Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hidayanti Sri Ramadhani

LPTQ : Universitas Negeri Makassar

LEMBAR KERJA 2
PENERAPAN PRINSIP ASESMEN PADA PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

Berdasarkan video 1 yang telah Anda saksikan, refleksikan bagaimana penerapan prinsip
asesmen pada pembelajaran paradigma baru semestinya dirancang dan dilaksanakan oleh
guru.

1. Carilah informasi guna menjawab mengapa guru perlu mengetahui hal-hal yang perlu
dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan (dihindari) dalam merencanakan asesmen
yang akan diterapkan dalam pembelajaran paradigma baru!
Jawab :

Untuk merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif, beberapa hal
yang perlu diperhatikan adalah:

 Tentukan tujuan pembelajaran dan asesmen yang jelas. Tujuan harus sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.
 Pilih metode pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan aktivitas
dan partisipasi siswa dalam proses belajar.
 Sesuaikan perencanaan dengan kondisi siswa. Misalnya, jika siswa memiliki
kebutuhan khusus, perlu diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran dan
asesmen.
 Buat asesmen yang valid dan reliabel. Asesmen yang valid mengukur apa yang
seharusnya diukur, dan asesmen yang reliabel menghasilkan hasil yang
konsisten.
 Berikan umpan balik yang berkualitas pada siswa. Umpan balik yang berkualitas
dapat membantu siswa untuk mengetahui kemajuan belajar dan
menyempurnakan keterampilan yang diperlukan.
 Evaluasi perencanaan pembelajaran dan asesmen secara berkala. Melakukan
evaluasi dapat membantu mengetahui keberhasilan perencanaan pembelajaran
dan asesmen yang diterapkan dan membuat perbaikan jika diperlukan.

2. Menurut pemahaman Anda, apa yang dimaksud dengan pendidik (guru) memiliki
keleluasaan dalam merancang pembelajaran dan asesmen yang efektif? Berikan contoh
manifestasi dari keleluasaan guru dalam merancang pembelajaran dan asesmen tersebut!
Jawab :
Pendidik (guru) memiliki keleluasaan dalam merancang pembelajaran dan asesmen
yang efektif berarti bahwa guru diberikan otonomi untuk menentukan metode, strategi, dan
materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Ini juga
berarti bahwa guru dapat menyesuaikan asesmen untuk mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan cara yang sesuai dengan metode dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran.
Contoh manifestasi dari keleluasaan guru dalam merancang pembelajaran dan asesmen
adalah:

 Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang berbeda untuk siswa yang
berbeda, misalnya menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek untuk siswa
yang lebih aktif dan metode pembelajaran berbasis ceramah untuk siswa yang lebih
pasif.
 Guru dapat menggunakan berbagai sumber belajar seperti video, game, dan simulasi
untuk meningkatkan minat siswa dan meningkatkan hasil belajar.
 Guru dapat menyusun asesmen yang berbeda untuk siswa yang berbeda, misalnya
menyusun tes tertulis untuk siswa yang lebih kuat dalam menulis dan menyusun
asesmen lisan untuk siswa yang lebih kuat dalam berbicara.
 Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk mengevaluasi hasil belajar siswa
seperti observasi, portofolio, dan presentasi.

3. Mengapa asesmen menjadi bagian yang padu dengan keseluruhan proses pembelajaran?
Berikan ilustrasi keterpaduan antara asesmen dan pembelajaran tersebut!
Jawab :
Asesmen merupakan bagian yang padu dengan keseluruhan proses pembelajaran
karena ia memungkinkan guru atau pengajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
atas materi yang diajarkan, mengukur kemajuan belajar siswa, dan mengevaluasi efektivitas
metode pengajaran yang digunakan. Ilustrasi keterpaduan antara asesmen dan
pembelajaran dapat dilihat pada proses berikut:
Guru mengajarkan materi baru kepada siswa.
 Guru memberikan tes atau asesmen untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
atas materi yang diajarkan.
 Guru mengevaluasi hasil asesmen dan mengevaluasi efektivitas metode pengajaran
yang digunakan.
 Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang kinerja belajarnya dan
memberikan bimbingan atau latihan tambahan jika diperlukan.
 Guru mengajarkan materi selanjutnya dan mengulangi proses asesmen untuk
mengevaluasi kemajuan belajar siswa.
4. Mengapa pemberian umpan balik yang konstruktif menjadi bagian penting dalam
keseluruhan proses pembelajaran? Ilustrasikan bagaimana guru semestinya memberikan
umpan baik jika mendapati peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan tugas secara
lengkap sesuai waktu yang disediakan!
Jawab :
Pemberian umpan balik yang konstruktif penting karena dapat membantu peserta didik
untuk mengidentifikasi kesalahan dan kekurangan dalam tugas yang dikerjakan sehingga
dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar.
Sebagai contoh, jika guru mendapati peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan tugas
secara lengkap sesuai waktu yang disediakan, guru dapat memberikan umpan balik yang
konstruktif dengan cara sebagai berikut:
 Menyediakan waktu yang cukup untuk peserta didik untuk menyelesaikan tugas
dengan baik
 Memberikan bimbingan dan arahan yang jelas dan detail
 Memberikan contoh tugas yang baik dan benar
 Memberikan kesempatan untuk peserta didik untuk mengevaluasi dan merevisi tugas
yang dikerjakan.
5. Mengapa karakteristik pembelajaran, capaian pembelajaran (CP), dan kebutuhan peserta
didik menjadi pertimbangan penting dalam memilih beragam teknik dan instrumen asesmen?
Jawab :
Karakteristik pembelajaran, capaian pembelajaran, dan kebutuhan peserta didik
merupakan faktor penting dalam memilih teknik dan instrumen asesmen karena:
1. Karakteristik pembelajaran menentukan jenis asesmen yang sesuai dengan materi
yang diajarkan. Misalnya, jika materi yang diajarkan lebih banyak menitikberatkan
pada penguasaan konsep, maka asesmen yang lebih sesuai adalah tes konsep.
2. Capaian pembelajaran menentukan jenis asesmen yang sesuai dengan tingkat
penguasaan peserta didik. Misalnya, jika capaian pembelajaran menuntut peserta
didik mampu melakukan sesuatu secara aplikatif, maka asesmen yang lebih sesuai
adalah tes aplikatif.
3. Kebutuhan peserta didik menentukan jenis asesmen yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Misalnya, jika kebutuhan peserta didik adalah untuk meningkatkan
kemampuan berbicara, maka asesmen yang lebih sesuai adalah ujian lisan.
Oleh karena itu, karakteristik pembelajaran, capaian pembelajaran, dan kebutuhan peserta
didik harus dipertimbangkan dalam memilih teknik dan instrumen asesmen untuk
menentukan asesmen yang paling sesuai dan efektif untuk mengukur hasil belajar peserta
didik.

6. Pilihlah salah satu CP pada jenjang SMP atau SMA. Berdasarkan CP yang Anda pilih,
tentukan teknik dan instrumen asesmen yang tepat untuk mengukur ketercapaian CP
tersebut!
Jawab :
saya akan memilih CP jenjang SMA pada materi sosiologi tentang "nilai dan norma".
Teknik asesmen yang tepat untuk mengukur ketercapaian CP tersebut adalah dengan
menggunakan tes tertulis. Tes tertulis dapat digunakan untuk mengukur pemahaman siswa
tentang nilai dan norma.
Instrumen asesmen yang sesuai untuk digunakan dalam tes tertulis tersebut adalah:
 Soal pilihan ganda yang menguji pemahaman konsep tentang nilai norma
 Soal isian singkat yang menguji pemahaman konsep tentang nilai dan norma
 Soal uraian yang menguji pemahaman konsep tentang gerak parabola melalui
pertanyaan analisis dan sintesis.

7. Menurut Anda, apakah memungkinkan guru menyiapkan terlebih dahulu instrumen asesmen
sebelum pembelajaran dilakukan? Mengapa demikian? Identifikasilah kemungkinan
tantangan yang muncul jika instrumen asesmen ditentukan sebelum dan sesudah
pembelajaran dilakukan!
Jawab :
Sebagai guru untuk menyiapkan instrumen asesmen sebelum pembelajaran dilakukan,
tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Jika instrumen asesmen ditentukan
sebelum pembelajaran dilakukan, guru harus yakin bahwa instrumen tersebut akan
mencakup semua materi yang akan diajarkan dan bahwa instrumen tersebut akan menguji
kompetensi yang diharapkan. Namun, jika instrumen asesmen ditentukan setelah
pembelajaran dilakukan, guru dapat memastikan bahwa instrumen tersebut sesuai dengan
materi yang diajarkan dan dapat menyesuaikan instrumen tersebut sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Salah satu tantangan yang muncul jika instrumen asesmen ditentukan sebelum
pembelajaran dilakukan adalah bahwa instrumen tersebut mungkin tidak sesuai dengan
materi yang diajarkan atau tidak menguji kompetensi yang diharapkan. Jika instrumen
asesmen ditentukan setelah pembelajaran dilakukan, tantangan yang muncul adalah bahwa
guru mungkin kurang memiliki waktu untuk menyiapkan instrumen yang sesuai dengan
materi yang diajarkan.

8. Untuk apa laporan kemajuan belajar peserta didik perlu dilakukan oleh guru? Identifikasilah
berbagai kemungkinan yang akan terjadi jika laporan kemajuan belajar tidak dilakukan oleh
guru!
Jawab :
Laporan kemajuan belajar peserta didik perlu dilakukan oleh guru untuk memberikan
informasi tentang perkembangan belajar siswa kepada orang tua/wali, sekolah, atau pihak
yang berwenang. Laporan ini juga membantu guru untuk mengevaluasi program
pembelajaran dan mengidentifikasi kebutuhan bantuan belajar siswa.
Beberapa kemungkinan yang akan terjadi jika laporan kemajuan belajar tidak dilakukan oleh
guru adalah:
 Orang tua/wali siswa tidak akan tahu tentang perkembangan belajar anak mereka
 Sekolah atau pihak yang berwenang tidak akan memiliki data yang cukup untuk
mengevaluasi program pembelajaran
 Guru tidak akan dapat mengidentifikasi kebutuhan bantuan belajar siswa sehingga
siswa yang membutuhkan bantuan mungkin tidak akan mendapatkannya
 Kemajuan belajar siswa mungkin tidak akan terus diikuti dan ditingkatkan.
9. Jelaskan dengan memberikan ilustrasi tentang bagaimana asesmen dapat digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran!
Jawab :
Asesmen dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan cara
mengukur kompetensi siswa dan mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran yang
digunakan. Ilustrasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

 Seorang guru yang mengajar matematika melakukan tes awal pada awal semester
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam materi yang akan diajarkan.
 Guru tersebut menggunakan hasil tes awal ini untuk menentukan metode
pembelajaran yang akan digunakan selama semester dan menyesuaikan materi
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
 Selama semester, guru tersebut melakukan beberapa asesmen untuk mengukur
perkembangan siswa dan mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran yang
digunakan.
 Setelah itu, guru tersebut dapat mengambil tindakan yang diperlukan, seperti
memberikan bimbingan tambahan untuk siswa yang kesulitan atau mengubah
metode pembelajaran jika diperlukan.
 Pada akhir semester, guru melakukan tes akhir untuk mengetahui tingkat kompetensi
siswa dan melaporkan hasilnya kepada orang tua siswa dan pihak sekolah.
Hasil dari tes akhir ini dapat digunakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang telah
dilakukan selama semester dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk perbaikan di
masa depan.

Anda mungkin juga menyukai