Anda di halaman 1dari 17

Ujian Tengah Semester

Disusun guna memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan
Asesmen

Dosen Pengampu :
Dr. Barokah Isdaryanti, M.Pd.

Oleh:
Nama : Rian Pristiwanto
NIM 2398010795
Rombel 6

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2023
Ujian Tengah Semester (UTS)
Prinsip Pengajaran dan Asesmen

Ujian Tengah Semester memuat CPMK 1 dan 2 yaitu:

1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip Understanding by Design (backward


design) dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen.
2. Mahasiswa mampu merancang asesmen untuk mengetahui kebutuhan belajar,
perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Pada ujian tengah semester mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal, berikut
referensi soal yang dapat digunakan:
1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by
Design (UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana
cara merancang pembelajaran dengan prinsip ini!
2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus
merencanakan tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran.
Jelaskan hubungan ketiga komponen tersebut, lalu kemukakan pendapatmu
jika salah satu komponen tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran.
3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD?
Jelaskan kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang
pembelajaran seperti biasanya!
4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta
berikan masing-masing 1 contoh!
5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan
maksud dari pernyataan tersebut!
Jawaban
1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by
Design (UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana
cara merancang pembelajaran dengan prinsip ini!
Jawab : Cara merancang pembelajaran dengan prinsip Understanding by Design
(UbD) atau biasa disebut dengan backward design.
Prinsip Understanding by Design merupakan sebuah desain yang menitikbertakan
pada tujuan akhir dari suatu pembelajaran. Tujuan akhir tersebut bisa terlihat dari
hasil belajar dan cara berpikir peserta didik selama pembelajaran. Hal tersebut
Understanding by Design bisa disebut dengan backward design. Seperti yang
termakna dari namanya, desain mundur dimulai dari akhir terlebih dahulu yaitu tujuan
yang nyata dari kegiatan pembelajaran, kemudian akan mundur untuk
mengembangkan bahan ajar dan kegiatan yang memenuhi tujuan pembelajaran
tersebut. Kegiatan merancang mundur berarti guru menggunakan pendekatan yang
berorientasi pada hasil. Setelah mendefinisikan hasil pembelajaran, menentukan
teknik yang mendorong pada pencapaian tujuan, kemudian baru merancang
pembelajarannya. Pada prinsip Understanding by Design atau biasa disebut dengan
backward design memiliki tiga tahapan. Berikut adalah tiga tahapan yang dapat
digunakan untuk merancang pembelajaran UbD/backward design.
a. Mengidentifikasi Hasil yang Diharapakan (Tujuan Pembelajaran)
Sebelum memulai perencanaan, Langkah awal yang dilakukan guru adalah
mengidentifikasi tujaun atau hasil pembelajaran, sehingga apa yang akan dapat
diketahui oleh peserta didik sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran yang akan
dirancang oleh guru. Tujuan pembelajaran adalah hasil dari standar kurikulum
Nasional yakni Capaian Pembelajaran. Kriteria pembuatan tujuan pembelajaran
juga harus memuat ABCD yang mana meliputi A (Audience) yang artinya
peserta didik, B (Behavior) yang artinya perilaku yang harus ditunjukkan
peserta didik, C (Condition) yang artinya peserta didik diharapkan dapat
mencapai perilaku yang ditargetkan, D (Degree) yang artinya dapat mengukur
capaian tujuan pembelajaran.
b. Menemukan Bukti yang Dapat Diterima (Asesmen/Penilaian)
Asesmen digunakan untuk mengetahui bahwa peserta didik telah memenuhi
tujuan pembelajaran atau belum. Asesmen juga sebagai umpan balik
pembelajaran dan mengukur pencapaian hasil belajar murid terhadap mata
pelajaran tertentu. Asesmen pembelajaran dapat dilakukan di awal, tengah,
maupun akhir proses pembelajaran. Penjelasan dari beberapa jenis asesmen
tersebut adalah.
a) Asesmen yang dilakukan diawal pembelajaran disebut asesmen
diagnostic, yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran
dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.
b) Asesmen yang dilakukan ditengah pembelajaran disebut asesmen formatif,
yang digunakan dalam memberikan umpan balik atau feedback terhadap
para guru untuk dijadikan dasar pada saat memperbaiki serta
membenarkan proses pembelajaran dan juga mengadakan remedial bagi
peserta didik. Ada beberapa tipe dari asesmen formatif yaitu tanya jawab,
observasim esay, bermain peran, proyek, dll.
c) Asesmen yang dilakukan diakhir disebut asesmen sumatif, yang berguna
dalam penentuan nilai belajar peserta didik dalam satu mata Pelajaran
tertentu, sehngga selanjutnya dapat dijadikan bahan memberikan laporan,
untuk menentukan kenaikan kelas serta menentukan lulus atau tidaknya
peserta didik. Asesmen sumatif biasanya berbentuk tes atau ujian, dan
biasanyaa bersifat final.
c. Merencanakan Pengalaman Belajar dan Pembelajaran (Kegiatan
Pembelajaran)
Diawal proses prmbelajaran berlangsung, guru sudah mengidentifikasi tujuan
pembelajaran, teknik asesmen untuk mengukur tujuan pembelajaran tersebut,
kemudian langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah merencanakan
kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan sebagai berikut.
a) Apa yang sebenarnya akan diajarkan guru?
b) Kegiatan-kegiatan apakah yang akan membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran dengan cara terbaik?
c) Materi dan sumber belajar apakah yang dibutuhkan peserta didik?
d) Berapa banyak waktu yang dibutuhkan?
e) Bagaimana para peserta didik akan dikelompokkan?
2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus
merencanakan tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran.
Jelaskan hubungan ketiga komponen tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika
salah satu komponen tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran.
Jawab : Hubungan menentukan tujuan pembelajaran, menentukan asesmen, dan
kegiatan pembelajaran, dan jika salah satu komponen tidak termuat dalam perencanaan
pembelajaran.
Prinsip Understanding by Design (UbD) atau backward design adalah sebuah desain
yang menitikberatkan pada tujuan akhir dari suatu pembelajaran. Tujuan akhir tersebut
bisa terlihat dari hasil belajar dan cara berpikir peserta didik selama pembelajaran.
Setelah mendefinisikan hasil pembelajaran, menentukan teknik yang mendorong pada
pencapaian tujuan, kemudian baru merancang pembelajarannya. Pada prinsip
Understanding by Design atau biasa disebut dengan backward design memiliki tiga
tahapan, yaitu menentukan tujuan pembelajaran, menentukan asesmen, dan kegiatan
pembelajaran. Sehingga ketiga hal tersebut saling berhubungan. Karena goals dari UbD
adalah tujuan akhir dari pembelajaran maka ketiga tahapan harus dilaksanakan secara
runtut. Apabila salah satu tahapan UbD tidak dilaksanakan, , maka tidak dapat
terlaksana karena desain pembelajaran UbD yang telah dibuat sudah
mempertimbangkan cara mengatasi miskonsepsi pesetra didik yaitu dengan perancngan
tujuan, menentukan asesmen, lalu kemudian membuat Langkah pembelajaran/kegiatan
pembelajaran. Sehingga proses penerepana prinsip UbD dapat berjalan sebagaimana
mestinya.

