Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEMAJUAN BELAJAR

NAMA :

NIM :

MATA KULIAH :

KELAS :

MATA KULIAH :

RINGKASAN MATERI

1. Pengertian

Sebelum mengikui mata kuliah ini, hal yang saya ketahui tentang
literasi adalah kegiatan membaca dan menulis karena semasa SMA
pernah ada gerakan literasi yang dilakukan dengan memnbaca novel/buku
kemudian menulis rangkuman isinya. Sehingga hal yang saya ingat
pertama kali ketika mendengar kata literasi adalah buku.

Setelah mengikuti perkuliahan ini, pemahaman saya mengenai


literasi lebih luas, ternyata cakupannya bukan hanya membaca dan
menulis namun banyak juga karya-karya literasi lain yang dituangkan
seperti literasi visual, sains, digital, finansial, budaya dan
kewarganegaraan, numerasi, dan baca tulis. Literasi juga dapat diartikan
sebagai transfer informasi untuk memberikan pemahaman untuk orang
yang sedang memahami hal-hal tersebut

Secara tradisional literasi dipandang sebagai kemampuan


membaca dan menulis. Seiring perjalanan waktu konsep literasi
berkembang dan bergeser dari pengertian sempit menuju pengertian yang
lebih luas mencakup berbagai bidang. Perubahan konsep literasi
disebabkan berbagai faktor yaitu perluasan makna akibat semakin
luasnya penggunaannya, perkembangan teknonogi informasi, dan
perubahan analogi. Perubahan konsepsi literasi telah terjadi dalam lima
generasi. Menurut Abidin, dkk. (2018) generasi pertama, literasi
didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa dan
gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis,
mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan, dan berpikir kritis tentang
ide-ide. Generasi kedua konsepsi literasi berkaitan erat dengan situasi
dan praktek sosial dan budaya. Generasi ketiga memandang konsepsi
literasi ke dalam beberapa jenis elemen literasi seperti visual, auditori, dan
spasial dari pada kata-kata

2. Prinsip Literasi

a. Literasi melibatkan interpretasi Penulis/pembicara dan


pembaca/pendengar berpartisipasi dalam tindak interpretasi, yakni:
penulis/pembicara menginterpretasikan dunia (peristiwa,
pengalaman, gagasan, perasaan, dan lain-lain), dan
pembaca/pendengar kemudian mengiterpretasikan interpretasi
penulis/pembicara dalam bentuk konsepsinya sendiri tentang dunia
b. Literasi melibatkan kolaborasi Terdapat kerjasama antara dua
pihak yakni penulis/pembicara dan pembaca/pendengar.
Kerjasama yang dimaksud itu dalam upaya mencapai suatu
pemahaman bersama. Penulis/pembicara memutuskan apa yang
harus ditulis/dikatakan atau yang tidak perlu ditulis/dikatakan
berdasarkan pemahaman mereka terhadap
pembaca/pendengarnya. Sementara pembaca/pendengar
mencurahkan motivasi, pengetahuan, dan pengalaman mereka
agar dapat membuat teks penulis bermakna.
c. Literasi melibatkan konvensi Orang-orang membaca dan menulis
atau menyimak dan berbicara itu ditentukan oleh
konvensi/kesepakatan kultural (tidak universal) yang berkembang
melalui penggunaan dan dimodifikasi untuk tujuan-tujuan individual.
Konvensi disini mencakup aturan-aturan bahasa baik lisan maupun
tertulis.
d. Literasi melibatkan pengetahuan kultural. Membaca dan menulis
atau menyimak dan berbicara berfungsi dalam sistem-sistem sikap,
keyakinan, kebiasaan, cita-cita, dan nilai tertentu. Sehingga orang-
orang yang berada di luar suatu sistem budaya itu rentan/beresiko
salah/keliru dipahami oleh orang-orang yang berada dalam sistem
budaya tersebut.
e. Literasi melibatkan pemecahan masalah. Karena kata-kata selalu
melekat pada konteks linguistik dan situasi yang melingkupinya,
maka tindak menyimak, berbicara, membaca, dan menulis itu
melibatkan upaya membayangkan hubungan-hubungan di antara
kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, unit-unit makna, teks-teks,
dan dunia-dunia. Upaya
membayangkan/memikirkan/mempertimbangkan ini merupakan
suatu bentuk pemecahan masalah.
f. Literasi melibatkan refleksi dan refleksi diri. Pembaca/pendengar
dan penulis/pembicara memikirkan bahasa dan hubungan-
hubungannya dengan dunia dan diri mereka sendiri. Setelah
mereka berada dalam situasi komunikasi mereka memikirkan apa
yang telah mereka katakan, bagaimana mengatakannya, dan
mengapa mengatakan hal tersebut
g. Literasi melibatkan penggunaan bahasa. Literasi tidaklah sebatas
pada sistem-sistem bahasa (lisan/tertulis) melaikan mensyaratkan
pengetahuan tentang bagaimana bahasa itu digunakan baik dalam
konteks lisan maupun tertulis untuk menciptakan sebuah
wacana/diskursus. Tingkatan Literasi Literasi tidaklah seragam
karena literasi memiliki tingkatan-tingkatan yang menanjak. Jika
seseorang sudah menguasai satu tahapan literasi maka ia memiliki
pijakan untuk naik ke tingkatan literasi berikutnya. Wells (1987)
menyebutkan bahwa terdapat empat tingkatan literasi, yaitu:
performative, functional, informational, dan epistemic. Orang yang
tingkat literasinya berada pada tingkat performatif, ia mampu
membaca dan menulis, serta berbicara dengan simbol-simbol yang
digunakan (bahasa). Pada tingkat functional orang diharapkan
dapat menggunakan bahasa untuk memenuhi kehidupan sehari-
hari seperti membaca buku manual. Pada tingkat informational
orang diharapkan dapat mengakses pengetahuan dengan bahasa.
Sementara pada tingkat epistemic orang dapat
mentransformasikan pengetahuan dalam bahasa.

2. Tujuan literasi dasar

a. Menumbuhkembangkan budi pekerti


b. Membangun ekosistem literasi sekolah
c. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar (learning
organization)
d. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge
management)
e. Menjaga keberlanjutan budaya literasi Sasaran Gerakan Literasi
Sekolah : Insan dan ekosistem pendidikan dalam satuan
pendidikan
f. Agar siswa terampil menguasai dimensi linguistik literasi, dalam
perkembangannya pembelajaran literasi ditujukan siswa mampu
menguasai dimensi bahasa dan dimensi kognitif literasi
g. melibatkan siswa dengan berbagai teks dan teknologi untuk
membantu siswa mengembangkan kemampuan siswa sebagai
komunikator aktif, kritis, bertanggung jawab, dan kreatif.
h. Membentuk siswa menjadi pembaca, penulis, dan komunikator
yang strategis;
i. Meningkatkan kemampuan berpikir dan mengembangkan
kebiasaan berpikir siswa;
j. Meningkatkan dan memperdalam motivasi belajar siswa;
k. Mengembangkan kemandirian siswa sebagai seorang pemelajar
yang kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter. Keempat tujuan ini
saling berhubungan dan saling memperkuat. Kempat tujuan ini
saling berhubungan dan saling memperkuat dan diperuntukkan
bukan dalam bidang bahasa saja, melainkan untuk bidang ilmu
yang lain

4. Tujuan pembelajaran literasi

a. Pembelajaran literasi mencakup beberapa komponen yaitu


kemampuan mengidentifikasi tujuan teks, sasaran pembaca, dan
implikatur teks, kemampuan membuat beragam bentuk teks, dan
kemampuan memilik strategi, serta keterampilan yang tepat
dengan menggunakan beragam media, kemampuan menerapkan
literasi untuk berbagai kepentingan dalam beragam konteks
keilmuan, budaya, situasi, dan media.
b. Tujuan kedua pembelajaran literasi berkaitan erat dengann hasil
penelitian. Pembaca dan penulis yang mampu merumuskan ide-ide
secara kreatif, mampu memecahkan masalah, mampu
menggunakan keterampilan tingkat tinggi, melakukan interpretasi
secara mendalam dan mampu secara cerdas memahami teks.
c. Tujuan ketiga pembelajaran literasi adalah menanamkan kepada
siswa tentang nilai dan kekuatan literasi, sehingga siswa
termotivasi untk berliterasi sepanjang hidup serta menyadari bahwa
dengan berliterasi mampu memacahkan masalah, mengeksplorasi,
dan mempengaruhi dunia.
d. Tujuan keempat pembelajaran literasi adalah mengembangkan
kemandirian siswa sebagai seorang siswa yang kreatif, inovatif,
produktif, dan sekaligus berkarakter. Berdasarkan tujuan literasi di
atas diharapkan peserta didik mampu secara mahir dan mendalam
mengggali makna, serta mengembangkan pendirian dan pendapat
diri sendiri sebagai pemikir yang kritis.

