Anda di halaman 1dari 33

IMPLEMENTASI MANAJEMEN TATA USAHA (TU) UNTUK

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ADMINISTRASI


SEKOLAH DI SMP UNGGULAN AL HIDAYAH KUTOREJO
KABUPATEN MOJOKERTO

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

Muchlis Putra A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SABILUL MUTTAQIN
MOJOKERTO
2023

i
IMPLEMENTASI MANAJEMEN TATA USAHA (TU) UNTUK
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ADMINISTRASI
SEKOLAH DI SMP UNGGULAN AL HIDAYAH KUTOREJO
KABUPATEN MOJOKERTO

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada
Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin
Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Strata 1
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh :

Muchlis Putra A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SABILUL MUTTAQIN
MOJOKERTO
2023

ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi Oleh:

Nama : Muchlis Putra A

NPM/NIRM :

JUDUL : Implementasi Manajemnen Tata Usaha (TU) untuk

Meningkatkan Kedisiplin Administrasi Sekolah di SMP Unggulan Al

Hidayah

Telah diperiksa dan di setujui untuk diujikan

Mojokerto, 2023

Wahyu Syafaat M.Pd. I

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil‘Alamiin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan

semesta alam, yang telah melimpahkan Taufiq, Hidayah dan Inayah- Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga

senantiasa tercurah limpahkan kehadirat baginda Nabi Muhammad SAW, yang

telah mengantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman yang penuh ilmu

pengetahuan ini.

Selesainya penulisan skripsi yang berjudul “Implementasi Manajemnen

Tata Usaha (TU) untuk Meningkatkan Kedisiplin Administrasi Sekolah di SMP

Unggulan Al Hidayah” sebagai persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana S-1

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam

Sabilul Muttaqin Mojokerto, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. KH. M. Sholeh, M.Si, selaku rektor Sekolah Tinggi Agama Islam

Sabilul Muttaqin Mojokerto

2. Masulil Munawwaroh M.Pd selaku Ketua Program Studi MPI

3. Wahyu Syafaat M.Pd I selaku Pembimbing I, yang dengan penuh kesabaran

dan keikhlasan dalam memberikan bimbingan, arahan, koreksi dan

masukan-masukan ilmiah kepada penulis demi sempurna dan layaknya

skripsi ini.

4. Segenap dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mojokerto

yang telah memberikan wawasan keilmuan kepada penulis selama belajar di

Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mojokerto

iv
5. Segenap civitas akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin

Mojokerto yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan-

kemudahan dalam urusan administrasi kampus

6. Teruntuk sahabat-sahabatku yang tanpa kusebut namanya yang memberi

suport dan semangat

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tak bias menyebutkan satu per satu.

Semoga Alloh SWT selalu melimpahkan rahmatNya serta membalas dengan

menjadikan amalan sholeh kepada semua pihak yang telah disebutkan dan juga

pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisa Skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna karena masih banyak kesalahan dalam penyusunannya. Penulis

dengan segala kerendahan hati dan sangat terbuka mengharapkan adanya kritik

dan saran yang membangun dari para pembaca Skripsi ini. Akhirnya dengan

harapan Skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Robbal

‘Alamiin.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Mojokerto, 2023

Salam Hormat

Muchlis Putra A

v
DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR…..……………………………………………….……………..i

SAMPUL DALAM……………………………………………………………….ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….……iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………….....vi

BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………..……01

A. Latar Belakang Masalah…………………………………..……..01

B. Rumusan Masalah ……………………………………..……......03

C. Tujuan Penelitian ……………………………..…………………03

D. Kegunaan Penelitian ……………………………………………..04

E. Penelitian Terdahulu……………………………………………..05

F. Sistematika Pembahasan ………………………………………...08

BAB II : KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………09

A. Manajemen Tata Usaha………………………… ……………….09

B. Kedisiplinan Administrasi Sekolah………………………………18

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN……….………………………...…19

A. Metode Penelitian…………………………………………...........19

B. Teknik pengumpulan data…… ………………….…………....…22

C. Metode Pengumpulan Data…... .…..…………………………….22

D. Teknik Analisis Data…….……………………………...………..23

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..27

vi
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pengertian pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis

untuk mencapai tarif hidup atau untuk kemajuan lebih baik.

Peran kepala tata usaha sangat berdampak kepada tercapainya

penyelenggaraan pendidikan disuatu sekolah/ madrasah. Karena keberadaan

kepala tata usaha sangat berperan penting. Layanan administrasi tidak akan

berjalan dengan efektif tanpa adanya peran kepala tata usaha sebagai leader.

Dalam pelaksanaan layanan administrasi kepala tata usaha dibantu oleh

tenaga kependidikan. Kondisi Ketatausahaan di SMP Unggulan Al Hidayah

Kutorejo sudah terorganisir dengan baik terbukti dengan adanya bagan

organisasi ketatausahaan yang terstkuktur dan pembagian tugas sesuai

dengan bidang kehaliannya.

Administrasi Sekolah ialah segenap proses pengarahan dan

pegintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material,


2

yang bersangkutan paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. 1 Didalam

proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di

dalam proses pencapaian tujuan.

Administrasi yang menempati kedudukan sentral dalam pembinaan

dan pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok manusia, dewasa ini

telah dipelajari secar ilmiah.Sebagai disiplin ilmu di dalam ilmu administrsi

dibahas, baik secara teoritis maupun praktis tentang rangkaian kegiatan

pengendalian usaha kerjasama sekelompok manusia yang bermaksud

mencapai suatu tujuan tertentu.2

Kecenderungan berkelompok merupakan kodrat manusia sebagai

makhluk sosial, mengakibatkan terbentuknya berbagai

kelompok.Pengelompokan yang dilakukan secara sadar untuk mencapai

tujuan bersama dalam perbaikan kehidupan masyarakat, memerlukan usaha-

usaha pembinaan, pengembangan dan pengendalian secara sistematis dan

terarah.Usaha pembinaan dan pengembangan diiringi dengan terciptanya

berbagai metode dan peralatan, sejalan dengan perkembangan ilmu dan

teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kerja di dalam suatu kelompok. Metode dan alat yang kualitasnya

terus disempurnakan telah banyak membantu manusia dalam meningkatkan

produktivitas kerja didalam kelompoknya masing-masing.

1
M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan SupervisiPendidikan. (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2005), h.3.
2
M.aryanto, Administrasi Pendidikan. (Jakarta:Rineka Cipta,2008), h. 4-5.
3

Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian

dengan judul IMPLEMENTASI MANAJEMEN TATA USAHA (TU)

UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ADMINISTRASI

SEKOLAH DI SMP UNGGULAN AL HIDAYAH KUTOREJO”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memfokuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen tata usaha (TU) di SMP Unggulan Al Hidayah

Kutorejo?

2. Bagaimana manajemen tata usaha (TU) untuk meningkatkan

kedisiplinan administrasi sekolah di SMP Unggulan Al Hidayah

Kutorejo?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasarkan rumusan masalah di atas

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui manajemen tata usaha (TU) di SMP Unggulan Al

Hidayah Kutorejo.

2. Untuk mengetahui manajemen tata usaha (TU) untuk meningkatkan

kedisiplinan administrasi sekolah di SMP Unggulan Al Hidayah

Kutorejo.
4

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian manajemen tata usaha (TU) untuk meningkatkan kedisiplinan

administrasi sekolah di SMP Unggulan Al Hidayah Kutorejo ini dapat

digunakan, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah khazanah ilmu

pengetahuan terkait manajemen TU dan kedisiplinan administrasi

sekolah serta dapat dijadikan referensi dan bahan pertimbangan bagi

penelitian yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian ilmu yang baru

dalam bidang Manajemen Pendidikan.

b. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini sangat diharapkan menjadi bagian masukan yang

akan menjadi cermin bagi sekolah. Selain itu agar menjadikan hasil

penelitian ini sebagai bagian motivasi dan contoh yang positif bagi

sekolah secara umumnya.

c. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan

pengetahuan terkait implementasi manajemen TU.


