Anda di halaman 1dari 2

Contoh sederhana yang dapat diberikan adalah hampir semua penyakit

merupakan kegagalan tubuh mempertahankan homeostasis. Keberadaan


seseorang di lingkungan sangat dingin tanpa pakaian dan perlindungan dapat
berakibat fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu sehingga suhu inti
tubuh turun. Hal ini disebabkan oleh terganggunya proses proses (ensimatik) .
sel yang sangat bergantung pada suhu tertentu. Contoh lain adalah kehilangan
darah dalam jumlah kecil mungkin tidak fatal karena tubuh masih mampu
mengkompensasi kehilangan tersebut dengan cara meningkatkan tekanan
darah, mereabsorpsi cairan di ginjal, dan lain sebagainya. Tetapi apabila
kehilangan darah dalam jumlah yang besar, upaya kompensasi tubuh mungkin
tidak memadai sehingga berakibat fatal. Tanggung jawab dokter dan paramedis
adalah untuk membantu mempertahankan homeostasis. Tanggung jawab ini
jelas tertlihat di unit perawatan intensif untuk pasien pasien yang gawat.
Berbagai indikator homeostasis akan dipantau di unit intensif ini, seperti
frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu tubuh,
kimia darah, dan masuk keluarnya cairan tubuh. Tujuan unit ini adalah untuk
mengambil alih fungsi homeostasis yang tidak dapat dilaksanakan oleh tubuh
pasien yang sedang sakit parah sehingga tidak maampu melakukan proses
homeostasis sendiri
Sistem kontrol homeostatik dapat dikelompokkan menjadi dua kelaskontrol intrinsik dan kontrol ekstrinsik. Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di
dalam inheren bagi suatu organ (intrinsik berarti di dalam). Sebagai contoh,
karena otot rangka yang sedang berolahraga menggunakan O2 dengan cepat
untuk menghasilkan energi untuk aktivitas kontraktilnya maka konsentrasi di
dalam otot turun. Perubahan kimia lokal ini bekerja secara langsung pada otot
polos di dinding pembuluh darah yang mendarahi otot tersebut, menyebabkan
otot polos melemas sehingga pembuluh berdilatasi, atau membuka lebar.
Akibatnya terjadi peningkatan aliran darah melalui pembuluh yang melebar
tersebut ke otot di atas sehingga O2 yang disalurkan meningkat. Mekanisme
lokal ini ikut mempertahankan kadar optimal O2 di lingkungan cairan internal
tepat di sekitar sel sel otot yang berolahraga tersebut
Namun, sebagian besar faktor di lingkungan internal dipertahankan oleh
kontrol ekstrinsik, yaitu mekanisme regulasi yang dimulai di luar suatu organ
untuk mengubah aktivitas organ tersebut. Kontrol ekstrinsik organ dan sistem
tubuh dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin, dua sistem regulatik utama
tubuh. Kontrol ekstrinsik memungkinkan terjadinya regulasi terpadu beberapa
organ untuk mencapai satu tujuan; sebaliknya kontrol intrinsik bersifat swalayan
bagi organ tempat kontrol tersebut terjadi. Mekanisme regulasi yang menyeluruh
dan terkoordinasi sangat penting untuk mempertahankan keadaan stabil dinamik
di lingkungan internal secara keseluruhan. Sebagai contoh, untuk memulihkan
tekanan darah ke tingkat yang sesuai jika tekanan tersebut turun terlalu rendah,
sistem saraf secara simultan bekerja pada jantung dan pembuluh darah di
seluruh tubuh untuk meningkatkan tekanan darah ke normal.

Homeostasis adalah proses yang digunakan oleh tubuh untuk


mempertahankan lingkungan internal yang stabil. Entah balik positif atau negatif
dapat digunakan dalam homeostasis.
Dalam umpan balik negatif, tubuh merubah suatu kondisi internal kembali
ke keadaan normal, ini adalah cara paling umum bahwa tubuh mengatur dirinya
sendiri. Contoh umpan balik negatif: (1) bila tekanan darah naik, kerja jantung
melambat, (2) bila kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi, pankreas
mengeluarkan insulin untuk merangsang penyerapan glukosa dan konversi
glukosa menjadi glikogen
Dalam umpan balik positif, tubuh bereaksi terhadap perubahan dari
keadaan normal dengan menyebabkan perubahan yang lebih besar. Contoh
umpan balik positif: (1) ketika konstriksi dalam rahim mendorong bayi ke dalam
jalan lahir, kontraksi pada rahim meningkat; (2) bila pembuluh darah rusak,
kapal mengkonstriksi dan bahan kimia yang dilepaskan untuk plug dan
memperbaiki lubang .

Ketika
seseorang latihan sangat
keras, otot-otot tidak
mendapatkan cukup
oksigen untuk
menyelesaikan reaksi kimia respirasi seluler penuh. Untuk
menyediakan energi yang dibutuhkan, reaksi kimia yang berbeda, disebut fermentasi asam
laktat, menghasilkan ATP
dari glukosa.
Sebuah kimia
yang
disebut laktat menumpuk
di otot karena
ini reaksi
kimia terjadi. Laktatdapat menyebabkan kelelahan otot dan nyeri, sinyal dari tubuh ke otak
Anda untuk berhentilatihan dan memungkinkan lebih banyak oksigen untuk mencapai otototot.
Setelah latihan berhenti, terbawa laktat dari otot ke hati, dan rasa sakit berhenti.

Anda mungkin juga menyukai