Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN KESISWAAN DAN ALUMNI MADRASAH

DAN SEKOLAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen lembaga pendidikan
semester VI
Dosen pengampu: Dr. Sari Hernawati, S. Ag., M.Pd

Disusun oleh:
1. Munazilatul Muawanah (166010066)
2. Alvin Najah (166010129)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A2


UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah- Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan lancar. Tidak lupa sholawat serta salam
kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang sentiasa
kita harapkan syafaatnya di dunia dan akhirat amin.

Makalah yang berjudul “Manajemen Kesiswaan dan Alumni pada Sekolah


dan Madrasah” ini disuusn guna memenuhi tugas semester VI mata kuliah
“Manajemen Lembaga Pendidikan” semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya bisa lebih baik.

Semarang, 4 maret 2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2
A. Pengertian Manajemen Kesiswaan ...................................... 2
B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Kesiswaan ......................... 3
C. Prinsip Manajemen Kesiswaan ............................................ 4
D. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan .............................. 5
E. Lulusan dan Alumni ............................................................. 11

BAB III PENUTUP ............................................................................... 13


A. Simpulan ............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manajemen peserta didik termasuk salah satu bagian dari
manajemen berbasis sekolah secara keseluruhan. Manajemen berbasis
sekolah tersebut meliputi manajemen peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, kurikulum, keuangan dan pembiayaan,
peran serta masyarakat dan kemitraan, keterbukaan informasi, layanan
khusus, dan budaya dan lingkungan sekolah
Peserta didik mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena
sentral layanan pendidikan di sekolah adalah kepada peserta didik. Semua
kegiatan yang ada di sekolah, baik yang berkenaan dengan manajemen
pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan,
kurikulum, hubungan sekolah dengan masyarakat maupun layanan khusus
pendidikan, semua diarahkan agar peserta didik mendapatkan layanan
pendidikan yang berkualitas. Berikut kami uraikan mengenai manajemen
peserta didik dan alumni
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen kesiswaan?
2. Apa tujuan dan fungsi manajemen kesiswaan?
3. Apa saja prinsip-prinsip manajemen kesiswaan?
4. Apa saja ruang lingkup manajemen kesiswaan?
5. Bagaimana kelulusan dan alumni?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian manajemen kesiswaan
2. Untuk mendeskripsikan fungsi manajemen kesiswaan
3. Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip manajmen kesiswaan
4. Untuk mendeskripsikan ruang lingkup manajemen kesiswaan
5. Untuk mendeskripsikan lulusan dan alumni

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen kesiswaan


Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan
kesiswaan, untuk mengetahui yang dimaksud dengan manajemen kesiswaan
kita harus mengetahui pengertian dua kata tersebut.
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola,
pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan
fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan
pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah/organisasi yang
diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin, dan pemasaran
yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.1
Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 “peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu”.2
Jadi dapat disimpulkan manajemen kesiswaan (peserta didik) adalah
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan peserta untuk mengembangkan
potensi diri mulai dari awal masuk hingga akhir (tamat) dari lembaga
pendidikan. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data
peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara
operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik melalui proses pendidikan di sekolah.

1
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, hlm 2
2
Anggota IKAPI, Himpunan Peraturan Perundang-undangan SISDIKNAS, 2010,
Bandung: Fokus Media, hlm 3

2
B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta didik
Manajemen peserta didik secara umum bertujuan untuk mengatur
berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan
pendidikan di sekolah. 3
Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotorik peserta didik
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan),
bakat dan minta peserta didik
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik
4. Dengan dipenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup lebih lanjutvdapat belajar dengan
baik dan mencapai cita-citanya
Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana
bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang
berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi social, aspirasi, kebutuhan,
dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. Fungsi manajemen peserta didik
secara khusus adalah sebagai berikut
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta
didik, ialah agar mereka dapat mengembangka potensi-potensi
individualitasnya tanpa banyak hambataan, potensi bawaan tersebut
meliputi: kemampuan umum (keceradasan), kemampuan khusus dan
lainnya
2. Fungsi yang berkenaan dengan fungsi pengembangan sosial peserta didik,
ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan teman
sebayanya, dengan orang tua, keluarga dan lingkungan social sekolahnya
dan lingkungan social masyarajat. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat
peserta didik sebagai makhluk sosial.

