OLEH
NIM : P07134121015
Kelas :A
Dosen Pembimbing :
B. Sejarah Spektrofotometer
Absorbansi cahaya oleh bahan pertama kali dieksplorasi oleh ahli Matematika
Jerman Johann Heinrich Lambert (1728-1777) yang menemukan bahwa untuk radiasi
monokromatik (dalam radiasi praktek pita sempit) jumlah cahaya yang diserap adalah
berbanding lurus dengan panjang jalur cahaya itu melalui material dan tidak tergantung
dari intensitas cahaya. Astronom Jerman Wilhelm Beer (1797-1850) memperluas
pekerjaan ini dan menemukan bahwa, untuk larutan encer, ada hubungan linier antara
konsentrasi analit dan absorbansi.
Digunakan analisis fluoresensi untuk mendeteksi kina dalam darah dan jaringan
lain. Pengenalan spektrofotometer komersial UV pertama, oleh Arnold O. Beckman (1900-
2004), Namun, kelompok-kelompok seperti yang dipimpin oleh Bernand B. Brodie (1907-
1989) melanjutkan untuk menggunakan instrumen untuk mengembangkan kuantitatif.
Brodie mendirikan beberapa aturan dasar untuk sukses meansurement obat dan racun
lainnya dalam spesimen biologi, banyak yang masih berlaku hari ini.
Dari 4 jenis spektrofotometer ( UV, Vis, UV-Vis dan Ir ) memiliki prinsip kerja yang
sama yaitu “adanya interaksi antara materi dengan cahaya yang memiliki panjang
gelombang tertentu”. Perbedaanya terletak pada panjang gelombang yang digunakan.
Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari
warna yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat
pada tabel berikut ini :
Panjang Gelombang Warna Terlihat Warna Komplementer
<400 Ultraviolet -
400-450 Violet Kuning
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna,
maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang
berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan lampu UV.
2. Panjang gelombang maksimum
1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis
termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang biasanya dari bahan gelas atau kuarsa,
namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik norml pada pengukuran dengan absorbnsi sangat
rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi,
sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui
pengenceran atau pemekatan)
I. Cara Kalibrasi Spektofotometer UV-VIS
1. Kalibrasi Absorbans
Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat
(larutan A) , Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L
asam sulfat (larutan B) , buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai
pembanding dan bandingkan hasilnya dengan data acuan (+ 2%)
Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan
kebersihan dari kuvet
Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185
nm
Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi
dengan energy eksitasi rendah
Sinar yang dipakai harus monokromatis
K. Kesimpulan