Anda di halaman 1dari 5

Nama : Faishal Abdurrahman Abdillah

NIM : 2313192
Offering : PJKR-B 2023, Universitas Pendidikan Indonesia
Mata Kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen
Tanggal : 05 November 2023

Ujian Tengah Semester

Ujian Tengah Semester memuat CPMK 1 dan 2 yaitu:

1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip Understanding by Design (backward


design) dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen.
2. Mahasiswa mampu merancang asesmen untuk mengetahui kebutuhan belajar,
perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Pada ujian tengah semester mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal, berikut
referensi soal yang dapat digunakan:

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by


Design (UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana
cara merancang pembelajaran dengan prinsip ini!
2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus
merencanakan tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran.
Jelaskan hubungan ketiga komponen tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika
salah satu komponen tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran.
3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD?
Jelaskan kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran
seperti biasanya!
4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta
berikan masing-masing 1 contoh!
5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan
maksud dari pernyataan tersebut!

Jawaban :

1. Kerangka UbD mengembangan kurikulum dimulai dari penentuan hasil belajaryang


diinginkan. Hal ini dilakukan berdasarkan kesadaran bahwa tujuan dari proses belajar
adalahmencapai pemahaman (understanding). Siswa memahami atau tepatnya
menguasai ilmu yang dipelajarinya. Unsur utama dalam konsep ini adalah apa yang
disebut sebagai backward design,yakni suatu pendekatan dalam merancang kurikulum atau
pelajaran yang dimulai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan pendekatan ini kita dapat
mengembangkan rancangan pembelajaran RPPsehingga rancangan yang dibuat dapat
benar-benar mencapai hasil akhir yang diinginkan yang sudah ditetapkanKerangka UbD
mengembangan kurikulum dimulai dari penentuan hasil belajaryang diinginkan. Hal ini
dilakukan berdasarkan kesadaran bahwa tujuan dari proses belajar adalahmencapai
pemahaman (understanding). Siswa memahami atau tepatnya menguasai ilmu yang
dipelajarinya. Unsur utama dalam konsep ini adalah apa yang disebut sebagai backward
design,yakni suatu pendekatan dalam merancang kurikulum atau pelajaran yang dimulai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan pendekatan ini kita dapat mengembangkan
rancangan pembelajaran RPPsehingga rancangan yang dibuat dapat benar-benar
mencapai hasil akhir yang diinginkan yang sudah ditetapkan. Berikut ini tahapan pada
prinsip UbD:

a. Menentukan Tujuan.

Dalam melakukan berbagai aktivitas, tentunya kita memiliki tujuan.


Begitupun dalam kegiatan pembelajaran, terdapat tujuan yang harus dicapai oleh peserta
didik. Tujuan pembelajaran adalah sebuah istilah yang digunakan dalam kurikulum
pendidikan Indonesia untuk mendeskripsikan kompetensi berupa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, dimiliki, dan dikuasai oleh peserta didik
dalam suatu kegiatan pembelajaran.

b. Menentukan Asessment

Setelah Anda menentukan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, selanjutnya


Anda harus menentukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data dan
informasi dari proses dan hasil pembelajaran.

c. Menentukan Kegiatan Pembelajaran.

Anda sudah mengetahui tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan


menentukan alat untuk mengukur ketercapaian tersebut. Selanjutnya, perlu menentukan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang sesuai. Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan berpusat pada peserta didik,
misalnya dengan menggunakan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dan
Culturally Responsive Teaching (CRT). Selain menentukan pendekatan pembelajaran
Anda juga dapat memilih model, strategi, dan metode yang akan digunakan.