3
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004 hlm
46

3
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan pesera
didik, ialah agar pesreta didik tersalurkan hobinya, kesenangan dan
minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri
peserta didik secara keseluruhan
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan
peserta didik, hal itu sangat penting karena memungkinkan dia tidak akan
memikirkan pula kesejahteran teman sebayanya.4
C. Prinsip-prinsip manajemen kesiswaan
Prinsip adalah suatu pedoman yang harus diikuti dalam melaksanakan
tugasnya. Prinsip manajemen peserta didik adalah pedoman yang harus diikuti
dalam melakukan pengelolaan peserta didik. Prinsip-prinsip tersebut adalah
1. Manajemen peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah, sehingga harus mempunyai kesamaan visi, misi, dan tujuan
manajemen sekolah secara keseluruhan. Penempatan manajemen peserta
didik ditempatkan pada kerangka manajemen sekolah, tidak boleh
ditempatkan di luar sistem sekolah
2. Segala bentuk kegiatan peserta didik harus mengemban visi pendidikan
dan dalam rangka mendidik peserta didik
3. Kegiatan manajemen peserta didik harus diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunya aneka ragam latar belakang
yang berbeda.
4. Kegiatan manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik, disini diperlukan
kerjasama yang baik dan harmonis antara pembimbing dan yang
dibimbing
5. Kegiatan manajemen peserta didik harus mendorong dan mengacu
kemandirian peserta didik, dimana kemandirian ini akan memotivasi anak
untuk tidak selalu bergantung pada orang lain, dan dapat melakukan segala
kegiatan secara mandiri

4
Ali Imrom, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2012,
hlm 12-13

4
6. Segala kegiatan yang diupayakan oleh manajemen peserta didik harus
bersifat fungsional bagi kehidupan peserta didik di sekolah maupun masa
depannya.5
7. Peserta didik harus diperlakukan sebagai subjek bukan objek sehingga
harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan
pengambilan keputusan dengan kegiatan mereka
8. Kondisi peserta didik sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik,
kemampuan intelektual, social, ekonomi, minat dan lainnya. Karena itu
diperlukan wahana kegiatan yang beragam sehingga setiap siswa memiliki
wahana untuk berkembang secara optimal
9. Peserta didik hanya akan termotivasi belajar jika mereka jika mereka
menyukai apa yang diajarkan
10. Pengembangan potensi peserta didik tidak hanya menyangkut ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik.6
D. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
1. Perencanaan peserta didik
a. Promosi atau publikasi yang dilakukan sepanjang tahun, terutama pada
momen-momen penting
b. Mengalokasikan dana yang memadai untuk publikasi tersebut
c. Memiliki media promosi pribadi, seperti radio, untuk lebih
memaksimalkan publikasi
d. Membentuk grup khusus sesuai dengan kecenderungan masyarakat
sekitar
e. Melakukan pembinaan terhadap sekolah/madrasah di level yang lebih
rendah yang kelak diharapkan menjadi basis calon siswa
f. Menjalin hubungan baik dengan pemimpin-pemimpin lembaga
pendidikan di level yang lebih rendah
g. Menjalin hubungan baik dengan tokoh-tokoh kunci

5
Ibid., hlm 14
6
Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Ciputat: Ciputat Press, 2005, hlm
262

5
h. Memberi beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan lemah secara
ekonomi
i. Bagi lembaga pendidikan yang cukup maju, seharusnya mau mencari
beberapa siswa yang sangat pandai dengan memberikan kebebasan
semua iuran belajar, bahkan mereka diberikan berbagai fasilitas
tambahan, seperti buku, seragam, dan lain-lain.
Kebijakan operasional peserta didik baru, memuat aturan mengenai
jumlah peserta didik yang dapat diterima di suatu sekolah. Penentuan
mengenai jumlah peserta didik, tentunya juga didasarkan atas kenyataan-
kenyataan yang ada di sekolah (factor kondisional sekolah). Factor
kondisional tersebut meliputi: daya tampung kelas baru, kriteria mengenai
siswa yang dapat diterima, anggaran yang tersedia, sarana dan prasarana yang
ada, pendidik dan tenaga kependidikan yang tersedia, jumlah peserta didik
yang tinggal kelas, dan sebagainya.7 Penentuan (perhitungan daya tampung
dapat menggunakan rumus sebagai berikut

𝐷𝑇 = 𝐵 × 𝑁 – 𝑇𝐾
Keterangan
DT = Daya Tampung
B = Banyak Bangku di kelas
M = Muatan bangku
TK = Jumlah peserta didik yang tinggal kelas8

2. Penerimaan peserta didik baru


Penerimaan peserta didik baru merupakan proses pendataan dan
pelayanan kepada peserta didik yang baru masuk sekolah, setelah mereka
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh sekolah tersebut. Berikut
prosedur penerimaan peserta didik baru

7
Ali Imron, Op. Cit., hlm 42
8
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, hlm
79

6
a. Membentukan panitia penerimaan peserta didik baru
b. Menentukan syarat pendaftaran calon peserta didik
c. Menyediakan formulir pendaftaran
d. Pengumuman pendaftaran calon
e. Menyediakan buku pendaftaran
f. Waktu pendaftaran
g. Seleksi peserta didik baru
Kebijakan operasional peserta didik baru, juga memuat sistem
pendaftaran dan seleksi atau penyaringan yang akan diberlakukan untuk
peserta didik. Selain itu, kebijakan penerimaan peserta didik juga berisi
mengenai waktu pendaftaran, kapan dimulai dan diakhiri. Selanjutnya,
kebijakan penerimaan peserta didik baru juga harus memuat tentang
personalia-personalia yang akan terlibat dalam pendaftaran, seleksi dan
penerimaan peserta didik9 Terdapat dua macam sistem yaitu
1) Sistem promosi
Cara penerimaan peserta didik tanpa menggunakan seleksi. Mereka
yang mendaftar sebagai peserta didik di suatu sejolah, diterima
begitu saja. Karena itu, mereka yang mendaftar menjadi peserta
didik. Tidak ada yang ditolak. Secara umum system ini berlaku pada
sekolah-sekolah yang pendaftarannya kurang dari jatah atau daya
tampung yang ditentukan
2) Sistem seleksi
System seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam
a) Seleksi berdasarkan daftar nilai ebta murni (DANEM)
b) Berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK)
c) Seleksi berdasarkan hasil tes masuk
h. Penentuan calon yang diterima

9
Ali Imron, Op.Cit., hlm 42

7
3. Pembinaan peserta didik baru
Pembinaan peserta didik adalah pemberian pelayanan kepada peserta
didik di sekolah baik pada jam pelajaran ataupun di luar jam pelajaran
sekolah. Pembinaan yang dilakukan kepada siswa adalah agar peserta didik
menyadari posisi dirinya sebagai pelajar dan dapat menyadari tugasnya
secara baik.10 Tujuan pembinaan peserta didik adalah meningkatkan peran
serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan membina sekolah sebagai
wiyatamandala, sehingga terhindar dari usaha pengaruh yang bertentangan
dengan kebudayaan nasional dan menumbuhkan daya tangkal terhadap
pengaruh negative yang datang dari luar lingkungan sekolah.11 Setelah
peserta didik diterima sebagai warga belajar di setiap sekolah atau madrasah
madrasah terdapat manajemen yang berkaitan dengan pembinaan peserta
didik, yaitu sebagai berikut.
a. Orientasi peserta didik baru
Meliputi pengaturan hari-hari pertama di sekolah untuk
memperkenalkan lingkungan fisik dan lingkungan social sekolah yang
diharapkan dapat menghantarkan peserta didik pada suasana yang baru,
dengan demikian peserta didik akan sadar bahwa lingkungan yang baru
ia akan memasukinya membutuhkan pikiran, tenaga dan waktu yang
lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan sekolah sebelumnya.12
b. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah,
termasuk di dalamnya adalah peserta didik yang membolos, terlambat
dating, dan meninggalkan sekolah sebelum waktunya pulang. Terdapat
beberapa alat yang digunakan untuk mencatat kehadiran peserta didik
yaitu, papan absensi harian peserta didik, buku absensi hariaan peserta
didik, rekapitulasi absensi peserta didik.13

10
Rohiat, Manajemen Sekolah, Bandung: PT Refika Aditama, 2010, hlm 26
11
Sutomo, Manajemen Sekolah, Semarang: Universitas Negeri Semarang Press, 2009,
hlm 53
12
Ali Imron, Op. Cit., hlm 73
13
Mohamad Mustari, Op. Cit., hlm 112

8
c. Mengatur pengelompokan peserta didik
Baik yang didasarkan pada fungsi persamaan, maupun yang
berdasarkan fungsi perbedaan. Kegiatan pengelompokan dimaksudkan
agar tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran dapat
tercapai secara optimal dengan efektif dan efisien. Bentuk
pengelompokan ini yaitu pembagian peserta didik ke dalam kelas-kelas
atau kelompok belajar tertentu dengan alasan pertimbangan tertentu.14
d. Kegiatan belajar dan Penentuan program
Penentuan program harus dilakukan berdasarkan bakat dan minat
siswa. Untuk itu perlu dilakukan; 1) tes bakat atau cara lain untuk
mengetahui kecenderungan bakat siswa, dan 2) meyakinkan siswa dan
orang tua bahwa penentuan program dimaksudkan untuk menempatkan
siswa sesuai dengan minat dan bakat bukan berdasarkan peringkat
nilainya.15
e. Mengatur evaluasi peserta didik
Baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar, bimbingan,
penyuluhan maupun untuk kepentingan promosi peserta didik.16
f. kemajuan belajar
Keberhasilan, kemajuan dan prestasi belajar para siswa memerlukan
data yang otentik, dapat dipercaya dan memiliki keabsahan. Data ini
diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol keberhasilan atau
prestasi kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolahnya.
Kemajuan beljar siswa ini secaara periodic harus dilaporkan kepada
orang tua, sebagai masukan untuk berpartisipasi dalam proses
pendidikan dan membimbing anaknya belajar, baik di rumah maupun
di sekolah.17

14
Ibid., hlm 114
15
Syafaruddin, Op.Cit., hlm 265
16
Ali Imron, Op.Cit., hlm 18
17
E. Mulyasa, Op.Cit., hlm 47

9
g. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik
Semua peserta didik mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk
naik tingkat ke tingkat yang lebih tingi yang tentunya dengan
mempertimbangkan hal-hal tertentu yaitu, prestasi yang bersangkutan,
waktu kenaikan tingkat, dan persyaratan administratif sekolah.18
Kenaikan kelas harus dilakukan berdasarkan aturan yang konsisten.
Menaikkan peserta didik yang seharusnya tidak naik akan menyulitkan
peserta didik yang bersangkutan, guru maupun sekolah. Kepala sekolah
perlu meyakinkan hal ini kepada guru, orang tua, peserta diidk maupun
pihak yang terkait.
h. Mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out
i. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin kepada
peserta didik.
Sekolah tidak hanya bertanggungjawab memberikan berbagai ilmu
pengetahuan tetapi memberi bimbingan dan bantuan terhadap peserta
didik yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial,
sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi masing-masing. Untuk kepentingan tersebut, diperlukan data
yang lengkap tentang peserta didik. Untuk itu, sekolah perlu dilakukan
pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan dalam bentuk buku induk,
buku klapper, buku laporan keadaan siswa, buku presensi siswa, buku
rapor, daftra kenaikan kelas, buku mutasi dan sebagainya.19
j. Kegiatan ekstrakulikuler
Kegiatan ekstrakuliluer merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler sangat bermanfaat bagi
siswa, khusunya untuk pembinaan kepemimpinan, keagamaan,
kepekaan social, pendidikan bela negara dan sebagainya. Kegiatan ini
bertujuan untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan
peserta didik mendorong nilai dan sikap mereka demi untuk

18
Ali Imron, Op.Cit., hlm 146
19
E. Mulyasa, Op.Cit., hlm 47

10
mengembangkan minst dan bakatnya. Peserta didik dapat memilih
kegiatan ekstrakulikuler yang ia minati yang sesuai dengan
kecenderungan jiwa mereka.20 Setiap siswa sebaiknya diwajibkan
paling tidak mengikuti satu kegiatan ekstrakulikuler, agar memperoleh
kesempatan mengembangkan diri.
4. Persiapan studi lanjut
Guru BP sangat berperan pada tahap ini, guru BP mengarahkan
peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya yang
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan mereka, baik kemampuan
intelektual maupun ekonomi. Adapun bagi sekolah kejuruan dan perguruan
tinggi, sebaiknya ada upaya untuk menyalurkan peserta didiknya untuk
memasuki dunia kerja terutama bagi mereka yang berprestasi. Maka
lembaga pendidikan perlu membangun jaringan kerjasama dengan para
pengusaha maupun pemimpin instansi terkait
Pengarahan bakat, minat, serta kemampuan peserta didik dan
penyaluran para alumni untuk memasuki lapangan kerja merupakan salah
satu bentuk kepedulian lembaga pendidikan terhadap peserta didik maupun
alumninya. Bila kepedulian ini benar-benar dapat diwujudkan dengan baik
dan mereka dapat merasakan kemudahan, terutama dalam mendapatkan
lapangan kerja tentu dapat meningkatkan posisi lembaga pendidikan
tersebut di masyarakat secara luas.21
E. Kelulusan dan alumni
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta
didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan tentang telah
diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik.
Setelah peserta didik selesai mengikuti seluruh program pendidikan di suatu
lembaga pendidikan dan berhasil lulus, maka peserta didik akan mendapatkan
surat keterangan lulus atau sertifikat. Umunya surat keterangan tersebut sering
disrbut ijazah atau surat tandat tamat belajar (STTB)

20
Mohamad Mustari, Op.Cit., hlm 116
21
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Malang: Erlangga, 2007, hlm 148

11
Ketika peserta didik telah lulus, maka secara formal hubungan antara
peserta didik dengan lembaga telah selesai. Namun demikian, diharapkan
hubungan antara para alumni dan sekolah tetap terjalin. Hubungan
tersebutdapat dipelihara melalui pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan
oleh para alumni, yang biasa disebut “reuni” ataupun organisasi alumni yang
bertujuan untuk
1. Membangun jaringan silaturahmi kepada para alumni sehingga tercipta rasa
cinta terhadap almamater sekolah
2. Memberdayakan alumni untuk membantu membina peserta didik di sekolah
almamater
3. Memberdayakan alumni untuk membantu mensukseskan program sekolah
4. Mendapatkan informasi tentang pemetaan alumni yang melanjutkan studi
dan tempat kerja (sebaran pasar kerja alumni).22

22
Rugaiyah & Sismiati Atiek, Profesi Kependidikan, Bogor: GHalia Indonesia, 2011, hlm
60

12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen kesiswaan (peserta didik) adalah kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan peserta untuk mengembangkan potensi diri mulai dari
awal masuk hingga akhir (tamat) dari lembaga pendidikan
Manajemen peserta didik secara umum bertujuan untuk mengatur
berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan
pendidikan di sekolah. Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai
berikut
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotorik peserta didik
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan),
bakat dan minta peserta didik
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik
4. Dengan dipenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup lebih lanjutvdapat belajar dengan
baik dan mencapai cita-citanya
Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang
berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi social, aspirasi, kebutuhan,
dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. Fungsi manajemen peserta didik
secara khusus adalah sebagai berikut
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik
2. Fungsi yang berkenaan dengan fungsi pengembangan social peserta didik
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan pesera
didik
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan
peserta didik

13
Prinsip-prinsip manajemen kesiswaan
1. Manajemen peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah
2. Segala bentuk kegiatan peserta didik harus mengemban visi pendidikan
dan dalam rangka mendidik peserta didik
3. Kegiatan manajemen peserta didik harus diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunya aneka ragam latar belakang
yang berbeda.
4. Kegiatan manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
5. Kegiatan manajemen peserta didik harus mendorong dan mengacu
kemandirian peserta didik.
6. Segala kegiatan yang diupayakan oleh manajemen peserta didik harus
bersifat fungsional bagi kehidupan peserta didik di sekolah maupun masa
depannya.
7. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek
8. Siswa hanya akan termotivasi belajar jika mereka jika mereka menyukai
apa yang diajarkan
9. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Ruang lingkup manajemen peserta didik
1. Perencanaan peserta didik
2. Penerimaan peserta didik baru
3. Pembinaan peserta didik baru
a. Orientasi peserta didik baru
b. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah,
c. Mengatur pengelompokan peserta didik
d. Kegiatan belajar dan kemajuan belajar
e. Mengatur evaluasi peserta didik
f. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik
g. Mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out

14
h. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin kepada
peserta didik
4. Persiapan studi lanjut
Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan tentang telah
diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik.
Peserta didik akan mendapatkan surat keterangan lulus atau sertifikat.
Umunya surat keterangan tersebut sering disrbut ijazah atau surat tandat
tamat belajar (STTB)
Ketika peserta didik telah lulus, maka secara formal hubungan
antara peserta didik dengan lembaga telah selesai. Namun diharapkan
hubungan antara para alumni dan sekolah tetap terjalin. Hubungan tersebut
dapat dipelihara melalui pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh
para alumni, yang biasa disebut “reuni” ataupun organisasi alumni yang
bertujuan untuk
1. Membangun jaringan silaturahmi kepada para alumni sehingga tercipta
rasa cinta terhadap almamater sekolah
2. Memberdayakan alumni untuk membantu membina peserta didik di
sekolah almamater
3. Memberdayakan alumni untuk membantu mensukseskan program
sekolah
4. Mendapatkan informasi tentang pemetaan alumni yang melanjutkan
studi dan tempat kerja (sebaran pasar kerja alumni).

15
DAFTAR PUSTAKA

Anggota IKAPI. 2010. Himpunan Peraturan Perundang-undangan SISDIKNAS.


Bandung: Fokus Media
Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara
Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mustari, Mohamad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama
Rugaiyah & Sismiati, Atiek. 2011. Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia
Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sutomo. 2009. Manajemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press
Syafaruddin. 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat Press

16

Anda mungkin juga menyukai