Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rif’atul Chusnul Khuluq

NIM : 233129711876
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

TOPIK 3. Ruang Kolaborasi


Kasus
Saat ini adalah permulaan tahun ajaran baru. Anda adalah seorang wali kelas IV SD yang
memiliki peserta didik usia 10 tahun bernama Rika. Wali kelas Rika ketika kelas III
mengeluhkan dinamika bersekolah Rika kepada Anda. Wali kelas tersebut mengatakan
nilainya jauh tertinggal dari teman-teman lainnya di kelas. Rika juga kurang baik dalam
mengerjakan pekerjaan rumahnya selama masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) kemarin.
Bahkan pihak wali kelas mengatakan bahwa ia khawatir dengan tuntutan yang semakin
tinggi di kelas IV di pelajaran IPA, Bahasa, dan IPS yang membutuhkan banyak bacaaan.
Rika seringkali tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan ulangannya
menunjukkan nilai yang kurang. Namun demikian, ketika materi tugas dan ulangan
tersebut diulangi secara lisan dan individual, Rika dapat menjawabnya.

Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan
konsep, prinsip, dan jenis-jenis asesmen yang telah dipaparkan.
1. Kira-kira bagaimanakah cara melakukan asesmen terhadap keadaan Rika?
Jawab:
Menurut saya asesmen yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan dengan
karakteristik Rika. Berdasarkan kasus tersebut dapat dianalisa bahwa tidak boleh
menyalahkan Rika karena memperoleh nilai yang kurang dalam tes tulis akan
tetapi mendukung dia dengan memfasilitasi bentuk penugasan dan asesmen yang
sesuai dengan karakteristiknya yaitu tes lisan, presentasi, diskusi dan tugas
proyek. Hal ini atas pertimbangan bahwa Rika dapat menjawab pertanyaan ketika
materi tugas dan ulangan diulangi secara lisan, berarti peserta didik tersebut
cenderung memiliki karakteristik gaya belajar auditori yaitu melibatkan indra
pendengaran sehingga sebaiknya saya sebagai guru menyesuaikan bentuk
asesmen yang sesuai dengan karakteristik Rika. Dengan menggunakan metode
pembelajaran dan asesmen yang tepat, guru dapat membantu siswa auditori
untuk mencapai potensi mereka secara maksimal.Cara yang dilakukan ini adalah
contoh penerapan pembelajaran yang terdiferensiasi.

2. Jenis asesmen apakah yang akan Anda berikan kepada peserta didik
tersebut? Jelaskan pertimbangan Anda.
Jawab:
Jenis asesmen yang akan saya berikan adalah teknik tes lisan dengan instrumen
penilaian berupa rubrik. Menurut saya hal tersebut sesuai dengan prinsip
asesmen bahwa asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran, sehingga teknik asesmen
menggunakan tes lisan saya kira sesuai dan efektif jika diterapkan untuk kasus
tersebut.
Berikut rubrik yang dapat digunakan untuk penilaia tes lisan:
No Nama Aspek yang Dinilai Skor
Tata Cara Kebenaran Etika
Bahasa Mengemukakan Jawaban Bertanya
Pendapat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan:
1 : Kurang Baik
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

3. Kesimpulan apa yang Anda dapat tarik dari asesmen yang Anda rancang dan
lakukan tersebut?
Jawab:
Kesimpulan yang saya dapatkan adalah dalam merancang asesmen dapat
menggunakan teknik yang beragam sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen.
Asesmen memiliki beberapa fungsi, yaitu:
• Mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
Asesmen digunakan untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran.
• Memberikan umpan balik kepada peserta didik
Umpan balik yang diberikan dari hasil asesmen dapat membantu peserta
didik untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya, sehingga peserta
didik dapat memperbaiki diri.
• Memberikan umpan balik kepada guru
Umpan balik yang diberikan dari hasil asesmen dapat membantu guru
untuk mengetahui efektifitas pembelajaran yang telah dilakukan.
• Mengevaluasi program pembelajaran
Asesmen dapat digunakan untuk mengevaluasi program pembelajaran
yang telah dilakukan.
Tujuan asesmen adalah untuk:
• Mengetahui perkembangan peserta didik
Asesmen dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan peserta didik,
baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
• Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik
Asesmen dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar peserta
didik, sehingga guru dapat memberikan bantuan yang tepat kepada peserta
didik tersebut.
• Menilai hasil belajar peserta didik
Asesmen dapat digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik,
sehingga guru dapat memberikan rapor yang akurat kepada peserta didik.
Asesmen harus dilakukan secara objektif dan berkeadilan. Asesmen yang objektif
dan berkeadilan akan dapat memberikan informasi yang akurat tentang
perkembangan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai