami pengertian reflex

7. Menjelaskan pengertian refleks menurut para ahli

8. Menjelaskan pengertian lengkung reflex

9. Menyebutkan dan menjelaskan komponen dalam lengkung reflex


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Homeostasis
Homeostasis adalah kemampuan tubuh untuk menghadirkan situasi fisik-
kimia dengan karakteristik dan konstan dalam batas-batas tertentu,
bahkan dalam menghadapi perubahan atau perubahan yang dipaksakan
oleh lingkungan atau lingkungan. Dengan demikian yang dimaksud
homeostasis mengacu pada karakteristik sistem apa pun, yang
memungkinkannya untuk mengatur lingkungan internal untuk
mempertahankan kondisi yang stabil.
2. Pengertian Homeostatis Menurut Para Ahli
 Pengertian Homeostatis Menurut Walter Cannon Homeostasis
adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam
mempertahankan keseimbangan dan kecenderungan semua
jaringan hidup guna memelihara dan mempertahankan kondisi
setimbang atau ekuilibrium.
 Pengertian Homeostatis Menurut Dubois Lupus Erythematosus
Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau
terhadap lingkungan internal atau eksternal yang senantiasa
berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan dan tetap
hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang
dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian atau
adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung secara konstan.
3. Homeostatis Pada Pengaturan Suhu Tubuh
Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada
penggunaan otot-otot tubuh dan secara fisik.
 Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:
 Suhu badan tinggi melebihi normal
 Suhu badan rendah melebihi normal

Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada


kulit, di otak, hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk
mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan
diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi tubuh.

 Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:


 Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk
berdekatan dengan kulit (lingkungan luar) yang
memungkinkan panas dibebaskan keluar.
 Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang
terperangkap pada kulit supaya panas mudah dibebaskan
karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit
diatur oleh otot erektor.
 Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) -
Memudahkan panas darah terbebas keluar melalui proses
penyinaran.
 Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar
keringat mempunyai panas pendam tentu yang tinggi
dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke
lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.

Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu


pada kulit, di otak hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat
mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan
diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi badan.

 Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:


 Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk
menjauhi kulit agar panas tak banyak keluar ke lingkungan
sekitar.
 Bulu kulit dilemaskan agar tidur supaya lebih banyak
udara yang terperangkap pada kulit agar panas sukar
dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang
baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.
 Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan
atau pucat) - Kurang mengalami proses penyinaran untuk
mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
 Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan
oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak dibebaskan
melalui penguapan air peluh.
4. Homeostatis Pada Sistem Metabolik
Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada
penggunaan kimia badan dari pada secara fisik walaupun terdapat
pengaturan yang melibatkan otot-otot.
 Kawalan ini melibat peranan:
 Otot rangka
 Kelenjar adrenal
 Kelenjar tiroid

Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka


untuk vasokonstriksi secara aktif. Hal ini akan menyebabkan seseorang
mengigil dan meningkatkan suhu badan. Pada saat yang sama kelenjar
adrenal akan mensekresikan hormon adrenalin dan noradrenalin
sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan hormon tiroksin, semua
hormon ini bertujuan untuk meningkatkan suhu badan dengan cara
meningkatkan metabolisme tubuh.
Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang,
begitu juga dengan sekresi hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal
dan kelenjar tiroid akan berkurang.

 Hormon epinefrin dan norepinefrin bertindak dengan:


 Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernapasan.
 Meningkatkan tekanan darah
 Meningkatkan metabolisme badan
 Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang
pengubahan glikogen ke glukosa.
 Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di
antara kemungkinan yang mungkin terjadi ialah:
 Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak
 Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit

Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel
beta pada Pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon
insulin, kadar glukosa dalam darah akan turun, proses ini akan berlanjut
hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah yang normal.

 Fungsi hormon insulin ialah:


 Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk
disimpan dalam hati.
 Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam
sel.

Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel
alfa pada kelenjar pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih
banyak hormon glukagon, kadar glukosa dalam darah akan naik, proses
ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada pada
jumlah normal.

 Fungsi hormon glukagon ialah: Merangsang pengubahan glikogen


ke glukosa dalam darah.
A. System Pengendalian Tubuh
System Pengendalian Tubuh adalah Mekanisme yang diatur oleh otak
terutama hipotalamus, untuk mengendalikan koordinasi tubuh. Proses ini
akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan
berada pada jumlah yang normal.
1. koordinasi badan yang terlibat ialah:
 Kordinasi kimia - Seperti hormone
 Kordinasi saraf - Seperti impuls saraf
2. Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
 umpan balik positif: Respon untuk peristiwa yangsedang terjadi,
dan kemungkinan meningkat berdasarkan peristiwa yang sedang
terjadi.
 Contoh : demam, badan akan bertambah panas untuk
membunuh bakteri dan virus.

 umpan balik negatif: Respon terhadap peristiwa yang ditimbulkan


oleh umpan balik positif.
 Contoh : dalam keadaan panas, badan akan diatur untuk
mengurangi panas badan, dengan cara tidak lagi
memproduksi panas secara berlebih, atau mengirimkan
sinyal ke otak untuk menimbulkan rasa haus.
B. Lengkung Refleks
1. Pengertian Refleks
Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan
respon segera setelah adanya rangsang dan merupakan jalur saraf
yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron
sensor, interneuron, dan neuron motor, yang mengalirkan impuls saraf
untuk tipe reflek tertentu. Gerak refleks yang paling sederhana hanya
memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.
Pada manusia gerak refleks terjadi melalui [reflex arc], refleks-refleks
ini juga sangat penting terutama dalam mendiagnosis dalam ilmu
kesehatan.
2. Pengertian Gerak Refleks Menurut Para Ahli:
 Pengertian Gerak Refleks Menurut Frandson
Refleks adalah suatu respon organ efektor (otot maupun
kelenjar) yang bersifat otomatis atau tanpa sadar terhadap
suatu stimulus tertentu. Respon tersebut melibatkan suatu
rantai yang terdiri atas sekurang-kurangnya dua neuron,
membentuk suatu busur refleks (reflex arc). Dua neuron yang
penting dalam suatu busur refleks adalah neuron eferen,
sensoris atau reseptor, serta neuron eferen, motoris atau
efektor. Umumnya satu atau lebih neuron penghubung
(interneuron) terletak diantara neuron reseptor dan neuron
efektor.
Meskipun refleks melibatkan berbagai bagian otak dan
sistem syaraf otonom, namun ada refleks yang paling
sederhana adalah refleks spinal. Suatu refleks spinal yang
khas adalah refleks rentang (stretch reflex) yang digambarkan
dengan pemukulan ligamentum patela (suatu tendon)
sehingga menyebabkan otot lutut terentang (refleks ini disebut
juga knce jerk).

 Pengertian Gerak Refleks Menurut Soegiri


Refleks yang ada pada waktu lahir dan lazim bagi manusia
disebut refleks turunan. Refleks lain yang diperoleh karena
pengalaman disebut refleks bersyarat. Kebutuhan anatomis
minimum untuk perilaku refleks adalah neuron sensori dengan
reseptor untuk menerima rangsangan, yang dihubungkan oleh
sinaps ke neuron motorik yang dilekatkan pada suatu otot atau
efektor lain, seperti refleks regang ekstensor. Jenis lung-
refleks yang paling sederhana ini disebut monosinaptik, karena
hanya terdapat satu sinaps antara neurun sensorik dan neuron
motorik.
Lung-refleks yang lebih lazim mempunyai satu atau lebih
interneuron antara neuron motorik dan neuron sensorik. Satu
contoh khas di mana rangsangan pada reseptor meyebabkan
kontraksi sebuah otot adalah refleks lutut. Jika tendon lutut
dipukul dengan garputala, dan karena itu teregang, maka
reseptordalam tendon tersebut dirangsang; suatu implus
menjalar melewati lung refleks ke sum-sum tulang belakang
lalu kembali lagi; maka otot yaang terpaut pada tendon
tersebut berkontraksi yang mengakibatkan menjulurnya kaki
secara tiba-tiba.
3. Pengertian Lengkung Refleks
Lengkung Refleks adalah jalur yang dilalui oleh refleks atau gerak
refleks itu sendiri. Jalur dari lengkung refleks meliputi saraf sensorik,
interneuron, serta saraf motorik.
C. Komponen Lengkung Refleks
Komponen lengkung refleks meliputi sel-sel saraf atau neuron
yang merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik, yang terbentuk akibat adanya suatu
stimulus (rangsang) dari luar. Sel-sel saraf meliputi:

1. Sel saraf sensorik


Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan
sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf
sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2. Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari
sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa
tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor
berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan
aksonnya dapat sangat panjang.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Lengkung refleks sangatlah di butuhkan oleh manusia sebagai sistem pertahanan
diri dan perlindungan diri di saat terjadi rangsangan dari luar terutama ransangan
yang bisa melukai atau menciderai tubuh. Hemiostatis juga sangat penting karena
berfungsi untuk menstabilkan tubuh untuk kembali ke keadaan normalnya

Saran
Lengkung refleks dan hemiostatis sangatlah penting bagi tubuh manusia. oleh
karena itu kita harus menjaga dan merawatnya dengan baik agar selalu sehat dan
bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA

Imudiansyah, t. (2012). refleks. Multidisiplin homeostasis dan lengkung refleks.


Nur, S. (2017). Homeostasis. mengenali fungsi saraf sensorik.
Ahmad, M. (2014). Homeostasis. sistem saraf motorik.

(Jackson 1887)Jackson, J. Hughlings. 1887. “Remarks on Evolution and


Dissolution of the Nervous System.” Journal of Mental Science 33(141):25–48.

(Tsioufis et al. 2011)Tsioufis, Costas, Athanasios Kordalis, Dimitris Flessas,


Ioannis Anastasopoulos, Dimitris Tsiachris, Vasilios Papademetriou, and
Christodoulos Stefanadis. 2011. “Pathophysiology of Resistant Hypertension: The
Role of Sympathetic Nervous System.” International Journal of Hypertension
2011.

Anda mungkin juga menyukai