3. Contoh Literasi Dasar

Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,


berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar,
kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan
menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk
memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving),
mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasar
pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi

a. Literasi Baca Tulis Literasi Baca Tulis adalah kemampuan untuk


memahami isi teks tulisan , baik yang tersirat maupun tersurat ,
untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri
b. Literasi Numerasi Literasi Numerasi adalah kemampuan untuk
menggunakan Berbagai macam angka dan simbol yang terkait
dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis
dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari - hari
c. Literasi Sains Literasi Sains adalah kemampuan untuk memahami
fenomena alam dan sosial di sekitar kita mengambil serta
keputusan yang tepat secara
d. Literasi Digital Literasi Digital adalah kemampuan menggunakan
media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk
memperoleh informasi dan berkomunikasi ko , keterampilan , dan
motivasi dalam konteks
e. Literasi Budaya dan Kewargaan Literasi Budaya dan Kewargaan
adalah kemampuan dalam memahami dan mempertanggung
jawabkan kebudayaan Indonesia sebagai indetitas bangsa serta
memahami hak dan kewajiban sebagai warga

5. Kegiatan Literasi yang menarik

a. Literasi Dasar (Basic Literacy)


yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca,
menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar, kemampuan untuk
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung
(counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk
memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi
(perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi
(drawing) berdasar pemahaman dan pengambilan kesimpulan
pribadi.
Contoh kegiatan literasi basic yang menarik : belajar Bahasa asing
dengan teknik shadowing yaitu dengan menonton video seseorang
yang sedang berbicara bahasa asing, kemudian vidionya di pause
kemudian diulangi apa yang orang tersebut ucapkan
b. Literasi Perpustakaan (Library Literacy)
yaitu kemampuan lanjutan untuk bisa mengoptimalkan Literasi
Perpustakaan yang ada. Maksudnya, pemahaman tentang
keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan
informasi. Pada dasarnya literasi perpustakaan, antara lain,
memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan
nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal,
memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi
pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan
perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan,
hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika
sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau
mengatasi masalah
kegiatan literasi perpustakaan yang menarik : melakukan library
tour kepada beberapa perpustakan kemudian mencatat poin-poin
penting apa yang telh di dadapatkan
c. Literasi Media (Media Literacy)
yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang
berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media
televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan
penggunaannya. Secara gamblang saat ini bisa dilihat di
masyarakat kita bahwa media lebih sebagai hiburan semata. Kita
belum terlalu jauh memanfaatkan media sebagai alat untuk
pemenuhan informasi tentang pengetahuan dan memberikan
persepsi positif dalam menambah pengetahuan.
kegiatan literasi media yang menarik: menggunakan media untuk
mendapatkan beberapa informasi baik itu media cetak maupun
media digital
d. Literasi Teknologi (Technology Literacy)
yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti
teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software)
serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya,
dapat memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan,
dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga pemahaman
menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya
mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyim- pan
dan mengelola data, serta menjalankan program perangkat lunak.
Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan
teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam
mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.
kegiatan literasi teknologi yang menarik : memnafaatakn software
seperti agile system untuk menampatkan informarmasi. Kegiatan ini
bisa dilakukan di perusahaan-perusahaan, organisasi atau lembaga
untuk membantu informasi dari satu orang ke orang lainnya lebih
cepat diterima

e. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut


antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan
kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi
visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir
terhadap materi visual yang setiap hari membanjiri kita, baik dalam
bentuk tercetak, di televisi maupun internet, haruslah terkelola
dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan
hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan
kepatutan.
kegiatan literasi visual yang menarik : melihat informasi yang
terdapa di media sosial seperti Instagram, tiktok, twitter, facebook
dsb. Dengan melihat konten-konten video yang didalamnya
terdapat narasi hal tersebut sudah merupakan contoh literasi visual.
Contoh yang kedua yaitu melihat konten design grafis kemudian
mendapat informasi dari konten tersebut ataupun dengan
membaca captionnya

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A. (2017). Membudayakan Literasi Dengan Program 6m Di


Sekolah Dasar .

Ambigapati. (1999). Literasi dan Pengajaran. Penang : USM.

Hamzah, R. K. (2019). Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di


Era Industri 4.0 .

Harjasujana, A. (1988). In Materi Pokok Membaca. Jakarta: Penerbit


Karunika.

Tampubolon, D. (1987). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif


dan Efisien. Bandung: Penerbit Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai