Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putu Diah Paramayanti

NIM : 2268406029
Kelas : Rumpun Bahasa dan Sastra A

Pada akhir pembelajaran topik tentang belajar dan teori belajar, bacalah ringkasan yang telah
Anda buat.
Tuliskan rancangan / rencana aksi nyata bagaimana Anda mengaplikasikan topik belajar dan
teori pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas!
A. Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam potensi perilaku sebagai hasil
dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respons. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan
perubahan perilakunya.
Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti,
bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah
laku dari tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati
tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
Perubahan tingkah laku tidak harus segera diamati pada proses belajar sedang
berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. Perubahan tingkah laku
merupakan hasil latihan atau pengalaman. Pengalaman atau latihan itu dapat
memberipenguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.

B. Proses belajar menjadi penting


Belajar adalah suatu proses, dimana didalam proses tersebut ada nya suatu aktivitas. Di
dalam proses belajar tersebut harus adanya perubahan dari segi Kognitif Afektif dan
Psikomotorik, dan untuk perubahan tersebut seorang guru harus memiiki beberapa strategi
yaitu dengan mengunakan teori-teori pembelajaran. jadi Proses Belajar sangatlah penting
untukpendidikan dikarenakan adanya suatu perubahan dari segi pengetahuan, Sikap, dan
keterampilan pada peserta didik. Untuk mendukung proses tersebut, pendidik harus
mempelajari teoriteori tentang belajar. Dengan mempelajari teori belajar, pendidik akan dapat
lebih mudah dalam memahami hakikat belajar dan membuat kerangka dalam melaksanakan
proses belajar mengajar. Berikut contoh penerapan teori belajar pada kurikulum merdeka.
C. Teori-teori Belajar dan implementasi pada pembelajaran :

1. Teori Belajar Behavioristik


Pengaplikasian teori belajar behavioristik dalam proses pembelajaran yaitu :
a. Guru harus menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap. Dimulai dari
materi sederhana sampai kompleks.
b. Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama mengajar.
c. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka
guru akan segera diperbaiki.
d. Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk perilaku atau
pembiasaan seperti yang diinginkan.
e. Evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.
f. Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement),
baik dari sisi positif dan negatif.

2. Teori Belajar Sosial Kognitif


Pengaplikasian teori belajar sosial kognitif dalam proses pembelajaran yaitu :
a. Guru meminta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui
pembuatan jurnal.
b. Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta siswa
untuk menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan ajak siswa lainnya
untuk mengajukan pertanyaan.
c. Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk
mengembangkan cara berpikir kritis.
d. Meminta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat yang
mereka miliki.
e. Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide-ide bisa
terhubung.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Pengaplikasian teori belajar konstruktivisme dalam proses pembelajaran yaitu :
a. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar
b. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa
waktu kepada siswa untuk merespons.
c. Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi
d. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa
lainnya
e. Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya
diskusiJika diberi kesempatan untuk menyusun berbagai macam prediksi,
sering kali siswa menghasilkan hipotesis tentang.
f. Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-materi
interaktif

D. Motivasi belajar (berdasarkan kebutuhan, tujuan, emotional-interest, keterampilan


regulasi diri)

Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut
memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar
melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar
tersebut (Brophy, 2004) Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Motivasi
belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi
belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya mutu hasil belajar akan menjadi
rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus-menerus.
Agar siswa memiki motivasi belajar yang kuat, pada tempatnya diciptakan suasana belajar
yang menggembirakan.
Motivasi belajar berdasarkan kebutuhan adalah motivasi yang proses perubahan tenaga
dalam diri individu yang memberi kekuatan baginya untuk bertingkah laku dalammencapai
tujuan belajarnya untuk memenuhi kebutuhan yang ada pada dirinya.Kebutuhan dalam
motivasi ini dapat bersifat fisiologis dan psikis.
Motivasi belajar berdasarkan tujuan adalah motivasi dalam hal ini sebenarnya
merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. karena terangsang/ terdorong oleh adanya
unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Merujuk
dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan
yang dapat membuat seseorang untuk dapat mencapai suatu tujuan dalam belajar.
Motivasi belajar berdasarkan emotional-interest adalah motivasi belajar yang muncul
karena adanya minat, yang tumbuh dari dalam diri siswa, sehingga siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan senang, tertarik, dan ikut terlibat dalam proses pembelajaran.
Minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalua
disertai dengan minat
➢ cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar
adalah:
a) Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan
utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.
b) Persaingan/kompetisi
c) Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri.
d) Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat
belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
e) Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar
terutama kalau terjadi kemajuan.
f) Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini
merupakan bentuk penguatan positif.
E. Paradigma personal peserta didik (growth mindset dan fixed mindset)

1. Pola Pikir (Mindset) Pikiran atau kebiasaan seseorang akan mempengaruhi cara
individu berpikir, apa yang individu rasakan, dan apa yang individu lakukan. Pola pikir
seseorang ini yang nantinya akan mempengaruhi cara individu memahami dunia, dan
memahami diri sendiri.
2. Jenis-jenis Mindset Untuk membantu seorang individu percaya atas kemampuan,
potensi, kapasitas perilaku yang dimiliki, sehingga dapat memprediksi keberhasilan di
masa mendatang Pada fixed mindset, seseorang tidak percaya bahwa mereka dapat
mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan dan bakat mereka. Mereka juga
percaya bahwa bakat saja yang mengarah pada kesuksesan dan tidak diperlukan usaha
untuk mencapai sebuah keberhasilan

Anda mungkin juga menyukai