Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA 2

PENERAPAN PRINSIP ASESMEN PADA PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

Berdasarkan video 1 yang telah Anda saksikan, refleksikan bagaimana penerapan


prinsip asesmen pada pembelajaran paradigma baru semestinya dirancang dan
dilaksanakan oleh guru.

1. Carilah informasi guna menjawab mengapa guru perlu mengetahui hal-hal yang perlu
dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan (dihindari) dalam merencanakan
asesmen yang akan diterapkan dalam pembelajaran paradigma baru!
Agar guru dapat menyusun asesmen dengan baik dan benar. Hasil asesmen
akan digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan kemajuan belajar dan
menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. Pada pembelajaran
paradigma baru hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran. Sehingga agar tujuan tersebut dapat tercapai guru harus
membuat dan melaksanakan asesmen dengan baik dan benar.

2. Menurut pemahaman Anda, apa yang dimaksud dengan pendidik (guru) memiliki
keleluasaan dalam merancang pembelajaran dan asesmen yang efektif? Berikan
contoh manifestasi dari keleluasaan guru dalam merancang pembelajaran dan
asesmen tersebut!

Pada pembelajaran paradigma baru guru diberi keleluasaan dalam merancang


pembelajaran dan asesmen yang efektif, keleluasaan tersebut antara lain:
 Pendidik diberikan kemerdekaan dalam pengembangan modul ajar yaitu
dalam memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan
pemerintah untuk disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, atau
bebas menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta
didik.
 Guru diberikan keleluasaan dalam menentukan waktu asesmen.
 Pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan
jenis asesmen dengan mempertimbangkan: karakteristik mata pelajaran,
karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan
tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.
 Pendidik bebas untuk menentukan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, mengolah hasil asesmen dan menentukan kriteria
kenaikan kelas.
3. Mengapa asesmen menjadi bagian yang padu dengan keseluruhan proses
pembelajaran? Berikan ilustrasi keterpaduan antara asesmen dan pembelajaran
tersebut!

Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran karena


asesmen bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan
informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan
orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya. Asesmen dilaksanakan terpadu dengan
pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling terkait.

4. Mengapa pemberian umpan balik yang konstruktif menjadi bagian penting dalam
keseluruhan proses pembelajaran? Ilustrasikan bagaimana guru semestinya
memberikan umpan baik jika mendapati peserta didik yang tidak dapat
menyelesaikan tugas secara lengkap sesuai waktu yang disediakan!

Umpan balik yang konstruktif bermanfaat sebagai perbaikan proses


pembelajaran dan strategi pembelajaran untuk kedepannya agar lebih
bermakna. Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha
terbaik untuk menstimulasi pola piker bertumbuh, memotivasi peserta didik, dan
membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian
tujuan pembelajaran lebih diutamakan dibandingkan dengan hasil akhir.

Jika mendapati peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan tugas secara
lengkap sesuai waktu yang disediakan guru dapat menanyai dulu alasan dari
peserta didik tersebut. Jika memang peserta didik sudah berusaha dengan
maksimal namun belum selesai, guru dapat memberikan apresiasi atas usaha
keras yang sudah dilakukan peserta didik, dengan diberi penekanan bahwa
mungkin jika peserta didik memiliki manajemen waktu yang lebih baik pasti
tugas tersebut dapat diselesaikan dengan lengkap.

5. Mengapa karakteristik pembelajaran, capaian pembelajaran (CP), dan kebutuhan


peserta didik menjadi pertimbangan penting dalam memilih beragam teknik dan
instrumen asesmen?

Salah satu fungsi asesmen adalah untuk mengukur sejauh mana capaian
pembelajaran tercapai, sehingga capaian pembelajaran pasti merupakan
pertimbangan penting dalam memilih asesmen.
Sedangkan untuk karakteristik pembelajaran dan peserta didik juga perlu
diperhatikan ketika memilih teknik dan instrumen asesmen. Peserta didik
dengan beragam karakter adalah yang akan mengerjakan asesmen sedangkan
karakteristik pembelajaran yang dilakukan adalah proses ketika sebelum
melakukan asesmen. Ketiganya harus diperhatikan karena ketiga unsur
tersebut adalah satu kesatuan yang saling berpengaruh dengan asesmen.
Sehingga diharapkan asesmen yang dilakukan benar-benar asesmen yang
dapat mengukur ketercapaian capaian pembelajaran.

