Anda di halaman 1dari 6

Terdapat 2 macam metabolisme tubuh, antara lain : 1) metabolisme adalah

pembentukan dan pertukaran zat organic dalam tubuh. 2) metabolisme basal adalah energi
minimal yang diperlukan tubuh untuk mempertahankan kegiatan fisik dasar. Kegiatan fisik
dasar seperti : pernafasan, peredaran darah, peredaran kelenjar getah bening, peristaltik, tonus
otot, pengaturan suhutubuh, dan kegiatan kelenjar. dibutuhkan banyak kalori sekitar 70% dari
kalori total tubuh kita habis terpakai hanya untuk menjalankan fungsi dasar tersebut selama
2 jam. Kondisi medis yang dapat mempengaruhi metabolisme seperti : kelenjar tiroid yang
terlalu aktif. hyperthyroidism akan meningkatkan mengakibatkan proses pembakaran kalori
cepat seolah tanpa henti. Sehingga makan banyak tetap langsing, ketegangan saraf mudah
marah tidak tahan pada gangguan panas dan gangguan tidur. kelenjar tiroid yang kurang
aktif akan menurunkan metabolisme. Hypotyroidm sebaliknya proses pembakaran kalori
menjadi lambat, sehinga makan sedikit tetap gemuk. Gejala lainnya terus mengantuk tubuh
terasa letih, sering kedinginan dan 90% mengalami kadar kolesterol tinggi. Kondisi sakit
termasuk demam dapat meningkatkan metabolisme. Sehingga orang yang sakit akan
mengalami penurunan berat badan.11

Kebutuhan tubuh akan air, apabila tubuh mendapatkan air yang dibutuhkannya nya.
Maka terpenuhi akan mengoptimalkan fungsinya. Robertson menguraikan kerja 8 gelas air
untuk menjauhkan tubuh dari lemak. 1) Menekan selera makan, air menekan selera makan
secara alami. Air juga membantu tubuh dalam memetabolosme lemak. Caranya dengan
membantu kerja ginjal. Apabila ginjal tidak bekerja secara optimal sebagian kerjanya akan
disalurkan ke hati. Akibatnya hati memetabolisme lebih sedikit lemak sehingga lebih banyak
yang disimpan dalam tubuh dan penurunan berat badan menjadi terhenti. 2) Retensi air
menyebabkan tubuh menganggap terjadi ancaman sehingga tubuh mulai mempertahankan
setiap tetes air. Air yang dipertahankan ditahan di ruang ekstra sel yang menyebabkan
pembengkakan kaki tungkai dan tangan. Retensi air yang berulang dapat diakibatkan oleh
peningkatan jumlah garam. Semakin banyak garam semakin banyak air yang diperlukan
untuk melarutkan nya. Orang yang berlebihan berat badan akan membutuhkan lebih banyak
air daripada orang kurus. Sebagaimana kita ketahui bahwa air adalah kunci metabolisme
lemak. Maka orang dengan berat badan berlebih membutuhkan lebih banyak air. Sehingga
minum banyak air adalah penanggulangan terbaik bagi retensi air. 3) Memelihara tonus otot.
Air membantu memelihara tonus otot lebih baik. Dengan memberikan otot kemampuan
alami mereka untuk berkontraksi dan mencegah dehidrasi. Air juga membantu mencegah
penuaan kulit membuat kulit menjadi jernih sehat dan kenyal. Air membantu membuang
semua lemak yang sudah di metabolisme dan sampah-sampah yang tidak diperlukan oleh
tubuh lagi. 4). Menghilangkan konstipasi (sembelit). Bila tubuh mendapatkan air sedikit,
tubuh akan menyerap air yang dibutuhkannya di dalam kolon (usus). Sehingga terjadilah
kondisi konstipasi. namun bila seseorang banyak meminum air fungsi usus yang normal
akan kembali.24

Rata-rata orang harus minum 8 gelas setiap hari atau 2,28 liter adalah jumlah air yang
cukup. Orang dengan berat badan lebih harus menambah satu gelas untuk setiap 11 kg
kelebihan berat badan. Jumlah air juga ditingkatkan pada ada yang berolahraga cuaca panas
dan kering. Untuk menggunakan air seefisien mungkin dalam penurunan berat badan titik
ikuti jadwal berikut : pagi 1,14 liter dikonsumsi dalam periode 30 menit. Siang 1,14 liter
dikonsumsi dalam periode 30 menit. Malam 1,14 liter dikonsumsi antara jam 5 sampai 6
sore. Air yang dingin lebih cepat diserap tubuh daripada air hangat. Bila tubuh mendapat air
yang dibutuhkannya tubuh akan berfungsi secara optimal. Dengan artian fungsi kelenjar
endokrin lebih baik, hati bebas melaksanakan metabolisme cadangan lemak. Kehausan dapat
diatasi, retensi cairan dikurangi dan tidak terjadi kelaparan sepanjang malam.10

Detoksifikasi adalah hilangnya toksin atau racun dari dalam tubuh. inti utamanya
adalah membantu tubuh melakukan proses pembersihan diri secara alami. Tanda tanda
detoksifikasi berlangsung sebagai akibat pembersihan racun atau toksin dalam jumlah besar.
Namun tanda yang muncul berbeda setiap orang tergantung pada banyaknya racun dan
derajat sensitifitas tubuh terhadap perubahan. Adapun gejala detoksifikasi antara lain pusing
sama mual, gejala flu, sembelit atau diare, gatal-gatal, bau mulut dan badan. Detoksifikasi
mempunyai banyak manfaat seperti mencegah penyakit, memperlambat proses penuaan,
membersihkan bagian dalam tubuh dan masih banyak lagi. Setelah detoksifikasi akan merasa
: lebih kreatif lebih bermotivasi lebih produktif lebih rileks bersemangat dan nyaman. selama
menjalani detoksifikasi Anda wajib meminum air putih sebanyak 2 sampai 3 liter per hari. 8

obesitas didefinisikan sebagai timbunan lemak yang berlebihan karena masuknya


energi jauh lebih besar daripada keluarnya energi. secara klinis seseorang dinyatakan
mengalami obesitas. Bila terdapat kelebihan berat badan sebesar 15% atau lebih dari berat
badan idealnya. Penentuan obesitas didasarkan pada proporsi lemak terhadap berat badan
total seseorang. pada pria muda normal rata-rata lemak tubuhnya adalah 12%. Sedangkan
pada wanita muda sekitar 26%. pria yang memiliki lemak tubuh lebih dari 20% dari berat
badan tubuh totalnya dinyatakan obes. sementara wanita baru dinyatakan obes bila lemak
tubuh nya melebihi 30% dari total tubuhnya. Di Indonesia angka penderita obesitas belum
ada. Di Negara maju banyak dialami oleh populasi dewasa umur 20 sampai 74 tahun.
Amerika serikat dilaporkan obesitas lebih banyak dijumpai pada wanita dibandingkan pria.
Timbulnya obesitas lebih ditentukan oleh terlalu banyak makan, terlalu sedikitnya aktivitas
atau latihan fisik, maupun keduanya.12

Obesitas banyak dijumpai segala pengaruh negatifnya, meningkatkan resiko


timbulnya berbagai macam penyakit. Penyakit kencing manis, penyakit kantung empedu,
gout, aterosklerosis, koroner dan tekanan darah tinggi. Obesitas juga menjadi faktor
penyulit untuk penyakit emfisema bronkitis kronis dan asma. Meningkatkan resiko
pembedahan, kesulitan kehamilan dan meperpendek harapan hidup seseorang. Obesitas
bukan merupakan penyakit tetapi sekedar gejala. Pada obesitas sering ditemukan
hiperinsulinemia (jumlah insulin dalam darah lebih dari normal). disertai hiperglikemi (kadar
gula darah lebih dari normal). hal ini diduga menjadi penyebab resistensi reseptor insulin
pada sel target. sehingga sering dijumpai walau dalam jumlah kecil adanya diabetes melitus
pada obesitas. Hiperlipoproteinemia (jumlah total kolesterol dalam tubuh meningkat). pada
orang obesitas turnover kolesterol, mengakibatkan ekskresi kolesterol biliaris meningkat.
Hal ini meningkatkan kejadian pembentukan batu empedu dan trigliserida. Di beberapa
negara obesitas merupakan masalah gizi yang paling utama. Diingat bahwa obesitas sering
dikaitkan kenaikan insiden penyakit maupun masalah kesehatan serta harapan hidup
seseorang. dengan itu diharapkan persoalan obesitas dapat ditangani secara wajar tetapi
dengan penuh kewaspadaan. 15

