Karya tulis dapat dibedakan menjadi fiksi dan nonfiksi. Karya fiksi dapat berupa cerita pendek
(cerpen), cerita bersambung (cerbung), novel, novelet, roman dan puisi. Karya fiksi bersifat fiktif
yang dipengaruhi oleh imajinasi dan perasaan pengarang, tapi masih berpijak pada kebenaran
rasional. Biasanya karya fiksi disebut juga karya sastra, yang dapat diterbitkan dalam majalah,
tabloid, koran maupun berbentuk buku. Karya nonfiksi dapat berupa paper, tesis, laporan, artikel
ilmiah, reportase, karya tulis jurnalisme, artikel dan kolom. Karya nonfiksi dilandasi fakta,
pengalaman objektif (kisah nyata), penelitian, pemikiran atau analisis dari suatu masalah.
Karya nonfiksi biasanya diterbitkan dalam bentuk jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, dan buku.
Karya fiksi seperti cerpen, cerbung, novel dan roman memiliki ciri, yaitu:
1. Memiliki gagasan berupa ide yang akan diuraikan dalam cerita.
2. Memiliki alur/plot, yakni jalinan peristiwa sehingga tergambar urutan kejadian.
3. Penokohan yang merupakan pencitraan dari tokoh yang diceritakan.
4. Latar (setting) yang menjelaskan mengenai dimensi ruang dan waktu serta suasana dalam
sebuah cerita.
5. Sudut pandang kepenulisan, berupa posisi penulis dalam cerita. Penulis bisa menjadi tokoh
maupun narator yang menjelaskan cerita. Sedangkan karya nonfiksi seperti karya tulis dan artikel
ilmiah memiliki ciri sebagai berikut:
1. Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis.
2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta.
3. Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada.
4. Motivasi, rancangan dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas.
5. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang diketengahkan dalam
tulisannya. Pemilihan kata dan gaya penulisan dapat mencerminkan jenis karya yang ditulis.
Gaya penulisan karya fiksi cenderung membolehkan penggunaan kata-kata yang tidak baku,
sehingga ide cerita dapat mengalir dan mudah ditangkap pembaca. Untuk karyanon fiksi
diharuskan menggunakan kata baku sesuai dengan kamus umum Bahasa Indonesia. Karya
nonfiksi harus memakai bahasa berciri tepat, singkat, jelas, resmi dan teratur agar efektif.
Karangan Fiksi dan Nonfiksi
1. Karangan Fiksi yaitu karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan
khayalan atau imajinasi pengarang. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk novel, dan cerita
pendek (cerpen). Fiksi ilmiah fiksi ilmu pengetahuan adalah fiksi yang ditulis berdasarkan ilmu
pengetahuan, teori, atau spekulasi ilmiah.
Karangan fiksi berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Itulah
sebabnya, tulisan ini lebih dipengaruhi oleh subjektifitas pengarangnya.
Bahasa tulisan fiksi selain bermakna denoktatif juga konotatif, dan asosiatif yaitu makna tidak
sebenarnya. Selain itu juga bermakna ekspresif yaitu membanyangkan suasana pribadi
pengarang. Bahasa tulisan fiksi juga sugestif yaitu bersifat mempengaruhi pembaca dan plastis
yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca.
2. Karangan nonfiktif yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang
benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk
tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan
sebagainya.
Karangan nonfiktif berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, berusaha menarik, dan
menggugah nalar (pikiran) pembaca.
Bahasa karangan nonfiktif bersifat denotative dan menunjukan pada pengertian yang sudah
terbatas sehingga tidak bermakna ganda.
Fiksi
Pengertian Fiksi
Fiksi adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu
mengembangkan daya imajinasi.
Ada 2 macam fiksi :
1. Fiksi imajinatif ---> berdasarkan imajinasi
2. Fiksi ilmiah ---> berdasarkan analisa ilmiah
*Sifat fiksi
- Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan hasil rekaan.
Langkah-Langkah Pembuatan Suatu Karya Fiksi
1.Ide
Tanpa ide kita layaknya balon yang tertiup udara yang entah kan terbang ke mana. Untuk itu, ide
adalah modal saat bagi kita untuk menentukan arah den tujuan ke mana kita melangkah. Ide
dapat kita petik dari berbagai sumber. Baik secara formal maupun non formal. Baik pengalaman
pribadi, teman, atau lingkungan.
2.Pengembangan Ide
Setelah kita mendapatkan ide, make kita harus mampu mengembangkan ide tersebut. Misal, saya
ambil contoh. Kite mendapatkan ide untuk membuat suatu novel tentang kehidupan seorang anak
adopsi. Make kita harus mengembangkan cerita ini. Bagaimana alur ceritnya, tokoh-tokohnya,
karakter tokoh, dan masalah-masalah yang akan kita tulis dalam setiap babnya.
Puisi
Sebenarnya menulis puisi termasuk jenis keterampilan. Seperti halnya keterampilan yang lain
pemerolehannya harus melalui belajar dan berlatih. Makin sering belajar dan makin giat berlatih
tentu makin cepat terampil.
Dalam menulis puisi, yang pertama tama dilakukan adalah menentukan tema. Tema adalah
pokok persoalan yang akan dikemukakan dalam bentuk puisi.
Non Fiksi
Pengertian Non Fiksi
Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data data yang otentik saja, tapi bisa juga
data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis.
Nonfiksi dibagi menjadi 2 :
Nonfiksi Murni : adalah buku yang berisi pengembangan berdasarkan data data yang otentik
Nonfiksi Kreatif : berawal dari data yang otentik kemudian pengembangannya berdasarkan
imajinasiyang pada umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa
Menurut tingkat pemakaian, nonfiksi kreatif dibagi menjadi 2 sub pokok :