Anda di halaman 1dari 24

SPEKTROSKOPI UV-VIS

ELSA FITRIA APRIANI, M.FARM., APT


ANALISIS FARMASI
SPEKTROSKOPI

 Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang mempelajari


interaksi antara gelombang elektro magnetik dengan
benda.
 Gelombang elektromagnetik disebut juga radiasi elektro
magnetik (REM).
 REM adalah sejenis energi yang disebarkan oleh suatu
sumber cahaya dan bergerak lurus ke depan (kecuali kalau
dibiaskan atau dipantulkan) dengan kecepatan yang sangat
tinggi.
SPEKTROSKOPI

 REM dapat berupa cahaya tampak (UV-Vis), IR, sinar X,


gelombang mikro, gelombang radio, dsb.
SPEKTROSKOPI

 Energi yang merambat disini bergerak dalam bentuk


gelombang
Panjang gelombang (λ) adalah jarak linier dari
suatu titik pada satu gelombang ke titik yang
bersebelahan pada gelombang yang berdekatan.
Frekuensi (ō) merupakan banyaknya gelombang
yang melewati suatu titik ttt dalam satuan waktu.
Amplitudo (A) adalah jarak maksimum partikel
yang bergerak dalam medium dari posisi
kesetimbangan ketika dilewati gelombang.
Bilangan gelombang adalah seper panjang
gelombang.
SPEKTROSKOPI

𝑐 ℎ𝑥𝑐
𝐸 = ℎ. 𝑜ҧ atau 𝑜ҧ = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸 =
λ λ
Keterangan :
E : Energi radiasi cahaya
h : Tetapan plack (6.63 x 10-34 joule)
c : Kecepatan cahaya (3.0 x 1010 cm/det)’

1 Angstrom (Å) = 10-8 cm atau 10-10 m


1 nanometer (nm) = 10-7 cm = 10 Å
CONTOH

 Hitunglah kuantitas-kuantitas berikut untuk suatu radiasi pada


panjang gelombang 400 nm: a. panjang gelombang dalam angstrom
dan dalam cm; b. bilangan gelombang; c. frekuensi dan d. energi
Jawab :
a. 400 nm = 4000 Å atau 4 x 10-5 cm
1 1
b. Bilangan gelombang = = = 2.5 𝑥 104 𝑐𝑚−1
λ 4 𝑥 10−5
𝑐 3 𝑥 1010 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡
c. Frekuensi = = = 7.5 𝑥 1014 𝐻𝑧
λ 4 𝑥 10−5 𝑐𝑚
ℎ𝑥𝑐 6,63 𝑥 10−34 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 𝑥 3 𝑥 1010 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡
d. Energi = = = 4.97 𝑥 10−19 𝐽/𝑑𝑒𝑡
λ 4 𝑥 10−5 𝑐𝑚
SPEKTROSKOPI UV-VIS

 Spektrum UV-Vis merupakan hasil interaksi antara


REM dengan molekul.
 Sinar UV mempunyai panjang gelombang antara
200 – 400 nm sementara sinar tampak mempunyai
panjang gelombang 400 – 750 nm.
SINAR TAMPAK

Panjang Gelombang Warna yang diamati/


Warna yang diserap
(nm) komplementer
400 – 435 Ungu (lembayung) Hijau kekuningan
450 – 480 Biru Kuning
480 – 490 Biru kehijauan Oranye
490 – 500 Hijau kebiruan Merah
500 – 560 Hijau Merah anggur
560 – 580 Hijau kekuningan Ungu (lembayung)
580 – 595 Kuning Biru
595 – 610 Oranye Biru kekuningan
610 – 750 Merah Hijau kebiruan
PENYERAPAN RADIASI OLEH MOLEKUL

1. Energi Translasi (Etrans) : Molekul secara keseluruhan dapat


bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
2. Energi Vibrasional (Evibr) : Molekul bergerak karena berkenaan
satu sama lain.
3. Energi Rotasional (Erot) : Molekul dapat berputar pada sumbunya.
4. Energi Elektronik (Eelek) : Molekul memiliki konfigurasi elektron
Etrans < Erot < Evibr < Eelek
Energi suatu molekul merupakan jumlah dari komponen energi
diatas.
E = Etrans + Erot + Evibr + Eelek
EMISI DAN ABSORPSI

Jika suatu molekul bergerak dari suatu tingkat energi


ke tingkat energi yang lebih rendah maka akan ada
energi yang dilepaskan sehingga terjadi emisi radiasi

Jika suatu molekul dikenai suatu REM


pada frekuensi yang sesuai sehingga
energi molekul tsb ditingkatkan ke level
yang lebih tinggi maka terjadi peristiwa
penyerapan (absorpsi) energi oleh
molekul.
KROMOFOR DAN AUKSOKROM

 Kromofor adalah senyawa yg mengabsorpsi radiasi


UV Vis. Hampir semua kromofor mempunyai ikatan
rangkap terkonjugasi contoh Asetilen, Aldehid,
Keton, Benzena, Karboksil.
 Auksokrom adalah gugus fungsional seperti –OH, -
NH2, -NO2 dan –X yaitu gugus yang mempunyai
elektron non bonding dan tidak mengabsorpsi
radiasi UV.
ELEKTRON PENYERAPAN UV-VIS

Elektron Elektron
Sigma (σ) Phi (π)

Elektron
Non
Bonding (n)
ELEKTRON SIGMA

 Elektron ini membentuk ikatan tunggal pada


senyawa jenuh contohnya alkana.
 Transisi yang terjadi adalah σ  σ* yang memerlukan
energi yang tinggi pada daerah UV dibawah 180 nm.
 Contoh metana pada 135 nm.
ELEKTRON PHI

 Elektron ini membentuk ikatan rangkap.


 Orbital phi terbentuk karena terjadi tumpang tindih
orbital atom p.
 Posisi serapan berada di sekitar 180 – 200 nm.
 Transisi yang terjadi adalah π  π* : molekul dasar
dalam keadaan non polar sedangkan keadaan
tereksitasinya lebih polar.
ELEKTRON NON BONDING

 Elektron tidak ikut dalam pembentukkan ikatan kimia


dalam suatu molekul.
 Terjadi pada atom N, O, S dan halogen.
 Transisi yang terjadi :
1. n  σ* : terjadi pada senyawa organik jenuh (150 – 250
nm).
2. n  π* : terjadi pada senyawa aldehid atau keton (sekitar
280 nm) --- keadaan dasar lebih polar dibandingkan
keadaan eksitasinya.
EFEK PELARUT PADA TRANSISI ππ*
EFEK PELARUT PADA TRANSISI nπ*
PERGESERAN PANJANG GELOMBANG
HUKUM LAMBERT - BEER
𝐼0
𝐴 = log = 𝜀. 𝑏. 𝑐 = 𝑎. 𝑏. 𝑐
𝐼𝑡
1% 𝐵𝑀
𝜀 = 𝐸1𝑐𝑚 𝑥
10
1%
𝐸1𝑐𝑚 = 10a
 A = serapan (absorban)
 I0 = Intensitas sinar yg datang
 It = Intensitas sinar yg diteruskan
 a = absorptivitas (g/L)
 b = tebal kuvet (jika tidak dinyatakan dianggap 1 cm)
 c = konsentrasi (mg/mL atau g/L)
 𝜀 = absorptivitas molar (M-1cm-1)
PENYIMPANGAN HUKUM LAMBERT-BEER

1. Cahaya tidak monokromatis


2. Kepekaan detektor berubah karena tegangan tidak
stabil
3. Larutan berfluoresensi
4. Suhu larutan berubah selama pengukuran
SPEKTROFOTOMETER

Single Beam Double Beam


SPEKTROFOTOMETER SINGLE BEAM
SPEKTROFOTOMETER DOUBLE BEAM
ANALISIS KUANTITATIF

 Digunakan panjang gelombang maks.


 Alasannya :
1. Kepekaan juga maksimal
2. Kurva kalibrasi linier
3. Jika dilakukan pengukuran ukang maka kesalahan dapat
diabaikan

Anda mungkin juga menyukai