5

E. Penelitian Terdahulu

Nama
No Tahun Judul Isi
penulis

Tujuan penelitian ini


untuk mengetahui
strategi kepala
sekolah dalam
pengelolaan
administrasi sekolah
di SD Negeri 2
Beutong Ateuh,
untuk mengetahui
kendala kepala
sekolah dalam
pengelolaan
administrasi sekolah
di SD Negeri 2
Dinamika Beutong Ateuh. Jenis
Penelitian yang
Pengelolaan
digunakan adalah
Aris Administrasi kualitatif dengan
1 2018 menggunakan
Munandar Sekolah di SD pendekatan
deskriptif. Teknik
Negeri 2 Beutong
pengumpulan data
Ateuh menggunakan
observasi,
wawancara, dan
dokumentasi yang
bertujuan untuk
mengumpulkan data
yang mengambarkan
keadaan objek
penelitian kemudian
menganalisisnya
sehingga dapat
ditarik kesimpulan.
Subjek yang
digunakan adalah
kepala sekolah dan
kepala TU. Hasil
6

penelitian ini
menunjukkan bahwa
strategi yang
dilakukan kepala SD
Negeri 2 Beutong
Ateuh yaitu pertama
diskusi dengan staf-
staf TU maupun
guru, kedua mengkaji
permasalahan yang
dihadapi dan ketiga
mengevaluasi semua
masalah-masalah
yang ada sehingga
administrasi di SD
Negeri 2 Beutong
Ateuh bisa berjalan
dengan baik. Kendala
yang dihadapi tidak
adanya jaringan
internet untuk
kelancaran proses
administrasi, jauhnya
sekolah dengan kota,
dan sedikitnya guru
yang menguasi
tentang administrasi
tersebut.
Dengan adanya
perencanaan
Manajemen kepala sekolah
dapat
Kepala Sekolah
memberikan
Dalam arahan kepada
guru kedepannya
Rahmika Peningkatan dalam proses
2. 2020 peningkatan
Junika Disiplin disiplin
administrasi guru
AdministrasiGuru sehingga dapat
memberikan
Di SMA Negeri 2 kelancaran dan
kemudahan
Aceh Barat Daya
dalam
menjalankan
tugasnya.
7

Kemudian fungsi
manajemen yaitu
a) perencanaan,
b)
pengorganisasian,
c) pelaksanaan
dan d)
pengendalian.
Peluang dan
tantangan yang di
hadapi kepala
sekolah dalam
peningkatan
disiplin
administrasi guru
adalah dengan
mengadakan
rapat rutin setiap
awal bulan serta
lebih tegas lagi
dalam
menerapkan
disiplin
administrasi
guru. Sedangkan
tantangan yang di
hadapi kepala
sekolah yang
pertama yaitu
dari segi faktor
usia di mana
lebih banyak
guru yang lebih
tua dari pada
kepala sekolah
sehingga ada rasa
sungkan dalam
mengambil sikap
tegas saat
menegur dan
memberikan
arahan, kedua
yaitu kurangnya
kesadaran guru
dalam mematuhi
peraturan disiplin
8

dalam bekerja.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait isi skripsi ini, maka

diperlukan suatu sistematika penulisan sederhana yang menjelaskan secara

garis besar isi-isi dalam skripsi ini secara runtut dan saling

berkesinambungan. Berikut adalah sistematika pembahasan skripsi:

Bab pertama, adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, penelitian

terdahulu dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, adalah landasan teori yang digunakan sebagai literatus

kepustakaan dan memberikan arah berpikir kepada penulis. Dalam hal ini

menguraikan tentang teori manajemen tata usaha dan kedisiplinan

administrasi sekolah.

Bab ketiga, adalah metodologi penelitian. Dalam bab ini dipaparkan jenis

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan

instrument data.

Bab empat. Pada bab ini data penelitian yang membahas tentang deskripsi

obyek. Selain itu berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai

implementasi manajemen tata usaha untuk meningkatkan kedisiplinan

administrasi sekolah di SMP Unggulan Al Hidayah Kutorejo.

Bab kelima, merupakan penutup, yang didalamnya memuat kesimpulan yang

bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian dan saran.


9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Tata Usaha

1. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

“penggunaan sumber daya yang efektif demi mencapai

sasaran”. 3Pengertian manajemen secara harfiah, dalam bahasa Inggris

adalah “management” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan,

pengelolaan. Secara umum manajemen merupakan kemampuan atas

keterampilan memperoleh sesuatu hasil dalam rangka mencapai tujuan

melalui kegiatan-kegiatan, dan orang yang mengatur tatalaksana

kegiatan orang- orang yang terlibat dalam pencapaian tujuan itu disebut

manager. Dalam dunia pendidikan istilah manajemen diartikan sebagai

menggabungkan data-data pendidikan agar terpusat dalam usaha

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. 4 Pengertian

manajemen menurut para ahli yaitu, Menurut George F. Terry dalam

buku Pengantar Manajemen Pendidikan, manajemen adalah suatu

proses yang nyata mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan

3
Elva rahmah, Marlini, dan Gustiana Erlianti, Manajemen Perpustakaan,
(Depok:Rajawali Press, 2019), hal. 10
42
Noer Rohmah, Zaenal Fanani, Pengantar manajemen Pendidikan, (Malang:
Madani,2017), hal. 1-2
10

menyelesaikan sasaran yang telah ditetapkan dengan menggunakan

orang dan sumber-sumber daya lainnya. Manajemen menurut Harsey

dan Blanchard dalam buku Manajemen Pendidikan, manajemen

merupakan proses kerja sama antara individu dan kelompok-kelompok

serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan

menurut Frederic Winslow Taylor dalam buku Teori Manajemen

pendidikan, manajemen adalah seni untuk mengetahui apa yang ingin

dilakukan untuk kemudian dapat dilihat apakah mereka melakukannya

dengan cara terbaik atau mungkin dengan cara yang paling murah.5

Dari pengertian tentang manajemen diatas, dapat disimpulkan

bahwa manajemen adalah seni yang mengatur tata cara atau pengelolaan

suatu kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengendalian yang dilakukan oleh individu/orang-orang yang

bekerja sama demi tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2. Tata Usaha Administrasi Sekolah

Tata usaha atau Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) dalam istilah dunia

perkantoran sering disebut sebagai pekerjaan perkantoran (office work).

Tata usaha adalah arti sempit dari administrasi yaitu suatu kegiatan yang

5
Muhammad Kristiawan, Dian Safitri, dan Rena Lestari, Manajemen Pendidikan,
(Yogyakarta: Deepublish, 2017), hal. 1
11

berhubungan dengan catat-mencatat atau surat- menyurat6

Sedangkan secara bahasa, tata usaha adalah aktivitas

/kegiatan memberikan layanan dalam mengelola data-data

yang dibutuhkan, sumber daya manusia dan harta kearah

suatu tujuan organisasi. Menurut Rahmawati dalam buku

Manajemen Perkantoran, tata usaha merupakan segenap

rangkaian aktivitas/kegiatan yang menghimpun, mengolah,

mengganda, mengirim dan menyimpan keterangan-

keterangan yang diperlukan setiap organisasi.7

Tata usaha atau Tenaga Administrasi Sekolah (TAS)

merupakan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan

dukungan layanan administrasi guna terselenggaranya proses

pendidikan yang efektif dan efisien di sekolah. Selanjutnya,

menurut George Terry dalam buku manajemen perkantoran,

menyatakan bahwa tata usaha merupakan pekerjaan yang

meliputi penyampaian keterangan secara lisan, pembuatan

warkat secara tertulis dan laporan-laporan sebagai cara untuk

meringkaskan banyak hal dengan cepat guna menyediakan

suatu landasan fakta bagi tindakan kontrol oleh pimpinan.

Sedangkan menurut Rohiat ketatusahaan dapat diartikan

6
Zulva Rizky Anisa, Tri Murwaningsih, dan Patni Ninghardjanti, Pelaksanaan
Pelayanan Tata Usaha di SMK Batik 1 Surakarta, Jurnal Informasi dan Komunikasi
Administrasi Perkantoran, Vol. 2, No. 2, 2018, hal. 118
7
Rahmawati, Manajemen Perkantoran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hal. 18
12

sebagai tempat berlangsungnya suatu kegiatan yang

berhubungan dengan informasi dan penanganan informasi

yang dilakukan.8 Tata usaha merupakan non teaching staff.

Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.

3. Ruang Lingkup Tata Usaha

Salah satu indikator untuk mengetahui baik atau tidaknya pengelolaan tata

usaha sekolah/madrasah adalah manajemen yang ada di bagian tata usaha.

Dengan adanya manajemen, semua pekerjaan yang ada di kantor tata

usaha akan lebih terarah dan otomatis tujuan dari tata usaha pun dapat

tercapai. Untuk itu manajemen tata usaha yang meliputi perencanaan,

pengorganisasi, pelaksanaan/penggerakan, dan pengendalian akan

dipaparkan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaa merupakan fungsi utama dalam setiap

kegiatan/aktivitas administrasi. Perencanaan merupakan dasar atau

landasan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas administratis.

