Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk pemenuhan kebutuhan keingintahuan manusia, akhirnya terciptalah


berbagai macam sumber referensi yang memebrikan berbagai macam informasi yang
ditubutuhkan. Referensi-referensi tersebut selalu mengalami perkembangan baik
dari jenis pengemasannya maupun isinya. Salah satu jenis referensi sumber
informasi yang beredar di masyarakat luas antara lain berupa tulisan, rekaman suara,
gambar, video dan sebagainya. Dari masing-masing jenis sumber tersebut pun
memiliki berbagai macam rupa atau bentuk, misal sumber informasi yang berupa
tulisan. Tulisan disajikan pada masyarakat tidak hanya dalam satu bentuk baik
secara fisik maupun isinya. Tulisan secara fisik bias disajikan dalam bentuk buku,
artikel, selebaran dan sebagainya. Secara isinya, tulisan sering dijumpai dalam
bentuk jurnal, fiksi, fabel, deskripsi, biografi, karya tulis ilmiah, puisi, dan lain
sebagainya.

Dari berbagai macam bentuk karya tulis atau tulisan, tidak banyak orang
memahami bentuk dan jenis tulisan yang mereka baca. Bahkan tidak jarang sampa
menimbulkan beda pendapat mengenai jenis-jenis karya tulis atau tulisan. Bagi yang
memiliki minat tinggi tentang karya tulis atau tulisan, pastilah akan mencari tahu
lebih dalam mengenai hal itu. Bagi para pemula, baik pembaca maupun penulis,
sering dijumpai kebingungan atau ketidakpahaman jika harus membedakan sebuah
karya tulis atau tulisan termasuk dalam fiksi atau nonfiksi. Lantas, bagaimanakah
caranya membedakan antara karya fiksi dengan karya nonfiksi?

Jika mendengar karya fiksi yang terlintas dibenak kita adalah novel, maupun
cerpen. Apakah memang hanya novel dan cerpen yang termasuk dalam karya tulisan
fiksi, sementara lainnya otomastis masuk dalam jenis karya tulisan nonfiksi?

Untuk bersama-sama bisa lebih memahami karya fiksi dan nonfiksi, penulis
mencoba menyusun makalah ini. Selain itu penulis juga menyusun makalah ini
dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud fiksi dan nonfiksi.
2. Apa saja yang termasuk karya fiksi dan nonfiksi?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui yang dimaksud karya fiksi dan non fiksi.
2. Mengetahui jenis dari karya fiksi dan non fiksi.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FIKSI DAN NONFIKSI

Fiksi merupakan suatu karangan non ilmiah yang ceritanya bukan


berdasarkan kejadian nyata, melainkan dari imajinasi dan pikiran seseorang.
Mengutip tulisan Cahyadi Takariawan, dalam Teknik Menulis, “Tulisan fiksi bisa
mengangkat kisah nyata atau fakta, namun sudah mendapatkan tambahan atau
perubahan tertentu untuk memperindah jalan cerita sehingga sifat faktualnya
menjadi hilang…”

“Sedangkan non-fiksi berarti bukan rekaan, bukan khayalan, dan berdasarkan


kejadian nyata. Tulisan non-fiksi adalah tulisan yang bersifat faktual, ditulis
berdasarkan kenyataan, penelitian, bisa juga berupa gagasan, opini atau pendapat
yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.” (Cahyadi Takariawan, Teknik
Menulis, https://ruangmenulis.id/perbedaan-utama-tulisan-fiksi-dan-nonfiksi/)

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai fiksi dan non fiksi, kali ini kami akan
memberikan penjelasan lengkapnya.

1. PENGERTIAN FIKSI

Secara umum fiksi adalah sebuah prosa naratif yang bersifat karangan
non ilmiah hasil dari imajinasi penulis yang bukan berdasarkan kenyataan.
Sehingga fiksi ini tidak terjadi di dunia nyata, melainkan khayalan dari
seseorang saja.

Karya fiksi bisa berupa tulisan, atau bisa juga dalam bentuk tontonan.
Karya ini biasanya memiliki alur cerita dalam penyampaian perspektif
pengarang, tapi membebaskan pembaca atau penonton mengartikan sesuai
perspektifnya sendiri. Pada dasarnya karya jenis ini tidak butuh pada fakta,
logika atau kisah nyata. Apa dan bagaimana isinya, semua tergantung pada sang
pengarangnya. Fiksi merupakan sesuatu yang timbul dari dunia khayalan. Malah
sebaliknya, ketika fiksi telah berdasarkan fakta secara keseluruhan, maka tak
lagi berbentuk fiksi, melainkan sebuah sejarah.

Memang ada beberapa karya fiksi yang berdasarkan sejarah atau kisah
nyata, tetapi ketika fakta tersebut sudah dikembangkan dengan menambahkan
pemikiran imajinatif dari penulis, maka saat itu pula fakta sejarah itu sudah
berubah menjadi sebuah tulisan fiksi. Ia tidak lagi bisa disebut sebagai Fakta
Sejarah.

 Pengertian Fiksi menurut para ahli:


a. Berdasarkan KBBI, fiksi diartikan cerita rekaan, khayalan, tidak
berdasarkan kenyataan.
b. Menurut Burhan Nurgiyantoro (2007: 2 – 3), dalam bukunya, Teori
Pengkajian Fiksi, fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang
bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung
kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar
manusia.
c. Sudjiman (1984:17), menyebut fiksi dengan istilah cerita rekaan.
Beliau juga memaparkan mengenai pengertian fiksi, yaitu kisahan
yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya
khayal atau imajinasi, dalam ragam prosa. Dalam hal ini, Sudjiman
menjelaskan bahwa karangan fiksi merupakan hasil imajinasi seorang
pengarang yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti tokoh,
alur, dan lainnya. Unsur-unsur tersebut saling berkesinambungan agar
terjadinya sebuah cerita.
d. Krismarsanti (2009: 1), Fiksi merupakan karangan yang berisi kisah
atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi dari
pengarang.
e. Henry Guntur Tarigan, Menurut Henry Guntur Tarigan, fiksi adalah
suatu karya sastra yang berasal dari hasil imajinasi penulis.
 Ciri-ciri tulisan fiksi:
a. Bersifat imajinasi dari pengarang
b. Adanya POLA yang khas meliputi unsur-unsur seperti penokohan,
konflik, klimaks, setting dll.
c. Biasanya menggunakan bahasa yang bukan sebenarnya atau konotatif:
metafora
d. Tujuannya menyasar pada emosi dan mengesampingkan logika
e. Tidak memiliki sistematika yang baku, kebebasan yang luas bagi
penulis untuk menyampaikan pesan pada pembaca. Juga kebebasan
pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung di dalam
tulisan tersebut
f. Memiliki pesan moral atau amanat tertentu

2. PENGERTIAN NONFIKSI

Dari konteks pengertian fiksi, maka nonfiksi memiliki makna


berlawanan, yaitu bukan khayalan atau fakta yang berdasarkan atas kejadian
nyata. Secara umum, karya nonfiksi adalah karya yang bersifat faktual, ditulis
berdasarkan kenyataan, penelitian, bisa juga berupa gagasan, opini atau
pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis. Menurut KBBI,
nonfiksi artinya yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan
(tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya). Sementara menurut Geir
Farner, Non-Fiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif (seringkali
berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas
kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang atau informasi yang disajikan.

Karya tulisan nonfiksi ada yang berbentuk naskah akademik atau ilmiah
murni, seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, artikel untuk jurnal
akademik, dan lain sebagainya. Ada pula tulisan populer, seperti opini, artikel,
feature, esai, diary, kisah berhikmah dan resensi buku.

Karya tulisaan nonfiksi dilihat dari segi penulisannya, biasanya


disampaikan dengan menggunakan bahasa formal, sesuai dengan kaidah bahasa
yang baik dan benar. Kalimat-kalimatnya disusun menggunakan kata denotasi,
tidak banyak menggunakan kalimat-kalimat perumpamaan dengan gaya bahasa
yang terlalu rumit sehingga maksud dan tujuan penyampaian fakta bisa mudah
dipahami pembaca. Pada tulisan nonfiksi, pesan bersifat langsung dan
kesimpulannya tercata jelas di dalam tulisan. Pada tulisan nonfiksi, pembaca
diajak untuk menerima kesimpulan dari penulis, tidak ada kebebasan
interpretasi seperti pada tulisan fiksi. Ini dikarenakan tulisan fiksi harus
mengandung kejelasan fakta yang harus bisa dipertanggung jawabkan secara
akademik.

Ciri-ciri karya nonfiksi dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Menggunakan bahasa yang formal


2. Sifat kata yang digunakan denotatif
3. Berdasarkan fakta sesuai data
4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular
5. Temuan yang dituliskan harus bisa dipertanggung jawabkan secara
akademik
Daftar Pustaka

Afifah Afra, Menerawang Fiksi, Materi Kuliah Umum Kepenulisan, 11


Oktober 2020

Cahyadi Takariawan, Teknik Menulis, Ruang Menulis Pak Cah, 12


Oktober 2020, https://ruangmenulis.id/perbedaan-utama-tulisan-fiksi-dan-
nonfiksi/

KBBI daring: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/fiksi , 2016. Badan


Pengembangan dan Pembinaan Bahasa , Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Krismarsanti, Ermina. 2009. Karangan Fiksi dan Nonfiksi. Surabaya:


JePe Press Media Utama.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Keterampilan Menulis. Bandung.


Angkasa

Anda mungkin juga menyukai