Anda di halaman 1dari 4

Nama Anggota Kelompok 2 :

1. Adella Fernanda Rizki R


2. Evi Qomaria
3. Ibnul Fahrun S
4. Lindha Yulianah
5. Nafisa Alvy Siswanto

Topik 3 Ruang Kolaborasi Perancangan Dan Pengembangan Kurikulum “Menafsirkan”

Judul :
Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis Rancangan Understanding by Design (UbD) terhadap
Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar.
Resume :
Minat belajar mempunyai pengaruh terhadap proses belajar, jika materi yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak tertarik untuk memahami bahkan mendalami materi
pembelajaran. RPP dibuat menggunakan rancangan (UbD) dengan pendekatan pembelajaran
berdiferensiasi. Understanding by design adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan oleh para
pengajar dan pengembang kurikulum untuk merancang pembelajaran yang terstruktur dan
berfokus pada pemahaman siswa, alur yang digunakan dimulai dengan mengidentifikasi hasil
yang ingin dicapai, kemudian menentukan bukti asesmen, dan merancang instruksi dan
pengalaman belajar. Hasil penelitian mengatakan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi
menggunakan rancangan (UbD) dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III Sekolah Dasar

Naldi, W., Suryadi, S., Herman, T., & Dwiana, R. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi
Berbasis Rancangan Understanding By Design (Ubd) Terhadap Minat Belajar Siswa
Sekolah Dasar. Jiip-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(7), 5224-5231.

Judul :
Implementasi Kurikulum Merdeka Berdasarkan Pendekatan Understanding by Design (UbD)
Resume:
Dalam kurikulum merdeka, guru harus membuat asesmen/evaluasi mengenai kemampuan
peserta didik sebelum merencanakan proses belajar mengajar, hal ini menjadi acuan untuk
merencanakan proses belajar mengajar, bahan ajar, bahan evaluasi, maupun media pembelajaran
yang akan digunakan oleh guru. Implementasi kurikulum merdeka dengan pendekatan
understanding by design diawali dengan pelaksanaan asesmen diagnostik. Pendekatan
understanding by design sebagai tahap dalam menentukan skenario pembelajaran yang berasal
dari penentuan hasil belajar terlebih dahulu, oleh pendidik juga harus merancang atau membuat
rubrik asesmen dengan terlebih dahulu melakukan diagnostik. Guru dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilalui dengan menentukan, menetapkan hasil belajar yang
ingin dicapai dan diperoleh terlebih dahulu, evaluasi dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan desain terbalik (backward design) yang berpusat pada peserta didik.

Resa, A. (2023). Implmementasi Kurikulum Merdeka Berdasarkan Pendekatan


Understanding By Design. Jurnal Primary (Kajian Ilmu Pendidikan Dasar Dan
Humaniora), 4(1), 1-8.

Judul :
Analisis Pengembangan Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan UbD
Resume :
Understanding by Design (UbD) diimplementasikan dalam pembelajaran melalui metode
Backward Design. Beberapa jurnal menyatakan bahwa UbD telah efektif diterapkan di
Indonesia, meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa. Asesmen formatif menjadi kunci
dalam mengukur dan membentuk pemahaman siswa, dengan fokus pada feedback, peer
assessment, dan self-assessment. Guru memiliki peran penting dalam rancangan kerangka UbD,
menjadi perancang hasil belajar siswa dengan memperhatikan karakteristik rumusan kompetensi
dasar yang lebih fokus pada kompetensi yang ingin dicapai daripada materi. Ini
mengimplikasikan penggunaan result-focused design atau backward design dalam pembelajaran.

Setiyawati, N., Milianti, M., Septiani, U. R., & Titin, T. (2023). Analisis Pengembangan
Rancangan Pembelajaran Dengan Pendekatan Ubd. Jurnal Penelitian, Pendidikan Dan
Pengajaran: Jppp, 4(3), 170-174.

Judul Artikel:
Penggunaan Model Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Kerjasama Peserta Didik Menggunakan Rancangan Understanding By Design (Ubd) Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas Iv Sekolah Dasar
Resume :
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum pilihan (opsi) yang dapat diterapkan satuan
pendidikan melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya (kurtilas). Satuan
pendidikan diberikan beberapa pilihan kurikulum untuk diterapkan di sekolah. Implementasi
pembelajaran kurikulum merdeka dengan pendekatan understanding by design sangat membantu
guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilalui dengan menentukan,
menetapkan hasil belajar yang ingin dicapai dan diperoleh terlebih dahulu, evaluasi dan langkah-
langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan desain terbalik (backward design) yang
berpusat pada peserta didik.

Agustiani, T. N., & Rahman, G. A. (2023). Penggunaan Model Teams Games Tournament
(Tgt) Untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Peserta Didik Menggunakan
Rancangan Understanding By Design (Ubd) Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Kelas Iv Sekolah Dasar. Didaktik: Jurnal Ilmiah Pgsd Stkip
Subang, 9(1), 549-559.

Pertanyaan
Jika siswa dikatakan telah memahami suatu nasalah masalah belajar, apabila siswa dapat
menafsirkan dengan menceritakan masalah belajar dengan penuh makna, menawarkan
terjemahan yang tepat, memberikan dimensi historis atau pribadi yang terbuka untuk ide dan
peristiwa, mengkonstruksi objek sesuai pemahaman pribadi atau dapat diakses melalui gambar,
ankedot, analogi, dan model berikan contoh kongkrit bagaimana siswa menfasirkan (sesui tema
atau matapelajaran anda sebagai bukti siswa telah memahami)

Understanding by Design (Ubd)


Understanding by design disebut juga sebagai alur mundur, hal ini dikarenakan dalam
merancang proses pembelajaran dengan urutan yang terbalik. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dengan ubd kita terlebih dahulu menentukan tujuan pembelajaran pembelajaran
yang ingij dicapai, menentukan asessmen kemudian menentukan langkah- langkah kegiatan yang
akan dilaksanakan
Ubd telah mengembangkan pandangan beragam tentang bagaimana membuat pemehaman
meningkatkan melalui 6 sisi dari konsep yaitu
 Mampu menjelaskan
 Mampu menafsirkan
 Mampu menerapkan
 Mampu perspektif
 Mampu berempati
 Mampu pengetahuan diri.

Menurut KBBI menafsirkan artinya menangkap maksud perkataan (kalimat dan sebagainya)
tidak menurut apa adanya saja, melainkan diterapkan juga apa yang tersirat (dengan
mengutarakan pendapatnya sendiri). Jadi, menafsirkan artinya peserta didik mampu memaknai
dan mengartikan sesuatu tidak hanya konsep saja namun juga pemahaman secara mendalam
terhadap konsep tersebut. Pada tahap menafsirkan dalam ubd peserta didik dapat menafsirkan
melalui
1. Cerita- cerita yang bermakna .
2. Menawarkan terjemahan yang tepat
3. Buat objek memahami pribadi atau diakses melalui gambar, anekdot, analogi, dan model
4. Memberikan dimensi historis atau pribadi yang terbuka untuk ide dan peristiwa

Contoh konkrit bagaimana peserta didik menafsirkan (sesuai tema atau matapelajaran anda)
sebagai bukti peserta didik telah memahami
1. Matematika (menafsirkan suatu masalah belajar sebagai bukti bahwa siswa telah memahami.
Hal ini dapat dilihat dalam mata pelajaran matematika)
2. Ppkn (siswa dapat memahami bunyi sila- sila pancasila beserta simbolnya. Siswa dapat
menyebutkan bunyi yang tepat dari simbol yang ditampilkan oleh guru melalui gambar. Selain
itu, siswa dapat mengetahui dan memahami penerapan sila- sila pancasila dalam kehidupan
sehari- hari. Hal ini terlihat saat ada kegiatan tanya jawab dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran, dimana guru meminta siswa untuk memberikan contoh penerapan sila- sila
pancasila)
3. Bahasa indonesia (dapat dilihat dari pembelajaran tentang kalimat ajakan. Siswa dapat
menafsirkan masalah belajar dengan menceritakan masalah tersebut dengan penuh makna,
memberikan dimensi historis atau pribadi yang terbuka untuk ide dan peristiwa)
4. Ipas (dilihat dalam pembelajaran tentang sifat- sifat benda. Siswa dapat menafsirkan masalah
belajar dengan menceritakan masalah tersebut dengan penuh makna, memberikan dimensi
historis atau pribadi terbuka untuk ide dan peristiwa, serta mengkonstruksi objek sesuai
pemahman pribadi atau dapat diakses melalui gambar, anekdot, analogi, dan model.)

Referensi Jurnal
Resa, A. (2023). Implmementasi Kurikulum Merdeka Berdasarkan Pendekatan
Understanding By Design. Jurnal Primary (Kajian Ilmu Pendidikan Dasar Dan
Humaniora), 4(1), 1-8.
Wati, W. (2022). Analisis Pengembangan Rancangan Pembelajaran Dengan Pendekatan
Understanding By Design Pada Pembelajaran Pai Smp Negeri 11 Bengkulu Tengah.
Guau: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2(4), 373-378.
Naldi, W., Suryadi, S., Herman, T., & Dwiana, R. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi
Berbasis Rancangan Understanding By Design (Ubd) Terhadap Minat Belajar Siswa
Sekolah Dasar. Jiip-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(7), 5224-5231.
Setiyawati, N., Milianti, M., Septiani, U. R., & Titin, T. (2023). Analisis Pengembangan
Rancangan Pembelajaran Dengan Pendekatan Ubd. Jurnal Penelitian, Pendidikan Dan
Pengajaran: Jppp, 4(3), 170-174.
Agustiani, T. N., & Rahman, G. A. (2023). Penggunaan Model Teams Games Tournament
(Tgt) Untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Peserta Didik Menggunakan
Rancangan Understanding By Design (Ubd) Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Kelas Iv Sekolah Dasar. Didaktik: Jurnal Ilmiah Pgsd Stkip
Subang, 9(1), 549-559.

Anda mungkin juga menyukai