Perencanaan secara formal didefinisikan sebagai suatu proses

penetapan tujuan yang akan dicapai dalam memutuskan strategi dan

taktik untuk mencapainya.

Didalam perencanaan ilmiah dirumuskan dan ditetapkan seluruh

aktivitas-aktivitas administrasi, karena dalamperencanaan dirumuskan

dan ditetapkan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang

8
Rohiat, Manajemen Sekolah, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), hal. 21
13

5W1H, yaitu apa (what) yang akan dilakukan, mengapa (why) hal

tersebut dilakukan, siapa (who) yang melakukannya, di mana (where)

melakukannya, kapan (when) dilakukan, dan bahaimana (how)

melakukannya. 9 Perencanaan sekolah haruslah luwes, mampu

menyesuaikan diri terhadap kebutuhan, dapat

dipertanggungjawabkan, dan menjadi penjelas dari tahap-tahap yang

dikehendaki dengan melibatkan sumber daya dalam pembuatan

keputusan. Tujuan rencana sekolah membantu sekolah menjelaskan

pengelolaan sekolah sekarang dan masa mendatang, mendorong dan

mendukung partisipasi masyarakat, mendorong adanya keputusan-

keputusan tingkat sekolah, dan mendorong terciptanya ketentuan

dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Dalam konteks tata usaha

sekolah, perencanaan dapat diartikan proses penyusunan, penggunaan

media, penggunaan pendekatan atau metode untuk kegiatan/aktivitas

yang akan datang demi tercapainya tujuan pendidikan. Perencanaan

ini merupakan suatu hal yang sangat penting, karena apabila suatu

kegiatan/aktivitas telah direncanakan dengan baik sebelumnya maka

kegiatan/aktivitas tersebut akan lebih terarah dan berhasil.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas

kepada orang yang terlibat dalam kerja sama sekolah.

9
Noer Rohmah, Zaenal Fanani, Pengantar manajemen Pendidikan..., hal. 26
14

Pengorganisasian memiliki prinsip yaitu membagi tugas-tugas pada

berbagai unsur organisasi, dengan kata lain organisasi yang baik

adalah organisasi yang membagi tugas secara rata dan menstrukturkan

tugas-tugas ke dalam komponen-komponen organisasi secara

seimbang. Pengorganisasia adalah sebuah kegiatan pengaturan

personalia atau pegawai yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen,

dan menghasilkan penataan dari para pegawai. pada pengorganisasian

ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1) Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi.

2) Menganalisa beban kerja masing-masing satuan organisasi.

3) Membuat job description (uraian pekerjaan). 10

c. Pelaksanaan atau penggerakan

Pelaksanaan merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja

sama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat

tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi pelaksanaan atau

penggerakan ini tidak terlepas dari fungsi manajemen yang lainnya,

antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Penggerakan

mempunyai peran yang sangat penting. Karena diantara fungsi

manajemen yang lainnya, pelaksanaan merupakan yang secara

langsung berhubungan dengan manusia atau pelaksana. Dengan

adanya fungsi ini maka fungsi manajemen yang lainnya dapat berjalan

dengan efektif. Pelaksanaan merupakan kegiatan pokok dalam

10
Noer Rohmah, Zaenal Fanani, Pengantar manajemen Pendidikan..., hal. 43-44
15

manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua bawahan agar

berkeinginan, mempunyai tujuan untuk menggerakkan mencapai

tujuan yang telah ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu

padu dengan rencana usaha organisasi. 11

Definisi pelaksanaan menurut Terry dalam buku Pengantar

Manajemen Pendidikan, pelaksanaan merupakan merangsang

anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan

antusias dan kemauan yang baik.25 Sedangkan menurut Keith Davis

dalam buku Administrasi Pendidikan Kontemporer, menggerakkan.

Merupakan kemampuan pemimpin membujuk orang-orang mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Jadi

pemimpin menggerakkan dengan penuh semangat dan pengikut juga

bekerja dengan penuh semangat.26

Berdasarkan pengertian pelaksanaan diatas, dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan merupakan usaha mengaktualisasikan

perencanaan dengan adanya arahan dari pimpinan melaui berbagai

pengarahan dan motivasi kerja agar setiap pegawai dapat

melaksanakan tugasnya secara optimal sesuai dengan peran dan

tanggung jawabnya. Dalam pelaksanaan tata usaha sekolah,

pelaksanaan tata usaha dapat diartikan sebagai proses berlangsungnya

kegiatan pelayanan dan pemenuhan atau penyediaan kebutuhan

11
Noer Rohmah, Zaenal Fanani, Pengantar manajemen Pendidikan..., hal. 55-56
16

penunjang di sekolah. Jadi, pada proses pelaksanaan disini terdapat

proses interaksi antara petugas tata usaha dengan pelanggan

pendidikan dalam rangka memberikan pelayanan kepada pelanggan

pendidikan untuk mencapai tujuannya.

d. Pengawasan atau Pengendalian

Pengawasan merupakan kegiatan-kegiatan dimana suatu sistem

diselenggarakan dalam kerangka norma-norma yang ditetapkan atau

dalam keadaan keseimbangan bahwa pengawasan memberikan

gambaran mengenai hal-hal yang diterima, dipercaya atau mungkin

dipasrahkan, dan batas pengawasan merupakan tingkat nilai atas

atau bawah suatu sistem dapat menerima sebagai batas toleransi dan

tetap memberikan hasil yang cukup memuaskan. Pengawasan atau

pengendalian sering kali ditafsirkan sebagai usaha dari manajer atau

lembaga pengawasan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan

padahal fungsi pengawasan atau pengendalian tersebut adalah sebagai

salah satu kegiatan untuk mengadakan perbaikan bila hasil atau jasa

yang sudah distandarisasi itu tidak sesuai dengan hasil yang

diharapkan.

Pengawasan atau pengendalian adalah bagian akhir dari fungsi

manajemen, dan merupakan salah satu aspek penting dalam dinamika

sebuah organisasi. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan

mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah tingkat

pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki,


17

kemudian dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan. Dalam

manajemen, pengawasan merupakan suatu kegiatan untuk

mencocokkan apakah kegiatan operasional (pelaksanaan) di lapangan

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan

dari organisasi. Dengan demikian yang yang menjadi obyek dari

kegiatan pengawasan adalah mengena kesalahan, penyimpangan, dan

hal-hal yang bersifat negatif seperti adanya kecurangan, pelanggaran

dan korupsi. Sehingga dalam kegiatan manajemen, fungsi

pengawasan berperan sebagai pendeteksi masalah-masalah atau

kelemahan yang terjadi dalam dalam proses manajemen mulai dari

tahap perencanaan sampai tahap pelaksanaan.28

Jadi, pengertian pengawasan atau pengendalian adalah usaha

atau upaya yang dilakukan oleh manajer untuk mengetahui

kelemahan- kelemahan dari adanya kegiatan mulai dari tahap

perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan yang mana bertujuan

untuk mencapai tujuan sekolah. Dalam kaitannya dengan tata usaha,

pengawasan dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk

mengetahui hal- hal yang dirasakan oleh pelanggan pendidikan yang

berkaitan dengan pelayanan. Penilaian dari hasil pelayanan ini

bertujuan untuk mengetahui kemajuan dalam pemerian layanan

administrasi untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai tujuan yang

telah ditentukan.

.
18

B. Kedisiplinan Administrasi Sekolah

Administrasi sekolah mengandung arti administrasi dalam arti luas yang

bermakna “pengelolaan” atau “manajemen”, dimana di dalamnya terkandung

administrasi dalam arti sempit yaitu pekerjaan tulis-menulis (Inggris : clerical

work), seperti pendaftaran peserta didik/siswa baru, mengisi buku induk,

mengisi buku rapor, membuat laporan keuangan dan sebagainya. Dalam

kamus Koenen’s- Endepols, kata administrasi berasal dari bahasa latin

“administration” dengan kata kerja “administrare” yang berarti

mengemudikan, menegendalikan danmengawasi pelaksanaannya.

Administrasi Sekolah ialah segenap proses pengerahan dan pegintegrasian

segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun material, yang bersangkutan

dengan pencapaian tujuan pendidikan.Jadi, didalam proses administrasi

pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses

pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorganisasi dan dikoordinasi

secara efektif dan semua materi yang diperlukan dan yang telah ada

dimanfaatkan secara efesien.12

12
M.Daryanto, Administrasi Pendidikan. (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h.1.
19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan temuannya tidak

diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk

cara-cara lainnya yang menggunakan angka. Penelitian kualitatif prinsipnya

untuk memahami obyek yang diteliti secara mendalam. Tujuan penelitian

kualitatif pada umumnya mencakup informasi tentang fenomena utama yang

dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian dan lokasi penelitian.

