Anda di halaman 1dari 5

Nama : Isni Nur Rohmah

NIM : X9022082445
Kelas : 002/B PGSD PPG Prajabatan UNS

Topik 5 – Aksi Nyata

1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep Assessment :
Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh?

Jawab:

Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi dari proses dan
hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja mahasiswa, kelas/mata kuliah, atau
program studi dibandingkan terhadap tujuan/kriteria/capaian pembelajaran tertentu. Setelah
diperoleh hasil asesmen maka dilakukan proses penilaian.

Fungsi asesmen bukan hanya dirasakan oleh peserta didik, tetapi juga memudahkan
guru dalam mengetahui kompetensi mereka dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang
sudah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Setidaknya terdapat dua fungsi asesmen yang
harus Anda ketahui, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Berikut sedikit penjelasannya:

a. Fungsi Formatif
Fungsi asesmen yang pertama yaitu fungsi formatif, di mana ini digunakan untuk
memberikan feedback atau umpan balik bagi guru untuk dijadikan sebagai dasar dalam
memperbaiki dan membenarkan proses pembelajaran. Mungkin bisa dikatakan fungsi
formatif ini juga menjadi tolak ukur bagi keberhasilan guru dalam menjalankan
pembelajaran. Jika banyak siswa yang bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik,
maka dikatakan guru sudah berhasil membawa pembelajaran tersebut.
Jika nanti hasil atau feedback-nya kurang memuaskan, makalah guru bisa
merencanakan remedial untuk peserta didik yang tepat sesuai kemampuan mereka.
b. Fungsi Sumatif
Fungsi asesmen selanjutnya yaitu fungsi sumatif, artinya ini digunakan untuk
menentukan nilai belajar siswa terhadap satu mata pelajaran tertentu yang diujikan.
Hasilnya bisa dijadikan sebagai laporan untuk menentukan kenaikan atau kelulusan peserta
didik.

Tujuan asesmen dalam kegiatan belajar mengajar bukan sekadar mendapatkan


informasi hasil belajar dan menguji kemampuan siswa, tetapi lebih dari itu. Dalam hal ini,
Chittenden (1994) memberikan pendapat bahwa tujuan dari penilaian atau assessment purpose
ada 4 yaitu, keeping track, checking up, finding out and summing up. Untuk mengetahui lebih
lanjut, berikut penjelasan singkatnya:
a. Keeping Track
Tujuan asesmen yang pertama yaitu keeping track yang berguna untuk menelusuri
serta melacak kegiatan belajar yang dilakukan siswa sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah dijalankan. Dalam hal ini guru harus merangkum atau
melaporkan informasi dan data kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu dari
berbagai jenis serta teknik penilaian. Hasilnya, guru bisa mendapatkan gambaran
pencapaian serta kemajuan belajar yang sudah diperoleh siswa.
b. Checking Up
Tujuan asesmen pembelajaran selanjutnya yaitu checking up yang digunakan untuk
mengecek dan mengetahui pencapaian serta kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar, serta mengetahui kekurangan dari masing-masing siswa ketika mengikuti
pembelajaran.
Dalam hal ini, asesmen sangat penting dilakukan guru untuk mengetahui materi
yang sudah dikuasai dan belum dikuasai oleh masing-masing peserta didik. Seperti yang
diketahui, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda, mungkin mereka lemah dalam
mata pelajaran tertentu, namun tentunya mereka memiliki kemampuan lain di luar mata
pelajaran itu. Yang terpenting, guru bisa mendukung dan meningkatkan minat dan bakat
siswa.
c. Finding Out
Hampir sama dengan sebelumnya, di mana tujuan dari asesmen ini yaitu
mengetahui kekurangan dan kelebihan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Asesmen
dengan tujuan finding out sendiri artinya sebagai proses pencarian penemuan serta
mendeteksi kekurangan, kesalahan maupun kelemahan yang dialami siswa selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu.
Hasil dari proses finding out ini, guru bisa mencari tahu penyebab dan alternatif
yang tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Dengan begitu, siswa bisa kembali
mendapatkan materi pelajaran yang harus diketahuinya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
d. Summing Up
Summing up artinya cara untuk mengetahui dan menyimpulkan tingkat penguasaan
yang sudah dimiliki siswa terhadap kompetensi yang sudah ditetapkan. Hasil dari
penyimpulan ini bisa dijadikan dasar bagi guru untuk melangkah ke materi selanjutnya dan
menyusun kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang
ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik dianjurkan untuk melakukan
asesmen-asesmen berikut ini:
a. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
(1) Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta
didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan
untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian
hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
(2) Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran
untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik
yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini
juga termasuk dalam kategori asesmen formatif.
b. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran
atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai
dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen
formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester,
akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan
pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik adalah
sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki
kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta
didik masingmasing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu
pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah
keputusan tentang penilaian tengah semester. Pendidik dan satuan pendidikan berwenang
untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.

Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen. Prinsip tersebut salah satu


prinsipnya mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya tes tertulis, agar
pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna serta informasi atau umpan
balik dari asesmen tentang kemampuan peserta didik juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat
dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.
Contoh dari assessment yaitu pemberian tugas ketika belajar atau adanya UAS.
Penilaian ini dilakukan oleh guru berdasarkan assessment berupa lembar jawaban tugas atau
ujian. Guru yang memberikan nilai, bisa berupa angka atau huruf terhadap hasil pekerjaan
peserta didik. Setelah semua hasil assessment dinilai atau diukur maka memasuki tahap
evaluasi. Semua hasil peserta didik akan diklasifikasikan, ada yang lulus atau tidak lulus.
2. Bagian manakah dari konsep Assessment : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh, yang
paling menantang untuk diaplikasikan di lapangan ketika anda bekerja menjadi seorang guru
(terutama pada masa PJJ)?

Jawab :

Bagian yang paling menantang dari konsep asesmen adalah jenis asesmen yang
digunakan terutama pada masa pembelajaran jarak jauh. Pada pembelajaran jarak jauh tentu
perlu pemilihan bentuk asesmen yang paling efektif. Ada beberapa bentuk asesmen sumatif
dan formatif :

a. Bentuk asesmen formatif dan sumatif tidak tertulis


(1) Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi peserta didik di depan publik dan
mengemukakan pendapat.
• Melatih peserta didik untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima
pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
(2) Drama
• Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi peserta didik.
• Mendorong peserta didik untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang
berbeda sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis peserta
didik.
(3) Produk
• Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas.
• Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa.
(4) Produk
• Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas.
• Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa.
(5) Presentasi
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi.
• Mendorong peserta didik untuk memahami topik presentasi dengan mendalam.
(6) Tes
• Kuis tanya jawab secara lisan.
• Mengonfirmasi pemahaman peserta didik.
• Menerapkan umpan balik.
b. Bentuk asesmen formatif dan sumatif tertulis
(1) Refleksi
• Melatih peserta didik untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran
mereka sendiri dan memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran
peserta didik
(2) Jurnal
• Melatih kemampuan peserta didik untuk mengorganisasi dan mengekspresikan
ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan peserta
didik kebebasan berpikir kreatif.
• Menjadi alat untuk peserta didik merefleksikan perkembangan mereka secara
berkesinambungan.
(3) Esai
• Mengasah keterampilan menulis akademis peserta didik, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan bukti, mencari sumber terpercaya untuk
mendukung argumen, dan menggunakan referensi dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis peserta didik.
(4) Poster
• Mendorong kemampuan peserta didik untuk mengeksplorasi topik dan
mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan cara semenarik mungkin
(5) Tes Tertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik

Dari bentuk-bentuk asesmen di atas haruslah disesuaikan dengan pembelajaran jarak


jauh agar asesmen yang dilaksanakan efektif dan hasilnya benar-benar dapat menjadi dasar
refleksi untuk memperbaik pembelajaran selanjutnya.

3. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari lagi terkait dengan Assessment : Pengertian,
Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh?

Jawab:

Hal-hal lain yang ingin saya pelajari terkait dengan asesmen adalah cara untuk menyajikan
bentuk asesmen yang tidak hanya efektif untuk menilai tetapi juga menarik bagi peserta didik,
sehingga tidak menjadi momok yang menakutkan bagi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai