Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

( Pembinaan Peserta Didik )

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Peserta Didik Pada Prodi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah Semester 4

Oleh:
KELOMPOK 9

Uswatun Khasanah
NIM. 862312020092
Surtikadewi
NIM. 862312020095
A.Ahmad Taufiq
NIM. 862312020103

INSTITUT AGAMA NEGERI ISLAM (IAIN) BONE


Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Asalamu’alaikum warahmatulahiwabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen
Peserta didik dengan judul “Pembinaan Peserta Didik ”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini Kami penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan. Terima kasih.
Wasalamualaikumwarahmatulah wabarakatu

Bone, 12 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Pembinaan Peserta Didik
B. Fungsi Dan Tujuan Pembinaan Peserta Didik
C. Strategi Pelaksanaan
D. Evaluasi dan pelaporan program pembinaan peserta didik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam lingkungan sekolah peserta didik merupakan salah satu unsur
kegiatan inti pendidikan. Karena itu kegiatan yang berhubungan dengan peserta
didik merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan. Manajemen peserta didik
merupakan salah satu komponen dalam sekolah inklusif yang perlu mendapatkan
perhatian dan pengelolaan lebih dibandingkan dengan sekolah formal lainnya.
Tujuan dari manajemen pembinaan peserta didik adalah memberikan layanan bagi
peserta didik dalam mengembangan potensi, minat dan bakatnya, serta
menyiapkan peserta didik untuk mampu beradaptasi dengan dinamika yang terjadi
di masyarakat. Pembinaan yang dilakukan juga untuk membekali serta
membentuk karakter peserta didik untuk menjadi pribadi yang memiliki bekal
kemampuan dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.

Mengingat pentingnya manajemen sekolah terutama pada sekolah


penyelenggara pendidikan inklusi, sama pentingnya dengan urgensi pengelolaan
peserta didik pada lembaga pendidikan, karena pada dasarnya yang menjadi input,
proses, dan output pendidikan adalah peserta didik. Manajemen peserta didik yang
terencana dan terselenggara dengan baik akan berkontribusi besar terhadap adanya
output pendidikan yang berdaya guna dalam masyarakat. Oleh karena itu,
diperlukan optimalisasi manajemen peserta didik pada lembaga pendidikan agar
mendukung tercapainya tujuan dasar pendidikan, salah satu caranya adalah
dengan melakukan manajemen pembinaan peserta didik dalam meningkatkan
prestasi belajar di sekolah penyelenggara pendidikan inklusi.

B . Rumusan Masalah
a. Kompetensi pembinaan peserta didik

b . Fungsi dan tujuan pembinaan peserta didik

c. Strategi pelaksanaan

d. Evaluasi dan pelaporan program pembinaan peserta didik

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui Kompetensi pembinaan peserta didik

b . Untuk mengetahui Fungsi dan tujuan pembinaan peserta didik

c. Untuk mengetahui Strategi pelaksanaan


d. Untuk mengetahui Evaluasi dan pelaporan program pembinaan peserta didik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kompetensi Pembinaan Peserta Didik


Pembinaan peserta didik merupakan salah satu kajian dalam memahami
Manajemen peserta didik. Dalam mempelajari pembinaan peserta didik, kita dapat
menganalisis:

1. Disiplin Siswa

Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata


tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Dengan
demikian disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang di dalamnya
tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetap kan.

Disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang ditujukan untuk


membantu siswa agar mereka dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan yang mungkin ingin ditujukunn siswa terhadap lingkungannya.

Jadi, Disiplin yaitu Kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau


tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya
untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan lingungannya.

Disiplin tidak lagi merupakan suatu yang datang dari luar yang
memberikan keterbatasan tertentu. Tetapi disiplin telah merupakan auran yang
datang dari dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, disiplin merupakan nilai yang
telah tertanam dalam diri peserta didik yang menjadi bagian dalam
kepribadiannya.

2. Tahapan untuk membantu mengembangkan disiplin yang baik di kelas

a. Perencanaan, membuat aturan dan prosedur, menentu kan konsekuen untuk


aturan yang dilanggar.

b . Mengajar siswa bagaimana mengikuti aturan,

c. Merespon secara tepat dan kontruktif ketika masalah timbul.


3 . Penanggulangan Pelanggaran Disiplin Dikemukakan 3 jenis
teknik pembinaan disiplin kelas

a. Teknik Inner Control

Teknik ini men umbuhkan kepekaan/penyadaran akan tat tertib dari pada akhirnya
disiplin tumbuh dan berkembang dari dalam peserta didik itu sendiri (self
discipline). Dengan kata lain peserta didik diharapkan dpat mengendalikan dirinya
sendiri..

b . Teknik External Control

Yaitu, mengendalikan diri dari luar berupa bimbingan dan penyuluhan. Teknik ini
dalam menumbuhkan disiplin cenderung melakukan pengawasan (yang kadang
perlu diperketat dan kalau perlu menjatuhkan hukuman terhadap setiap
pelanggaran).

c. Teknik Cooperative Control

Teknik ini dilakukan kerja sama guru dengan peserta didik dalam mengendalikan
situasi kelas kearah terwujudnya tujuan kelas yang bersangkutan.

4. Membentuk disiplin sekolah

Penyusunan rancangan harus melibatkan guru, staf, wakil siswa dan wakil orang
tua dan harus sesuai dengan misi dan tujuan sekolah, serta harus singkat dan jelas
agar mudah dipahami, peraturan yang disepakati harus disebar luaskan dan
kegiatan yang terkait harus diarahkan dalam pembentukan disiplin sekolah.

5. Membentuk kebiasaan belajar

Menurut Ron Fry, bahwa yang memotivasi kebiasaan belajar yang baik adalah
bakat (bawaan, gen) dan keterampilan turunan yang merupakan dasar pembawaan
seseorang sejak lahir, sangat berkaitan dengan kesuksesan siswa di sekolah.
Pembentukan kebiasaan belajar sangatlah penting, dan jika prestasi siswa masih
buruk setelah belajar berlama-lama, berjam-jam, bahkan seharian, maka
kebiasaan belajar siswa tersebut kurang tepat. Dan kebiasaan-kebiasaan buruk
dalam belajar sebaiknya jangan dihancurkan tetapi digantikan dengan kebiasaan
yang lebih baik dan mudah.

Menurut Tim Dosen Universitas Pendidikan Indonesia, untuk mendapatkan


pengetahuan dan pengalaman belajar ini, peserta didik harus melaksanakan
bermacam-macam kegiatan. Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan
peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang di sebut dengan kegiatan
kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.

1. Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam


kurikulum yang pelaksanaanya dilakukan pada jam-jam pelajaran.
Kegiatan kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar di kelas dengan
mata pelajaran atau bidang studi yang ada di sekolah. Setiap peserta didik
wajib mengikuti kegiatan kurikuler ini.

2. Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik yang di


laksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum. Kegiatan
ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang di miliki oleh
peserta didik. Akan tetapi setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua
kegiatan ekstra kurikuler.

Jadi, bisa dikatakan bahwa kegiatan ekstra kurikuler ini merupakan wadah
kegiatan peserta didik di luar pelajaran atau di luar kegiatan kurikuler.

B . Fungsi Dan Tujuan Pembinaan Peserta Didik


Fungsi dan tujuan akhir pembinaan kesiswaan secara umum sama dengan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional; sebagaimana tercantum dalam Undang-
undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal
3, yang berbunyi sebagai berikut.

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab .”

Adapun secara khusus, pembinaan kesiswaan ditujukan untuk memfasilitasi


perkembangan peserta didik (siswa) melalui penyelenggaraan program
bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan, agar peserta didik dapat
mewujudkan kegiatan- kegiatan sebagai berikut.

a) Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bentuk kegiatannya antara lain: (a) pelaksanaan ibadah yang sesuai dengan ajaran
agama masing-masing; (b) kegiatan-kegiatan keagamaan; (c) peringatan hari-hari
besar keagamaan; (d) perbuatan amaliyah; (e) bersikap toleran terhadap penganut
agama lain; (f) kegiatan seni bernafaskan keagamaan; dan (g) lomba yang bersifat
keagamaan.

b) Kepribadian yang utuh dan budi pekerti yang luhur.


Kegiatannya dapat dalam bentuk pelaksanaan: (a) tata tertib sekolah; (b) tata
krama dalam kehidupan sekolah; dan (c) sikap hormat terhadap guru, orangtua,
sesama siswa, dan lingkungan masyarakat.

c) Kepemimpinan.

Kegiatan kepemimpianan antara lain siswa dapat berperan aktif dalam OSIS,
kelompok belajar, kelompok ilmiah, latihan dasar kepemimpinan, forum diskusi,
dan sebagainya.

d) Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan.

Dalam hal ini bentuk kegiatannya, antara lain: (a) keterampilan menciptakan suatu
barang menjadi lebih berguna; (b) kreativitas dan keterampilan di bidang
elektronika, pertanian/perkebunan, pertukangan kayu dan batu, dan tata laksana
rumah tangga (PKK); (c) kerajinan dan keterampilan tangan; (d) koperasi sekolah
dan unit produksi; (e) praktik kerja nyata; dan (f) keterampilan baca-tulis.

e) Kualitas jasmani dan kesehatan. Kegiatannya dapat dalam bentuk:

(a) berperilaku hidup sehat di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat; (b)
Usaha Kesehatan Sekolah/UKS; (c) Kantin Sekolah; (d) kesehatan mental; (e)
upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba; (f) pencegahan penularan
HIV/AIDS; (g) olah raga; (h) Palang Merah Remaja (PMR); (i) Patroli Keamanan
Sekolah (PKS); (j) Pembiasaan 5K (keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, dan kekeluargaan); dan (k) peningkatan kemampuan psikososial
untuk mengatasi berbagai tantangan hidup .

C. Strategi Pelaksanaan
Pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
/atau latihan. Bimbingan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan, Arahan,
motivasi, nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan
masalah, mengatasi kesulitan sendiri. Pengajaran adalah bentuk kegiatan yang
terjalin interaksi interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mengembangkan perilaku sesuai tujuan
pendidikan.

Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

1. Klasifikasi strategi pembelajaran tematik

Strategi pembelajaran berkenaan dengan kegiatan pembelajaran secara konkrit


yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan
sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, dan kegiatan inti
tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup .

Menurut Dick and Carey (1985) bahwa strategi pembelajaran menjelaskan


tentang komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran dan
prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tertentu untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu pada peserta didik. Adapun komponen set
bahan dan prosedur yang akan digunakan dalam pembelajaran menurutnya, yaitu:

a. Kegiatan pra-pembelajaran

b . Penyajian informasi

c. Partisipasi peserta didik

d. Tes

e. Tindakan lanjutan

Adapun menurut Gagne dan Briggs ( 1979) menyebutkan Sembilan urutan


kegiatan pembelajaran, yaitu:

a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian

b . Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik

c. Mengingatkan kompetensi prasyarat

d. Memberi stimulus yang berhubungan dengan masalah, topic dan konsep

e. Memberi petunujuk cara mempelajari

f. Menimbulkan penampilan peserta didik

g. Memberi umpan balik

h. Menilai penampilan peserta didik

i. Memberi kesimpulan

Adapun menurut Suciati dan Irawan ( 1993:45) menyebutkan sembilan peristiwa


pembelajaran untuk membantu proses belajar dalam peserta didik, sebagai
berikut:

a. Menimbulkan minat dan memusatkan perhatian siswa dengan


mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi dan kompleks.
b . Menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa dapat memahami apa
yang diharapkan dari dirinya.

c. Mengingat kembali konsep/prinsip atau informasi yang sebelumnya telah


dipelajari untuk dapat mempelajari materi baru yang baik.

d. Menyampaikan materi pemebelajaran dengan menggunakan contoh,


penekanan untuk menunjukkan perbedaan atau bagian yang penting, baik
secara verbal maupun nonverbal.

e. Memberikan bimbingan belajar melalui pertanyaan yang membimbing


proses atau berpikir siswa.

f. Memperoleh unjuk kerja siswa terhadap apa yang telah dipelajari.

g. Memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas.

h. Mengukur/mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian tes atau


melakukan suatu tugas.

i. Memperkuat retensi dengan berkali-kali berlatih menggunakan prinsip


yang dipelajari dalam konteks yang berbeda, dan transfer belajar dengan
meningkatkan perbedaan antara situasi waktu belajar dan situasi transfer.

Sedangkan menurut Turney ( 1981), mengklasifikasi delapan ketrampilan dasar


mengajar yang dianggap sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar
mengajar, yaitu:

a. Keterampilan bertanya

b . Keterampilan memberi penguatan

c. Keterampilan mengadakan variasi

d. Keterampilan menjelaskan

e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

g. Keterampilan mengelola kelas

h. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung empat unsur, yaitu:
a. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam
menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.

b . Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi


pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien.

c. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang


digunakan pengajar dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

d. Waktu yang digunakan oleh pengajar dan siswa dalam menyelesaikan


setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.

Jadi strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara


pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.

2. Pemilihan strategi pembelajaran tematik

Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa strategi pembelajaran merupakan


perpaduan berbagai kegiatan, melibatkan penggunaan media dan pengaturan
tahapan dan waktu untuk setiap langkah. Oleh karena itu, dalam
menentukan strategi pembelajaran perlu dilakukan pemilihan dan disusun
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Pemilihan strategi pembelajaran paling tidak didasarkan dua argumentasi, yaitu:


Pertama, strategi yang disusun didukung dengan teori-teori psikologi dan teori
pembelajaran. Kedua, strategi yang disusun menunjukkan efektivitas dalam
membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah ditetapkan.
Argumentasi ini diperlukan karena di dalam pembelajaran dipahami bahwa: “tidak
semua materi cocok untuk semua metode, tidak semua materi cocok untuk semua
media, tidak semua pelajaran memerlukan seluruh urutan kegiatan pembelajaran,
urutan kegiatan pembelajaran tergantung pada karakteristik siswa dan jenis
perilaku yang ada dalam tujuan pembelajaran”. Dengan demikian, dalam
menentukan strategi pembelajaran diperlukan pemilihan, dan sedapat mungkin
disusun berdasarkan alasan-alasan yang bersifat rasional.

D. Evaluasi dan pelaporan program pembinaan peserta didik


Di dalam dunia pendidikan, kata Evaluasi sudah tidak asing lagi kita
dengar. Terutama untuk tenaga pendidik, yang senantiasa bergelut secara
langsung dengan kegiatan Evaluasi. Evaluasi di dalam dunia pendidikan sering
kita dengar dengan Evalusi Pembelajaran, dimana tenaga pendidik di tuntut
untuk melakukan Evaluasi terhadap pembelajaran yang mereka berikan kepada
peserta
didik. Meskipun Evaluasi pembelajaran biasanya dilakukan di akhir
pembelajaran, namun Evaluasi di rancang sedemikian rupa dan disiapkan sebelum
pembelajaran dilakukan.

Pada hakikatnya evaluasi pembelajaran adalah proses pengukuran dan


penilaian terhadap suatu pembelajaran dimana seorang pendidik mengukur atau
menilai peserta didik dengan menggunakan alat tes. Pengukuran alat tes, lebih
bersifat kuantitatif dengan menggunakan perhitungan angka dalam mengukur
hasil belajar peserta didik. Sedangkan penilaian Alat tes, lebih bersifat kualitatif
dengan menilai peserta didik sesuai Kualitas hasil belajar mereka. Tujuan evaluasi
sendiri adalah untuk melacak proses belajar peserta didik apakah sudah sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diterapkan, mengecek hasil
belajar peserta didik apakah ada kekurangan atau tidak dalam proses
pembelajaran, mencari solusi dari kekurangan yang peserta didik alami dan
menyimpulkan seberapa menguasainya peserta didik dalam kompetensi
yang diterapkan.

Pelaporan

Laporan mempunyai peranan yang penting pada pelaksanaan progran


ekstrakurikuler pramuka karena dalam pelaksanaan kegiatan dimana hubungan
antara penanggung jawab dan pelaksanan kegiatan merupakan bagian dari
keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan adanya hubungan antara
penanggung jawab dan pelaksanan kegiatan baik yang berupa hubungan antara
atasan dan bawahan, ataupun antara sesama pembina pramuka harus terjalin baik
sehingga bisa mewujudkan pelaksanaan program dan pertanggung-jawaban akan
terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara penanggung jawab dan
pelaksanan kegiatan bisa dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang
berbentuk lisan maupun tulisan laporan. Agar laporan tersebut bisa efektif
mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang
baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format
laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa
bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan pelaksanaan
program ekstrakurikuler pramuka di sekolah. Laporan progran kegiatan ekstra
kurikuler pramuka dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal- hal yang
terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap . Laporan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka terdiri atas :

1. Penyusunan Laporan Kegiatan ekstra kurikuler pramuka yang berisi


antara lain latar belakang, dasar hukum, tujuan, sasaran dan jumlah
peserta didik, pembina dan pelatih, hasil yang dicapai, program
pelaksanaan, masalah, dan solusinya.
2. Menyerahkan laporan ekstra kurikuler pramuka kepadakepala Sekolah
dan instansi terkait.

Tindak lanjuthasil evaluasiprogram

Tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatan ekstra kurikuler pramuka


dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi hasil laporan kegiatan diantaranya
kelengkapanpembina ekstrakurikuler pramuka terdiri atas: 1 Program Tahunan. 2
Program Semesteran. 3 Silabus materi kegiatan 4 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
RPK. 5 Pelaksanaan proses kegiatan. 6 Penilaian hasil kegiatan. 7 Pengawasan
proses kegiatan. Dengan demikian, dalam tindak lanjut hasil evaluasi program
kegiatan ekstra kurikuler pramuka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Dalam pelaksanaannya kegiatan tindak lanjut evaluasi program


kegiatan ekstra kurikuler pramuka sasaran utamanya adalah kegiatan
pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka.

2. Hasil analisis, catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untuk


perkembangan keterampilan pembina atau meningkatkan
profesionalisme pembina, setidak- tidaknya dapat mengurangi
kendala-kendala yang muncul atau yang mungkin akan muncul.

3 . Umpan balik akan member prtolongan bagi supervisor dalam


melaksanakan tindak lanjut evaluasi program kegiatan ekstra
kurikuler pramuka.

4. Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak
menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang mereka miliki,
memberi kesempatan untuk mendorong pembinapelatih pramuka
memperbaiki penampilan, dan kinerjanya. Cara-cara melaksanakan
tindak lanjut hasil evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler pramuka
sebagai berikut.

Mengkaji rangkuman hasil penilaian.

Apabila ternyata tujuan monitoring dan evaluasi program kegiatan


ekstrakurikuler pramuka belum tercapai, maka sebaiknya
dilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan, keterampilan dan
sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan.

Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka


mulailah merancang kembali program kegiatan untuk
memperbaiki masa berikutnya.
Membuat rencana tindak lanjut monitoring dan evaluasi berikutnya.

Mengimplementasikan rencana tindak lanjut tersebut pada masa


berikutnya. Ada lima langkah pembinaan kemampuan pembina
melalui monitoring dan evaluasi, yaitu: a menciptakan hubungan-
hubungan yang harmonis, b analisis kebutuhan, b
mengembangkan strategi pelatihan dan alatbahan pelatiha
pramuka, c menilai, dan d revisi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman belajar ini, peserta
didik harus melaksanakan bermacam-macam kegiatan. Lembaga pendidikan
(sekolah) dalam pembinaan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang
di sebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.

Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam


kurikulum yang pelaksanaanya dilakukan pada jam-jam pelajaran.
Kegiatan kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar di kelas dengan
mata pelajaran atau bidang studi yang ada di sekolah. Setiap peserta didik
wajib mengikuti kegiatan kurikuler ini.

Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik yang di


laksanakan di luar ketentuan yang telah ada di dalam kurikulum. Kegiatan
ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang di miliki oleh
peserta didik. Akan tetapi setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua
kegiatan ekstra kurikuler.

Fungsi dan tujuan akhir pembinaan kesiswaan secara umum sama dengan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional; sebagaimana tercantum dalam Undang-
undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal
3, yang berbunyi sebagai berikut.“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab .”

Pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan, pengajaran, dan


/atau latihan. Bimbingan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan, Arahan,
motivasi, nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan
masalah, mengatasi kesulitan sendiri. Pengajaran adalah bentuk kegiatan yang
terjalin interaksi interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mengembangkan perilaku sesuai tujuan
pendidikan.
B . Saran
Semoga makalah yang kami buat ini, dapat membantu teman-teman dalam
perkuliahan dan para pembaca dalam memahami perencanaan kurikulum. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
menerima masukan dan kritikan dari pembaca sekalian untuk pembuatan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://contoh-makalah2.blogspot.com/201 6/1 2/pembinaan-peserta-didik-


pembinaan.html?m=1

https://sakban31 21 54.blogspot.com/201 9/09/fungsi-dan-tujuan-pembinaan-


kesiswaan.html?m=1

https://text-id.1 23dok.com/document/ky6mr84gq-pelaporan-tindak-lanjut-hasil-
evaluasi-program.html
https://www.kompasiana.com/eltriaanita/5a9434f2bde57570d22ad7f2/pentingn
ya-evaluasi-pembelajaran-dalam-pendidikan

Anda mungkin juga menyukai