proses mekanisme pengaturan yang berperan dalam timbulnya obesitas sebagai


berikut : penyerapan dalam saluran pencernaan, metabolisme dalam jaringan dan pengeluaran
oleh alat-alat ekskresi. beberapa faktor yang diketahui mempengaruhi mekanisme
pengaturan tersebut antara lain : 1) umur. Sering pada umur pertengahan namun sering
dijumpai dalam keluarga yang mampu dalam ekonomi. sehingga umur bukan merupakan
penentu utama timbulnya obesitas. 2) jenis kelamin wanita terutama setelah kehamilan dan
pada saat menopaus yang dipengaruhi faktor endokrin akibat perubahan hormon. 3) tingkat
sosial, survei di manhattan (negara barat). menunjukkan bahwa obesitas dijumpai 30% pada
kelas sosial ekonomi rendah 17% pada kelas menengah dan 5% pada kelas atas. Disebabkan
mereka hanya mampu membeli makanan murah yang mengandung banyak hidrat arang. 4)
aktivitas fisik, dijumpai lebih banyak pada orang kurang melakukan aktivitas fisik dan
kebanyakan duduk. Di masa industri sekarang ibu rumah tangga mencuci baju dengan
menggunakan mesin cuci hanya memerlukan 250 kkal per jam. Dibanding mencuci baju
dengan tangan memerlukan 1050 kkal perjam. 5) kebiasaan makan, obesitas sering dijumpai
pada orang yang memiliki gejala suka makan pada waktu malam hari. disertai insomnia dan
hilangnya nafsu makan pada waktu pagi hari. 6) faktor psikologis stabilitas emosi di ketahui
berkaitan dengan obesitas. 7) faktor genetis, bila salah satu orang tua obesitas 40 sampai 50%
anaknya akan menjadi obesitas. Sedangkan bila kedua orang tua obesitas, 80% anak-anak
akan menjadi obesitas.16

obesitas bersifat reversible (dapat kembali normal) apabila segera disadari. dan
segera mendapatkan penanganan yang sesuai dan adekuat. Beberapa cara menentukan
berat badan indeks broca adalah cara paling sederhana. di Indonesia pada umumnya memakai
cara iniuntuk menentukan berat badan normal dan ideal. Berat badan normal = tinggi badan
(cm) - 100 kg, berat badan ideal = berat badan normal - 10% kg. Cara kedua menggunakan
massa tubuh, cara ini digunakan sebagai parameter secara luas menentukan tingkat obesitas.
Dengan rumus indeks massa tubuh = berat badan (kg) : tinggi badan (m). Berat badan relatif,
cara ini dengan menggunakan tabel.7

Derajat obesitas dapat digolongkan sebagai berikut: 1) mild obesity. bila berat badan
individu antara 20 sampai 30% di atas berat badan ideal. Pada derajat ini di samping
pengobatanbkonservatif. perlu pengawasan terhadap akibat akibat yang dapat ditimbulkan
oleh obesitas. 2) moderate obesity, apabila berat badan antara 30 sampai 60% di atas berat
badan ideal. Derajat ini memasuki resiko tinggi untuk mendapatkan penyakit yang
berhubungan dengan obesitas. 3) morbit, dengan berat badan 60 persen atau lebih di atas
berat badan idealnya. Derajat ini resiko mengalami gangguan respirasi gagal jantung dan
kematian mendadak. 4) malignant obesity, yaitu kelebihan berat badan sebesar 45,4 kg di atas
berat badan normalnya. derajat ini memiliki resiko kematian mendadak sangat tinggi.10

Psikologis, sosial dan kultural; pola makan kebiasaan makan pada waktu sore dan
malam hari. Serta adanya gangguan regulasi di pusat hipotalamus yang bekerja dengan
rangsang lapar akan dikirim isyarat ke kortek cerebri dan dihambat oleh rasa kenyang.
Apabila terjadi gangguan oleh rangsang penghambat ini, maka terjadi makan yang
berlebihan. Ketiga faktor ini akan memberikan perubahan intake kalori dan umumnya justru
disertai penurunan penggunaan energi. Obesitas sekunder obesitas yang disebabkan oleh
gangguan atau kelainan pada sistem endokrin. Menyebabkan gangguan dari hormonal seperti
chusing disease, insulinoma, hypothiroidism dan hypogonadism.6

Prinsip pengobatan obesitas adalah 1) Mencegah komplikasi dan menurunkan gejala


klinis yang timbul karena obesitas. 2) Pengobatan untuk menurunkan berat badannya.
Program menurunkan berat badan seperti : 1) diet dengan pemberian kalori rata-rata 900
sampai 1700 diberikan pada obesitas derajat ringan. 2) diet rendah karbohidrat dapat
mencegah lipogenesis (pembentukan jaringan lemak). Kalori diberikan rata-rata 1300 kalori
ini dapat digunakan obesitas derajat sedang. 3) kelaparan pengobatan kelaparan total
dilakukan selama 2 sampai 3 hari secara periode. Dijaga agar tidak timbul komplikasi karena
kelaparan, pengobatan ini diberikan pada obesitas berat. 4) olahraga untuk meningkatkan
penggunakan kalori. Untuk aktivitas ringan dibutuhkan 1,5 sampai 2,0 kcal/menit, aktivitas
sedang 3,5 sampai 7,0 kcal/menit, aktivitas berat 7,4 kcal/menit atau lebih. 5). Pembedahan
dilakukan apabila indikasi jelas misal pada morbid obesitas.10

Terjadinya obesitas menurut berbagai pandangan. 1) pandangan psikoanalisis oleh


Sigmund Freud, teori ini mengatakan bahwa dorongan dorongan seksual dan agresif manusia
yang tidak disadari. rasa marah yang dianggap sebagai agresivitas akan terselubung titik
apabila dinyatakan dalam bentuk lain yaitu makam akan meningkatkan jumlah makanan
yang dimakan. Untuk seseorang yang lain maka dapat dipakai untuk menghindarkan diri dari
rasa takut terhadap seks. 2) teori homeostatis oleh Walter b. Canon, mengatakan bahwa
organisme selalu menghadapi perubahan dalam kebutuhan lingkungan maupun internal.
Internal seperti kontraksi perut merangsang munculnya dorongan lapar. Lingkungan
misalnya, perilaku makan seseorang akan dipengaruhi oleh waktu, empat, maupun suasana.
3) teori internal eksternal oleh schacter. Teori ini mengatakan bahwa perilaku makanan orang
berat badan normal dikendalikan oleh isyarat digital logis internal (kontraksi perut). Perilaku
makan orang obesitas lebih disulut oleh isyarat lingkungan yang memikat dan merangsang. 4)
model "set point" oleh nisbett, cara natural orang obes mempunyai "set point" lebih tinggi
pada orang normal. Orang habis mengelola berat badannya di bawah zat point natural,
sehingga akan terus merasa lapar. 5) pandangan psikologi kedokteran oleh stuart dkk.
Menurut mereka obesitas bukan merupakan kondisi yang seragam. tetapi merupakan
gangguan dari berbagai pertahanan oleh faktor kompleks sehingga sulit dimengerti.16 (137)

Cara lain mengatasi obesitas, cara sederhana yang lebih menekan modifikasi perilaku
untuk mengelola perilaku makan. 1) teknik kontrol stimulus, beberapa ahli menerangkan ini
terbukti lebih efektif dalam mengontrol berat badan. A) batasi isyarat yang diasosiasikan
dengan makanan. Makan hanya di suatu tempat tertentu, usahakan makan tidak sambil
menonton siaran ataupun membaca dan belajar. B) jangan makan untuk membersihkan
piring. Kebiasaan seseorang yang mengharuskan anaknya menghabiskan suatu makanan yang
ada di piring sehingga kebiasaan itu tetap ada ketika dewasa. Iya akan menghabiskan semua
makanan yang disajikan atau menghabiskan makanan yang tersisa. C) batasi masukan
makanan sebelumnya. Hadapi makanan di piring kecil dan singkirkan makanan lainnya di
meja. Karena berbagai macam makanan di meja merupakan isyarat kuat untuk makan dan
makan berlebih. D) hindari menyediakan makanan berlemak dan sediakan makanan yang
tidak berlemak. E) gantilah proses makan, makan dengan lambat sehingga porsi makanan
yang dimakan berkurang. F) ubah isyarat fisiologi untuk makan. Contohnya minum air putih
sebelum dan sesudah makan untuk menimbulkan rasa penuh. g) susunlah isyarat sosial yang
mendorong cara makan yang tepat. Makan bersama dengan orang yang membuat makan
dengan posisi yang tepat. H) kembangkan respon yang tidak menggemukkan karena
kekecewaan emosional. 17

Dasar asosiasi antara emosi dan makanan makanan manis digunakan untuk
mengurangi rasa tidak enak dan menimbulkan rasa semangat. Kekecewaan emosional juga
menyebabkan turunnya tingkatan gula darah dan menimbulkan keinginan untuk makan. 2)
teknik kontrol diri dibutuhkan 3 langkah: pemantauan diri, evaluasi diri dan pengukuhan diri.
Pemantauan diri yaitu memantau jumlah makanan yang dimakan untuk memudahkannya
berapa banyak jumlah suapan setiap harinya. Evaluasi diri,menentukan apakah makanan yang
dimakan sesuai dengan yang diinginkan. pengukuhan diri dapat berupa kegiatan yang
menyenangkan ataupun pujian terhadap diri sendiri.6

Menanggulangi obesitas dengan olahraga membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar


untuk produksi ATP (adenosin trifosfat) pada olahraga: protein, karbohidrat dan lemak. Pada
olahraga sendiri cenderung menggunakan karbohidrat dan lemak. Protein dipakai kalau bahan
bakar yang lain tidak dapat disediakan misalnya pada saat kelaparan. Pengaruh pemakaian
bahan bakar tergantung pada: intensitas dan waktu berlangsungnya olahraga. Olahraga
intensitas dan pendek waktunya bahan bakar utamanya adalah karbohidrat. Intensitas dan
makin lama berlangsungnya olahraga lemak menjadi sumber energi utama. Olahraga yang
dapat mengurangi obesitas adalah olahraga yang intensitas rendah untuk waktu yang lama.
Misalnya lari maraton, jogging, berenang jarak jauh lari lintas alam dan sebagainya.
Timbunan lemak yang berlebih pada tubuh dicairkan jika jumlah energi yang keluar melebihi
jumlah energi masuk. Olahraga yang memerlukan energi besar untuk waktu yang singkat
misalnya lari cepat (sprint), loncat jauh dan melempar. 11

Stres dan kecemasan yang dialami pada penderita obesitas. Menurut Thoits (1981)
peristiwa yang bersifat menekan atau menyusahkan saja yang dianggap stressor untuk
menimbulkan stres yang serius. Stres semacam ini yang bisa mengakibatkan timbulnya gejala
gejala jiwa. Stres sendiri bersifat kumulatif artinya stres yang satu belum terselesaikan telah
muncul stres lainnya. Stres tidak diharapkan di, karena tidak direncanakan dan datangnya
mendadak. Stres juga tidak bisa terselesaikan secara tuntas. Pada dasarnya orang dengan
sehat jiwa, stress sendiri diperlukan dan penting untuk meningkatkan mutu kehidupan. Stress
dapat diatasi secara tuntas. Jika kedatangannya dan sesuai dengan estimasi sebelumnya.9

Kecemasan adalah rasa khawatir yang dimanifestasikan dalam bentuk reaksi fisik dan
mental untuk menghadapi bahaya luar. Normal ya rasa khawatir datang karena adanya
masalah yang dianggap bahaya. Besarnya kekhawatiran tersebut sesuai dengan besarnya
masalah yang dihadapi. Jadi setiap stres pasti menimbulkan kecemasan jenis ini tidak perlu
dihindari. Tetapi justru harus dihadapi secara dewasa untuk meningkatkan kualitas hidup.14
penyesuaian stres tergantung imaturitas kepribadian atau konflik bawah sadar dalam diri
(inner conflict). Sehingga stres tersebut menjadi tidak proporsional lagi besarnya dan
meskipun stressornya telah lama hilang. Contoh masalah terselesaikan oleh bantuan saudara
atau teman dekat. Namun yang bersangkutan masih saja dapat merasakan stres tersebut dan
cemas yang berkepanjangan.9

Stres biasanya disertai faktor emosi yang bentuknya berbeda tiap pasien. Ada yang
merasa jengkel dengan kegemukan. Menyebabkan penarikan diri dari pergaulan dan berjanji
akan mengontrol berat badan. Ada juga saat kesepian justru lari pada makanan. Ada lagi yang
kembali makan banyak kalau sedang jengkel. Kecemasan timbul atau tidaknya tergantung
pada berbagai faktor. Seperti, faktor kepribadian yang bersangkutan. Bila berkepribadian
imatur hubungan cemas dan obesitas menjadi lingkaran setan titik begitu seterusnya sampai
menjadi kronis atau terputus dengan mendapatkan pertolongan psikiater. Stres dan
kecemasan yang abnormal dan berkepanjangan dapat diikuti atau tanpa diikuti dengan
depresi. Faktor usia. Faktor gender wanita lebih cemas dengan obesitas berkaitan dengan
kecantikannya dibandingkan pria. Faktor kebudayaan tertentu dan faktor lingkungan.11

Anda mungkin juga menyukai