1. Tahap where and why adalah tahap untuk membantu peserta didik mengetahui
terkait unit pembelajaran, apa yang diharapkan dan dimana peserta didik
berasal/minatnya.
2. Tahap hook and hold artinya mengaitkan peserta didik dan memegang minat
mereka.
2. Berikan contoh yang nyata pada tahap tersebut (tahap 1-2 bagi perempuan)
1. Contoh nyata tahap 1 adalah adalah tahap untuk membantu peserta didik
mengetahui terkait unit pembelajaran, apa yang diharapkan dan dimana peserta
didik berasal/minatnya.
Jadi dalam merancang pembelajaran, guru harus mengetahui materi dan
kompetensi apa yang akan diajarkan, pada tahap perkembangan apa peserta didik
berada dan bagaimana tujuan pembelajaran akan dicapai, penilaian seperti apa
yang akan digunakan, serta minatnya pada bagian apa.
Misalnya pada materi Bahasa Indonesia tentang pantun maka yang akan diajarkan
pada kelas 5 adalah bagaimana ciri-ciri pantun dan jenis-jenis pantun. Kompetensi
yang akan di ajarkan adalah bagaimana siswa dapat membuat pantun sesuai ciri-
cirinya dan membuat contoh pantun berdasarkan jenisnya, sesuai dengan
perkembangan anak kelas 5 maka akan lebih mudah mengajarkan materi ini.
Dengan memberikan tugas untuk membuat pantun sendiri berdasarkan jenisnya
maka anak berkembang kemampuan literasi dan kreatifitasnya. Serta pemahaman
akan sastra pantun akan lebih baik dengan banyak berlatih. Kemudian dengan
memperhatikan minat anak dan perkembangan bahasanya maka pantun yang
dibuat akan menjadi beragam dan orisinal. Minat anak akan menulis dan berbicara
juga tersalurkan melalui materi ini.
2. Contoh nyata tahap 2 adalah Tahap hook and hold artinya mengaitkan peserta
didik dan memegang minat mereka.
Jadi dalam tahap ini rancangan pembelajaran yang dibuat akan mengaitkan
pengetahuan yang telah dimiliki anak dengan materi yang akan dipelajari
kemudian diajarkan dengan tetap memperhatikan minat anak. Bagaimana cara
yang kita gunakan untuk memberikan kebebasan kepada anak untuk memperoleh
pemahamannya dan bagaimana mendorong anak untuk terus termotivasi untuk
meningkatkan pemahamannya.
Misalnya materi ciri dan jenis pantun akan di apersepsi sebelum memulai
pembelajaran yaitu dengan menanyakan apa yang anak ketahui tentang ciri dan
jenis pantun, kemudian barulah mengajarkan materi sesuai dengan dimana
pengetahuan anak sudah ada. Bila anak sudah mengetahui ciri dan jenis pantun
maka kita bisa memberikan tugas untuk anak membuat contoh dari masing-
masing jenis pantun. Tujuannya adalah memberikan pemahaman dan kekritisan
anak untuk mengetahui dan memilah jenis pantun. Untuk mempertahankan
minatnya maka stimulus dan apresiasi terhadap perkembangan tugas anak akan
menjadi penting. Kemudian minat yang diperhatikan adalah bagaimana proses
pemahaman melalui serangkaian pengaitan pemahaman dan pengalaman praktek
akan menjadikan pemahaman mereka utuh dan bermakna. Kemudian situasi
belajar yang kondusif dan menyenangkan akan membantu pemahaman anak untuk
dapat mengaitkan semua pembelajaran yang ia alami menjadi sebuah pemahaman.