Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ANNISA AULIA RESTIYANI

KELAS : B PPG PRAJABATAN GEL. I 2022


MATA KULIAH : FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

MULAI DARI DIRI


Siapa saya saat ini?
Mengapa saya memilih menjadi guru?
Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Saya Annisa Aulia Restiyani seorang yang bergelar Sarjana Pendidikan, namun belum
memiliki banyak pengalaman dan kontribusi dalam dunia Pendidikan Indonesia. Saya saat ini
adalah mahasiswi Program Pendidikan Profesi guru yang berusia 23 tahun. Saya mengikuti
program PPG ini karena keinginan saya yang ingin terus belajar demi menjadi seorang guru
professional yang mampu meningkatkan kemampuan diri sendiri dan mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik.
Ki Hajar Dewantara pernah menyatakan bahwa pendidikan adalah tempat persemaian
benih-benih. Guru sebagai seorang petani dan peserta didik sebagai benihnya Pertanyaan
mengapa ingin menjadi guru? Memiliki penjelasan yang tidak terbatas. Saya memilih menjadi
guru, karena menjadi guru bukan suatu hal yang mudah. Menjadi guru tidak membuat kita kaya
raya dibidang finansial, namun menjadi guru membuat kita kaya raya dibidang ilmu
pengetahuan. Sejatinya menjadi guru bukan suatu hal yang mudah, namun menjadi guru adalah
suatu kehormatan dapat memberi energi positif yang akan berpengaruh pada kehidupan
seseorang.
Menjadi guru mengajar dan membimbing peserta didik untuk berkembang menjadi orang
yang berkompeten dan berkarakter merupakan suatu kegembiraan yang tidak ternilai.Menjadi
guru bukan semata-mata hanya mencerdaskan peserta didik saya, tetapi menjadi guru juga
meningkatkan value diri kita, meningkatkan kemampuan kita dalam segala bidang. Menjadi guru
bukan hanya pekerjaan dunia, namun menyampaikan ilmu yang bermafaat dan digunakan dan
disebarluakan kepada orang banyak, bisa menjadi tabungan kita diakhirat sebagai amal jariyah.
Menjadi guru berarti kita siap belajar seumur hidup, bertemu dengan peserta didik yang setiap
harinya memberikan pembelajaran dan ilmu yang baru bagi guru. Selama hidup selama itu lah
kamu perlu belajar. Tuntutlah ilmu sepanjang hayat.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa guru harus berpihak pada murid, sehingga
sebagai gurupenggerak harus bisa menuntun murid sesuai dengan kodratnya, baik kodrat alam
maupun kodrat zaman. Guru memegang peran penting, menjadi ujung tombak upaya
menyediakan layanan pembelajaran berkualitas bagi peserta didik, membawa pembelajaran yang
berpihak pada peserta didik.
Menjadi guru yang dapat berpihak pada peserta didik, perlu memiliki nilai-nilai penting
sebagai penggerak pembelajaran, yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada
peserta didik. Nilai-nilai ini penting untuk dimiliki oleh seluruh guru. Untuk menanamkan dan
memperdalam nilai-nilai tersebut perlu adanya peningkatan kompetensi diri. Mengikuti
pelatihan, berpikiran luas dan terbuka, mengikuti perkembangan zaman dengan tetap selektif,
perlu adanya kolaborasi demi memecahkan permasalah dalam pembelajaran, menciptakan
pembelajaran yang mengaktifkan dan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik, serta
mampu memahami setiap karakter peserta didik. Strategi yang perlu dilakukan adalah melalui
pembelajaran yang terdiferensiasi, ada 3 aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kesiapan, minat,
dan profil belajar murid. Pembelajaran terdiferensiasi suatu dasar guru dalam memilih metode,
media, dan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini akan dirasakan oleh
seluruh peserta didik yang akan merasakan lingkungannya untuk belajar, kebutuhan peserta didik
terakomodasi, dan seluruh peserta didik yang memiliki karakter berbeda merasa dari guru yang
sama dapat mencapai tujuan yang sama, namun proses dan berkreasinya dengan cara berbeda.

Anda mungkin juga menyukai