Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Cerita Non Fiksi

Jika sebelumnya telah diketahui bahwa cerita fiksi adalah karangan yang berupa
imajinasi, maka cerita non fiksi adalah cerita yang dibuat tidak berdasarkan imajinasi, tapi
berdasarkan kenyataan atau fakta.

Adapun pengertian cerita non fiksi menurut ahli adalah sebagai berikut.

 Menurut Mety (2018), cerita non fiksi adalah karangan yang di buat dalam bentuk cerita
nyata atau cerita kehidupan sehari-hari yang dituliskan menjadi sebuah cerita.
 Menurut Nurgiantoro (2010), cerita non fiksi adalah karya tulis yang ditulis berdasarkan
kajian keilmuan dan atau pengalaman.

Cerita non fiksi adalah cerita yang berisi tentang kejadian sebenarnya dan bersifat
informatif. Cerita non fiksi memuat tokoh, tempat, peristiwa yang benar-benar nyata
adanya, tidak seperti cerita fiksi yang semua unsurnya tidak nyata hanya ada dalam pikiran
penulisnya.

Berdasarkan penyampaian informasi cerita non fiksi ini dibagi menjadi 2 jenis informasi.

Pertama adalah penyampaian tersurat yaitu dimana informasi yang ada di dalam


cerita dijelaskan secara langsung dan terang-terangan sehingga pembaca dapat
mengetahuinya dengan jelas.

Jenis informasi kedua adalah penyampaian tersirat yaitu informasi yang ada


dalam cerita tidak dipaparkan secara lugas atau langsung oleh penulis, tapi dapat
diketahui dari pemahaman yang lebih dalam karya tulis tersebut.

2. Ciri-ciri Cerita Non Fiksi

Cerita non fiksi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan karya tulis
lainnya. Ciri-ciri cerita non fiksi adalah sebagai berikut.

 Berisi informasi yang sesuai dengan fakta


 Ide yang dituangkan dalam tulisan singkat dan jelas
 Isi ceritanya logis, artinya masuk akal, melalui proses berpikir
 Struktur bahasanya sistematis atau urut
 Dapat berupa hasil dari penemuan baru atau penyempurnaan dari temuan yang sudah ada
 Penulis memberikan analisis berdasarkan intelektual
 Memotivasi rancangan dan pelaksanaan penelitian yang bertujuan jelas
 Bersifat objektif yaitu karangannya dapat diyakini kebenarannya. Walaupun dapat berupa
pendapat dan asumsi, namun jika didukung dengan fakta maka tetap disebut objektif.
Sedangkan lawannya yaitu subjektif yang berisi pendapat pribadi, menduga-duga
berdasarkan perasaannya
 Ditulis dalam bahasa baku atau formal sesuai dengan kaidah penulisan EYD
 Bahasa yang digunakan adalah denotatif atau makna sebenarnya sehingga tidak bermakna
ganda
 Disusun berdasarkan fakta
 Bertujuan untuk sumber informasi bagi pembaca
 Proses pembuatannya dapat berlandaskan pengamatan dan data-data sehingga dapat
dipertanggungjawabkan

3. Contoh Karya Tulis yang Merupakan Cerita Non Fiksi

Berdasarkan ciri-ciri cerita non fiksi di atas, maka contoh karya tulis dari cerita non fiksi adalah :

 eksposisi,
 argumentasi,
 laporan,
 artikel,
 berita,
 sejarah,
 karya ilmiah,
 skripsi,
 biografi,
 autobiografi,
 ensiklopedia,
 cerpen kisah nyata, dan
 novel kisah nyata.

Jenis Cerita Non Fiksi

Cerita Non Fiksi berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2, yaitu non fiksi murni dan
non fiksi kreatif. Berikut adalah penjelasannya.

 Non fiksi murni

Non fiksi murni adalah karangan yang berisi tentang cerita yang berdasarkan data-
data yang otentik atau pasti.

Contoh jenis non fiksi murni adalah karya ilmiah, skripsi, disertasi, tesis, laporan,
makalah, jurnal ilmiah, biografi, dll.

 Non fiksi kreatif

Non fiksi kreatif adalah karangan yang berisi cerita dengan kejadian sebenarnya,
pengalaman nyata, dapat juga menggunakan data real yang dikembangkan menjadi
bentuk karangan imajinasi.
Contoh jenis non fiksi kreatif adalah cerpen, novel, dan puisi.

4. Struktur Cerita Non Fiksi

Struktur cerita non fiksi adalah sebagai berikut.

 Orientasi: bagian permulaan yang berfungsi sebagai pengenalan dari tema, latar
belakang cerita serta tokoh-tokoh dalam cerita.
 Urutan peristiwa: Rangkaian peristiwa yang dipaparkan secara sistematis dari awal
hingga akhir cerita. Di akhir cerita dapat pula berisi reorientasi yaitu berupa
kesimpulan cerita.

5. Unsur Cerita Non Fiksi

Unsur-unsur dalam cerita non fiksi yaitu sebagai berikut.

 Tema: gagasan pokok pikiran


 Alur: Rangkaian peristiwa dalam cerita
 Waktu dan Tempat
 Sudut pandang: posisi yang dipilih pengarang
 Amanat: pesan yang dapat diambil dari cerita non fiksi
 Tokoh: sosok yang berperan dalam cerita
 Gaya bahasa: disebut juga majas, bahasa yang digunakan pengarang dalam
mengemukakan gagasannya

Unsur-unsur tersebut berlaku pada bentuk cerita non fiksi kreatif, seperti novel dan
cerpen.

Sedangkan pada bentuk cerita non fiksi murni, seperti karya ilmiah, laporan, skripsi, dsb
hanya terdapat beberapa unsur saja, misalnya tidak memerlukan tokoh.

6. Langkah Memahami Cerita Non Fiksi

Dalam memahami suatu teks Anda perlu melakukan langkah-langkah atau cara agar
dapat mengetahui makna dibalik sebuah teks.

Sebelumnya Anda telah mengetahui apa itu cerita non fiksi, ciri-ciri non fiksi, struktur dan
jenisnya, kemudian saatnya Anda memahami informasi penting dari penulis pada cerita non
fiksi tersebut.

Langkah-langkah memahami cerita non fiksi yaitu:

 Membaca cerita non fiksi. Ini merupakan cara paling mendasar untuk memahami cerita
non fiksi karena tentu tidak mungkin Anda mengetahui cerita non fiksi tanpa
membacanya terlebih dahulu. Membaca cerita non fiksi dilakukan dengan seksama dan
teliti. Jika perlu cerita non fiksi dapat dibaca berulang kali.
 Memahami makna setiap kalimat pada teks. Hal tersebut penting karena untuk
memahami gambaran umum dan topik dari cerita non fiksi tersebut. Memahami makna
dapat dilakukan dengan didampingi kamus jika terdapat kata-kata yang tidak
dimengerti maknanya oleh pembaca kemudian rangkai makna dari kalimat tersebut.
 Menemukan kalimat utama. Kalimat utama merupakan gagasan utama yang ada dalam
setiap paragraf. Dalam satu paragraf biasanya terdapat satu kalimat utama. Cara
menemukan kalimat utama yaitu dengan menemukan kalimat yang menjadi inti atau
dasar suatu paragraf, atau gambaran umum yang dapat mewakili kalimat-kalimat
penjelas. Kalimat utama ditemukan di awal paragraf, tengah, ataupun akhir paragraf.
 Menentukan ide pokok dalam cerita non fiksi. Hal penting karena dalam ide poko
mengandung informasi penting sehingga Anda dapat lebih memahami isi cerita.
 Menandai kalimat yang mengandung kata kunci. Ini akan mempermudah dalam
memahami isi teks. Kata kunci dapat ditemukan dengan mencari kata yang berulang-
ulang ada di dalam teks karena kata tersebut kata yang penting, mencari kata kunci di
dalam ide pokok, serta memiliki ciri kata-katanya diganti dengan kata lain atau
sinonimnya. Kata yang diganti bertujuan untuk kehematan kata dan keutamaan kata
tersebut.
 Mencari kalimat berdasarkan pertanyaan 5W dan 1H (apa, siapa, kapan, mengapa,
dimana, dan bagaimana). Sebelumnya Anda buat terlebih dahulu pertanyaan-
pertanyaan mengenai cerita paragraf non fiksi tersebut, kemudian cari jawaban dari
pertanyaan yang ada di dalam teks. Hal itu merupakan informasi penting.

7. Langkah Menulis Cerita Non Fiksi

Sebelum mengetahui dan memahami contoh cerita non fiksi, terdapat beberapa
langkah untuk mempermudah cara menulis cerita non fiksi. Langkah menulis cerita non fiksi
adalah sebagai berikut.

 Menentukan tema
 Menetapkan tujuan cerita
 Melakukan pengumpulan data referensi atau pengamatan
 Menyusun kerangka cerita
 Menulis paragraf
 Membaca dan mengoreksi teks

Anda mungkin juga menyukai