Metode penelitian secara umum dimengerti sebagai suatu kegiatan ilmiah

yang dilakukan secara bertahap dimulai dengan penentuan topik,

pengumpulan data, dan menganalisis data, sehingga nantinya diperoleh suatu

pemahaman dan pengertian atas topik, gejala, atau isu tertentu.13 Metode

penelitian dalam penulisan ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian kualitatif atau disebut juga penelitian natural atau

penelitian alamiah adalah jenis penelitian dengan mengutamakan penekanan

pada proses dan makna yang tidak diuji, atau diukur dengan setepat-tepatnya

dengan data yang berupa data deskriptif.

Pada penelitian ini mendeskripsikan kejadian yang di dengar, dirasakan

dan dibuat dalam pernyataan naratif atau deskriptif. 14 Jenis penelitian ini

13
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya (Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010), 2-3
14
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam : Konsep dan Penerapan (Jakarta: Alim's
Publishing, 2017), 158.
20

memiliki karakteristik alamiah atau bersetting apa adanya dari fenomena yang

terjadi di lapangan yang menitik beratkan pada kualitasnya. Penelitian

ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena

yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.

Data dari penelitian kualitatif ini dapat diperoleh melalui wawancara dan

observasi secara langsung pada lokasi penelitian.

1. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini mencakup:

a. Deskripsi obyek

b. Implementasi manajemen TU

c. Kedisiplinan administrasi sekolah

2. Sumber data adalah kumpulan informasi atau bahan yang didapat melalui

suatu metode pengumpulan data yang kemudian diolah dan dilakukan

analisis yang pada akhirnya menghasilkan temuan baru. Sumber data

adalah dari mana data penelitian tersebut diperoleh. Sumber utama data

dalam metode penelitian kualitatif yaitu katakata dan aktivitas, adapun

selain itu seperti dokumen, berkas, tulisan merupakan data

tambahan.Untuk melengkapi penulisan hasil penelitian maka harus disertai

dengan data yang mendukung, antara lain:

a. Sumber data primer Data ini berupa teks hasil wawancara dan

diperoleh melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan

sampel dalam penelitian yang dapat direkam atau dicatat peneliti

sebagai bukti penelitian. Jadi, data primer dari penelitian ini adalah

wawancara.
21

b. Sumber data sekunder Data sekunder berupa data-data yang sudah

tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca,

melihat, atau mendengarkan. 15 Sumber data sekunder ini bisa diperoleh

dari seminar, buku, ataupun karya tulis penelitian terdahulu.

c. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data berkaitan dengan mekanisme yang harus

dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang merupakan

langkah strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian

adalah untuk mendapatkan data.16

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.

Dengan observasi peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi

secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi subjek penelitiTeknik

pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan 3 cara:

1) Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu data tertentu. Peneliti bisa

mendapatkan data dengan cara wawancara secara langsung dengan

Kepala TU dan anggota TU.

2) Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat

memungkinkan peneliti untuk melihat dan mengamati secara

langsung, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana

15
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006), 209
16
Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Muamalah
(Bandung, CV. Pustaka Setia, 2014), 203.
22

yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Observasi yang dilakukan

pada penelitian ini adalah mengamati secara langsung proses

pembelajaran yang dibutuhkan untuk menyempurnakan penulisan

hasil penelitian skripsi.

3) Dokumen Dokumen dapat berbentuk gambar, tulisan, atau karya-

karya monumental yang lain. Peneliti membutuhkan beberapa

gambar.

d. Teknik pengolahan data penelitian ini disempurnakan dengan

menggunakan teknik-teknik pengolahan data sebagai berikut:

1) Pengeditan Data (Editing) Pengeditan data atau editing adalah

pemeriksaan kembali atau koreksi data yang telah dikumpulkan. 17

Dalam hal ini peneliti memilah data yang sesuai yang bersumber

dari hasil wawancara dan observasi.

2) Organizing setelah dipilah data-data yang sesuai dengan konteks

pembahasan, maka penulis akan menyusun data secara sistematis

agar mempermudah pembaca dan menyempurnakan penulisan

hasil penelitian.

3) Analizing adalah menganalisis data yang telah diperoleh yang

ditujukan sebagai jawaban dari rumusan masalah. Dalam hal ini

setelah data dikumpulkan dan disusun secara sistematis, kemudian

dianalisis untuk menjawab rumusan masalah yang ada dan

mendapat kesimpulan.

17
Enny Radjab dan Andi Jam’an, Metodologi Penelitian Bisnis (Makassar: Lembaga Perpustakaan
dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017), 116.
23

e. Teknik Analisis Data

Menurut Alan Bryman dan Robert G. Burgess, analisis data adalah

adalah tentang deteksi, dan tugas-tugas mendefinisikan,

mengkategorikan, menjelaskan menjelajahi dan pemetaan yang

mendasar untuk peran analis. Analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah menyusun secara sistematis bahan hasil

wawancara, observasi, dan dokumentasi menjadi sebuah tulisan yang

logis dan dapat dipahami oleh penulis maupun pembaca. Penulis akan

memilah data yang penting dan sesuai dengan bahasan penelitian.

Peneliti juga akan melakukan keabsahan data dengan cara triangulasi,

yakni mencocokkan antara data yang diperoleh dari wawancara dengan

data sekunder, observasi dengan data sekunder, dan wawancara dengan

observasi.

Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan

menyusunsecarasitematisdata yang diperoleh dari hasil

wawancara,catatan lapangan,dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unitunit, melakukan sintesa, menyusun pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari,sertamembuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan teknik

analisis data deskriptif dalam menganalisis data hasil penelitiannya

yang diperoleh dari proses mencari dan menyusun secara sistematis


24

data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan lapangan,

yaitu:

a. Pengumpulan data melalui interview dilengkapi dengan data

pengamatan dan data dokumen. Data pada pertemuan pertama

belum dicatat, tetapi data pada pertemuan-pertemuan selanjutnya

dicatat, disusun, dikelompokkan secara intensif kemudian diberi

kode agar mudah dalam analisis data.

b. Reduksi data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup

banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti

telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka

jumlah data yang akan didapat semakin banyak, kompleks dan

rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui

reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya biladiperlukan.

c. Penyajian data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

penyajian data atau mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar aktegori, flowchart dan sejenisnya. Dengan

penyajian data, maka akan memperudah untuk memahami apa


25

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang dipahami. Selain teks yang naratif, juga dapat berupa grafik,

matrik, network dan chart.

d. Kesimpulan dan verifikasi Langkah keempat dalam menganilis

data kualitatif adalah menarik kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih

remang-remang aatau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,

dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Pengecekan Keabsahan Data Penelitian kualitatif harus

mengungkap kebenaran yang obyektif. Karena itu keabsahan data

dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui

keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian kualitatif

dapat tercapai. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan

keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Adapun triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi adalah sumber

dan teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi

teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Data diperoleh dengan


26

wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau

kuesioner. Kuesioner dilakukan untuk menguji valid atau tidak

nya pertanyaan tersebut. Uji validitas tersebut digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.


27

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Boedi dan Beni Ahmad Saebani. 2014. Metode Penelitian Ekonomi
Islam: Muamalah. Bandung, CV. Pustaka Setia.

Anisa, Zulva Rizky, Tri Murwaningsih, dan Patni Ninghardjanti. 2018.


Pelaksanaan Pelayanan Tata Usaha di SMK Batik 1 Surakarta, Jurnal
Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran, Vol. 2, No. 2.

Daryanto, M. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Kristiawan, Muhammad, Dian Safitri, dan Rena Lestari. 2018. Manajemen


Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Aryanto,M. 2008.Administrasi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.

Rohmah, Noer Zaenal Fanani, Pengantar manajemen Pendidikan

Purwanto, M.Ngalim. 2 0 0 5 . Administrasi dan Supervisi Pendidikan.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan

Keunggulannya. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Radjab, Enny dan Andi Jam’an. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis (Makassar:

Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Rahmah, Elva dkk. 2 0 1 9 . Manajemen Perpustakaan. Depok: Rajawali Press.

Rahmawati. 2014. Manajemen Perkantoran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rohiat. 2012. Manajemen Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam : Konsep dan


Penerapan. Jakarta: Alim's Publishing.

Anda mungkin juga menyukai