2. Perbedaan mendasar antara UbD dengan model kurikulum lainnya adalah alur
kurikulumnya yang mundur (Backward Design). Perancangan urutan yang biasanya
dimulai dari penentuan tujuan pembelajaran, kemudian proses pembelajaran dan diakhiri
dengan evaluasi, maka dalam UbD perancangan dimulai dengan penetapan tujuan
pembelajaran, menyusun evaluasi/asesment dan diakhiri dengan merencanakan langkah
pembelajaran. Artinya strategi pengembangan pembelajaran dimulai dari penentuan
sasaran atau tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Selanjutnya untuk mencapai
sasaran tersebut dibuatlah suatu alat atau prosedur penilaian biasanya berupa instrument
penilaian. Setelahnya barulah dibuat strategi atau perencanaan pembelajarannya biasanya
berupa intruksi. Gambaran tersebut memberikan gambaran keterkaitan antara tiga
komponen UbD yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Berdasarkan uraian di atas menurut saya jika salah satu komponen dalam UbD tidak
termuat dalam rancangan pembelajaran, maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan
efektif. Sebagai contoh jika dalam pembelajaran tidak terdapat komponen assessment
maka guru akan kesulitan dalam mengukur ketercapaian peserta didik, sama halnya jika
pembelajaran tidak terdapat tujuan dan langkah pembelajaran, maka pembelajaran akan
menjadi tidak terarah.

3. Karena pada Prinsip UbD rancangan pembelajaran akan berfokus pada tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai, kemudian menentukan alat untuk mengukur
ketercapaian pembelajaran, lalu menyusun langkah atau cara mengajarkannya. Kelebihan
rancangan pembelajaran Ubd dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran
sehingga pembelajaran akan efektif dan proses pembelajaran lebih optimal. Selain itu
orientasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik akan
terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut selaras dengan pendapat Wiggins dan
McTighe yang menyatakan bahwa Understanding by Design (UbD) mampu meningkatkan
pemahaman mendalam bagi peserta didik dan beriorientsi student centered learning, yakni
dengan pembelajaran yang beracuan pada hasil belajar atau cara berpikir tentang
pembelajaran, penilaian, serta pengajaran.

4. Asesmen Awal merupakan asesmen yang dilakukan guru di awal pembelajaran untuk
melihat kompetensi dan memonitor perkembangan belajar peserta didik dari aspek kognitif
maupun non kognitif. Hasil asesmen diagnosis digunakan untuk memetakan
kebutuhan belajar sehingga guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat
sesuai kondisi peserta didik.
Contoh: Guru dapat memberikan tes tertulis yang mencakup pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
Asesmen Formatif adalah asesmen yang dilakukan guru selama proses pembelajaran
untuk memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta
didik pada setiap tahap pembelajaran. Hasil asesmen formatif berguna bagi guru untuk
mengambil tindakan dan memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai penguasaan
yang optimum. Asesmen formatif dapat mendorong peserta didik mencapai tujuan
belajar dengan melakukan penyampaian umpan balik yang dilakukan secara berkala.
Contoh: Guru memberikan tugas kepada siswa berupa projek dengan materi yang
diajarkan. Projek ini bisa dilakukan dengan berkelompok maupun sendiri. Misalnya pada
pembelajaran IPS di kelas VII pada materi peta, guru dapat membuat tugas projek berupa
pembuatan peta.
Asesmen Sumatif ialah asesmen yang dilakukan guru setelah menyelesaikan proses
pembelajaran. Asesmen sumatif tidak selalu dilakukan di akhir pembelajaran. Hasil
asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik,
mengukur konsep dan pemahaman peserta didik, serta mendorong untuk melakukan aksi
dalam mencapai kompetensi yang dituju.
Contoh: Sekolah yang mengadakan Ujian Akhir Semester
5. Salah satu tujuan assessment adalah memantau atau memonitoring kualitas pembelajaran.
Assessment dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran. Karena
memiliki fungsi memantau atau memonitoring assessment bertujuan memahami posisi
murid dalam rentang pembelajaran tertentu. Dengan demikian, perkembangan belajar
dapat teramati dari waktu ke waktu. Informasi ini membantu guru, murid orang tua dan
sekolah untuk melakukan evaluasi perbaikan pembelajaran selanjutnya.

~ ‫~ اﻟﺤﻤﺪ ربّ اﻟﻌﺎﻟﻤﯿﻦ‬

Anda mungkin juga menyukai