Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kimia farmasi
analisi 1 (KFA1)
Disusun Oleh :
31117007 : CINDY DELFIANA TANOD
31117008 : DELIS SULASTRI
31117009 : DIANI ANNISA
31117010 : DINDA AMANDA
31117011 : DITA RIZKI AMELIA
FARMASI 3A
Hasil konsentrasi
pengenceran 10, 15,
Pindahkan larutan ke dalam 20, 25, dan 30 ppm
kuvet, ukur absorbansi sampel
dan blanko menggunakan
masing-masing pelarut
3. Hasil Pengamatan
No Sampel : 12
Cara Kerja Hasil Pengamatan Dugaan
1. Uji organoleptik
Warna : Merah muda / pink
Rasa : - Metil Prednisolon
Bau : Tidak berbau
Bentuk : Serbuk
2. Uji kelarutan
Zat + air : Larut Metil Prednisolon
Zat + etanol : Larut
Spektrofotometri uv-vis
Wave length Absorbansi
240 0,806
241 0,816
242 0,825
243 0,832
244 0,836
245 0,838
246 0,838
247 0,840
248 0,839
249 0,835
Spektrum :
4. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai “Penetapan Kadar Sediaan farmasi
dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis”. Praktikum ini dilakukan
dengan tujuan yaitu untuk memahami prinsip kerja alat spektrofotometri uv-vis,
mengetahui cara menentukan nilai π max sebagi parameter penting dalam analisis
spektrofotometri uv-vis. Dan untuk mengetahui cara mengkalibrasi alat
spektrofotometri uv-vis.
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai
sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780
nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi
elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih
banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Spektrofotometer UV-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi,
reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer UV-
Vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi substansi senyawa
kimia. Cahaya yang digunakan merupakan foton yang bergetar dan menjalar secara
lurus dan merupakan tenaga listrik dan magnet yang keduanya saling tagak lurus.
Tenaga foton bila mmepengaruhi senyawa kimia, maka akan menimbulkan tanggapan
(respon), sedangkan respon yang timbul untuk senyawa organik ini hanya respon
fisika atau Physical event. Tetapi bila sampai menguraikan senyawa kimia maka dapat
terjadi peruraian senyawa tersebut menjadi molekul yang lebih kecil atau hanya
menjadi radikal yang dinamakan peristiwa kimia atau Chemical event.
Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energi yang
berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energi yang
diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi yang
memiliki energi lebih tinggi. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk
semua struktur elektronik, tetapi hanya pada sistem-sistem terkonjugasi, struktur elektronik dengan
adanya ikatan π dan non bonding elektron .Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum
Lambert Beer, yaitu bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian
cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi
diteruskan menuju monokromator. Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah
melalui sampel dengan sebuah cermin berotasi. Detektor menerima cahaya dari
sampel secara bergantian secara berulang-ulang, Sinyal listrik dari detektor diproses,
diubah ke digital dan dilihat hasilnya, selanjutnya perhitungan dilakukan dengan
komputer yang sudah terprogram.
Sediaan yang diberikan dengan No sampel 12 yaitu berupa serbuk yang
berwarna merah muda/pink dan tidak berbau. Yang dapat diduga bahwa
Methylprednisolone. Methylprednisolone adalah obat kortikosteroid atau
glukokortikoid sintetis. biasanya digunakan sebagai obat anti-inflamasi. Namun,
glukokortikoid memiliki berbagai efek, termasuk perubahan metabolisme dan respon
imun. Obat ini secara umum digunakan untuk terapi Artritis dan pengobatan jangka
pendek peradangan bronkus peradangan atau bronkitis akut akibat penyakit
pernapasan.
Dari gambar di atas yaitu perbandingan antara sampel mengunakan pelarut air
kemudian air:etanol dan dengan semua sempel, yang mana dapat ditarik garis sampel
yang mendekati. Maka hasil dari spectrum yang menunjukan adanya kesamaan
dengan absorbansi yang dimiliki dengan sampel, serta gambar spectrum yang hamper
sama adalah methylprednisolone dengan menggunakan pelarut air.
Sehingga hasil yang diperoleh dari sampel dengan menggunakan pelarut air
hamper sama dengan methylprednisolone dilihat dari nilai panjang gelombang
maksimal panjang gelombang maksimal dari methylprednisolone standar adalah 248
sedangkan panjang gelombang maksimal dari sampel adalah 247 dan dilihat dari pola
spectrum nyapun hamper sama sehingga dapat di duga bahwa sampel adalah
methylprednisolone.
Kemudian setelah itu dilakukannya pembuatan kurva larutan baku yang
merupakan hubungan antara konsentrasi (sumbu x) dan absorbansi (sumbu y). Kurva
larutan baku yang dihasilkan berupa garis lurus maka nilai ini menunjukkan
terpenuhinya syarat hukum lambert-beer.
5. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa no sampel 12 adalah methylprednisolone
6. Daftar Pustaka
Cresswell, Clifford.J. 2005. Analisis Spektrum Senyawa Organik. Bandung: ITB. Dirjen
POM. 1979.
Gandjar, I.G. & A. Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Ghalib, Ibnu Ganjar Dan Abdul Rahman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta: UI Press. Nurlaeli, Novie.
2013.
R.A.Day, Dr Jan Dan Al - Underwood. 2002. Analitik Kimia Kuantitatif.
Jakarta:Erlangga.
Sitorus, M. 2009. Spektroskopi Elusidasi Struktur Molekul Organik Edisi
Pertama.Yogyakarta: Graha Ilmu.