Anda di halaman 1dari 30

P E RENCANAAN PE NDI DI KAN

METODE PROYEKSI UNTUK


PERKIRAAN KEBUTUHAN MASA
DEPAN

D o s e n : D r. M at i n , M . Pd
D r. D e s i R a h m awat i , M . Pd
TEAMWORK
Kemara Jati Nugroho
9910819031
Yuni A. Muharam
9910819009
KONSEP PROYEKSI PROYEKSI KEBUTUHAN GURU

PROYEKSI PENDUDUK

PROYEKSI KEBUTUHAN
FASILITAS PENDIDIKAN

PROYEKSI SISWA

PROYEKSI KEBUTUHAN
BIAYA PENDIDIKAN
Proyeksi adalah suatu aktivitas
memperkirakan suatu kondisi di
masa depan berdasarkan data dan
informasi di masa lampau dan
masa kini (Matin, 2013)

Menurut KBBI
1. Gambar suatu benda yang dibuat
rata (mendatar) atau berupa garis
pada bidang datar
2. Perkiraan tentang keadaan masa KONSEP PROYEKSI
yang akan datang dengan
menggunakan data yang ada
(sekarang)
Pengertian Kegiatan Proyeksi Penduduk
adalah suatu usaha untuk memperkirakan
jumlah penduduk kepada masa yang akan
datang dengan memperhitungkan data
penduduk di masa lalu dan masa kini

Tabel 1. Data Penduduk Indonesia Tahun 2000-2010


Tahun Penduduk (dalam ribuan)
2000 120.149
2001 123.115
2002 126.088
2003 129.083
2004 132.110
2005 135.190
2006 138.342 PROYEKSI PENDUDUK
2007 141.579
2008 144.912
2009 148.349
2010 151.895
Perhitungan Rata-Rata Pertumbuhan Penduduk Perhitungan Rata-Rata Perkembangan Penduduk Tahunan

(𝑷𝒏 +𝟏) Pn = P0 (l+ r)n


% Perkembangan Penduduk = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝟎
Dari tabel sebelumnya
P0 = Penduduk pada tahun tertentu (initial year = 0). Diketahui :
Pn = Penduduk pada tahun terakhir (final year = n) P0 = 120149 Pn = 151895 n = 10

Jadi untuk menghitung "r" digunakan perhitungan secara


logaritma dengan rumus :
% Pertumbuhan Penduduk adalah =
Log Pn = Log P0 + n log (1 + r) dapat disusun lagi menjadi
𝟏𝟓𝟏.𝟖𝟗𝟔
𝟏𝟐𝟎.𝟏𝟒𝟗
x 100% = 𝐿𝑜𝑔 𝑃𝑛 − 𝐿𝑜𝑔 𝑃𝑜
Log ( 1+r ) = 𝑛
26,4%
Dari data logaritma diperoleh data log Pn (log dari 151895)
adalah = 5.1815 dan log P0 (log dari 120149) adalah = 5.0797.
Dengan data ini maka dapat dihitung:

5.1815 − 5.0797
Log (1 + r) = = 0,0102
10

1 + r = anti log dari 0,0102 = 1.023, Jadi "r" = 0,023 atau 2,3%.
Perhitungan Proyeksi Perhitungan Proyeksi jumlah
Penduduk Indonesia di penduduk Indonesia tahun 2011,
2012, dan 2013
masa akan datang
1. Jumlah penduduk tahun 2011 adalah =
T1=T0+(%PPxT0) 151.895 + (2,3% x 151.895) = 151895 +
T2 = T1 + (%PPxT1) 3494 = 155389
T3 = T2 + (%PP x T2) dan seterusnya.
2. Jumlah penduduk tahun 2012 adalah =
Keterangan : 155389 + (2,3% x 155389) = 155389 + 3574
= 158963
T0 = tahun terakhir dalam data.
T1 = satu tahun untuk tahun berikutnya 3. Jumlah penduduk tahun 2013 adalah:
T2 = dua tahun berikutnya dari tahun 158963 + (2,3%xl58963) = 158963 + 3656 =
terakhir dalam data. 162619
T3 = tiga tahun berikutnya dari tahun
terakhir pada data.
%PP = persentase rata-rata pertumbuhan
penduduk tahunan di masa lalu
Teman teman
seperjuangan. .
. HARAP TETAP
FOKUS
UNTUK
MEMAHAMINYA
Ada 2 (Dua) Pendekatan untuk
memperkirakan jumlah siswa pada
tahun yang akan datang :

Proyeksi
Siswa Baru Proyeksi
Siswa
Keseluruhan
PROYEKSI SISWA
Proyeksi Siswa Baru Menghitung rata-rata perkembangan
siswa baru usia 7 tahun
Tabel 3. Perhitungan Regresi Sederhana
Y = a + bt T1 Y1 (t1-t) (y1 – Y) (t1 – t) (Y1 – Y) (t1 – t)2
1 33,5 -1 -2,9 2,9 1
Tabel 2. Proyeksi Siswa Baru SD Terhadap Penduduk 2 35,6 0 -0,8 0 0
Menurut Usia Tahun 2010-2012 3 40,1 +1 +3,7 3,7 1

Usia 2010 2011 2012 N=6 109,2 6,6 2


6 14,6 14,9 16,8 t=2 Y=36,4
7 33,5 35,6 40,1
𝒊=𝟏 𝒕𝟏−𝒕 𝒀𝟏−𝒀
8 22,8 24,7 28,0 b= 𝒏
(𝒕𝟏−𝒕)𝟐
9 10,5 11,9 12,0
i=1
10 3,3 4,2 4,3 𝟔,𝟔
11 1,4 1,6 1,8
b = 𝟐 = 𝟑, 𝟑
Keterangan :
a = Y - bt
a = 36,4 - 3,3 (2) = 29,8
Y = a + bt (t adalah tahun yang dimaksudkan)
Y = 29,8 + 3,3 (4) = 43,0
PROYEKSI SISWA SECARA KESELURUHAN
Proyeksi Siswa Keseluruhan

Kelas

Tahun Penduduk Usia 7th Siswa Baru Lulus Total


I II III IV V VI

2011 1.067 971 1.235 1.004 907 850 801 742 675 5.539

2012 1.097 1.009 1.265 1.024 946 867 845 757 689 5.704

2013 1.128 1.049 1.302 1.051 967 903 865 805 733 5.893

2014 1.159 1.089 1.336 084 993 925 901 835 760 6.076

2015 1.191 1.131 1.371 1.115 1025 960 914 878 799 6.263

2016 1.224 1.175 1.408 1.147 1066 991 938 902 881 6.452
PROYEKSI KEBUTUHAN GURU

Tabel Distribusi Guru Karena Meninggalkan Profesinya

USIA ANGKA KMTIAN JMLH JMLH ALASAN LAIN


(THN) GURU (%) MNGL PENSIUN TOTAL
% JMLH
19 720 0,0020 1 0,061 44 45
20-24 1.760 0,0021 4 0,050 88 92
25-29 4.910 0,0024 12 0,031 152 164
30-34 3.916 0,0028 11 0,030 117 128
35-39 1.823 0,0035 6 0,026 47 53
40-44 912 0,0044 4 0,019 17 21
45-49 532 0,0055 3 0,005 3 6
50-54 425 0,0075 3 0 0 3
55-59 317 0.0105 3 0 0 3
60 236 0.0136 3 40 0 0 43
19-60 15.553 50 40 468 558
Jumlah Guru yang Meninggalkan Profesinya

Di mana:
GMP = Guru Meninggalkan
Profesinya.
GS = Guru Seluruhnya
Kebutuhan Guru SD/MI 6 Rombongan Belajar

JG = JK + 1/2 GA + 1/2 GO + 1 KS

Di mana:
JG = Jumlah Guru yang dibutuhkan
JK = Jumlah Kelas (Rombongan Belajar) yang ada di sekolah.
GA = Guru Agama
GO = Guru Olahraga
KS = Kepala Sekolah

Jadi,
JG = (JK-1) + 1/2 GA + 1/2 GO + 1 KS
JG = (6-1) + 1/2 GA + 1/2 GO + 1 KS
JG = 5 + 1 GA + 1/ GO + 1/ KS FORMULA MENGHITUNG
JG = 8 KEBUTUHAN GURU SD/MI
Rincian 5 Guru Kelas, 1 Guru Agama, 1 Guru Olahraga,
dan 1 Kepala Sekolah
Kebutuhan Guru SD/MI di Wilayah Tertentu

Misalkan, berapakah dibutuhkan jumlah guru SD/MI di


suatu Kecamatan yang mempunyai 65 rombongan
belajar?

FORMULA MENGHITUNG
KEBUTUHAN GURU SD/MI
Kebutuhan Guru SMP/MTs

Di mana:
JG = Jumlah Guru yang dibutuhkan
JK = Jumlah Rombongan Belajar
JP = Jam Pelajaran per minggu
KS = Kepala Sekolah
WKS = Wakil Kepala Sekolah

WKS = Wakil Kepala Sekolah

FORMULA MENGHITUNG
KEBUTUHAN GURU
SMP/MTs
Kebutuhan Guru SMP/MTs

Misalnya, berapakah jumlah guru yang dibutuhkan untuk suatu


SMP/MTs yang memiliki 4 dan 20 rombongan belajar? Jawaban atas
pertanyaan ini adalah:
1) Untuk SMP/MTs dengan 4 rombongan belajar.
Dibulatkan menjadi 9 guru dengan rincian 1 kepala sekolah dan 8
guru, atau 1 kepala sekolah, 1 wakil kepala sekolah dan 7 guru mata
pelajaran.
2) Untuk SMP/MTs dengan 20 rombongan belajar.

FORMULA MENGHITUNG
KEBUTUHAN GURU
SMP/MTs
Kebutuhan Guru SMP/MTs untuk setiap Mapel

Dimana:
JG = Jumlah Guru yang dibutuhkan
JK = Jumlah Rombongan Belajar
BB = Beban Belajar siswa per minggu
24 = Beban Mengajar guru per minggu

Misalnya, berapa dibutuhkan guru mata pelajaran


matematika di SMP/MTs yang masing-masing memiliki
4 dan 20 rombongan belajar?
FORMULA MENGHITUNG
KEBUTUHAN GURU
SMP/MTs
Kebutuhan Guru SMA/MA

Di mana:
JG = Jumlah Guru yang dibutuhkan
JK = Jumlah Rombongan Belajar
JP = Jam Pelajaran per minggu
KS = Kepala Sekolah
WKS = Wakil Kepala Sekolah

Misalnya, berapakah jumlah guru yang dibutuhkan


untuk suatu SMA/MA yang memiliki 11 dan 27
rombongan belajar? FORMULA MENGHITUNG
KEBUTUHAN GURU
SMA/MA
Kebutuhan Guru SMA/MA

Di mana:
JG = Jumlah Guru yang dibutuhkan
JK = Jumlah Rombongan Belajar
JP = Jam Pelajaran per minggu
KS = Kepala Sekolah
WKS = Wakil Kepala Sekolah

Misalnya, berapakah jumlah guru yang dibutuhkan


untuk suatu SMA/MA yang memiliki 11 dan 27
rombongan belajar? FORMULA MENGHITUNG
KEBUTUHAN GURU
SMA/MA
Kebutuhan Guru SMA/MA

Dimana:
JG = Jumlah Guru yang dibutuhkan
JK = Jumlah Rombongan Belajar
BB Sgi = Beban Belajar siswa pada semester ganjil
BB Sgnp = Beban Belajar siswa pada semester genap
2 x 24 = Beban mengajar guru per minggu dalam 2 semester

Misalnya, berapakah dibutuhkan guru mata pelajaran


agama di SMA/MA yang masing-masing memiliki 11 FORMULA MENGHITUNG
dan 27 rombongan belajar? KEBUTUHAN GURU
SMA/MA
PRINSIP KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN

Setiap SEKOLAH menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan


kelayakannya oleh Pemerintah

Setiap SEKOLAH menyediakan buku teks yang sudah


ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah

Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk


SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak
melebihi 36 orang
PROYEKSI KEBUTUHAN
Di setiap SMP/MTs tersedia ruang laboratorium IPA
FASILITAS PENDIDIKAN
Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang
dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru,
kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya
LANJUTAN….

Komponen Faslitas Pendidikan Data Survei Standar yang Ada

Siswa per kelas 40 32

Luas ruang kelas 30 m² 36 m²

Luas area bermain per siswa 1m² 3 m²

Meja per siswa 0,56 1

Kursi per siswa 0,31 1

PROYEKSI KEBUTUHAN
BIAYA PENDIDIKAN
Prinsip kebutuhan biaya pendidikan

PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (


SNP ) dijelaskan bahwa standar pembiayaan adalah standar
yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun berdasarkan
permendiknas no. 69 tahun 2009

PROYEKSI KEBUTUHAN
BIAYA PENDIDIKAN
Prinsip kebutuhan biaya pendidikan

𝑃 𝑥 𝑅 𝑥 (𝑠 + 𝑐 )
𝐶𝑦 =
𝑆 Τ𝑇

Keterangan :

C : Pembiayaan rutin pada jenjang pendidikan tertentu untuk


tahun tertentu
P : Junlah penduduk usia jenjang pendidikan tertentudan tahun y
R : Rasio kasar siswa ( angka partisipasi kasar ) pada jenjang
pendidikan tertentu PROYEKSI KEBUTUHAN
s : rata – rata gaji guru pada jenjanng pendidikan tertentu BIAYA PENDIDIKAN
c: rata – rata jumlah biaya rutin nongaji yang dihabiskan per
guru pada jenjang pendidikan tertentu
S/T : rasio siswa / guru pada jenjang pendidikan tertentu
Prinsip kebutuhan biaya pendidikan

Contoh :
Dari hasil survei pendidikan di suatu wilayah pada tahun 2017
diperoleh data seperti di bawah ini :
1. Jumlah penduduk usia SD 2.352 orang
2. Angka partisipasi kasar untuk SD ( APK ) 85 %
3. Rata – rata gaji guru SD per bulan Rp 2.760.000,-
4. Rata – rata biaya rutin nongaji per bulan Rp 750.00,-
5. Rasio siswa dan guru 40 siswa untuk seorang guru PROYEKSI KEBUTUHAN
BIAYA PENDIDIKAN
TERIMA
KASIH
“Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk
masa depan. Yang terpenting adalah tidak
berhenti bertanya.”

Albert Einstein

Anda mungkin juga menyukai