Anda di halaman 1dari 49

BAHANKONTROL

dr. Mustakin, Mkes, SpPK


dr.
Mustakin,PATOLOGI
Mkes, SpPK
LABORATORIUM
KLINIK RSUD LA TEMMAMALA SOPPENG
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD LA TEMMAMALA SOPPENG

Tujuan Prosedur
Kontrol
Tujuan statistical control:
to monitor the analytical quality
of the measurement during stable
operation, detect change from the stable
operation, and eliminate reporting of
result with medically important errors
Dari prespektif teknologi:
alert me when the methods has a problem
dont alert me when the methods is working
okay

Apa yang
dimaksud ??????.....
Control Material
Calibrator
Standar Primer
Standar Sekunder
Certified Reference Material
Standard Reference Material

Control Material (IFCC)


Specimen or solution which is analyzed solely
for quality control purposes, not for
calibration.
Biasanya tersedia dipasaran dalam bentuk:
Liquid
Frozen
Lyophylized
Dalam wadah kecil untuk penggunaan sehari-hari
Bahan kontrol seharusnya memiliki matrik yang
sesuai dengan specimen asli
dibuat dari bovine karena alasan resiko
infeksi

Penggunaan
BAHAN KONTROL
Kontrol Proses / Prosedur
Untuk kontrol akurasi dan presisi
REFERENCE MATERIAL
Ketertelusuran
Untuk validasi atau verifikasi metode
CALIBRATOR

Kalibrasi peralatan

DEFINISI IUPAC
Primary Reference Material;
bahan kimia dengan kemurnian tinggi (99.98
%), yang dapat langsung ditimbang/ukur untuk
langsung menghasilkan konsentrasi yang
diketahui secara tepat sertifikat

Secondary Reference Material,


larutan yang konsentrasinya tidak dapat
langsung diketahui tanpa mengkalibrasi
terhadap Primary Reference Material
menggunakan metode reference

DEFINISI NIST
REFERENCE MATERIAL (Bahan acuan/ bahan
pembanding)
Adalah bahan yang satu atau lebih sifatsifatnya telah diukur dan diperoleh datanya
dengan akurat
CERTIFIED REFERENCE MATERIAL (bahan acuan /
pembanding bersertifikat)
Adalah bahan acuan yang satu atau lebih sifatsifatnya diberi sertifikat dengan prosedur
teknis yang telah baku, disertai atau dapat
ditelusuri kesuatu sertifikat atau dokumen lain
yang diterbitkan oelh badan sertifikaSi

Bahan Acuan Bersertifikat


(KAN-BSN)
Didefinisikan sebagai bahan yang homogen dengan
sifat tertentu, seperti identitas, kemurnian
dan potensi yang telah diukur dan disertifikasi
oleh organisasi yang memenuhi kualifikasi dan
diakui
Digunakan untuk memverifikasi kinerja instrumen
atau sistem pengukuran untuk menjamin
kehandalan dan integritas jangka panjang dari
proses pengukuran
Digunakan untuk memverifikasi dan atau untuk
penetapan bahan acuan sekunder atau bahan kerja
Harus dijaga untuk menjamin bahwa bahan
tersebut dikemas, disimpan, dan ditangani untuk
mencegah deteriorasi (meminimalkan pengaruh
kelembaban, udara, panas, dan cahaya)

Bahan Acuan Kerja atau


Bahan Acuan in house
Diidentifikasikan sebagai bahan selain
bahan acuan bersertifikat yang juga
digunakan sebagai bahan acuan dalam
analisis harian
Bahan yang ditentukan sendiri oleh lab
dapat diidentifikasikan sebagi bahan
acuan kerja
Bahan acuan kerja harus ditangani
sebagai bahan acuan bersertifikat
Harus dilakukan penetapan terhadap
bahan acuan kerja secara teratur untuk
menjamin integritas yang berlanjut

Bahan in house
Lihat Petunjuk Pembuatan Bahan Kontrol, Dep Kes
RI, Puslabkes, 2000

Matriks
ASTM,
Matrix: the principal element or
element in sampel
Matrix interference: an effect due to
the presence of a constituent or
characteristic
Komposisi matrik harus sesuai atau
mendekati sifat dan komposisi bahan
uji

CRM Klinis
NIST dan IRMM
Human serum

909 a

Cholesterol

911 b

Creatinin

914 a

Billirubin

916 a

Bovin serum albumin

927 a

Morphin codein (urin)

2381

SYARAT BAHAN KONTROL


HOMOGEN
Mempunyai nilai atau karakteristik
yang sama antar ttabung/ vial

STABIL

Tidak mengalami perubahan kualitas


dan kuantitas selam proses kontrol
Nilai atau kadar tidak berubah
karena waktu dan perlakuan

NON INFEKSIUS

Tidak mengandung bahan bahan yang


dapat membahayakan pengguna dan
lingkungan

Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas bahan kontrol dilakukan
dengan melakukan pengujian homogenitas dan
stablitas.
Penentuan Homogenitas Bahan Kontrol
Dilakukan dengan menghitung nilai F dan
membandingkannya pada nilai F table dengan
tingkat kepercayaan 95 %.
Penentuan Stabilitas Bahan Kontrol
Uji ini dilakukan untuk melihat stabilitas
bahan kontrol dengan cara melakukan
pengujian pada waktu proses pengepakan,
pengiriman, dan pemeriksaan oleh peserta
dan selanjutnya data diuji dengan
menghitung nilai t dan membandingkannya
terhadap nilai t table dengan tingkat
kepercayaan 95 %.

Homogenitas &
Stabilitas
Bahan kontrol harus homogen untuk satu
periode kontrol, proses pelarutan
bahan kontrol harus dijaga agar tidak
terjadi variasi antar bahan kontrol
Bahan cair mengurangi efek variasi,
tapi biasanya lebih mahal dan
mengandung pengawet
Bahan kontrol harus stabil untuk
periode kontrol yang akan dilakukan,
biasanya setahun.

VIAL TO VIAL
VARIABILITY
Berkontribusi terhadap pengendalian mutu
Bahan kontrol komersial biasanya dalam bentuk
beku kering yang harus di larutkan (SUMBER
KESALAHAN)
Sangat penting untuk membuat SOP rekonstitusi
(standardize the reconstitution step).
Gunakan pipet volum klas A
Air deionisasi (Tipe 1)
Ikuti prosedur preparasi sesuai petunjuk pabrik
( cara dan waktunya)

Prosedur Penanganan
bahan kontrol
Konsistensi dalam melarutkan
Volume pipet
Mencampurkan

Penyimpanan bahan kontrol


2-8C

Hindari cahaya matahari


Stabilitas setelah pelarutan
12-25C4 jam

Bahan kontrol cair yang telah


ditambah pengawet tersedia dipasaran
untuk mengurangi faktor variabilitas
karena pelarutan
Dapat mengakibatkan interferensi pada
metode tertentu karena mengandung zat
aditif dan pengawet.
Bahan kontroI cair biasanya lebih
mahal tapi tahan 14-30 hari setelah
dibuka

TRUE VALUE / TARGET


VALUE
Assayed:
Lebih mahal
Keperluan akurasi dan presisi
Unassayed:
memerlukan kemampuan untuk menentukan nilai
sendiri
Mudah dibuat dan murah
Biasa digunakan untuk kontrol harian

PENENTUAN TRUE VALUE


????...
PABRIKAN
PEER GROUP
..

LEVEL ANALITIK
Kadar bahan kontrol sebaiknya dipilih
pada level medical decision atau pada
batas liniaritas metode (working range)
Dua atau 3 konsentrasi analit biasanya
digunakan dalam pengendalian kualitas
Pemilihan level bahan kontrol akan
memungkinkan untuk menganalisa random
error atau critical concentration selama
berada dalam prosedur yang stabil

Medical Decision
Level
Test

Units

ELECTROLYTES
Calcium
mg/dL
Chloride
mmol/L
CO2Content mmol/L
Magnesium mEq/L
mmol/L
Phosphorus
mg/dL
Potassium
mmol/L
Sodium
mmol/L

Reference

DecisionLevels
Interval
1
2
3
9.0-10.6 7.0 11.0 13.5
98-109
90 112

23-30
6.0
20
33
1.2-2.4 1.2 2.0 5.0
0.6-1.2 0.6 1.0 2.5
2.5-5.0 1.5 2.5 5.0
3.7-5.1 3.0 5.8 7.5
138-146 115 135 150

Working Range

Absorban

Working Range
LOQ

LOD

Konsentrasi

Pemilihan Bahan
Kontrol
Pemilihan bahan kontrol harus
merupakan bagian dari proses
perencanaan pengendalian mutu
Pemilihan akan semakin komplek saat
menentukan kontrol material untuk
analisa multiconstituent
Petimbangan lain dalam memilih bahan
kontrol adalah biaya, stabilitas,
kemudahan penggunaan, pengaruh matrik
dan konsentrasinya

Mikroorganisme
Acuan (KAN-BSN)
Kultur acuan dari mikroorganisme yang bila
sesuai berasal dari koleksi yang diakui
secara nasional atau internasional untuk
menjamin ketertelusuran
Kultur acuan dapat disubkulturkan untuk
memberi stok acuan. Stok acuan digunakan
untuk menyiapkan stok kerja untuk pekerjaan
rutin dan tidak boleh dibekukan ulang setelah
dicairkan. Stok kerja tidak boleh
disubkulturkan untuk menggantikan stok acuan
(harus terekam)
teknik yang tepat harus digunakan untuk
melindungi m.o. acuan sehingga karakteristik
strain dapat dijaga (personil terlatih)

Culture Collection
ATCC

Candidaalbicans
ATCC No. 10231

Escerichiacoli
ATCC No 8739

Aspergillusniger
ATCCNo.16404

Pseudomonasaeruginosa
ATCCNo9027

Staphylococcusaureus
ATCC No 6538

Aplikasi di Lab
Klinik
Bahan kontrol komersial
Assay
Unassay
Bahan kontrol non komersial
Sample pasien
Sample harian
Pooled serum
Hemolisat

Data harian pasien

Sample Harian(1)
Asumsi :
Banyak analit dalam sample pasien stabil
sampai waktu tertentu. Jadi pemeriksaan ulang
pada waktu yang berbeda seharusnya dapat
memberikan nilai yang mirip

Sample Harian(2)
Perlu batas besarnya d%
Spl A
Hari 1

dA%

ALE, 2CV,Konsensus

Spl A

Plotkan pd control chart

Hari 2

Spl B
Hari 1

dB%

Spl B
Hari 2

Spl Z
Hari 1

dz%

Spl Z
Hari 2

Pooled Serum
(Serum Gabungan)
Kumpulkan sejumlah serum yang tidak
infeksius,tdk ikterik, tdk lisis, tdk lipemik
sesuai dengan kebutuhan, disimpan dalam
refrigrator (Proses beku cair jangan terlalu
sering)
Cairkan kumpulan serum yang beku pada suhu kamar
Homogenkan serum gabungan
Sentrifuge serum gabungan untuk memisahkan
bagian yg tdk homogen
Tambahkan pengawet Natrium azide dengan
konsentrasi akhir 0,1%
Distribusikan serum gabungan ke sejumlah wadah
(eq: 100 vial)dengan volume secukupnya
Simpan semua serum gabungan dalam refrigrator

Uji Homogenitas
Ujihomogenitasdilakukandengancara
ujiFuntukmemastikanbahwabahankontrol
yangdibuathomogen.

Uji Homogenitas
Dari sejumlah bahan PME diambil secara
acak 10 wadah.Setiap wadah diperiksa secara
duplo, kemudian dihitung nilai variansi dari
pengambilan contoh (sampling) (S s2), dan
variansi dari keberulangan analisis (S a2). Kedua
nilai tersebut masing-masing diperoleh dari MSB
(Mean Square Between) dan MSW (Mean Square
Within)

HOMOGENITAS (KRITERIA 1)

MSB =

ai bi X
2 n 1

ai bi

MSW=

ai bi X
2n

MSB
Fhitung =
MSW
F hitung kemudian dibandingkan dengan F table
F hitung < F table artinya contoh Homogen
F hitung > F table artinya contoh tidak homogen

ai bi

Kriteria 2 untuk
Homogenitas
Melalui persamaan :
Ss < 0,5 SD Horwitz
Ss adalah simpangan baku sampling yang
diperoleh dari persamaan :
Ss = ((MSB-MSW)/2)
dan SD Horwitz = KVHorwitz x Rerata
KVHorwitz = 2

1-0,5 logC

Contoh perhitungan
kriteria 2 untuk
Homogenitas
Menggunakan contoh data glukosa :
Variasi sampling = (MSB-MSW)/2 = 0,4125
SD Sampling
= 0,64226
Rerata
= 94,0 mg/dl
Fraksi Konsentrasi
= 0,94 mg/ml
Log C
= 1,97336
0,5 Log C
= 0,98668
1- 0,5 Log C
= 0,01332
KVp
= 2.11542
SDp
= 1,98955
0,5 SDp
= 0,99477
SD sampling < SDp
Jadi Contoh adalah Homogen

Uji Stabilitas
Ujiinidilakukanuntukmelihatstabilitas
bahan kontrol dengan cara melakukan
pengujian pada waktu proses pengepakan,
pengiriman, dan pemeriksaan oleh peserta
danselanjutnyadatadiujidengancaraujit

STABILITAS
Perhitungan Stabilitas :
Dilakukan Uji t (student), untuk melihat apakah
kedua jumputan data adalah sama atau mungkin
berbeda nyata.
Data 1 ; nH,

XH dan SH2 (Dari uji homogenitas)

Data 2 ; ns, Xs dan Ss2 (dari analisis yang baru


dilakukan)

Rumus : thit =

S=

XH Xs
S

nH nS
nH nS

2
2

(
X

X
)
H
S

nH nS 2

t hitung kemudian dibandingkan dengan t table


t hitung < t table artinya contoh Stabil
t hitung > t table artinya contoh tidak Stabil

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai