Anda di halaman 1dari 6

Nama : Septi Handayani

NIM : X902308822
Kelas : IPA 1
Ujian Tengah Semester (UTS)
Prinsip Pengajaran dan Asesmen I

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by Design


(UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana cara merancang
pembelajaran dengan prinsip ini!

Jawab :

Understanding by Design (UbD) adalah sebuah proses merancang ulang pembelajaran


tetapi dari akhir atau dari hasil, dimana biasanya merancang pembelajaran dimulai dari
aktivitas kemudian asesmen, hingga menemukan hasil akhir atau forward design
berbeda dengan UbD yang menggunakan backward design. Backward design dimulai
dari menentukan hasil, kemudian bukti dan asesmen, hingga menentukan strategi apa yang
akan digunakan agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Berikut gambar mengenai tiga tahap
dalam Understanding by Design (UbD) atau backward design.

Gambar. Three stages of Understanding by Design (McTighe & Wiggins, 2012)

Ada tiga tahapan dalam Understanding by Design yakni mengidentifikasi hasil, menentukan
bukti dan assesmen ynag kuat, dan merancang strategi pembelajaran

a. Menentukan Tujuan yaitu mendeskripsikan berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap


yang harus dicapai dan dimiliki dan dikuasai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan
pembelajaran
b. Menentukan Asesmen yaitu alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
dan informasi dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik mampu mencapai tujuan pembelajaran
c. Menentukan Kegiatan Pembelajaran yaitu dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang sesuai. Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai sudut pandang kita
sebagai guru terhadap proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran sebaiknya
dilakukan dengan berpusat pada peserta didik, misalnya dengan menggunakan
pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dan Culturally Responsive Teaching
(CRT). Selain dengan menentukan pendekatan pembelajaran, guru juga harus memilih
model, strategi, dan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus merencanakan tujuan
pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran. Jelaskan hubungan ketiga komponen
tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika salah satu komponen tidak termuat dalam
perencanaan pembelajaran.

Jawab :

a. Kompetensi dan tujuan pembelajaran


Pembelajaran di kelas memiliki suatu tujuan agar peserta didik mampu menerima,
memahami, dan mengetahui materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini menunjukkan
bahwa guru harus lebih kreatif dan efektif dalam memilih metode, strategi, dan
pendekatan sesuai dengan kondisi peserta didik. Pemilihan tersebut agar materi yang
diajarkan dapat tersampaikan dengan baik dan lancar. Cara menentukan tujuan
pembelajarannya (Pertiwi dkk., 2019):
1) Menentukan hasil yang diinginkan
Dalam tahap ini, guru akan menentukan hasil belajar yang ingin dicapai oleh
siswa. Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan standar kompetensi yang telah di
tetapkan.
2) Menentukan indikator keberhasilan
Pada tahap ini, guru akan menentukan indikator keberhasilan yang dapat
mengukur kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Indikator ini
harus spesifik, terukur, dan dapat di observasi.
3) Membuat rencana pembelajaran
Pada tahap ini, guru akan merancang rencana pembelajaran dengan
mempertimbangkan metode dan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan indikator keberhasilan yang telah di tetapkan.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan UbD guru mampu menentukan ide atau pokok-
pokok yang ingin diketahui (dipelajari). Istilah lainnya guru memiliki keingintahuan yang
harus dicapai. Kemudian guru membuat kata-kata kunci yang sesuai materi. Setelah itu,
apa yang diinginkan untuk dikuasai dinyatakan dalam kalimat yang mengandung ejaan
KBBI dan berdasarkan taksonomi bloom.
b. Asesmen
Selama bertahun-tahun, kata asesmen digunakan untuk melihat kompetensi siswa
setelah pembelajaran selesai. Umumnya, tindakan yang memandu proses
pembelajaran tidak dianggap sebagai jenis asesmen. Hal itu hanya dianggap sebagai
proses pembelajaran yang baik. Akan tetapi akhir-akhir ini, terdapat kecenderungan yang
berusaha memahami kegiatan tersebut sebagai bentuk asesmen. Asesmen adalah
komponen penting dari proses belajar-mengajar. Assessment for learning, assessment
as learning, dan assessment of learning adalah tiga pendekatan yang
memungkinkan guru mengumpulkan bukti dan membuat penilaian tentang
kompetensi siswa. Ketiga pendekatan itu penting untuk dipahami dan dikenali
kontradiksi diantaranya. Pemahaman itu akan membuat guru mampu memutuskan kapan
dan mengapa pendekatan itu digunakan serta dapat menggunakanya dengan bijak
dan baik. Cara guru dalam memulai benar-benar akan membuat perbedaan cara siswa
dalam belajar
c. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
semakin lama semakin meningkat dalam pengetahuan, pikir, sikap dan kebiasaan-
kebiasaan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, dan berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.
Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua
potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika akan melaksanakan kegiatan
pembelajaran adalah :
1) Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
2) Materi Pembelajaran
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional
material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh
peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
3) Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai
tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas merupakan
kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran. Dalam konteks yang
demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun juga
yang menerjunkan dirinya ke dalam dunia pendidikan
4) Penilaian dan Evaluasi
Penilaian adalah kegiatan untuk mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu
berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif. Sedangkan Evaluasi adalah
kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian

Dari uraian ketiga komponen diatas, maka apabila salah satu komponen tersebut tidak
termuat dalam rancangan pembelajaran maka rancangan tersebut tidak efektif dan dianggap
tidak berhasil. Selain itu rancangan pembelajaran tidak bisa dilaksanakan dengan baik
apabila salah satu komponen tersebut tidak termuat. Sehingga ketiga komponen tersebut
wajub dicantumkan dalam rancangan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD? Jelaskan


kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran seperti biasanya!

Jawab :

Karena, dengan menggunakan Prinsip UbD rancangan pembelajaran akan berfokus pada
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, kemudian menentukan alat untuk mengukur
ketercapaian pembelajaran setelah itu menyusun langkah-langkah atau cara
melaksanakannya. Sehingga dengan prinsip UbD tersebut guru sudah mempunyai pola kerja
sehingga dalam pelaksanaannya tidak lari dari konsep. Hal demikian akan membuat proses
pembelajaran menjadi lebih optimal

4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta berikan
masing-masing 1 contoh!

Jawab :

a. Assasement for Learning (Asesmen awal)


Assasement for learning merupakan Asasmen terhadap pembelajaran yang terjadi
sepanjang proses pembelajaran. Pendekatan asasemen ini dirancang untuk membuat
pemahaman setiap siswa terlihat, sehingga guru dapat memutuskan apa yang dapat
mereka lakukan untuk membantu kemajuan siswa. Dalam pendekatan ini, saat
merencanakan pembelajaran perlu diperhatikan apa yang sudah dan belum diketahui
oleh siswa. Sebelum pembelajaran dimulai, setidaknya siswa harus memahami hal-hal
berikut
Apakah tujuan pembelajaran?
Mengapa mereka perlu belajar itu?
Dimana posisi kompetensi awal siswa?
Bagaimana cara mereka mencapai tujuan pembelajaran?
Dalam melaksanakan pendekatan assessment for learning hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu perencanaan pembelajaran, penentuan tujuan pembelajaran,
penginformasian tujuan pembelajaran pada siswa, pengomunikasian kriteria asesmen,
proses asesmen, dan umpan balik asesmen. Suksesnya kegiatan asesmen bergantung
pada keterampilan diagnostik guru. Siswa terlibat sebagai pembelajar yang aktif terlibat,
kirtis, memahami materi pembelajaran, mampu menghubungkanya dengan
pengetahuan sebelumnya, dan menguasai kompetensi yang diajarkan. Pada pembelajaran
berbasis internet, strategi KWL (what I know, what I want to know, and what I learn)
dapat digunakan untuk mempraktikan pendekatan assessment for learning.
b. Assasement as Learning (Asesmen Formatif)
Assessment as learning adalah ketika siswa menjadi penilai terbaik bagi dirinya
sendiri. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.Assasemen ini memusatkan
perhatian pada siswa dan menekankan penilaian sebagai proses metakognisi
(pengetahuan tentang proses berpikir sendiri) untuk siswa. Pada saat yang sama, siswa
akan butuh untukmampu memotivasi diri sendiri dan membawa talenta serta
pengetahuan mereka untuk membuat keputusan atas permaslaahan dalam kehidupan
mereka. Mereka tidak bisa hanya menunggu guru untuk menjelaskan apa yang
mereka butuhkan. Guru dan siswa secara bersama-sama memutuskan tentang fakta-
fakta penting dalam pembelajaran dan cara terbaik mengorganisasikannya. Secara
rutin, siswa merefleksi hasil kerja mereka dan membuat penilaian atas apa yang telah
mereka capai.
c. Assasement of Learning (Asesmen Sumatif)
Asesmen diartikan sebagai sebuah proses menemukan sejumlah deskripsi tingkat
karakteristik yang dimiliki siswa. Asesmen berbeda dengan evaluasi dan pengukuran.
Meski memiliki kemiripan, namun tetap ada gab pembeda yang perlu dipahami
oleh praktisi pendidikan. Evaluasi adalah proses merefleksikan data untuk membuat
suatu keputusan. Sedangkan pengukuran adalah salah satu prosedur untuk menemukan
sejumlah deskripsi kuantitatif yang dimiliki siswa. Assessment of learning masih
menjadi pendekatan yang dominan digunakan di sekolah. Tujuan dari pendekatan
asesmen ini adalah mengetahui dan mengesahkan hasil pembelajaran kemudian
melaporkannya kepada siswa dan orang tua siswa. Kemajuan belajar siswa
dilaporkan dalam bentuk hasil ujian atau raport Asesmen dilakukan akhir pembelajaran.
Asesmen berbentuk tes yang memuat pertanyaan dari materi yang telah dipelajari.
Guru menggunakan tes untuk mengases kuantitas dan akurasi pekerjaan siswa.
Sebagian besar keputusan guru diambil dari hasil asesmen. Hasil asesmen diwujudkan
dalam bentuk simbolis yang menandakan pencapaian siswa. Assessment of learning
mengindikasikan mana siswa yang belajar dengan baik dan mana siswa yang kurang.
Biasanya, asesmen ini tidak mengindikasikan kemampuan penguasaan ide dan
konsep karena konten tes yang umum dan terlalu terbatas untuk merepresentasikan
berbagai keterampilan dan pengetahuan yang telah dipelajari. Dalam pembelajaran
berbasis internet, assessment ini bisa diterapkan dalam bentuk tes melalui pengisian
google form, baik dalam bentuk multiple coice, short answer, atau essay. Tujuan dari
asesmen ini adalah grade-based seperti ujian, portofolio, tugas akhir, dan tes
standaridisasi. Tipe-tipe dari assessment of learning yaitu asesmen sumatif,
asesmen normatif, dan asesmen berbasis kriteria. Di tingkat nasional, assessment of
learning dilaksanakan dengan AKM (Asesmen Kompetisi Minimum) sebagai
pengganti ujian nasional. Bedanya, AKM hanya salah satu pertimbangan di
samping data lain untuk menentukan capaian siswa, yaitu survei karakter. Penelitian
yang dilakukan oleh Hebat, dkk juga menawarkan case item creation dan video case
presentation sebagai bentuk asesmen sumatif di masa pandemi . Ketiga pendekatan
memiliki kontribusi pada pembelajaran tetapi melalui jalan yang sangat berbeda-beda.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tujuan, pembanding, dan asesor kunci.
contoh asesmen bisa di klik melalui link berikut ini
https://drive.google.com/file/d/1c4A7vR-0RoMM4jvutJWflSvH-
giZudzT/view?usp=sharing

5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan maksud dari
pernyataan tersebut!

Jawab :

Maksud dari asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik adalah
asesmen atau alat ukur dalam pembelajaran digunakan untuk mengetahui ketercapaian
pembelajaran. Apabila peserta didik mampu mengerjakan asesmen dengan baik maka peserta
didik dianggap sudah berkembang atau peserta didik mampu memahami materi dengan baik
maka bisa dikatakan tujuan dari pembelajaran tersebut juga akan tercapai. Sebalinya apabila
peserta didik tidak bisa mengerjakan asesmen dengan baik, maka dianggap peserta didik
belum mengalami perkembangan. Maka salah satu fungsi asesmen adalah untuk memonitor
perkembangan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai