Anda di halaman 1dari 6

10 KOMPETENSI

YANG HARUS GURU


KETAHUI
Dalam pendidikan guru dikenal dengna adanya Pendidikan Guru Berdasarkan
Kompetensi. Mengenai kompetensi guru ini, ada berbagai model cara
mengklasifikasikan. Untuk program S1 salah satunya dikenal adanya sepuluh
kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru.
Sepuluh kompetensi guru itu meliputi: menguasai materi, mengelola program
belajar mengajar, menglola kelas, menggunakan media/sumber, menguasai
landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi
siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan layanan bimbingan
dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta
memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran.
Oke untuk itu, saya akan jelaskan satu-persatu dari sepuluh kompetensi di atas,
namun nampaknya anda perlu membuat secangkir kopi terlebih dahulu, karena
tulisan berikut ini lumayan panjang. Sekalian agar tidak terlalu tegang.
MENGUASAI MATERI
Sebelum guru itu tampil d depan kelas untuk mengelola interaksi belajar
mengajar, terlebih dahulu harus sudah menguasai bahan apa yang akan di
komunikasikan dan sekaligus materi apa yang dapat mendukung jalannya
proses belajar mengajar. Karena dengan modal penguasaan bahan/materi,
guru akan dapat menyampaikan materi pelajaran secara dinamis, tidak
monoton. Dalam hal ini saya maksudkan menguasai bahan bagi seorang
guru, akan mendukung dua lingkup penguasaan materi, yaitu:

Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah

Menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi

Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah, maksudnya dalam hal
ini guru harus menguasai bahan sesuai dengan materi atau cabang ilmu
pengetahuan yang dipegangnya, sesuai dengan yang tertera dalam kurikulum
sekolah. Contoh: PMP, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Biologi dan yang lainnya.
Kemudian agar dapat menyampaikan materi itu lebih mantap dan dinamis,
seorang guru harus menguasai bahan pelajaran lain yang dapat memberi
pengayaan serta memperjelas dari bahan-bahan bidang studi yang di pegang
guru tersebut. Misalnya: untuk mengajar bidang studi PMP, guru harus juga
menguasai bahan-bahan yang lain seperti sejarah, Ekonomi, Geograpi. Bahkan
jika kita lihat secara makro, guru tidak cukup itu saja, guru harus juga
menguasai materi-materi lain yang berkaitan dengan PBM.
MENGELOLA PROGRAM BELAJAR MENGAJAR
Guru yang kompeten, juga harus mampu mengelola program belajar-mengajar.
Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus di tempuh oleh guru. Langkah
langkah nya sebagai berikut:
Merumuskan tujuan intruksional/pembelajaran
Sebelum mulai mengajar, guru perlu merumuskan tujuan yang akan
dicapainya setelah pembelajaran. Tujuan intruksional ini pentin karena dapat
dijadikan pedoman atau petunjuk praktis tentang sejauhmana kegiatan
belajar mengajar itu harus dibawa. Dengan perumusan tujuan intruksional
yang baik akan dapat memberikan pedoman atau arah bagi siswa atau
warga belajar dalam menyelesaikan materi kegiatan belajarnya. Tujuan
intruksional akna senantiasa menjadi hasil atau perubahan tingkah laku,
kemampuan dan keterampilan yang diperoleh setelah siswa mengikuti
kegaitan belajar. Oleh karena itu, tugas guru harus dapat merumuskan
tujuan intruksional secara jelas dan benar.
Mengenal dan dapat menggunakan proses intruksional yang tepat
Guru yang akan mengajar biasanya menyiapkan seagala sesuatunya secara
tertulis dalam suatu persiapan mengajar, yang sering dikenal juga dengan
RPP. Dalam RPP ini mengandung prosesdur atau langkah-langkah yang
harus

dilalui

dalam

kegiatan

belajar

mengajar. Guru

harus

dapat

menggunakan dan memenuhi langkah-langkah dalam kegiatan belajarmengajar itu. Sebagai contoh setelah merumuskan tujuan, kemudian
mengembangkan alat evaluasi, merumuskan kegiatan belajar, dan begitu
seterusnya sampai tahap pelaksanaan. Untuk itu semua perlu di desain.
Melaksanakan program belajar mengajar
Dalam hal ini guru berturut-turut melakukan kegiatan pretest. Menyampaikan
materi pelajaran, megnadakan post-test dan perbaikan. Dalam kegiatan
penyampaian materi guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Menyampaikan materi dan pelajaran dengan teapt dan jelas
Pertanyaan yang di ajukan kepada peserta didik harus mampu
merangsang berpikir, mendidik dan mengenai sasaran
Memberi kesempatan dan membuat kondisi yang dapat memunculkan
pertanyaan dari peserta didik
Terlihat adanya variasi dalam pemberian materi dan kegaitan
Guru selalu memperhatikan reaksi atau tanggapan yang berkembang
pada diri peserta didik baik verbal maupun non verbal
Memberikan reward atau penghargaan bagi peserta didik yang
mampu menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tepat.sebaliknya
bagi peserta didik yang belum mampu menjawab dengan tepat
diberikan arahan bukan punishment/hukuman.
Mengenali kemampuan anak didik
Dalam mengelola program belajar mengajarm guru perlu mengenal
kemampuan anak didik. Sebab, bagaimanapun juga setiap anak didik
memiliki

perbedaan-perbedaan

karakteristik

tersendiri,

termasuk

kemampuannya. Dengna demikian, dalam suatu kelas, akan terdapat


bermacam-macam kemampuan. Hal ini perlu dipahami oleh setiap guru agar
dapat mengelola program belajar-mengajar dengan baik.
Merencanakan dan melaksanakan program remidial
Dalam suatu proses belajar mengajar tentunya terdapat sautu harapan agar
seluruh atau setidak-tidaknya sebgaian besar siswa dapat berhasil dengan
baik menguasai materi yang diberikan. Salah satu usaha untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan pengembangan prinspin belajar tuntas atau Mastery
Learning. Belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang mengharapkan
sebagian besar siswa dapat menguasai tujuan intruksional umum (basic
learnign objectives) dari suatu satuan atau unit pelajaran secara tuntas.
Untuk dianggap tuntas diperlukan standar norma atau ketentuan yang

disepakati. Misalnya dalam pengajaran modul, ditetapkan bahwa 85% dari


populasi siswa harus menguasai sekurang-kurangnya 75% dari tujuan-tujuan
intruksonal yang akan dicapai. Apabila standar norma itu sudah dipenuhi.
Maka modul dapat beralih ke nomer berikutnya.
Untuk menguasai (mastery) suatu bahan/materi pelajaran diperlukan waktu
yang berbeda-beda pada setiap peserta didik. Apabila waktu yang
disediakan cukup dan pelayannya tepat, setiap siswa akan mampu
menguasai materi pelajarn yang diberikan kepadanya. Pemikiran inilah yang
mendasari adanya program remedial. Yaitu suatu kegiatan perbaikan bagi
siswa yang belum berhasil dalam belajarnya (belum mastery). Dalam suatu
proses belajar mengajar yang ideal akan mengandung dua macam kegiatan
yaitu, pengayaan bagi siswa yang sudah berhasil menguasai suatu satuan
atau unit pelajaran di satu pihak, dan perbaikan bagi yang belum berhasil.
Kegaitan perbaikan biasanya dilaksanakan pada saat setelah evaluasi.
MEGNELOLA KELAS
Untuk mengajar suatu kelas, guru dituntut mampu mengelola keals, yakni
menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar
mengajar. Jika belum kondusif guru harus berusaha seoptimal mungkin untuk
memperbaikinya. Oleh karena itu, kegiatan mengelola kelas akan menyangkut
mengatur tata ruang kelas yang memadai untuk pengajaran dan menciptakan
iklim belajar mengajar yang serasi.
Mengatur tata ruang kelas maskudnya guru harus dapat mendesain dan
mengatur ruang kelas sedemikian rupa sehingga guru dan anak didik kreatif,
mislanya, bagiamana mengatur meja dan tempat duduk, menempatkan posisi
papan tulis, tempat meja guru, bahkan bagaimana pula harus mengatur hiasan
di dalam ruang kelas. Diamping itu semua, kelas harus selalu dalam keadaan
bersih.
Kemudian yang berkaitan dengan menciptakan iklim belajar-mengajar yang
serasi. Maksudnya guru harus mampu menangani dan mengarahkan tingkah

laku anak didiknya agar tidak merusak susana kelas. Jika sekiranya terdapt
tingkah laku anak didik yang kurang serasi, misalnya: ramai, nakal, megnantuk
atau mengganggu teman lain, seorang guru harus dapat mengambil tindakan
yang tepat, menghentikan tingkah laku anak tersebut, kemudian mengarahkan
kepada kegiatan yang lebih bermanfaat dan produktif. Dalam hal ini secara
konkret ada beberapa langkah yang dapat diambil oelh guru, yaitu:
Lagnkah-langkah peserta didik yang sudah sesuai dengan tujugan perlu
dikembangkan dengan memberi dukungan yang positif
Guru mengambil tindakan yang tepat apabila siswa menyimpang dari
tugas
Sikap peserta didik yang keras ditanggapi dengan memadai dan tenang
Guru harus selalu memberikan dan memperhitungkan reaksi-reaksi yang
tidak diharapkan
MENGGUNAKAN MEDIA
Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan oelh guru dalam
menggunakan media,
Mengenal, memilih dan menggunakan suatu media
Hal ini harus selektif, karena dalam menggunakan sesuatu media, harus
juga memperitmbangkan momponen-komponen yang lain dalam proses
belajar mengajar, misalnya apa materi dan bagaimana metodenya.
Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana,
Maksudnya agar mudah didapat dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda.
Menggnunakan dan mengelola laboratorium dengan rangka proses
belajar mengajar. Misalnya, penelitian dan eksperimen.
Menggnunakan buku pegangan/buku sumber.
Buku sumber perlu lebih dari satu kemudian ditambah buku-buku lain
yang menunjang.
Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar.
Bahkan dalam hal ini guru juga juga di tuntut dapat mengelola
perpustakaan agar dapat memberikan kemudahan bagi peserta didiknya.
Menggunakan unit microteaching dalma program pengalaman lapangan.
Menggunakan media teknologi informasi seperti, laptop, proyektor.
Sebagai penunjang pembelajaran.

MEGNUASAI LANDASAN-LANDASAN KEPENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai