Ki Hajar Dewantara adalah bapak pendidikan nasional. Hal itu karena beliau adalah
sosok yang memerdekakan Indonesia tanpa pamrih. Pengabdiannya terhadap bangsa
Indonesia sangat besar. Ki Hadjar Dewantara membuat banyak karya yang mengharumkan
nama Indonesia. Bahkan, saking begitu banyak membuat Indonesia bangga, tanggal lahir Ki
Hajar Dewantara menjadi hari Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara bertekad
mewariskan semangat pendidikannya kepada generasi muda. Menurutnya, upaya mendidik
generasi muda merupakan syarat utama untuk melepaskan diri dari jeratan penjajahan.
Pendidikan yang berbasis budaya nasional dapat mencegah kebodohan. Pendidikan pada
masa kolonial tidak mendidik masyarakat, namun mengajarkan mereka untuk bersandar pada
nasib dan pasif. Keinginan untuk merdeka harus dimulai dari mempersiapkan putra-putra
tanah air yang bebas, mandiri, dan pekerja keras. Sehingga generasi muda harus dipersiapkan
menjadi bangsa yang mandiri di masa depan, sadar akan kemerdekaan, sehingga
kemerdekaan adalah milik orang-orang terpelajar yang berjiwa mandiri. Bagi Ki Hadjar
Dewantara, pendidikan merupakan dorongan bagi perkembangan peserta didik, yaitu
pendidikan mengajarkan bagaimana mencapai perubahan dan dapat bermanfaat dalam
masyarakat. Disini diharapkan peserta didik mampu memberikan manfaat bagi lingkungan
keluarganya, lingkungan tempat tinggalnya atau masyarakat luas.
Pada tahun 1912, Ki Hadjar Dewantara bekerja keras memajukan pendidikan bersama
Dr. cipto membentuk "Komite Bumi Putra" untuk memprotes perayaan 100 tahun
kemerdekaan Belanda dari penindasan Raja Prancis Napoleon Bonaparte. Dalam perayaan
tersebut, masyarakat kepulauan tersebut dipaksa ikut merayakan kemerdekaan dan diminta
menggalang dana untuk membiayai perayaan tersebut. Sebagai protes atas perayaan tersebut,
ia mengeluarkan brosur pertamanya “Seandainya Aku Orang Belanda” yang berisi
pernyataan bahwa tidak selayaknya bangsa Indonesia yang tertindas oleh Belanda merayakan
kemerdekaan bangsa yang menindas tersebut. Karena dianggap berbahaya, beliau akhirnya
diasingkan ke bangka lalu di buang ke Belanda. setelah 4 tahun barulah beliau di pulangkan
kembali ke Indonesia. Sekembalinya ke tanah air beliau tanggal 3 Juli 1922 babak baru
perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam bidang pendidikan di mulai yaitu dengan mendirikan
Taman Siswa yang mula-mula bernama “National Onderwijs Instituut Taman Siswa” yang
pertama di Jogjakarta, sekolah ini kelak di ubah menjadi Perguruan Kebangsaan Taman
Siswa”sekolah ini awalnya di peruntukan hanya untuk taman anak dan kursus guru. Ki
Hadjar Dewantara Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan itu termasuk
(pengajaran) bagi tiap bangsa termasuk pemeliharaan guna mengembangkan generasi
penerus bangsa, agar dapat berkembang dengan sehat lahir batin.
Sumber:
Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaiala. (2021). Pandangan dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
dalam Memajukan Pendidikan Nasional. Jurnal Pendidikan Ips (1)1.