1. Setelah Anda memahami tentang backward design dalam UbD, tentulah ditemukan
sebuah pola yang berbeda dari yang selama ini dilaksanakan dalam pembelajaran. Untuk
itu analisis apa perbandingan dari implementasi kurikulum menggunakan UbD dengan
model pengembangan kurikulum lainnya (Tyler, Taba, Oliva). Tunjukkan dalam bentuk
tabel!
Jawab :
Tabel Perbandingan
Model Tujuan Pembelajaran Perencanaan Evaluasi
Kurikulum Pembelajaran Pembelajaran
Tyler Fokus pada tujuan yang Berorientasi pada tahap Penilaian dilakukan
spesifik dan ukuran hasil pengajaran yang dengan tes tertulis
yang dapat diukur secara terstruktur dengan pilihan atau ujian.
kuantitatif. metode dan materi.
UbD Fokus pada hasil belajar Berorientasi pada desain Evaluasi dilakukan
yang diinginkan dan pembelajaran yang dengan penilaian
kemampuan siswa dalam berpusat pada hasil formatif dan sumatif,
menyelesaikan tugas yang belajar dan tugas-tugas serta
signifikan. autentik. memperhitungkan
aspek-aspek penting
seperti pengetahuan,
keterampilan, dan
sikap.
Tabel di atas memberikan perbandingan antara UbD, Tyler, Taba, dan Oliva dalam
beberapa aspek utama yang mencakup fokus utama, urutan proses tujuan pembelajaran,
perencanaan perencanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Perbandingan ini dapat
membantu Anda memahami perbedaan antara metode-metode tersebut dalam pengembangan
kurikulum. Berdasarkan tabel perbandingan di atas, dapat dilihat bahwa UbD menekankan
pada desain pembelajaran yang berpusat pada hasil belajar yang diinginkan, serta pengajaran
yang berorientasi pada tugas-tugas autentik. UbD juga memperhitungkan aspek-aspek
penting seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam evaluasi pembelajaran.
Sementara itu, model pengembangan kurikulum lainnya memiliki fokus yang berbeda dalam
hal tujuan pembelajaran, perencanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Tyler fokus
pada tujuan yang spesifik dan pengajaran yang terstruktur, sementara Taba fokus pada
pengembangan konsep dan pemahaman yang lebih dalam, serta pembelajaran yang
terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Oliva fokus pada pengembangan kurikulum
yang berpusat pada siswa dan pengajaran yang berpusat pada masalah yang signifikan.
Namun, perlu dicatat bahwa semua model pengembangan kurikulum ini dapat
saling melengkapi dalam mendesain pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal yang
terpenting adalah memilih model yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pembelajaran di
setiap konteks.
Secara lebih rinci, hasil pembelajaran yang diharapkan dalam kerangka UbD dapat
dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu:
Kesimpulan
Understanding by Design (UbD) adalah pendekatan yang menekankan pemahaman
mendalam dalam pembelajaran. Meskipun penerapannya masih berkembang di Indonesia,
UbD memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pemahaman yang
mendalam, identifikasi tujuan pembelajaran yang jelas, dan peran guru yang aktif adalah
kunci dalam keberhasilan implementasi UbD. Diperlukan dukungan yang kuat dari semua
pihak terkait untuk memastikan keberhasilan penerapan UbD dalam sistem pendidikan.
Rujukan:
1. Wiggins, G. P., & McTighe, J. (2005). Understanding by Design. Pearson.
2. Prawat, R. S., & Floden, R. E. (1994). Philosophical perspectives on constructivist views
of learning. Educational Psychology, 29(1), 37-48.
3.Rumuskanlah lima hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman dalam UbD serta
tentukan bukti penilaiannya?!
Jawab :
Berikut aspek pemahaman dalam UbD dan capaian yang diharapkan:
1. Menjelaskan
Lima hasil yang diinginkan dalam kemampuan menjelaskan adalah:
2. Interpretasi/menafsirkan
Lima hasil yang diinginkan dalam kemampuan interpretasi:
a. Bermakna yaitu mempunyai arti dan pengertian yang jelas;
b. Berwawasan yaitu adanya hasil tinjauan atau pandangan yang berdasar;
c. Signifikan yaitu mempunyai arti dan berpengaruh;
d. Ilustratif yaitu adanya gambaran, karangan, atau contoh untuk memperjelas
sesuatu;
e. Membuat jelas yaitu mampu membuat jelas dan gamblang.
Contoh: siswa mampu menerjemahkan makna dari interaksi sosial itu seperti apa.
Memberikan pencontohan melalui gambar atau model serta pengalaman yang
telah dilalui.
3. Menerapkan
Lima hasil yang diinginkan dalam kemampuan menerapkan yaitu:
a. Efektif yaitu ada efek sebab akibat, membawa hasil berguna dan berlaku;
b. Efisien yaitu tepat atau sesuai, tidak membuang waktu, biaya, tenaga;
c. Fasih yaitu lancar, bersih, baik lafalnya dalam menyampaikan;
d. Adaptif yaitu mudah menyesuaikan diri dengan baik;
e. Anggun yaitu apik dan berwibawa.
Contoh: peserta didik memberikan contoh interaksi sosial dengan contoh-contoh
yang nyata. Serta mampu memberikan contoh penerapannya secara langsung.
Misalkan dengan memperagakannya dengan teman lainnya, dan juga menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Perspektif
Lima hasil yang diinginkan dalam kemampuan perspektif yaitu:
Contoh: siswa mampu memaknai interaksi sosial dengan pemahaman yang berbeda.
Misalnya syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak sosial dan komunikasi.
Tetapi timbul pertanyaan dari diri siswa, jika berkomunikasi melalui media sosial
apakah sudah termasuk interaksi walaupun tidak ada kontak sosial? Berangkat dari
pertanyaan tersebut siswa dapat mengerti bahwa kontak sosial dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung melalui perantara. Sehingga walaupun hanya
melalui media sosial, itu tetap termasuk dalam interaksi.
5. Empati
Lima hasil yang diinginkan dalam kemampuan empati yaitu:
a. Sensitive yaitu cepat menerima rangsangan, peka, membangkitkan emosi, upaya
pemecahan;
b. Terbuka yaitu tidak tertutup, tidak terbatas dan tidak ada rahasia;
c. Reseptif yaitu dapat menerima, terbuka dan tanggap saran;
d. Perspektif yaitu mampu menelaah dan memiliki sudut pandang berbeda dari
biasanya;
e. Taktik yaitu memiliki keputusan dan mengerjakan dengan benar.
Contoh: siswa mampu memahami bahwa interaksi sosial sangat perlu dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dapat merasakan rasa peduli kepada orang-
orang yang tidak dapat berinteraksi dengan baik, dan berusaha berteman dengan
orang- orang yang mempunyai kesulitan dalam bergaul.
6. Pengetahuan diri
Lima hasil yang diinginkan dari kemampuan pengetahuan diri adalah:
a. Metakognitif yaitu pemikiran yang diterapkan dalam Tindakan, kesadaran
seseorang tentang apa yang dia tau, kesadaran tentang apa yang di lakukan;
b. Bijak yaitu menggunakan akal budi, menggunakan akal sehat, menilai secara
benar;
c. Sadar diri yaitu merasa diri, tahu diri, mengerti tentang kondisi dirinya;
d. Reflektif yaitu kesadaran tentang apa yang di ketahui dan dibutuhkan, kegiatan
terarah dan tepat, menghubungkan pengetahuan yang didapatkan dengan
permasalahan yang dihadapi;
e. Penyesuaian diri yaitu interaksi individu yang kontinyu dengan diri individu
sendiri, dengan orang lain, dan lingkungan, serta mampu menempatkan diri.
Contoh: siswa mengerti tentang gaya interaksi yang ia miliki (misal introvert atau
ekstrovert). Mampu menciptakan suasana interaksi yang baik sesuai dengan konsep-
konsep interaksi. Mampu mengevaluasi diri tentang interaksi positif dan negative.
Setelah mempelajari jenis-jenis interaksi sosial, siswa berusaha merubah dirinya agar
tidak melakukan interaksi yang negative.
Selanjutnya bukti penilaian untuk mengukur tiap aspek adalah sebagai berikut:
4. Sistematis Teratur menurut sistem, Lebih banyak hal yang Lebih banyak ketidak Tidak teratur
dengan cara yang diatur teratur teraturan
baik-baik.
5. Prediktif Dapat memperkirakan Dapat memperkirakan Dapat memperkirakan Tidak dapat
dengan tepat berdasarkan dengan tepat namun dengan tepat berdasarkan memperkirakan dengan
landasan yang kuat landasan tidak kuat opini baik
Nilai: 14 x 100 =
20
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN
“KEMAMPUAN MENJELASKAN”
Nilai:
Jumlah Skor
x 100
20
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN
“KEMAMPUAN INTERPRETASI”
JUMLAH SKOR
Nilai:
Jumlah Skor
x 100
20
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN
“KEMAMPUAN EMPATI”
JUMLAH SKOR
Nilai:
Jumlah Skor
x 100
20
INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN
“KEMAMPUAN PENGETAHUAN DIRI”