Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HUMAS DAN KEDUDUKANNYA DALAM ADMINISTRASI


PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. Metroyadi, SH., M.Pd
Zain Ahmad Fauzi, M.Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5

Mukhlis Muntaha Al-munawar 1910125220072


Muhammad Iqbal 1910125320012
Chusnul Islamiah 1910125120012
Noer Dwi Saputri 1910125310092
Maya Aulia 1910125220017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2022

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Humas dan

Kedudukannya Dalam Administrasi Pendidikan” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

salah satu mata kuliah Hubungan Sekolah dan Masyrakat. Selain itu, makalah ini

bertujuan untuk menambah wawasan tentang Humas dan Kedudukannya Dalam

Administrasi Pendidikan bagi para pembaca dan juga penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Metroyadi, SH.,


M.Pd dan Bapak Zain Ahmad Fauzi, M.Pd selaku dosen pada mata kuliah
Hubungan Sekolah dan Masyrakat yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi kami dan para
pembaca.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun yang membacanya dan

dapat menambah ilmu kita khususnya pada materi Humas dan Kedudukannya

Dalam Administrasi Pendidikan

Banjarmasin, 25 Agustus 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
A. Pengertian Humas dan Humasek .............................................................. 5
B. Humas dan Pengembangannya ................................................................. 6
C. Asas-Asas Hubungan Masyrakat ............................................................ 10
D. Proses Kegiatan Humas .......................................................................... 11
E. Kedudukan Humas dalam Administrasi ................................................. 13
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ............................................................................................. 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di
sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh
lingkungan keluarga dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung
jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini
berarti mengisyaratkan bahwa orang tua murid dan masyarakat mempunyai
tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan
bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di sekolah
merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik. Tingkat
partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah ini nampaknya
memberikan pengaruh yang besar bagi kemajuan sekolah, kualitas pelayanan
pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
kemajuan dan prestasi belajar anak-anak di sekolah.
Begitu juga dengan sekolah, suatu sekolah bisa dikatakan sukses jika
mampu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Karena bagaimanapun
juga pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara orang tua, sekolah dan
masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud Humas dan Humasek?


2. Apa saja pengembangan dalam Humas?
3. Apa saja kegiatan Humas?
4. Apa saja proses kegiatan Humas?
5. Apa kedudukan Humas dalam adminitrasi?

3
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yan dimaksud dengan Humas dan Humasek.


2. Untuk mengetahui apa saja pengembangan dalam Humas.
3. Untuk mengetahui apa saja kegiatan Humas.
4. Untuk mengetahui apa saja proses kegiatan Humas.
5. Untuk mengetahui apa kedudukan Humas dalam administrasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Humas dan Humasek


1. Pengertian Hubungan dan Masyrakat

Humas atau yang dalam bahasa Inggrisnya populer dengan sebutan


Public Relations merupakan salah satu bagian dari kajian Ilmu
Komunikasi yang paling pesat berkembang. Pada masa sekarang ini,
banyak organisasi semakin menyadari pentingnya mengaplikasikan
kegiatan kehumasan menjadi salah satu bagian yang integral dan tak
terpisahkan dalam kegiatan manajerial organisasi sehari-hari. Berbagai
macam organisasi mulai mengakui bahwa banyak dari tujuan organisasi
semakin mudah tercapai dan banyak pula permasalahan-permasalahan
yang dihadapi oleh organisasi bisa dihindari atau mendapatkan solusi
yang memuaskan dengan mengaplikasikan kegiatan kehumasan yang
tepat dalam organisasi mereka.

Grunig (1984:6) menyatakan bahwa Public Relations atau Humas


adalah, “the management of communication between an organization and
its publics.” (Humas adalah kegiatan manajemen komunikasi antara
sebuah organisasi dengan berbagai macam publiknya). Dalam pengertian
yang cukup singkat dan sederhana tersebut, ada beberapa kata kunci yang
cukup penting, yaitu (1) manajemen, (2) komunikasi, (3) organisasi, dan
(4) publik. Empat kata kunci inilah yang selanjutnya merupakan elemen
dasar untuk memahami semua kegiatan kehumasan.

2. Pengertian Hubungan Masyarakat dan Sekolah


Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan
masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang
kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan
kerjasama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
Definisi di atas mengandung beberapa elemen penting, sebagai berikut:

5
a. Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat
b. Untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu
berperan serta dalam pengembangan sekolah
c. Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerjasama yang
baik, melalui komunikasi dua arah yang efisien.

Prinsip administrasi hubungan sekolah dan masyarakat yaitu


Integrity, Continuity, Simplicity, Coverage, Constructiveness dan
Adaptability. Teknik administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
yaitu ada teknik tertulis dan teknik lisan dimana teknik tertulis
diantaranya adalah buku kecil pada permulaan tahun ajaran, pamflet,
berita kegiatan murid, catatan berita gembira, buku kecil tentang cara
membimbing anak. sedangkan teknik lisan yaitu diantaranya kunjungan
rumah, panggilan orang tua, pertemuan, teknik peragaan, teknik
elektronik. Proses Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat yaitu
penyusunan program, pelaksanaan/pengorganisasian dan pengawasan,
dimana guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di
sekolah menengah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam
kegiatan husemas itu, yaitu: membantu sekolah dalam melaksanakan
teknik-teknik husemas, membuat dirinya lebih baik lagi dalam
bermasyarakat dan dalam melaksanakan semua itu guru harus
melaksanakan kode etiknya (kode etik guru).

B. Humas dan Pengembangannya


Membahas terkait humas pasti ingatan kita akan tertuju pada hal yang
berhubungan dengan komunikasi, konfrensi pers, informasi, relasi publik, dan
semacamnya. Secara garis besar agar dapat menyeimbangkan dan
menyamakan visi lembaga pendidikan dengan masyarakat perlu adanya
pengelolaan hubungan antara lembaga dan masyarakatnya. Agar tercipta
suatu hubungan yang harmonis seperti adanya kritik, saran dan tanggapan
yang baik dari masyarakat, terlebih bisa ikut berkontribusi dalam
mewujudkan lembaga pendidikan yang bermutu.

6
Hubungan masyarakat dalam dunia Pendidikan adalah salah satu bagian
dari komponen kegiatan manajerial lembaga pendidikan, yang berkaitan
dengan terwujudnya kerjasama yang harmonis antara pihak dari lembaga
pendidikan dengan masyarakat sebagai salah satu yang menjadi pengguna
dari lulusannya. Karena salah satu tugas humas terhadap masyarakat adalah
membuat sebuah kepercayaan kepada lembaga pendidikan, yang tentu saja
akan berdampak positif seperti menambah perhatian dan kepedulian
masyarakat terkait peningkatan kualitas pendidikan, yang pada akhirnya dapat
menunjang proses kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan yang
bersangkutan.
Hampir semua aspek yang berkaitan dengan lembaga pendidikan
memerlukan sebuah manajemen, karena dengan manajemen tujuan yang telah
ditentukan dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Sebab adanya
manajemen ini diperuntukkan untuk mengelola sumber daya yang dimiliki
dengan baik dan benar. Sama halnya humas yang tidak akan bisa
melaksanakan peran dan tugasnya dengan baik dan benar jika tanpa ada
manajemen yang baik pula dari pihak lembaganya.

Humas atau Public Relation yang berkontribusi dalam peningkatan


kualitas pendidikan dan pemerataan pendidikan harus mampu
mengkomunikasikan hal hal yang berkaitan dengan lembaga pendidikan
kepada masyarakat.

Menurut Unruh dan Willier (1974) menjelaskan tentang hubungan sekolah


dengan masyarakat yaitu meliputi Communication, Participation,
Interpretation. Dalam Communication atau komunikasi sendiri, Unruh dan
Willier menjelaskan tentang hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu
komite/badan penasehat masyarakat memberikan fasilitas komunikasi dua
arah yang mana memberikan informasi mengenai sekolah kepada masyarakat
dan sebaliknya. Participation dimana komite/ badan penasihat masyarakat
melalui sub-komitenya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk ikut
mengembangkan tujuan–tujuan, pegembangan kebijakan pendidikan,
membuat studi pembelajaran dan proyeksi, dan memecahkan masalah yang

7
berhubungan dengan sekolah. Intrepretation dimana sebagai akibat dari
kurangnya penjelasan dari sekolah kepada masyarakat, komite/badan
penasehat masyarakat membantu memberikan pemahaman yang diperlukan
dan sebaliknya tanpa campur tangan dengan masalah sekolah.

Dalam tujuan menyukseskan pendidikan, humas harus bekerja sama


dengan masyarakat membentuk pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari penyelenggarana
manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat menurut Mulyono (2008)
seperti memberitahukan masyarakat tentang pentingnya sekolah, memperoleh
dukungan dari masyarakat berupa dukungan moral maupun finansial,
meluaskan program sekolah sesuai dengan perkembangan maupun kebutuhan
masyarakat, meningkatkan kerjasama yang luas tentang mendidik anak antara
keluarga dengan sekolah. Artinya dalam memajukan suatu pendidikan atau
dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah membutuhkan peran masyarakat.

Dalam menjelankan proses kehumasan sendiri, seorang praktisi humas


membuat suatu program yang mana program tersebut melalui berbagai
tahapan seperti perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan sebagainya. Hal
tersebut merupakan implementasi kegiatan manajemen dalam manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat. Tahapan tahapan dalam manajemen
humas sendiri dalam (Mustari, 2014) meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pengawasan,
pengevaluasian, dan pemodifikasian.

Hubungan antara sekolah dengan masyarakat adalah hubungan timbal


balik yang menguntungkan. Menjelaskan tentang beberapa hubungan sekolah
dan masyarakat yang saling membutuhkan dimana sekolah sebagai tempat
mencari ilmu dan masyarakat tempat pengaplikasian ilmu selama belajar di
sekolah. Hubungan baik banyak ditemukan yang terjalain antara sekolah
dengan masyarakat maupun instansi. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan
Purwanto (2014) menjelaskan hubungan kerjasama antara sekolah dengan
masyarakat tentang 3 hal yaitu hubungan edukatif, hubungan kultural, dan
hubungan institusional. Hubungan edukatif dimaksudkan hubungan antara

8
guru dan orang tua berbentuk mendidik murid. Sementara hubungan kultural
adalag sama–sama saling membina dan mengembangkan kebudayaan
masyarakat, dan yang terakhir adalah hubungan institusional adalah hubungan
sekolah dengan lembaga lain.

Peranan hubungan masyarakat dengan sekolah meliputi pelayanan dan


informasi, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, menjalin
komunikasi, menciptakan program yang melibatkan masyarakat dan lain
sebagainya.

Sebagaimana konsep Dozier dan Broom yang dijelaskan oleh (Ruslan,


2005) peranan humas sendiri terdapat 4 yaitu sebagai problem solving
process fasilitator atau fasilitator pemecah masalah, expert presciber atau
penasehat ahli, communication fasilitator atau fasilitator komunikasi dan
communciation technician atau teknisi komunikasi. Sebagai fasilitator
komunikasi humas berperan dalam memediasi, membuka komunikasi dua
arah antara publik dengan organisasi, menyampaikan keinginan antara
organisasi dan publiknya dan begitu juga sebaliknya.
Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan adalah keberhasilan dalam mempengaruhi, menggerakkan,
membimbing dan mendorong warga sekolah, baik tenaga pendidik guru,
tenaga staf, siswa, masyarakat, dan seluruh stakeholder. Pendidikan tanpa
melibatkan peran serta masyarakat tentu akan berjalan dengan timpang,
karena perwujudan pendidikan jelas diperuntukan bagi rakyat dan tentunya
akan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri.
Untuk mencapai tujuan kerja sama sekolah dengan masyarakat, ada
beberapa prinsip sebagai pedoman untuk melaksanakannya. Masyarakat
sekolah hendaknya benar-benar mengetahui keadaan masyarakat di daerah
itu, baik sifat dan problemnya maupun sumber-sumber yang ada dalam
masyarakat tersebut.
Untuk menjalin Hubungan Masyarakat dengan masyarakat luar sekolah
diperlukan perencanaan agar kegiatan humas menjadi terarah. Perencanaan

9
humas melibatkan semua pihak yang terkait dengan program kegiatan yang
akan dilaksanakan, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
Keterbukaan program kerja sekolah dapat dilihat secara tertulis secara
jelas oleh wali siswa karena dipampang di papan dengan ukuran besar di
halaman sekolah. Hal ini dimaksudkan agar semua warga sekolah dapat
mengetahui dan memahami rencana sekolah tersebut, disamping itu
perencanaan sekolah disusun dan dirumuskan secara bersama dengan
melibatkan warga sekolah melalui musyawarah atau rapat sekolah, kemudian
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
Dengan adanya kepemimpinan kepala sekolah yang senantiasa mau
terbuka dalam melibatkan wali siswa dan masyarakat dalam menganalisis
kebutuhan dan menyusun program sekolah, maka diharapkan pendidikan di
sekolah dasar akan berjalan dengan baik dan dapat mewujudkan sekolah yang
maju.
C. Asas-Asas Hubungan Masyrakat
Hubungan masyarakat (humas) dalam melaksanakan tuganya harus
memperthatikan asas-asas yang berkaitan dengan humas itu sendiri, agar
tugas-tugas tersebut bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Menurut Nawawi dan Hadari (1994) ada 6 asas-asas dari hubungan
masyarakat (humas), yaitu:
1. Resmi/ formal, dan objektif, yaitu humas dalam menyampaikan informasi
kepada masyakarat merupakan informasi resmi yang dapat dipercaya
sehingga informasi yang disampaikan harus objektif dan tidak
bertentangan dengan kondisi sebenarnya;
2. Mendorong partisipasi, yaitu informasi yang disampaikan oleh humas
bertujuan untuk memperjelas sesuatu agar dipahami dan mendorong untuk
memberikan respon dengan kondisi sebenarnya;
3. Memberikan gambaran kemantapan organisasi, yaitu informasi yang
dissampaikan humas harrus mampu menumbuhkan dan mengembangkan
keyakinan masyarakat, tidak menyesatkan dan bersumber dari organisasi
yang mapan dan berbobot;

10
4. Informasi harus kontinu, yaitu humas harus menyampaikan informasi yang
perlu diketahui masyarakat luas secaraa berulang-berulang (kontinu) atau
informasi disampaikan secara berkala dengan tenggang waktu tertentu;
5. Opini masyarakat sebagai umpan balik, yaitu informasi yang disampaikan
humas kepada masyarakat, sering menimbulkan respons yang berbeda dan
tidak boleh diabaikan, karena sebagai umpan balik (feedback) untuk
melakukan perbaikan;
6. Informasi tidak boleh bertentangan, yaitu informasi yang disampaikan
humas harus berusaha agar tidak terjadi pertentangan antara informasi
yang satu dengan yang lain sehingga perlu disampaikan oleh masing-
masing. (Banjarnahor et al., 2021)
D. Proses Kegiatan Humas

Kegiatan humas pendidikan dilakukan dalam serangkaian proses yang


sistematis dan ilmiah. Berikut ini proses atau langkah menjalankan kegiatan
humas:
1. Persiapan / perencanaan:
a. Mempersiapkan bahan informasi
b. Mempersiapkan hal – hal pendukung,
c. Menentukan media yang digunakan
2. Pelaksanaan:
a. Pembuatan media pesan
b. Penyampaian pesan
3. Evaluasi:
a. Pengecekan tanggapan masyarakat
b. Penilaian dan pengontrolan hasil
c. Pemberian saran kepada pimpinan
Agar langkah humas efektif, maka seorang petugas humas perlu
melakukan tahapan praktis sebagai berikut:
1. Meneliti
Petugas humas perlu mengumpulkan data atau fakta dan menjadi
pendengar yang baik untuk merumuskan masalah apa yang membutuhkan

11
pemecahan, atau informasi apa yang perlu diberikan/diperjelas, atau
tentang apa yang diinginkan publik.
2. Merencanakan
Petugas humas perlu membuat jadwal kegiatan, tugas-tugas apa saja yang
perlu dilaksanakan dan sumber daya apa saja yang diperlukan.
3. Mengkomunikasikan
Petugas humas perlu menyusun bentuk komunikasi atau penyampaian
pesan yang spesifik agar tujuan humas tercapai. Esensi dari fungsi humas
adalah pada langkah ketiga ini, jangan sampai terjadi salah pengertian dari
kegiatan atau penyampaian pesan humas.
4. Mengevaluasi
Petugas humas tidak hanya merencanakan kegiatan atau tindakan yang
akan dilakukan namun juga menyusun sasaran keberhasilan atau target
yang akan dicapai. Dengan demikian kegiatan humas dapat dievaluasi
dengan sistematis, terukur dan sesuai sasaran/tujuan.

Cultip dkk menyebutkan bahwa perencanaan program kerja public


relations terdiri dari empat tahapan atau langkah-langkah pokok yang
meliputi:
1. Research Listening (penelitian dan mendengarkan).
Dalam tahapan ini public relations officer mempelajari opini, sikap.
Dan reaksi publik terkait terhadap kebijakan atau produk organisasi.
Dalam tahap ini ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan
langsung dengan kepentingan organisasi, yakni What’s our problem?
2. Planning Decission (perencanaan pengambilan keputusan).
Memberikan sikap, opini, ide, dan reaksi yang berkaitan dengan
kebijaksanaan. Dilakukan pula penetapan program, kerja organisasi yang
sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keinginan pihak
berkepentingan. Here’s what what we can do?
3. Communications – Actions (mengkomunikasikan dan melaksanakan).
Menjelaskan dan sekaligus menafsirkan informasi mengenai langkah-
langkah yang akan dilakukan, diharapkan bisa mempengaruhi pihak-pihak

12
tertentu yang penting dan berpotensi mendukung program organisasi.
Here’s what we did and why?
4. Evaluation (mengevaluasi).
Mengadakan penilaian evaluasi terhadap program dan hasil kerja
aktivitas public relations. How did we do?
Keempat tahapan tersebut, satu sama lain berkaitan sangat erat. Artinya
guna mendapatkan hasil maksimal, semua tahapan harus senantiasa
dilaksanakan dengan baik.

E. Kedudukan Humas dalam Administrasi


Era globalisasi dengan perdagangan bebas yang ditandai dengan
persaingan yang ketat merupakan tantangan yang sangat besar yang harus
dihadapi bangsa Indonesia. Terutama lembaga pendidikan ibu pertiwi. Di era
global, terjadi berbagai bentuk perubahan dalam aspek kehidupan. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Dari
teknologi yang selalu berkembang sangat cepat dan tanpa disadari membatasi
wilayah negara, menyebabkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
berkembang pesat. Perubahan yang cepat ini membawa konsekuensi bahwa
program pendidikan juga harus mampu mengiringinya dengan konsep masa
kini dan masa depan.

Agar institusi pendidikan mampu mengantisipasi berbagai isu global


tersebut, terutama dalam mengantisipasi masalah opini negatif terhadap suatu
institusi pendidikan, maka diperlukan fungsi humas sebagai alat manajemen
dalam sebuah institusi pendidikan suatu perusahaan.

Kini, secara umum lembaga pendidikan telah menempatkan peran dan


fungsi humas sebagai bagian yang sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan
posisi humas yang membawahi seorang wakil direktur sekolah. Namun, peran
dan fungsi humas harus dikoordinasikan oleh perwakilan. Kepala sekolah
humas ini harus dibantu oleh beberapa anggota staf humas agar kegiatan yang
bersifat teknis dan operasional dapat dilakukan oleh beberapa anggota staf
humas. Sehingga semua kegiatan kehumasan tidak hanya menjadi tanggung

13
jawab wakil direktur sekolah, sehingga pimpinan humas dapat berkonsentrasi
memikirkan dan merancang program-program kehumasan yang dibutuhkan
oleh program pemikiran tersebut.

Dalam manajemen pendidikan humas sekolah memiliki kedudukan. Di


mana Suryosubroto telah menyatakan kedudukan humas dalam organisasi
sekolah sebagai berikut: pertama-tama, dari sudut pandang manajemen, humas
adalah realisasi dari fungsi komunikasi. sedangkan tugas humas sendiri
merupakan salah satu fungsi manajemen. Kedua, dari segi administrasi
pendidikan, humas merupakan bagian atau salah satu komponen dari kegiatan
administrasi pendidikan, dalam hal ini di sekolah. Realisasinya merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh sekolah bersama-sama dengan masyarakat.
Kegiatan sekolah yang berhubungan dengan masyarakat bertujuan untuk
menciptakan keselarasan kerjasama antara sekolah dan masyarakat.

Dan memang pada kenyataannya posisi humas dalam struktur organisasi


sekolah di Indonesia, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta sangat
beragam. Hal ini dikarenakan adanya faktor-faktor yang membuat keberadaan
sekolah menyesuaikan dengan keadaan atau situasi dan kondisi yang ada di
masing-masing sekolah, seperti jumlah siswa, alamat sekolah, peraturan yang
berlaku, dan lain-lain.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat kami simpulkan bahwa humas adalah
serangkaian kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis
antara sekolah dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di dalam maupun
di luar organisasi. Hubungan yang harmonis itu dimaksudkan agar sekolah
mendapat dukungan yang positif dalam usaha menciptakan kerjasama yang
efektif dan efisien, dalam usaha mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran di
sekolah.
Humas pendidikan melibatkan banyak unsur antara lain kepala sekolah,
guru, orang tua murid/siswa, masyarakat dan pemerintah. Adapun tujuan
hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Untuk meingkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
b. Untuk meningkat kan tujuan dan kualitas kehidupan masyarakat.
c. Untuk mengembang kan antusias atau semangat masyarakat dalam
membantu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Puspa, Ratih, and S. Sos.2017.Pengertian-pengertian dasar hubungan masyarakat

Diva zelina fitri.2020.Pengertian,prinsip&teknik ,proses,dan peran personel


sekolah dalam administrasi hubungan sekolah dan masyarakat.Universitas
Negeri Padang

Kuliah, B. P., Studi, P., Pendidikan, M., Administrasi, J., Fakultas, P., Pendidikan,
I., & Negeri, U. (2017). BPK humas final.

Banjarnahor, A. R., Purba, B., Sudarso, A., Sahir, S. H., Munthe, R. N., Kato, I.,
Gandasari, D., Purba, S., Muliana, Ashoer, M., Tjiptadi, D. D., Hendra,
Simarmata, H. M. P., Berlien, R., & Hasyim. (2021). Manajemen
Komunikasi Pemasaran. Yayasan Kita Menulis.
Rahmat, Abdul. 2016. Manajemen Humas Sekolah. Yogyakarta: media akademi
(hal: 77-78)

16

Anda mungkin juga menyukai