6. Pilihlah salah satu CP pada jenjang SMP atau SMA. Berdasarkan CP yang Anda
pilih, tentukan teknik dan instrumen asesmen yang tepat untuk mengukur
ketercapaian CP tersebut!

Contoh CP dalam pelajaran Kimia kelas X:


Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena
sesuai kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan
sehari hari; menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan termasuk
menjelaskan fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi kimia dan
menerapkan hukum-hukum dasar kimia; memahami struktur atom dan
aplikasinya dalam nanoteknologi.

CP yang diamati: menerapkan hukum-hukum dasar kimia

Teknik asesmen dan isntrumen asesmen: asesmen as learning dan asesmen


for learning. Yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan LKPD yang di
dalamnya berisi soal-soal cerita / problem based tentang aplikasi hukum-hukum
dasar kimia, misalnya hukum kekekalan massa (reaksi sebelum dan sesudah
reaksi selalu sama).

7. Menurut Anda, apakah memungkinkan guru menyiapkan terlebih dahulu instrumen


asesmen sebelum pembelajaran dilakukan? Mengapa demikian? Identifikasilah
kemungkinan tantangan yang muncul jika instrumen asesmen ditentukan sebelum
dan sesudah pembelajaran dilakukan!

Memungkinkan, karena sebelum pembelajaran dilakukan guru dapat melakukan


Asesmen diagnostik kognitif. Asesmen ini bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut
asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran, akhir setelah
guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain.
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif.
Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif untuk menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target
kurikulum.

Namun jika yang akan dilakukan adalah asesmen untuk mengukur target
kurikulum maka hal tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan. karena
dalam menyusun instrumen asesmen guru harus sudah mengetahui capaian
pembelajaran, karakteristik peserta didik, karakteristik pembelajaran. Mungkin
guru hanya bisa membuat perkiraan kasar asesmne yang akan digunakan
dengan mengandalkan pengamatan guru terhadap capaian pembelajaran,
karakteristik pembelajaran dan karakteristik peserta didik pada pembelajaran
materi sebelumnya.

Tantangan yang mungkin muncul jika instrumen asesmen ditentukan sebelum


pembelajaran dilakukan: mungkin terdapat ketidaksesuaian antara instrumen
yang dibuat dengan capaian pembelajaran, karakteristik pembelajaran dan
karakteristik peserta didik.

Tantangan yang mungkin muncul jika instrumen asesmen ditentukan setelah


pembelajaran dilakukan: waktu yang dimiliki guru lebih singkat dalam menyusun
asesmen.

8. Untuk apa laporan kemajuan belajar peserta didik perlu dilakukan oleh guru?
Identifikasilah berbagai kemungkinan yang akan terjadi jika laporan kemajuan belajar
tidak dilakukan oleh guru!

Laporan kemajuan belajar berupa rapor merupakan salah satu bentuk


pelaporan asesmen yang paling umum dilakukan sekolah. Laporan ini bertujuan
untuk memberikan informasi yang jelas agar berguna bagi orang tua peserta
didik dan peserta didik. Asesmen tanpa umpan balik hanyalah nilai akhir
semata, oleh karena itu umpan balik mempunyai peran penting dalam
menerjemahkan penilaian dan memperbaiki kinerja.

Jika laporan kemajuan belajar tidak dilakukan oleh pendidik maka:


 pendidik dan orang tua peserta didik tidak bisa mengetahui perkembangan
dari proses pembelajaran peserta didik
 tidak dapat mengidentifikasi area yang perlu dikembangkan, sehingga
pembelajaran kedepannya tidak dapat berjalan secara efektif
 tidak mengetahui titik kelemahan peserta didik

9. Jelaskan dengan memberikan ilustrasi tentang bagaimana asesmen dapat


digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran!

Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,


dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan dan memperbaiki
mutu pembelajaran.

Contoh ilustrasinya yaitu jika pada hasil asesmen formatif tes untuk materi
Hukum Dasar Kimia menunjukkan bahwa sebagian siswa belum paham dengan
materi yang diberikan, maka kedepannya pendidik bisa menganalisis di mana
kekurangan yang telah dilakukan, mungkin metode mengajar yang kurang tepat
sehingga perlu diperbaiki, atau guru kurang memberikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari, atau siswa kurang motivai dalam mengikuti
pembelajaran, sehingga jka suru sudah tahu letak permasalahannya guru bisa
mencari solusi dari permasalahan tersebut agar proses pembelajaran
selanjutnya siswa dapat paham dengan materi yang pendidik berikan.

Anda mungkin juga menyukai