Anda di halaman 1dari 6

Peranan supervisor sebagai pengambil

keputusan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepala Sekolah merupakan jabatan tertinggi pada suatu jenjang
pendidikan prasekolah, SD, SMP, SMA atau jenjang yang sederajat.
Memang tidak semua orang dapat menempati posisi tersebut, perlu
adanya seseorang dengan jiwa pemimpin yang memiliki kemampuan
untuk memegang kendali kepemimpinan sebagai kepala sekolah.
Posisi tersebut bukanlah hanya sekedar formalitas yang dapat
ditempati oleh sembarang orang, namun dibutuhkan keahlian dan
kompetensi khusus yang secara mutlak harus dimiliki oleh seseorang
yang berada pada posisi tersebut. Tanpa adanya potensi khusus yang
dimiliki maka sekolah yang dipimpinnya tidak akan menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Sebaliknya, jika suatu sekolah memiliki pemimpin
berupa kepala sekolah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik
dan memiliki sikap dan pandangan yang luas maka dapat dipastikan
bahwa sekolah tersebut akan mengalami kemajuan yang pesat
dibanding sebelumnya. Kemajuan tersebut tentu saja akan membawa
dampak positif pada sekolah tersebut pada masa yang akan datang.
Seorang kepala sekolah harus memiliki skill yang cukup dalam hal
public relationship, pengembangan kurikulum, pengajaran, human
relation, perencanaan bahan pengajar dan konseling. Selain itu,
seorang kepala sekolah juga harus memiliki jaringan yang luas, self-
acceptance, sikap yang baik, kemampuan berorganisasi yang baik,
dan kemampuan dalam bermasyarakat yang baik pula. Tuntutan
terhadap sekolah yang bermutu dari masyarakat luas semakin tinggi;
mencakup pada keefektifan, efisiensi, dan akuntabilitas manajemen
secara menyeluruh (Jalal & Supriadi, 2001).

Kepala sekolah memegang manajemen penyelenggaraan,


sehingga kepala sekolah memegang administrator. Sebagai
administrator bertanggung jawab mengatur bawahan, termasuk guru-
guru dan karyawan. Kepala sekolah selain sebagai administrator juga
sebagai supervisor yaitu membimbing secara lengkap bagi para guru
bawahanya dalam bekerja. Dengan demikian kepala sekolah harus
mampu menciptakan suasana yang harmonis serta komunikasi yang
fleksibel antara kepala sekolah dengan guru dan karyawan.

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh kepala


sekolah dalam mengambil keputusan (decision making) untuk
menciptakan kepuasan kerja (job satis faction) mengelola kinerja
(performance) guru (tenaga kependidikan) yang tersedia di sekolah.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa
2004:25). Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin
kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki
dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien.
Dengan demikian pentingnya peranan kepala sekolah dalam
perkembangan pendidikan di Indonesia, salah satu fungsi kepala
sekolah ialah sebagai supervisor di sekolah. Maka dalam makalah ini
kami akan membahas peranan supervisor sebagai pengambil
keputusan

1.2 Identifikasi Masalah


Adapun identifikasi masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan supervisor ?
2. Apa saja fungsi supervisor ?
3. Apa yang di maksud dengan peranan supervisor ?
4. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan ?
5. Bagaimana peranan supervisor sebagai pengambil keputusan ?

1.3 Tujuan penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan supervisor
2. Untuk mengetahui fungsi supervisor
3. Untuk mengetahui peranan supervisor
4. Untuk mengetahui pengertian tentang pengambilan keputusan
5. Untuk mengetahui peranan supervisor sebagai pengambilan
keputusan

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi
lebih kepada kami semua mengenai peranan supervisor sebagai
pengambil keputusan
BAB II

PEMBAHASAN

Pengambilan Keputusan (Decision Making)

Menurut Stephen P. Robbins (2007), pengambilan keputusan


adalah penentuan pilihan di antara dua atau lebih alternatif, sedangkan
menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang
ada. Dan menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang
dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling cepat. Menurut Johannes Supranto
(1998), pengambilan keputusan adalah memilih salah satu alternatif
terbaik di antara sekian banyaak alternative.

Selanjutnya, menurut James A. F. Stoner, pengambilan


keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Pengambilan keputusan
menurutnya mengandung tiga pengertian, yaitu :

(1) ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan,

(2) ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik,
dan

(3) ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin
mendekatkan pada tujuan tersebut.
Dee Ann Gullies (1996) menjelaskan bahwa pengambilan
keputusan merupakan suatu proses kognitif yang tidak tergesa-gesa
dan terdiri dari rangkaian tahapan yang dapat dianalisa, diperhalus,
dan dipadukan untuk menghasilkan ketepatan serta ketelitian yang
lebih besar dalam menyelesaikan masalah dan memulai tindakan.

Menurut Fred Luthans (2006), pengambilan keputusan adalah


pemilihan alternatif. Definisi yang sederhana dikemukakan juga oleh
Hani Handoko (1997), bahwa pengambilan keputusan adalah kegiatan
yang menggambarkan proses melalui serangkaian kegiatan yang
dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Berdasarkan
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan
kepala sekolah merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik
dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti
(digunakan) sebagai cara pemecahan masalah sekolah. Dan yang
menjadi indikator pengambilan keputusan kepala sekolah adalah
memilih alternatif terbaik, menetapkan tindakan, dan menyelesaikan
masalah sekolah.

REFERENSI

http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/38-Edi-Widianto.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/583/1/Hubungan-pengambilan-keputusan-
kepala-sekolah,dan-kepuasan-kerja.pdf
Kepala sekolah adalah pelaksana dalam organisasi sekolah yang
secara formal memiliki tanggung jawab kepemimpinan di sekolah.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, kepala sekolah selalu
dihadapkan kepada berbagai hal yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan. Beberapa ahli mengatakan bahwa kegiatan pengambilan
keputusan pada kondisi tertentu oleh kepala sekolah merupakan
kegiatan manajemen yang sangat penting (Robbin, 1982; Hoy dan
Miskel, 1987).

Anda mungkin juga menyukai