3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD?


Jelaskan kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang
pembelajaran seperti biasanya!
Jawab : Saat ini dianjurkan menggunakan prinsip UbD karena selaras dengan
kurikulum yang berjalan saat ini. Pada tahun ajaran 2023/2024 mulai diberlakukannya
Kurikulum Merdeka yang diberlakukan untuk PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Dalam pengembagan kurikulum Merdeka saat ini disarankan dengan
menggunakan Understanding by Design (UbD) karena UbD memiliki alur mundur
(backward design) yang diharapkan dapat memperbaiki kurikulum di Indonesia.
Sedangkan kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran
seperti biasanya adalah pada pola perencanan yang terbalik, yaotu dimulai dari apa
yang ingin dipahami oleh peserta didik dari topik bahasan tertemtu, berlanjut ke
penyususnan penilaian yang mengukur bukti-bukti pembelajarannya dan terakhir ke
perencanaan pengajaran yang akan dilakukan. Perbedaan UbD dengan prinsip lainnya
adalah penempatan peserta didik sebagai fokus pembelajaran (Student Center) sehingga
guru akan lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik. Peserta didik juga bisa lebih
memperoleh penilaian yang otentik daripada pengembangan kurikulum dengan model
lainnya. Hal ini dilakukan agar tenaga pendidik mengetahui apakah tujuan dari
pembelajaran sudah tercapai atau belum. Jadi, pelaksanaan kurikulum Merdeka saat ini
meggunakan prinsip Understanding by Design atau backward design karena keunikan
UbD dalam meningkatkan kualitas oembelajaran karena desainnya yang mengikuti alur
backwars design. Hal ini berarti proses perencanaandimulai dengan menetapkan tujuan
pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan perancangan penilaian atau evaluasi yang
akan mengukur pencapaian tujuan tersebut,dan baru setelah itu merencanakan kegiatan
pembelajaran yang sesuai.

