Anda di halaman 1dari 15

QUALITY CONTROL SPEKTROFOTOMETER

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Dalam Program Pendidikan Pasca Sarjana Ilmu Biomedik

Oleh :

dr Ayu Renda

1914010160

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2020
QUALITY CONTROL SPEKTROFOTOMETER

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan


cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca  yang
disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai
absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di
dalam sampel.

JENIS-JENIS SPEKTROFOTOMETER
A. berdasarkan pada panjang gelombang yang akan dieksporasi, terdiri dari :

a. Spektrofotometer sinar tampak (Vis).

Spektrum inframerah didapatkan dari vibrasi ikatan pada senyawa organik


serta kegunaan utamanya dalam mengidentifikasi gugus fungsi pada
senyawa organik.

Spektrofotometer inframerah pada umumnya digunakan untuk :

1. Menentukan gugus fungsi suatu senyawa organik

2. Mengetahui informasi struktur suatu senyawa organik dengan


membandingkan daerah sidik jarinya

b. Spektrofotometer ultraviolet (UV).

Spektrum UV-Vis merupakann spektrum yang didapatkan dari eksitasi


elektron pada kulit terluar pada suatu senyawa atau atom, serta kegunaan
utamanya dalam analisa kuantitatif dari suatu larutan. Sehingga dalam penerapan
nya spectrum UV-Vis bias digunakan untuk menganalisa senyawa organik

Spektrofotometer UV-VIS pada umumnya digunakan untuk :

1. Menentukan jenis kromofor, ikatan rangkap yang terkonyugasi dan


auksokrom dari suatu senyawa organik
2. Menjelaskan informasi dari struktur berdasarkan panjang gelombang
maksimum suatu senyawa
3. Mampu menganalisis senyawa organik secara kuantitatif dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer.
B. berdasarkan teknik penyinaran, terdiri dari :

A. Spektrofotometer sinar ganda (double beams optic).

spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur


bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun
pembanding.

B. Spektrofotometer sinar tunggal (single beams optic).

spektrofotometer single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga


nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.
Sedangkan pada jenis spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung
diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang
sama.
PRINSIP PENGUKURAN

Cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan pada pada suatu kuvet
yang berisi hasil reaksi antara sampel dan reagen. Sebagian dari cahaya tersebut akan di
serap dan sisanya akan di lewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya tersebut sebanding
dengan konsentrasi sampel dalam kuvet.

KOMPONEN UTAMA SPEKTROFOTOMETER

1. Sumber cahaya polikromatis

Sumber cahaya polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan


berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk spektrofotometer:

a. UV menggunakan lampu deutrium atau disebut juga heavy hidrogen

b.VIS menggunakan lampu halogen kuarsa yang sering disebut lampu wolfram. Tungsten
mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat
inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu.

c UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.

d Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR.

2. Monokromator

Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya


yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Jenis
monokromator yang saat ini banyak digunakan adalah gratting atau lensa prisma dan
filter optik.

3. Sel (Kuvet)
Kuvet adalah tempat yang digunakan untuk meletakkan larutan yang hendak diukur.
Kuvet yang digunakan umumnya tidak menyerap sinar. Pada pengukuran daerah sinar
tampak (visible) kuvet kaca dapat digunakan, tapi untuk daerah UV kita harus
menggunakan kuvet kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Untuk
daerah IR dapat digunakan kuvet kristal garam.

4. Detektor

Detektor berfungsi untuk mengubah energi sinar yang diteruskan oleh sampel menjadi
besaran listrik yang terukur. Detektor yang ideal harus memiliki kepekaan yang tinggi,
perbandingan sinyal-noise yang tinggi dan sifat tanggap yang stabil pada daerah panjang
gelombang pengamatan.

5. Penguat/Amplifier

Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh
indikator.

6. Read-Out (alat pembaca)

Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang
berasal dari detektor. Hasil yang dikeluarkan dapat melalui printer, digital recorder, atau
komputer yang dilengkapi layar monitor

METODE PENGUKURAN

End point

pembacaan absorbansi dilakukan pada saat reaksi telah selesai pada waktu
tertentu, nilai absorbansi sebanging dengan konsentrasi zat yang di ukur

Fix 2 point

pembacaan absorbansi di lakukan pada awal dan akhir reaksi, selisih nilai
absorbansi sebanding dengan konsentrasi zat yang di ukur

Fix multi point

pembacaan dilakukan beberapa kali dengan interval tertentu. Kenaikan atau


penurunan nilai absorbansi sebanding dengan konsentrasi zat yang di ukur.
Blok Diagram dan cara kerja blok diagram spektrofotometer

 Cara kerja blok diagram :

Lampu halogen sebagai sumber cahaya merupakan cahaya Polychromatic yang mempunyai
panjang gelombang 400-800 nm memancarkan cahayanya yang masuk ke Monochomator.
Monochomator disini merupakan alat untuk menguraikan spektrum warna dari cahaya. Di dalam
Monochomator ini,cahaya Polychromatic diuraikan menjadi Monochromatic. Selanjutnya dari
Monochromator, cahaya masuk ke Filter. Filter ini berfungsi memilih atau melewatkan hanya 1
spectrum cahaya saja sesuai dengan unsur yang akan diukur. Karena setiap atom hanya akan
menyerap spectrum yang sesuai dengan energi atom itu sendiri. Cahaya yang keluar dari Filter
(I0) menyinari cuvette,sehingga molekul di dalam cuvette akan mengabsorbsi sebuah eneri
cahaya(foton) dengan jarak gelombang tertentu dan menghasilkan It. Cuvette disini merupakan
tempat menaruh sample yang akan diperiksa Cahaya yang keluar dari cuvette (It) ditangkap oleh
detektor. Detektor disini merupakan sensor untuk merubah energi cahaya menjadi bentuk
energi(sinyal-sinyal) listrik yang selanjutnya dikuatkan oleh Amplifier lalu diconverter oleh
ADC, dimana ADC disini berfungsi mengubah data analog menjadi data digital. Kemudian dari
ADC diolah oleh Microcontroller dan ditampilkan ke display.

KALIBRASI ALAT SPEKTROFOTOMETER


Tujuan kalibrasi

 Agar alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik (menghasilkan data yang handal
dan valid) dan awet
 Untuk mengetahui letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga dapat diperbaiki
sebelum alat mengalami kerusakan berat
 Sesuat persyaratan ISO/IEC 17025 (klausal 5.5)

Kalibrasi

1. Panjang gelombang (presisi – akurasi)


2. Absorban (presisi – akurasi)
3. Sinar sesatan

Pengecekan panjang gelombang

1)  Keterulangan panjang gelombang / wavelength repeatability

Adalah ukuran kemampuan suatu spektrofotometer untuk kembali pada posisi spektral yang
sama yang ditentukan berdasarkan pita absorpsi dari suatu pita (band) dari panjang gelombang
yang telah diketahui bila alat di reset atau dibaca pada panjang gelombang yang telah ditentukan.
2)  Akurasi panjang gelombang / wavelength accuracy

Adalah besarnya penyimpangan (bias) dari rata-rata pembacaan panjang gelombang pada suatu
pita (band) absorpsi dari panjang gelombang yang telah ditentukan.

2. Absorban (presisi – akurasi)

Kalibrasi absorbansi

 Konsentrasi analit yang mengabsorpsi berbanding lurus dengan absorbansi yang terukur
 Linearitas skala fotometrik harus diperiksa
 Stabilitas pembacaan fotometrik harus cukup baik sehingga variansi selama pengukuran
tidak berpengaruh pada ketelitian

Bahan yang dapat digunakan untuk kalibrasi absorban sbb

-          Larutan dikromat

Larutan K2Cr2O7 dalam 0,005 M H2SO4 (direkomendasikan untuk daerah UV)

MAINTENANCE SPECTROFOTOMETER

Frekuensi: Setiap tahun


Daerah di mana spektrofotometer dipasang harus diperiksa secara visual dan diuji elektrik
untuk menjamin keselamatan operator. Pemeriksaan meliputi instalasi listrik dan instalasi
wilayah (infrastruktur fisik yang berkaitan dengan spektrofotometer).
Instalasi listrik Ini harus diverifikasi dan diuji untuk memastikan hal-hal berikut:
1. Ada outlet listrik atau wadah dengan tiang tanah.
2. Stopkontak dalam kondisi baik dan tidak lebih dari 1,5 m dari spektrofotometer.
3. Tegangan dari tingkat yang sesuai dan tidak boleh bervariasi lebih dari 5% dari
tegangan yang ditentukan di piring peralatan itu.
4. Polaritas wadah adalah benar.

