Anda di halaman 1dari 7

Understanding by Design (UbD)

Understanding by Design (UbD) dimaknai sebagai sebuah design untuk


sebuah pemahaman. Pemahaman dalam hal ini diartikan secara mendalam, dimana
siswa tidak hanya mengetahui sebuah topik dan pembahasannya tetapi segala hal
yang berkaitan dengan pemahaman tersebut. Sebagai contoh seorang guru
menjelaskan tentang anggota tubuh, jika menggunakan kerangka UbD siswa tidak
hanya mengetahui macam-macam anggota tubuh tetapi memahaminya secara
menyeluruh untuk apa anggota tubuh tersebut, bagaimana menggunakannya,
bagaimana jika tidak digunakan sebagaimana mestinya dan seterusnya. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut juga berangkat dari pemikiran siswa sendiri sehingga akan
muncul banyak pertanyaan seputar anggota tubuh. Hal ini tentu berbeda dengan
pembelajaran yang selama ini dilakukan, dimana konten atau materi pembelajaran
menjadi hal utama yang dipelajari siswa.

Kurikulum UbD memiliki sebuah alur yang disebut dengan backward design
atau desain mundur. Mengapa disebut desain mundur? Karena dapat dianggap
sebagai analisis tugas yang bertujuan: Mengingat tugas yang harus diselesaikan,
bagaimana cara mencapainya? Atau bisa disebut pelatihan terencana: Apa jenis
banyak guru biasanya mengajar dengan buku teks, pelajaran yang disukai, dan
kegiatan yang menghabiskan waktu daripada menurunkannya dari tujuan atau standar
yang ditargetkan. Understanding by Design adalah sebaliknya: Satu dimulai dengan
hasil akhir yang diinginkan (sasaran atau standar) kemudian diturunkan berdasarkan
bukti pembelajaran (diperoleh melalui penilaian berdasarkan tujuan dan standar) dan
selanjutnya baru perencanaan pengalaman belajar dan pembelajaran (Wiggins &
McTighe, 2005). Adapun alurnya dapat dilihat pada bagan berikut :
Tahap 1. Identifikasi hasil yang diinginkan
Pada tahap ini mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
oleh kurikulum nasional dan meninjau harapan kurikulum. Karena biasanya ada banyak
materi yang harus dibahas namun tidak sesuaikan dengan waktu yang tersedia dan
pada tahap ini guru membuat pilihan atau prioritas. Prioritas pembelajaran ditentukan
berdasarkan kinerja jangka panjang. Kinerja yang pada akhirnya siswa dapat
melakukan apa yang telah dipelajarinya. UbD menekankan aktifitas transfer, yaitu dari
apa yang dipahami ditransfer dalam kehidupannya. Siswa berprestasi bukan hanya
unggul dikelasnya namun dapat menggunakan pembelajaran seseorang dilingkungan
lain. Adapun contoh tujuan transfer (Wiggins & Mctighe, 2012) adalah sebagai
berikut :
Untuk membangun sikap responsif siswa untuk menggali pemahamannya seorang
guru harus mampu membuat pertanyaan-pertanyaan essensial, contoh :

Pertanyaan-pertanyaan ini memicu siswa untuk memikirkan bagaimana dan apa


yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan.

Tahap 2. Tentukan Bukti Penilaian


Pada tahap ini untuk menunjukkan bukti bahwa siswa telah mencapai hasil
yang diinginkan dalam memenuhi standar. Bagaimana seorang guru menentukan
apakah siswa telah mencapai pemahaman yang diinginkan. Dalam pengumpulan
bukti pemahaman guru harus mempertimbangkan berbagai metode penilaian.
Metode tersebut adalah tugas proyek dan bukti lainnya. Tugas proyek meminta siswa
untuk menerapkan pembelajaran dalam situasi yang otentik untuk menilai
pemahaman dan kemampuan untuk mentransfernya. Sedangkan bukti lain seperti
quiz, tes, pengamatan atau portofolio digunakann untuk melengkapi penilaian guna
mengetahui pegetahuan siswa dan apa yang dapat dilakukan. Peer assesment sangat
direkomendasikan dalam langkah ini. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat dalam
penilaian diri dan teman sejawat untuk membantu mereka mengetahui apakah
pekerjaannya telah sesuai dan memenuhi standar.

Tahap 3. Merencanakan pembelajaran


Jika selama ini merencanakan pembelajaran ada langkah awal dalam
mendesain pembelajaran maka dalam UbD merupakan langkah akhir. Untuk itulah
disebut dengan desain mundur. Adad beberapa pertanyaan kunci yang harus
dipertimbangkan pada desain mundur (Wiggins & McTighe, 2005) :

1. Pengetahuan yang memungkinkan (fakta, konsep, dan prinsip) dan


keterampilan (prosedur) apa yang dibutuhkan siswa untuk tampil secara efektif dan
mencapai hasil yang diinginkan?
2. Kegiatan apa yang akan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan?
3. Apa yang perlu diajarkan dan dilatih, dan bagaimana sebaiknya diajarkan berdasarkan
tujuan kinerja?
4. Bahan dan sumber daya apa yang paling cocok untuk mencapai tujuan ini?
5. Apakah desain keseluruhan koheren dan efektif

Perencanaan pembelajaran berupa pilihan tentang metode pengajaran,


urutan pelajaran, dan bahan sumber untuk mencapai hasil yang diinginkan. Mengajar
adalah sarana untuk mencapai tujuan. Memiliki tujuan yang jelas membantu
untuk memfokuskan perencanaan guru dan memandu tindakan yang bertujuan
menuju hasil yang diinginkan.

Pengajaran untuk sebuah pemahaman mengharuskan siswa diberi


banyak kesempatan untuk menarik kesimpulan dan membuat generalisasi untuk diri
mereka sendiri dengan dukungan guru (Wiggins & McTighe, 2012). Pemahaman tidak
hanya ditunjukkan dengan penjelasan namun siswa harus lebih aktif membangun
sebuah makna. Sedangkan pembelajaran untuk transfer adalah dengan
menerapkan pembelajaran ke situasi dan lingkungan yang baru dan menerima umpan
balik dengan tepat waktu terhadap proyek siswa. Pada kerangka UbD ini guru bukan
menjadi satu-satunya sumber melainkan sebagai fasilitator pembuatan makna dan
pelatih yang memberikan feedback dan saran terhadap konten yang efektif. Untuk
memahami lebih jelas tentang kerangka UbD silahkan perhatikan penjelasan pada
video berikut :

https://youtu.be/Uc6fytYANZ8

template desain pertanyaan untuk Guru


template desain pertanyaan untuk Guru (Wiggins & McTighe, 2004, hlm 46 - 51)
yang dapat disesuaikan dengan bidang studi anda:

Tahap 1—Hasil yang Diinginkan  


Tujuan yang Ditetapkan:

 
•     Apa tujuan relevan (misalnya, standar isi, tujuan kursus atau program, hasil
pembelajaran) yang akan dibahas oleh desain ini?
Pemahaman: Pertanyaan Penting:

•  Pertanyaan provokatif apa yang akan


Siswa akan memahami itu. . . mendorong inkuiri, pemahaman, dan
transfer pembelajaran?
•      Apa ide-ide besarnya?

•     Pemahaman spesifik apa tentang mereka


yang diinginkan?

•      Kesalahpahaman apa yang dapat


diprediksi?
Siswa akan tahu. . .                                                                                       
Siswa akan dapat. . .

•    Pengetahuan dan keterampilan kunci apa yang akan diperoleh siswa sebagai hasil dari
unit ini?

•    Apa yang akhirnya dapat mereka lakukan sebagai hasil dari pengetahuan dan
keterampilan tersebut?
Tahap 2—Menilaibukti sment
Tugas Kinerja: Bukti lainnya:

•     Melalui tugas kinerja otentik apa siswa akan •     Melalui bukti lain apa (misalnya,
mendemonstrasikan pemahaman yang diinginkan? kuis, tes, petunjuk akademik, observasi,
pekerjaan rumah, jurnal) siswa akan
menunjukkan pencapaian hasil yang
diinginkan?

•     Dengan kriteria apa kinerja pemahaman


•     Bagaimana siswa merefleksikan
akan dinilai?
dan menilai sendiri pembelajaran mereka?
Tahap 3—Rencana Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran:

Pengalaman belajar dan instruksi apa yang memungkinkan siswa mencapai hasil yang
diinginkan? Bagaimana desainnya?

W = Bantu siswa mengetahui Where/dimana unit berjalan dan What/apa yang


diharapkan? Bantu guru mengetahui Where/dimana siswa berasal (pengetahuan sebelumnya,
minat)?

H = Hook/mengaitkan semua siswa dan Hold/memegang minat mereka?

E = Equip/melengkapi siswa, bantu mereka Experience/Mengalami ide-ide kunci


dan Explore/Mengeksplorasi isu-isu?

R = Memberikan kesempatan untuk Rethink/memikirkan


kembali dan Revise/merevisi pemahaman dan pekerjaan mereka?

E = Izinkan siswa untuk Evaluate/mengevaluasi pekerjaan mereka dan implikasinya?

T = Be Tailored/Disesuaikan (dipersonalisasi) dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan


peserta didik yang berbeda?

O = Be Organized/Terorganisasi untuk memaksimalkan keterlibatan awal dan


berkelanjutan serta pembelajaran yang efektif?

Anda mungkin juga menyukai