4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta
berikan masing-masing 1 contoh!
Jawab : Perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif
a. Asesmen Awal (Asesmen Diagnostik)
Asesmen diagnostic dilakukansebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dan
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta
didik dari aspek kognitif maupun non kognitif. Hasil asesmen diagnostic
digunakan untuk memetakan kebutuhan belajar sehingga guru dapat menentukan
strategii pembelajaran yang tepat sesuai kondisi peserta didik.
Asesmen diagnostic mencakup asesmen diagnostic kognitif dan asesmen
diagnostic non-kognitif. Adapun contohnya sebagai berikut.
b. Asesmen Formatif
Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Sesuai
dengan tujuannya, asesmen formatif dapat dilakukan diawal dan disepanjang
proses pembelaajran. Melalui asesmen ini, guru dapat mengidentifikasi
keebutuhan belajar peserta didik, hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi,
serta untuk mendapaatkan informasi perkembangan peserta didik. Informasi
tersebut kemudian dijadikan umpan balik bagi peserta didik maupun guru.
c. Asesmen Sumatif
Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
bertujuan untuk menilai ppencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian
Pembelajaran (CP) peserta didik, sebagai dasar penentuan kenaikan kelas
dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan. Penilaian pencapaian hasil belajar
murid dengan kriteris ketercapaian tujuan pembelajaran.
Contoh asesmen diagnostic, formatif, dan sumatif ada dibawah.

5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan


maksud dari pernyataan tersebut!
Jawab : Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik maksudnya
adalah asesmen merupakan penilaian. Asesmen didapatkan untuk mengetahui apakah
sudah tercapai atau belum tujuan pembelajarannya. Dalam proses asesmen berjalan,
peserta didik sebagai pelakunya. Mengapa demikian? Peserta didik disini menjadi pusat
perhatian atau Student Centered. Ketika proses pembelajaran berlangsung guru hanya
menjadi fasilitator. Tujuan pembelajaran dikatakan berhasil atau tidaknya dilihat dari
perkembangan peserta didik. Maka disni benar, bahwa asesmen bertujuan untuk
memonitori perkembangan peserta didik. Asesmen juga digunakan guru untuk menjadi
bahan reflkesi, kekurangan apa saja ketika selama menjadi pendidik. sehingga guru
dapat dengan tanggap dalam mencari alternatif untuk menyelesaikan permasalahannya.
Contoh Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif
a) Asesmen Diagnostik
a. Asesmen Diagnostik Kognitif
b. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
b) Asesmen Formatif
Bentuk Proyek
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kelas V
Hari/Tanggal : Senin, 6 November 2023
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Kegiatan Pembelajaran 4 : Gotong Royong dalam Pendidikan Pancasila

Capaian Pembelajaran :
Elemen Pancasila
Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan antar sila dalam Pancasila
sebagai suatu kesatuan yang utuh, Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsadan
bernegara. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan
keluarga, sekolah, dan Masyarakat.

Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis hidup rukun
dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. (C4)

Langkah Kegiatan :
1. Amatilah perilaku orang-orang disekitar kalian!
2. Adakah perilaku yang dapat menciptakan kerukunan?
3. Adakah perilaku yang dapat memecah kerukunan?
4. Selanjutnya, diskusikanlah simpulan hasil pengamatan kalian!
5. Tuliskan hasil pengamatan dan diskusi kalian pada tabel berikut!

No. Perilaku yang Dapat Menciptakan Perilaku yang Dapat Mencegah


Kerukunan Kerukunan
1
2
3
4
Pembahasan :
RUBRIK PENILAIAN ASESMEN FORMATIF
Kelas V
Hari/Tanggal : Senin, 6 November 2023
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Kegiatan Pembelajaran 4 : Gotong Royong dalam Pendidikan Pancasila

No Aspek Penialain Nilai Perolehan


Nilai
1. Kejelasan dan kedalaman informasi
a. Informasi disampaikan secara jelas, lengkap, dan 30
relevan dengan topik/tema yang didiskusikan
b. Informasi disampaikan secara jelas, lengkap, tetapi 20
kurang relevan dengan topik/tema yang didiskusikan.
c. Informasi disampaikan secara jelas, tetapi kurang 10
lengkap
2. Keaktifan dalam diskusi
a. Sangat aktif dalam diskusi. 30
b. Cukup aktif dalam diskusi 20
c. Kurang aktif dalam diskusi 10
3. Kejelasan dan kerapian dalam presentasi
a. Presentasi sangat jelas dan rapi 40
b. Presentasi cukup jelas dan rapi 30
c. Presentasi dengan jelas tetapi kurang rapi 20
d. Presentasi kurang jelas dan kurang rapi 10

Perhitungan Perolehan Nilai

Nilai akhir yang diperoleh merupakan akumulasi dari perolehan nilai untuk setiap
aspek dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika peserta didik pada aspek pertama memperoleh nilai 20, aspek kedua 30, aspek
keempat 40, maka total perolehan nilainya adalah 90
c) Asesmen Sumatif
KISI-KISI ASESMEN SUMATIF
Capaian Tujuan Materi Indikator Level Bentuk Nomor
Pembelajaran Pembelajaran Pokok Soal Soal Soal
Pancasila Melalui Disajikan C4 Pilihan 1
Peserta didik kegiatan sebuah ganda
mampu mengamati pernyataan,
memahami dan gambar, peserta didik
menyajikan peserta didik dapat
hubungan antar mampu menganalisis
sila dalam menganalisis pengamalan
Pancasila tolong sila Pancasila.
sebagai suatu menolong Disajikan C4 Pilihan 2
kesatuan yang dalam sebuah ganda
utuh. Peserta kehidupan gambar,
didik mampu sehari-hari peserta didik
mengidentifikasi dengan benar. dapat
dan menyajikan menganalisis
makna nilai- penerapan
nilai Pancasila nilai sila
sebagai Pancasila
pandangan dalam
hidup berbangsa kehiduoan
dan bernegara. sehari-hari.
Disajikan C4 Pilihan 3, 4, 5
sebuah ganda
pernyataan,
peserta didik
dapat
menganalisis
tujuan gotong
royong.
Melalui Disajikan C4 Pilihan 6, 7, 9,
kegiatan sebuah ganda 10
diskusi pernyataan,
kelompok, peserta didik
peserta didik dapat
dapat menganalisis
menganalisis penerapan
hidup rukun gotong royong
dalam dalam
kehidupan kehidupan
sehari-hari sehari-hari.
dengan tepat. Disajikan C4 Pilihan 8
sebuah ganda
pernyataan,
peserta didik
dapat
menganalisis
fungsi
keluarga.
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Cita-Cita :
Soal Evaluasi
Bubuhkan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar!
Kerjakanlah dengan jujur! Yakinlah pada kemampuan kalian!
1. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan merupakan perwujudan pengamalan sila … .
A. Ketuhanan yang Maha Esa C. Persatuan Indonesia
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab D. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
2. Perhatikan gambar berikut!

Kegiatan anak pada gambar merupakan penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan … .

A. rumah
C. kelas
B. sekolah
D. masyarakat
3. Ketika pembelajaran di kelas sedang berlangsung, kewajiban murid adalah … .
A. membantu membersihkan papan
C. bermain dengan teman sebangku
tulis
D. mengerjakan tugas mata pelajaran lain
B. mendengarkan penjelasan dari guru
4. Aktivitas bekerja sama, tolong menolong, dan bantu membantu disebut … .
A. persatuan
C. gotong royong
B. kesatuan
D. interaksi
5. Pernyataan berikut ini yang tidak menunjukkan tujuan kegiatan gotong royong adalah … .
A. meningkatkan kekompakan sosial
C. meringankan beban pekerjaan
B. memperkuat dan
D. tercipta perselisihan kelompok
menjalin persaudaraan
6. Gotong royong memberikan banyak manfaat bagi kita semua. Berikut ini kegiatan yang
tidak dapat dilakukan dengan cara gotong royong adalah … .
A. piket kelas
C. kerja bakti
B. ujian sekolah
D. membantu korban bencana
7. Perilaku tolong menolong di lingkungan masyarakat adalah … .
A. membantu merapikan kamar
C. meminjamkan peralatan sekolah
B. menjaga kebersihan kelas
D. membantu orang tua menyebrang jalan
8. Satu di antara fungsi keluarga adalah menyiapkan anak agar menjadi anggota
masyarakat yang baik. Hal ini disebut fungsi … .
A. pendidikan C. perlindungan
B. sosialisasi D. ekonomi
9. Perilaku saling tolong menolong atau memberikan bantuan untuk meringankan
beban disebut … .
A. tolong menolong C. gotong royong
B. kerja bakti D. persatuan
10. Bentuk tolong menolong di lingkungan masyarakat adalah … .
A. menjaga kebersihan rumah
C. menolong tetangga yang terjatuh
B. tidak gaduh ketika pembelajaran
D. melaksanakan piket kelas
KUNCI JAWABAN DANPEDOMAN PENSKORAN

NO JAWABAN SKOR
1 A 1
2 A 1
3 B 1
4 C 1
5 D 1
6 B 1
7 D 1
8 B 1
9 A 1
10 C 1
TOTAL 10

Anda mungkin juga menyukai