Tes ini harus dilakukan oleh seorang teknisi listrik atau insinyur dan hasil harus dicatat
untuk memungkinkan tindak lanjut dari waktu ke waktu.
 Instalasi Daerah
1. Periksa apakah ada ruang bebas sekitar spektrofotometer untuk dua tujuan. Pertama,
untuk menghubungkan kabel untuk lulus tanpa hambatan dan untuk komponen lain
atau peralatan pendukung (misalnya penstabil tegangan). Kedua, untuk memungkinkan
ventilasi yang memadai dari peralatan ketika beroperasi.
2. Menguji integritas meja, negara dan kebersihan.
3. Pastikan tidak ada peralatan yang terpasang yang dapat mengirimkan getaran dalam
jarak. (Mis sentrifugal).
4. Pastikan bahwa itu tidak terpengaruh oleh kondisi yang terlalu lembab, debu atau suhu
tinggi. Suhu kamar yang sesuai untuk pengoperasian spektrofotometer umumnya
berkisar antara 10 dan 40 ° C.
5. Hindari memasang peralatan di mana ia menerima radiasi matahari langsung.
6. Jangan memasang peralatan di mana terdapat medan magnet atau radiasi
elektromagnetik intens.
7. Pastikan daerah instalasi bebas dari pengaruh gas dan zat korosif.

Visual pemeriksaan peralatan


Frekuensi: Setiap enam bulan
Spektrofotometer harus diperiksa secara visual untuk memverifikasi bahwa negara dan
integritas komponen perusahaan diselenggarakan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Aspek
yang paling penting yang dikutip berikutnya:
1. Periksa bahwa struktur meja kerja pendukung spektrofotometer berada dalam kondisi
baik.
2. Uji struktur umum spektrofotometer. Pastikan tombol atau switch kontrol dan
penutupan mekanik dipasang tegas dan bahwa label identifikasi mereka jelas.
3. Pastikan bahwa aksesoris adalah bersih, tidak menunjukkan retak dan bahwa negara
fungsionalnya adalah optimal.
4. Konfirmasikan bahwa bagian penyesuaian mekanik (mur, sekrup, baut, dll) disesuaikan
dan berada dalam kondisi baik.
5. Periksa apakah konektor listrik tidak memiliki retak atau pecah, bahwa mereka
bergabung dengan benar ke baris.
6. Pastikan kabel tidak menunjukkan tanda-tanda splicing, bahwa mereka tidak usang dan
bahwa mereka tidak memiliki usang isolasi.
7. Periksa kabel mengamankan perangkat dan terminal bebas dari debu, kotoran atau
korosi. Kabel ini sama tidak harus dikenakan keluar atau menunjukkan tanda-tanda
kerusakan.
8. Periksa bahwa sistem grounding (internal dan eksternal) adalah standar, dari jenis yang
disetujui, fungsional dan benar diinstal.
9. Pastikan bahwa sirkuit switch atau interrupters, kotak sekering dan indikator bebas dari
debu, kotoran dan korosi.
10. Periksa komponen listrik eksternal untuk tanda-tanda overheating.

PEMELIHARAAN UMUM

Pembersihan tumpahan

Dalam kasus kebocoran di pemegang sampel atau carrier, tumpahan harus dibersihkan
sesuai dengan prosedur berikut:

1. Matikan spektrofotometer dan lepaskan kabel dari umpan listrik.


2. Gunakan alat suntik untuk membersihkan pemegang sampel. Menyerap cairan
sebanyak yang mungkin dapat diekstraksi.
3. Keringkan pemegang sampel dengan cotton bud obat.
4. Gunakan kertas lensa atau sepotong kain bersih bertekstur lembut atau cotton buds
untuk membersihkan jendela fotosel.
5. Bersihkan bagian luar instrument dengan sepotong kain dibasahi dengan ir suling
termasuk layr, control dan keyboard dalam pembersian.

Membersihkan cuvettes kuarsa dianjurkan untuk melaksanakan prosedur berikut untuk


menjaga cuvettes kuarsa dalam kondisi baik:
1. Cuci cuvettes menggunakan larutan alkali encer seperti NaOH 0,1 M dan asam encer
seperti HCl, 0,1 M.
2. Bilas cuvettes beberapa kali dengan air suling. Selalu gunakan cuvettes bersih untuk
melakukan pengukuran absorbansi.
3. Melakukan prosedur pembersihan ketat dan hati-hati pada cuvettes jika sampel yang
digunakan dapat menyimpan film. Beberapa produsen merekomendasikan
menggunakan deterjen khusus untuk membersihkan cuvettes.

Penggantian Baterai

Berbagai model spektrofotometer menggunakan baterai untuk menghafal data yang


berhubungan dengan analisis, seperti tanggal dan waktu. Prosedur untuk mengubah baterai
serupa dalam berbagai peralatan. Mengikuti prosedur ini dianjurkan:
1. Pastikan bahwa indikasi baterai rendah muncul di layar instrumen.
2. Matikan spektrofotometer.
3. Lepaskan kabel listrik pakan.
4. Membuka kompartemen baterai dan keluarkan baterai usang.
5. Bersihkan titik kontak listrik.
6. Pasang baterai baru dengan spesifikasi yang sama seperti aslinya.
7. Tutup kompartemen.
8. Hubungkan kembali peralatan.
9. Sesuaikan informasi tanggal dan waktu.

Perubahan bohlam / lampu

Bola lampu adalah konsumsi dengan umur produktif yang terbatas. Ini harus meramalkan
bahwa pada suatu titik waktu, maka akan diperlukan untuk menggantinya. Kemungkinan besar
akan terbakar, atau menderita metallization internal dan penguapan dan cahaya yang dipancarkan
tidak akan lagi memenuhi spesifikasi proses spektrofotometri. Lampu langkah perubahan
berbeda untuk setiap model dan salah satu harus selalu mengikuti instruksi dari pabriknya.
Langkah-langkah umum adalah sebagai berikut:

1. Pastikan bahwa bola lampu tidak berfungsi atau bahwa ada beberapa indikasi fl aw.
Dalam peralatan modern, tanda akan muncul di layar atau kode kesalahan. Dalam
peralatan tua, cahaya hanya tidak akan bekerja lagi.
2. Matikan spektrofotometer.
3. Lepaskan kabel pakan.
4. Undo sekrup mengamankan bagian atas kompartemen lampu.
5. Buka sekrup menjaga mekanisme lampu tetap.
6. Buka sekrup pengikat kabel sambungan listrik ke lampu (dalam beberapa peralatan, ini
mungkin tidak diperlukan, sebagai dasar perakitan memiliki mekanisme kontak
langsung ke terminal kontak lampu).
7. Pasang lampu baru dengan karakteristik yang sama seperti aslinya. Gunakan sarung
tangan untuk menghindari mendapatkan sidik jari pada permukaan lampu.
8. Hubungkan kembali kabel listrik ke pakan lampu.
9. Pasang kembali sekrup menjaga lampu di tempat.
10. Pasang kembali sekrup penutup kompartemen lampu itu.
11. Hubungkan kembali spektrofotometer.
12. Hidupkan peralatan ON dan melaksanakan prosedur kalibrasi ulang peralatan yang
ditetapkan oleh produsen.

Maintenance Preventive

Pemeliharaan preventif spektrofotometer harus sesuai dengan rutinitas dan frekuensi yang
direkomendasikan oleh produsen. Serangkaian rutinitas dasar yang dapat dilakukan di
laboratorium disajikan berikutnya:

1. Bersihkan spektrofotometer secara eksternal, termasuk, layar kontrol atau pengukuran


meter. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sepotong kain halus (mirip
dengan tekstur yang digunakan dalam saputangan) dibasahi dengan air suling.
2. Periksa dan bersihkan kabel listrik pakan.
3. Pastikan lampu yang bersih dan dalam kondisi baik. Jika tidak berfungsi, menginstal
yang baru dengan spesifikasi yang sama seperti aslinya. Dalam spektrofotometer
modern, negara lampu terdeteksi secara otomatis oleh perangkat lunak yang
mengontrol negara dan fungsi dari peralatan sehingga mudah untuk menentukan kapan
perlu mengganti lampu. Mengubah lampu dan melaksanakan penyesuaian berikutnya
setelah rekomendasi pabrikan.
4. Periksa sekering perlindungan. Sebelum membuka kompartemen di mana sekering
ditempatkan, periksa spektrofotometer dimatikan dan periksa bahwa kontak yang
bersih dan dalam kondisi baik. Jika perlu, ganti dengan yang baru dengan karakteristik
yang sama seperti yang direkomendasikan oleh produsen.
5. Taruh instrumen dalam konfigurasi operasional.
6. Aktifkan "pada" saklar dan memungkinkan untuk pemanasan selama lima (5) menit.
Verifikasi bahwa:
a. Lampu indikator atau percontohan bekerja.
b. Indikator membaca tinggal di nol (0).
c. Sumber cahaya bekerja.
7. Melakukan tes saat melarikan diri dalam "on" dan posisi "off"
a. Verifikasi tiang tanah dan polaritas yang benar.
b. Verifikasi polaritas yang benar tanpa tiang tanah.
c. Verifikasi polaritas terbalik tanpa tiang tanah.
8. Kalibrasi panel depan spektrofotometer sesuai dengan instruksi dari pabriknya.
9. Ukur sensitivitas peralatan itu.
10. Melakukan tes sesuai dengan hukum Beer.
11. Kembali spektrofotometer ke konfigurasi awal jika kalibrasi telah berhasil diselesaikan.

REAGEN

Reagen atau dikenal juga dengan Reaktan merupakan istilah yang sering digunakan
didunia kimia. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan
menyelamatkan nyawa aplikasi. Zat atau dua zat membuat, mengukur atau membangun
keberadaan reaksi kimia dengan bantuan reagen. Kimia organik mungkin juga menetapkan
reagen sebagai campuran atau zat-zat yang berbeda yang akan membuat perubahan pada
substrat pada kondisi tertentu.
Contoh reagen alami:

* Fenton reagen - reagen gaya analitis reagen dimanfaatkan untuk membasmi tertentu alami
dan organik bahan kimia seperti tetrakloroetilena (PCE) dan trichloroethylene (TCE).
* Grignard reagen - reagen dalam semacam ini khusus dibuat ketika menggunakan respon
yang dihasilkan dari campuran alkil dan magnesium. Senyawa organik semua perlu ini reaksi
kimia tertentu untuk membuat ikatan karbon-karbon

* Collins reagen - reagen ini digunakan untuk membantu beberapa zat-zat yang kompleks
dan alkohol untuk mengoksidasi.

* Fehling reagen - ini adalah suatu larutan natrium hidroksida, tembaga sulfat dan kalium
natrium tartrat yang khusus digunakan untuk menguji kehadiran aldehida dan gula dalam zat
tertentu, seperti yang urin. * Dihasilkan dari reagen - hanya-put, ini merujuk kepada
ammoniacal perak nitrat.

* Millon reagen - reagen investigasi dalam jenis ini unik dibuat oleh mencairkan logam
Merkurius dengan asam nitrat dan kemudian menyiram turun untuk mendapatkan kepadatan
yang diinginkan.Reagen adalah zat yang digunakan untuk mendeteksi larut protein.

Reagen ini dapat digunakan dalam pengujian dan menganalisis bahan kimia. Bermutu tinggi
reagen mematuhi Testing harus dianggap sebagai murni. Minum air dapat menetapkan
sebagai contoh karena itu harus mengikuti kriteria tertentu untuk dianggap berkualitas tinggi.

Beberapa reagen juga digunakan sebagai komponen dasar dalam biologi molekuler yang
spesifik jenis aplikasi yang klien dikembangkan dalam program penelitian ilmiah
mereka. Beberapa reagen juga digunakan dalam kit dan tes yang digunakan untuk
mendeteksi organisme yang lain sulit untuk menemukan di bawah pencitraan perangkat yang
biasa. Reagen dan bahan-bahan lain yang digunakan sebagai kunci produk dalam
menciptakan alat untuk diagnosis. Reagen biasanya dimaksudkan untuk tujuan penelitian,
bahan baku dalam biologi molekuler, penggunaan forensik, ayah tes, tes darah atau serologi,
gram pengujian, imunologi, dan farmasi proses; untuk beberapa nama.
DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A,J.R dan A.L Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif edisi kelima.
Jakarta : Erlangga.
Hafnimardiyanti dan Martalius. 2009. Penuntun Praktikum Instrumen Analisis I.
Padang : ATIP.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.
Sastrohamidjojo, Hardjono. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta.

Blaschke,Gottfried, Roth, Hermann J.1998. Analisis Farmasi edisi kedua. Yogyakarta:


GajahmadaUniversity Press. hal.367-373.

Fessenden&Fessenden. 1982 . Kimia Organik edisi kedua. Jakarta: Erlangga. hal.436-437.

Kosasih, Satiadarma, etal. 2004. Asas Pengembangan Prosedur Analisis edisi pertama.
Jakarta: Erlangga. hal.87-97.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV


1995. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

http://en.wikipedia.org, diakses pada tanggal 10 Maret 2010 pukul 18.15

Anda mungkin juga menyukai