VALIDASI METODE
QUALITY CONTROL PEMERIKSAAN CHOLESTEROL
OLEH :
Lalu Nugraha Dwi Saputra (P07134114074)
Maulia Hardian Hayati (P07134114075)
Maulina Dewi Nova Yanti (P07134114076)
Ni Kadek Ayu Sawitri (P07134114078)
Nurfemi Setiawati (P07134114080)
Nurul Azmi (P07134114081)
Petrus Nurman Febryantoro (P07134114082)
Pradini Restu Wiriantini (P07134114083)
Putu Anggi Widia Karmany (P07134114084)
Putu Desy Anggraeni (P07134114085)
R. Rian Jaya Kusuma (P07134114086)
Rani Mardiyanti Hastri (P07134114087)
I. Prinsip
Prinsip Kerja
Prinsip Pemeriksaan
CHE
Cholesterolester + H2O Cholesterol + Fatty Acid
CHO
Cholesterol + O2 Cholestene-3-one + H2O2
POD
2 H2O + 4-amino Quinoneimine + 4 H2O
Phenazone + Phenol
Teliti atau presisi adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang hampir
sama pada pemeriksaan yang berulang-ulang dengan metode yang sama.
Namun teliti belum tentu akurat.
Tepat atau akurat adalah kemampuan untuk mendapatkan nilai yang sama atau
mendekati nilai biologis yang sebenarnya (true value), tetapi untuk dapat
mencapainya mungkin membutuhkan waktu lama dan biaya yang mahal.
Cepat berarti tidak memerlukan waktu yang lama dan dapat dengan segera
diketahui oleh dokter yang merawat pasien .
Tidak mahal dan tidak sulit, artinya dapat dimanfaatkan oleh banyak
laboratorium dan penderita/orang yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
Pada umumnya untuk tes saring diperlukan tes yang sensitif, cepat dan
tidak mahal, sedangkan untuk diagnosis pasti diperlukan tes spesifik yang
biasanya lebih mahal. Ketepatan dalam pemanfaatan tes laboratorium untuk
mendapatkan diagnosis akurat dan cepat serta jaminan kualitas hasil
pemeriksan laboratorium akan menghemat pembiayaan, baik untuk diagnosis,
terapi maupun lama rawat inap.
6. Kesalahan acak (random error). Variasi hasil yang tidak dapat dihindarkan
apabila dilakukan pemeriksaan berturut-turut pada sampel yang sama
walaupun prosedur pemeriksaan dilakukan dengan cermat.
SDx100%
KV (%)
x
SD = Standar Deviasi (simpangan baku)
Semakin tinggi nilai KV (%) semakin teliti sistem atau metode tersebut dan
sebaliknya.
2) Akurasi (ketepatan) atau inakurasi (ketidak tepatan) dipakai untuk menilai
adanya kesalahan acak atau sistematik atau keduanya (total). Nilai akurasi
menunjukkan kedekatan hasil terhadap nilai sebenarnya yang telah
ditentukan oleh metode standar. Kesalahan total menunjukkan beberapa
besar kesalahan jika komponen kesalahan acak dan sistematik terjadi
bersamaan pada arah yang sama. Akurasi dapat dinilai dari hasil
pemeriksaan bahan kontrol dan dihitung sebagai nilai biasanya (d%):
x NA
d%
NA
Akurasi dapat pula dinilai dari study recovery yaitu dengan melakukan
pemeriksaan bahan sempel yang telah ditambahkan analit murni kemudian
hasilnya dihitung terhadap hasil yang diharapkan:
R%= x 100
Akurasi metode yang baik adalah yang memberikan nilai R mendekati 100%.
y = persamaan regresi
Metode yang baik adalah yang mempunyai akurasi dan presisi yang baik.
Untuk tujuan penanganan penyakit dan atau pemantauannya, pemilihan
metode dengan presisi yang baik lebih dianggap penting dari pada akurasi
yang baik. Untuk parameter pemeriksaan yang membutuhkan penilaian
diagnosis pada kadar yang sangat rendah, misalnya TSH, diperlukan metode
dengan akurasi yang tinggi pada kadar tersebut.
4) Daftar dari batas minimum presisi (CV maksimal) beberapa pemeriksaan, dapat dilihat
pada tabel
Parameter CV maksimum
Bilirubin total 7
Kolesterol 6
Kreatinin 6
Glukosa 5
Protein total 3
Albumin 6
Ureum 8
Asam urat 6
Trigliserida 7
GOT 7
GPT 7
GGT 7
LDH 7
Fosfatase Alkali 7
Fosfatase asam 11
Kolinestrase 7
B. JENIS KESALAHAN
3. Random Error (kesalahan acak); suatu kesalahan dengan pola yang tidak
tetap. Penyebabnya adalah ketidak-stabilan, misalnya pada penangas air,
reagen, pipet, dan lain-lain.Kesalahan ini berhubungan dengan presisi
(ketelitian)
C. KOLESTEROL
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% di hasilkan dari dalam
tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk
bermacam macam fungsi di dalam tubuh , anatra lain membentuk dinding
sel.
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat
meningkatkan kadar kolesteol dalam darah tetapi, sejauh pemasukan ini
seimbang dengan kebutuhan tubuh, tubuh kita akan tetap sehat.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat di kirim ke
seluruh tubuh perlu di kemas bersama protein menjadi partikel yang di sebut
lipoprotein, yang dapat di anggap sebagai pembawa (carier) kolesterol
dalam darah.
1. Faktor genetik
Tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol. Seperti yang kita ketahui 80%
kolesterol dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri. Ada sebagian orang
yang memproduksi kolesterol lebih banyak di bandingkan yang lain .Ini
disebabkan karena faktor keturunan. Pada orang ini meskipun hanya sedikit
saja mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak
jenuh,tetapi tubuh tetap saja memproduksi kolesterol lebih banyak
2. Faktor makanan
Dari beberapa faktor makanan ,asupan lemak merupakan hal yang sangat
penting untuk di perhatikan. Lemak yang cukup maka tenaga kita akan
berkurang ,tetapi bila kita makan lemak yang cukup maka tenaga kita akan
berkurang,tetapi bila kita makan lemak yang berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan pembuluh darah.seperti di ketahui lemak dalam makanan dapat
berasal dari dagang-dagang tetapi di indonesia sumber asupan jenis lemak
dapat di bedakan menjadi 2 :
Fotometer 4010
b. Bahan :
Tisu
Sampel Serum
c. Reagen :
2-2S : Penolakan, dua hasil kontrol keluar batas 2SD baik di atas atau di
bawah
1-3S : Penolakan, satu hasil kontrol keluar batas 3SD baik di atas atau di
bawah
4-1S : Penolakan, 4 hasil kontrol terakhir keluar batas 1SD baik di atas
atau di bawah
R-4S : Penolakan, 2 hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama
(accross run) atau berbeda (within run), keluar dari 2 SD disisi yang
berseberangan sehingga perbedaan nilainya menjadi 4SD
10(x) : Penolakan, 10 hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama
(accross run) atau berbeda (within run), berada pada sisi yang
sama di atas atau di bawah nilai rata-rata
2 of 32S : Penolakan, 2 dari 3 hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang
sama, keluar disisi yang sama baik 2SD diatas atau dibawah
3-1S : Penolakan, tiga hasil kontrol keluar batasan baik 1SD diatas atau
dibawah
6(x) : Penolakan, enam hasil kontrol berturut-turut berada pada sisi yang
sama diatas atau dibawah nilai rata-rata
V. Cara Kerja
1. Dihidupkan alat fotometer 4010 dan disiapkan alat dan reagen/RGT
(metode CHOD-PAP), serum control, dan standar cholesterol (STD)
3. Campur, inkubasi selama 5 menit pada suhu 37 o atau pada suhu kamar
10 menit.
4. Baca absorban sampel dan standar terhadap blanko pada panjang
gelombang 546 nm, maksimal pembacaan sampai 60 menit.
Percobaan
Abs Sampel x x1-x (x1-x)^2
ke-
Perhitungan
1. Nilai Rata rata ( x )
x
x 1419,2640 118,2720
n 12
SD
(x1 x) 2
355,4869
5,4868
n 1 12 1
4. Batas 1 SD
+1 SD = x + 1 SD
= 118,2720 + 1(5,4868)
= 123,9568
-1 SD = x - 1 SD
= 118,2720 - 1(5,4868)
= 112,5872
-2 SD = x - 2 SD
= 118,2720 - 2(5,4868)
= 106,9024
6. Batas Kontrol (3 SD)
+3 SD = x + 3 SD
= 118,2720 + 3(5,4868)
= 135,3264
-3 SD = x - 3 SD
= 118,2720 - 2(5,4868)
= 101,2176
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan quality control pada pemeriksaan
cholesterol dengan menggunakan bahan serum dari mahasiswa. Control yang
digunakan pada praktikum ini berjumlah 12 control dengan menggunakan reagen
cholesterol. Kemudian alat yang digunakan pada praktikum adalah fotometer
4010 dengan program absorbance.
VIII. Kesimpulan
Percobaan ke- 9 : Peringatan, berdasarkan wesgard multirule 1-2S yaitu 1 nilai
control berada diatas atau dibawah 2 SD.
Almatsier Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Diarti, Maruni Wiwin dkk. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Klinik 2 Untuk Mahasiswa
Prodi DIV Analis Kesehatan Semester IV. Poltekkes Mataram Jurusan Analis
Kesehatan:Mataram.
http://dokumen.tips/documents/evaluasi-hasil-laboratorium-secara-umum-sp2-2pdf.html
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 2, Oktober 2007 : 172 187
Yamin, Gunawan dkk. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium yang Benar (Good
Laboratory Practice).Departemen Kesehatan Republik Indonesia:Jakarta.