Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang peraturan pemerintah tentang guru.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Peraturan Pemerintah no. 74 tahun 2008
tentang guru ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Makassar, 22 februari 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................................2

BAB I......................................................................................................................................2

PENDAHULUAN..................................................................................................................2

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................2

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.....................................................................................................................4

A. Defenisi Guru.................................................................................................................4

B. Kompetensi dan Sertifikasi dalam PP No. 74 Tahun 2008.............................................4

C. Hak Guru dalam PP No. 74 Tahun 2008.........................................................................5

D. Beban Kerja Guru dalam PP No. 74 tahun 2008............................................................6

E. Wajib Kerja dan Pola Ikatan Dinas.................................................................................7

F. Pengangkatan, Penempatan, dan Pemindahan dalam PP No. 74 Tahun 2008.................8

G. Sanksi Guru dalam PP No. 74 Tahun 2008....................................................................8

BAB III..................................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Guru bagi masyarakat awan selama ini dipahami sebagai orang yang pekerjaannya
mengajar.Pergeseran pengertian guru dari orang yang pekerjaannya mengajar menjadi
pendidik profesional, tetapi bagi sebagian orang mungkin tidak begitu dimasalahkan.
Guru memiliki pengaruh yang luar biasa bagi arah pengembangan pendidikan di
Indonesia pergeseran pemahaman terhadap guru dari mengajar menjadi pendidik sudah
menjadi keputusan hukum di Indonesia yang telah disahkan baik aturan tentang Guru
dan Dosen.(Siti Suprihatin,2015)
Guru merupakan ujung tombak yang sangat menentukan dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan, yang harus mendapatkan perhatian sentral, pertama, dan utama.
Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh
guru yang professional dan berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas
pendidikan harus dimulai dari guru.( Lailatussaadah,2015)

B. Rumusan Masalah
1. Definisi guru?
2. Bagaimana kompetensi dan sertifikasi guru dalam PP No. 74 tahun 2008?
3. Apa hak guru dalam PP No. 74 tahun 2008?
4. Apa saja beban kerja guru dalam PP No. 74 tahun 2008?
5. Bagaimana wajib kerja dan pola ikatan dinas dalam PP No. 74 tahun 2008?
6. Bagaimana pengangkatan,penempatan,dan pemindahan guru dalam PP No.74
th.2008?
7. Bagaimana sanksi guru dalam PP No. 74 tahun 2008?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.(UU Republik Indonesia no.14,2005)
A quality teacher is one who has a positive effect on student learning and
development through a combination of content mastery, command of a broad set of
pedagogic skills, and communications/ interpersonal skills.(Sulisworo et al, 2017).
Maksudnya adalah pendidik yang mampu memikul dan melaksanakan tanggung
jawabnya sebagai seorang pendidik/guru,mampu menghasilkan perubahan yang dapat
dinilai secara nyata baik kepada peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat,
bangsa, negara, dan agamanya.

B. Kompetensi dan Sertifikasi dalam PP No. 74 Tahun 2008


1. Kompetensi

Kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan


perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan
tugas keprofesionalannya. Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini yang
meliputi: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dalam hal
keterampilan, seorang guru harus menguasai keterampilan mengajar, yaitu:
membuka dan menutup pelajaran, bertanya, memberi penguatan, dan mengadakan
variasi mengajar.(A.Hasan Saragih,2008)
Standar kompetensi guru sebagaimana dimaksud dikembangkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.(Peraturan
pemerintah no.74,2008)

4
2. Sertifikasi

Sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian pengakuan


bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. (UU RI No. 14 Tahun 2005 )

Sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun masyarakat, dan ditetapkan oleh pemerintah. (Peraturan Pemerintah
no.74,2008)

C. Hak Guru dalam PP No. 74 Tahun 2008


Dalam menjabat sebagai guru, seorang guru memiliki hak sebagaimana yang
terdapat dalam peraturan pemerintah no.74 tahun 2008,berikut:

1. Tunjangan Profesi diberikan kepada Guru yang memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

a. Memiliki satu atau lebih Sertifikat Pendidik yang telah diberi satu nomor
registrasi Guru oleh Departemen;

b. Memenuhi beban kerja sebagai Guru;

c. Mengajar sebagai Guru mata pelajaran dan/atau Guru kelas pada satuan
pendidikan yang sesuai dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang dimilikinya;

d. Terdaftar pada Departemen sebagai Guru Tetap;

e. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun; dan

f. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain satuan pendidikan tempat
bertugas.

2. Tunjangan Fungsional dan Subsidi Tunjangan Fungsional diberikan pada Guru yang

5
memenuhi persyaratan berikut:

a. Memiliki satu atau lebih Sertifikat Pendidik yang telah diberi satu nomor

registrasi Guru oleh Departemen;

b. Memenuhi beban kerja sebagai Guru;

c. Mengajar sebagai Guru mata pelajaran dan/atau Guru kelas pada satuan

pendidikan yang sesuai dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang dimilikinya;

d. Terdaftar pada Departemen sebagai Guru Tetap;

e. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;

f. Melaksanakan kewajiban sebagai Guru; dan

g. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain satuan pendidikan tempat

bertugas.

3. Tunjangan Khusus bagi Guru yang ditugaskan oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah dianggarkan sebagai belanja pegawai atau bantuan sosial sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Kesetaraan Tunjangan Tunjangan profesi, subsidi tunjangan fungsional,dan
tunjangan khusus bagi Guru Tetap yang bukan pegawai negeri sipil diberikan sesuai
dengan kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang berlaku bagi Guru
pegawai negeri sipil.(Peraturan pemerintah no.74,2008)

D. Beban Kerja Guru dalam PP No. 74 tahun 2008


1. Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokok:
a. Merencanakan pembelajaran;
b. Melaksanakan pembelajaran;
c. Menilai hasil pembelajaran;
d. Membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok

6
sesuai dengan beban kerja Guru.
2. Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat 1 paling sedikit memenuhi 24
(dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap
muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki
izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
3. Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan
paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan ketentuan paling sedikit
6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satuan pendidikan tempat
tugasnya sebagai Guru Tetap.(Peraturan pemerintah no.74,2008)

E. Wajib Kerja dan Pola Ikatan Dinas


Wajib kerja yang dimaksud ialah dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat
memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada guru dan/atau warga negara Indonesia
lainnya yang memenuhi kualifikasi akademik clan kompetensi untuk melaksanakan
tugas sebagai guru di daerah khusus di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
( (UU RI No. 14 Tahun 2005)
Wajib kerja sebagaimana dimaksud merupakan pelaksanaan tugas sebagai Guru
dengan jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun. Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah dapat menetapkan pola ikatan dinas bagi calon Guru untuk memenuhi
kepentingan pembangunan pendidikan nasional atau kepentingan pembangunan
daerah. Pola ikatan dinas bagi calon Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pola ikatan dinas Pemerintah atau pola ikatan dinas Pemerintah Daerah.Pola
ikatan dinas Pemerintah bagi calon Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan untuk:
a. Memenuhi kebutuhan Guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan

Pemerintah;

b. Memenuhi kebutuhan nasional akan Guru yang mampu mengampu pembelajaran

7
pada satuan pendidikan yang diprogramkan menjadi bertaraf internasional dan/atau

berbasis keunggulan lokal;

c. Memenuhi kebutuhan nasional akan Guru yang potensial untuk dikader menjadi

kepala satuan pendidikan dan/atau pengawas satuan pendidikan, pengawas mata

pelajaran, pengawas kelompok mata pelajaran; atau

d. Memenuhi proyeksi kekurangan Guru secara nasional.(Peraturan pemerintah

no.74,2008)

F. Pengangkatan, Penempatan, dan Pemindahan dalam PP No. 74 Tahun 2008


Pengangkatan dan penempatan Guru yang diangkat oleh Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah wajib
menandatangani pernyataan kesanggupan untuk ditugaskan di Daerah Khusus paling
singkat selama 2 (dua) tahun.
Pemindahan Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dapat
dilakukan antarprovinsi, antarkabupaten atau antarkota, antarkecamatan, maupun
antarsatuan pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemindahan Guru yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan
pendidikan yang didirikan Masyarakat baik atas permintaan sendiri maupun
kepentinganpenyelenggara pendidikan, dilakukan berdasarkan Perjanjian Kerja atau
Kesepakatan KerjaBersama. (Peraturan pemerintah no.74,2008)

G. Sanksi Guru dalam PP No. 74 Tahun 2008


Sanksi adalah tanggungan (tindakan, hukuman, dan sebagainya) untuk memaksa
orang menepati perjanjian atau menaati ketentuan 1022 undang-undang (anggaran
dasar, perkumpulan dan sebagainya): dalam aturan tata tertib harus ditegaskan apa --

8
nya kalau ada anggota yang melanggar aturan-aturan itu.(Kamus Besar Bahasa
Indonesia)
Sanksi tersebut berupa :
1. Guru yang tidak dapat memenuhi Kualifikasi Akademik, kompetensi, dan Sertifikat
Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dalam jangka waktu 10 (sepuluh)
tahun sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk memenuhinya, kehilangan hak untuk mendapat tunjangan
fungsional atau subsidi tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan.
2. Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban melaksanakan pembelajaran 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka dan tidak mendapat pengecualian dari Menteri
dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional atau
subsidi tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan.
3. Guru dan/atau warga negara Indonesia selain Guru yang memenuhi Kualifikasi
Akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai Guru yang menolak
wajib kerja di Daerah Khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 55 dapat dikenai
sanksi oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berupa:
a. Penundaan kenaikan pangkat dan jabatan selama 1 (satu) tahun bagi Guru;
b. Pencabutan tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional selama 2
(dua) tahun bagi Guru; atau
c. Pencabutan hak untuk menjadi Guru selama 4 (empat) tahun bagi warga negara
Indonesia selain Guru.
4. Guru yang telah melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57
ayat (1) tetapi mengingkari pernyataan tertulisnya dikenai sanksi oleh Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berupa:
a. Penundaan kenaikan pangkat atau jabatan selama 4 (empat) tahun;
b. Penghentian pemberian tunjangan profesi selama 4 (empat) tahun;
c. Penghentian pemberian tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional
selama 4 (empat) tahun; atau

9
d. Penghentian pemberian maslahat tambahan selama 4 (empat) tahun.
5. Guru yang terbukti memperoleh Kualifikasi Akademik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) sampai dengan ayat (7) dan/atau Sertifikat Pendidik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dengan cara melawan hukum diberhentikan
sebagai Guru dan wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan
fungsional atau subsidi tunjangan fungsional, dan penghargaan sebagai Guru yang
pernah diterima. (Peraturan pemerintah no.74,2008)

10
BAB III

PENUTUP

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada peraturan pemerintah no. 74
tahun 2008 paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan
paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu
atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau
Pemerintah Daerah.
Guru yang tidak dapat memenuhi Kualifikasi Akademik, kompetensi, dan
Sertifikat Pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dalam jangka waktu 10
(sepuluh) tahun sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 82 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen setelah yang bersangkutan
diberi kesempatan untuk memenuhinya, kehilangan hak untuk mendapat tunjangan
fungsional atau subsidi tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Lailatussaadah. 2015. Upaya peningkatan kinerja guru. Banda Aceh: Intelektualita. Vol. 3
no. 1, 15 - 25.
Pemerintah Indonesia. 2005. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen. Lembaran Negara RI Tahun 2005, No. 14. Sekretariat Negara. Jakarta.
Pemerintah Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
Lembaran Negara RI Tahun 2008, No.74 . Sekretariat Negara. Jakarta.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta:
Balai Pustaka.
Saragih, A. Hasan. 2008. Kompetensi Minimal Seorang Guru dalam Mengajar. Medan:
Jurnal Tabularasa PPS Unimed. Vol. 5 ,No. 1, 23 - 34.
Sulisworo, D., Nasir, R., & Maryani, I. Identification of teachers’ problems in Indonesia on
facing global community. International Journal of Research Studies in Education.
Vol. 6 no. 2, 81-90.
Suprihatin, Siti. 2015. Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro. Vol. 3 no. 1, 73 - 82.

12

Anda mungkin juga menyukai