Anda di halaman 1dari 20

SPEKTROSKOPI UV VIS

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
Dosen Pembimbing:
Elsa Fitria Apriani, M.Farm., Apt

Kelompok 1 A

1. Athiya Nur Ramadani/ 08061181823017 6. Natascha Depriyanti/ 08061181823001


2. Fito Pratama Helyken/ 08061181823007 7. Ria Hani Andira/ 08061181823005
3. Helivia Florenzia Tobing/ 08061181823009 8. Rizki Prapita Sari/ 08061181823019
4. Intan Shafira/ 08061181823003 9. Shulfa Firliani/ 08061181823015
5. Kholifatul Aulia Umar/ 08061181823021 10. Widea Fitri Utami/ 08061181823011
Agenda
01 Instrumentasi Spektroskopi UV-Vis

02 Identifikasi dengan Spektroskopi UV-Vis


PENGERTIAN
• Spektrofotometri adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
• Spektroskopi UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopi yang
menggunakan sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dan sinar
tampak dengan menggunakan instrumen spektrofotometer.
PRINSIP KERJA

• Terjadinya penyerapan sinar tampak atau UV oleh suatu


molekul yang dapat menyebabkan terjadinya eksitasi elektron
(transisi elektronik) dari keadaan dasar (ground state) menuju
energi yang lebih tinggi (excited state).
• Pengabsorbsian sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu
molekul umumnya menghasilkan eksitasi elektron bonding,
akibatnya panjang absorbsi maksimum dapat dikolerasikan
dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul.
SYARAT PENGUKURAN
• Dapat digunakan untuk penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas atau uap.
• Umumnya sampel harus diubah menjadi suatu larutan yang jernih.
• Sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan beberapa persyaratan pelarut yang dipakai
antara lain :
1. Harus melarutkan sampel dengan sempurna.
2. Pelarut yang dipakai tidak mengandung ikatan rangkap terkonjugasi pada
struktur molekulnya dan tidak berwarna (tidak boleh mengabsorpsi sinar yang dipakai oleh
sampel).
3. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
4. Kemurniannya harus tinggi.
3

Pelarut yang sering digunakan adalah air,


4
etanol, metanol dan n-heksana karena
pelarut ini transparan pada daerah UV-Vis
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN UV VIS
1. Kromofor. 2. Pemilihan pelarut.

3. Pengaturan suhu: suhu rendah


menawarkan pita serapan senyawa
obat yang lebih tajam daripada suhu
kamar.

4. Ion-ion organik: sifat kromoforik


terdapat dalam senyawa anorganik
melibatkan beberapa atom tunggal
yang memiliki kulit elektron terluar d-
yang tidak lengkap.
INSTRUMENTASI DALAM SPEKTROSKOPI UV VIS

1. Sumber cahaya/radiasi
2. Monokromator
3. Tempat sampel
4. Detektor
5. Recorder
SUMBER CAHAYA MONOKROMATOR

Berfungsi sebagai penyeleksi


1. Lampu Tungsten (Wolfram): panjang gelombang yaitu
digunakan untuk mengukur sampel mengubah cahaya yang berasal
pada daerah tampak (panjang dari sumber sinar polikromatis
gelombang antara 350-2200 nm) menjadi cahaya monokromatis.
2. Lampu Deuterium: dipakai pada Terdiri dari:
panjang gelombang 190-380 nm. 1. Prisma
untuk mengukur sampel yang 2. Kisi difraksi
terletak pada daerah uv. 3. Celah optis
4. Filter
TEMPAT SAMPEL DETEKTOR
Detektor berfungsi menangkap
cahaya yang diteruskan dari
sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik.

Wadah sampel berupa kuvet bi-


asanya terbuat dari kuarsa atau
gelas. Bahan kaca dipakai untuk
sinar
tampak sedangkan kuarsa untuk
sinar UV.
CARA KERJA SPEKTROFOTOMETER UV -VIS

Cara kerja spektrofotometer UV-Vis yaitu :


• Sinar dari sumber radiasi diteruskan menuju
monokromator
• Cahaya dari monokramator diarahkan terpisah
melalui sampel dengan sebuah cermin berotasi.
• Detector menerima cahaya dari sampel secara
3
bergantian secara berulang-ulang
• Sinyal listrik dari detector diproses, diubah ke
digital dan dilihat hasilnya
• Kemudian perhitungan dilakukan dengan
4
computer yang sudah terprogram
CONTOH ANALISIS DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI UV- VIS

Journal Identification of Ascorbic


Acid Content in Carica papaya L.
Using Iodimetry and
UV-Vis Spectrophotometry
ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan:
1. Erlenmeyer 1. Pepaya California
2. Beaker glass
2. Aquadest
3. Pipet tetes
3. H2SO4 5% dan 10%
4. Pipet volumetric
5. Kertas saring
4. Vitamin C

6. Labu ukur 5. Asam oksalat 0,4%


7. Timbangan analitik 6. Amonium molibdat
8. Spektofotometri UV-Vis 5%
TAHAPAN KERJA
1. 2. Penentuan Panjang Gelombang
Preparasi
Pembuatan Larutan Maksimum
Baku Vitamin C 1. Pipet 1 mL vitamin C pada
1. Vitamin C ditimbang konsentrasi 10 ppm dan
sebanyak 25 mg dimasukkan ke dalam labu
dan dimasukkan ke ukur 25 mL.
dalam labu ukur 25 2. Tambahkan 10 mL H2SO4 dan
mL. 5% amonium molibdat sampai
2. Encerkan dengan tanda batas dan di
asam oksalat 0,4% homogenisasi.
sampai 25 mL.
TAHAPAN KERJA
3. Preparasi Kurva Standar
1. Pipet larutan vitamin C dengan konsentrasi 100 ppm sebanyak 7
kali dengan volume 0,5; 0,75; 1; 1,25; 1,5; 1,75 dan 2 mL. Masing-
masing larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL.
2. Tambahkan 5 mL H2SO4 10% dan volumenya dicukupkan dengan
5% amonium molibdat sampai tanda batas kemudian di
homogenisasi.
3. Inkubasi selama 30 menit.
4. Ukur dengan spektrofotometer UV-Vis.
5. Tentukan persamaan regresi linearnya.
TAHAPAN KERJA
Penentuan Sampel dengan Spektrofotometer UV-Vis
4.
1. Buah pepaya dikupas dan dikeluarkan bijinya lalu dipotong kecil-
kecil kemudian diblender hingga menyerupai bubur (jus).
2. Sampel yang telah diblender ditimbang sebanyak 10 gram dan
dimasukkan ke dalam beaker glass 100 mL.
3. Tambahkan aquadest dan disaring dengan menggunakan kain
saring untuk memisahkan residu dan filtratnya.
4. Filtrat dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan
air suling sampai tanda batas.
5. Pipet 2,5 mL filtrat dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL.
6. Tambahkan 4 mL H2SO4 5% dan volumenya dicukupkan dengan
5% amonium molibdat sampai tanda batas.
7. Inkubasi selama 30 menit.
8. Ukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
494 nm.
INTERPRETASI DATA
KESIMPULAN
Metode spektrofotometri dapat digunakan untuk menentukan dan menganalisis
suatu sampel secara kuantitatif dan kualitatitif. Metode spektrofotometri UV-Vis
digunakan untuk menentukan kadar dari vitamin C yang terdapat pada buah
pepaya. Spektrofotometer UV-Vis akan mengukur absorbansi dari vitamin C
dan nilainya akan di analisa untuk mengetahui banyaknya kadar vitamin C
yang terdapat pada buah pepaya. Hasil penentuan kadar vitamin C pada 10
gram buah pepaya dengan metode spektrofotometri UV-Vis diperoleh nilai rata-
rata sebesar 0,1313%.
DAFTAR PUSTAKA
Chamberlin D. 2008, Physics of Particle Size Spectrophotometry, Agilent
Technologies, USA.
Dachriyanus. 2004, Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektrofotometri ,
Andalas University Press, Padang, Indonesia.
Day, R.A, & Underwood A.L. 1986, Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi Kelima,
Erlangga, Jakarta, Indonesia.
_________________________. 2002, Analitik Kimia Kuantitatif, Edisi Keenam,
Erlangga, Jakarta, Indonesia.
Derrick, M,R., Stulik, D., dan Landry, J.M. 1999, Infrared Spektroskopy in
Conservation Science, The Getty conservation Institute, Los Angeles.
Khopkar, S.M. 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta, Indonesia.
Schubert E. F. 2004, Materials Refractive Index and extinction Coefecient - Refractive
Index and Extinction Coefficient of Materials, Rensselaer Polytechnic Institute.
NY, USA.
Shah, R.S., Rutuja R.S., Rajashri B.P., & Pranit P.G. 2015, UV -Visible Spectroscopy
(A Review), International Journal of Institutional Pharmacy and Life Sciences ,
5(5):490-505.
Skoog, D.A., D. M. West., and F. J. Holler. 1996, Fundamentals of Analytical
Chemistry, 7th Edition, Saunders College Publishing, Philadelphia.
Suarsa, I.W. 2015, Spektroskopi, Universitas Udayana, Bali, Indonesia.
Suhartati, Tati. 2017, Dasar-Dasar Spektrofotometri UV-Vis dan Spektrometri Massa
untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik , Aura, Bandar Lampung,
Indonesia.
Sumar, Hendayana. 1994. Kimia Analisis Farmasi, UI Press, Jakarta, Indonesia.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai