Anda di halaman 1dari 3

A.

Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan


Dalam pengertian umum, kepemimpinan menunjukkan proses kegiatan
seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi, atau mengendalikan
pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain. Kegiatan tersebut dapat dilakukan
melalui suatu karya, seperti buku, lukisan dan sebagainya atau melalui kontak
personal secara tatap muka. Faktor penting dalam kepemimpinan, yakni dalam
mempengaruhi atau mengendalikan pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain
adalah tujuan dan rencana. Namun bukan berarti bahwa kepemimpinan selalu
merupakan kegiatan yang direncanakan dan dilakukan sengan sengaja, sering juga
kepemimpinan berlangsung secara spontan.1
Tipe tipe kepemimpinan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Tipe kepemimpinan yang sangat cocok untuk suatu keadaan belum tentu cocok untuk
kondisi lainnya. Jika digunakan pada waktu dan tempat yang tepat maka roda
organisasi akan berjalan baik.
Pada hakekatnya seorang pemimpin adalah seorang perilaku orang lain di
dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Semakin banyak sumber kekuasaan
yang tersedia bagi pemimpin, akan semakin besar potensi kepemimpinan yang efektif.
Adapun jenis kepemimpinan diantaranya, ada kepemimpinan formal (terjadi karena
pemimpin bersandar pada wewenang formal), dan ada pemimpin informal (terjadi
karena pemimpin tanpa wewenang formal berhasil mempengaryhi perilaku orang
lain).2
Faktor-faktor seorang pemimpin dapat mempengaruhi kepemimpinan yang ia
miliki dapat dilihat dari kemampuan personal, kemampuan ini berasal dari apa yang
telah ia miliki sejak lahir dan terus berkembang dengan adanya pola pendidikan
kepemimpinan yang didapatkan dilingkungannya. Setelah itu dapat dilihat dari
jabatan dimana pada faktor ini walaupun seseorang memiliki kemampuan yang baik
namun jika ia tidak memiliki jabatan yang baik pula maka kemampuannya dalam
kepemimpinan pun terbatas. Dan yang terakhir adalah situasi dan kondisi yang dapat
mempengaruhi kepemimpinan dimana seorang pemimpin harus bisa menempatkan
gaya kepemimpinannya berdasarkan situasi yang ada di lingkungannya supaya tujuan
dalam berorganisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai seperti yang diinginkan.

1
Khasanah Uswatun. Kepemimpinan Transformasional Dalam Manajemen Pendidikan Islam. (Surabaya: Jakad
Publishing 2018). h. 17.
2
Hidayatul NH dan Dahlan Zaini. Menjadi Kepala Sekolah Ideal, Efektif dan Efesien. (Malang; Literasai Nusantara, 2019).
h. 155.
Pemimpin sangat dibutuhkan sebagai pihak yang dapat mempengaruhi
aktivitas individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tentunya disertai dengan
kesadaran dan kesediaan individu atau kelompok untuk menaati peraturan dan norma
sosial yang berlaku.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai
berikut:

1. Faktor Kemampuan Personal


Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara potensi sejak
pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia
dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih
hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan
menjadi pemimpin yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan
potensi kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya
akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian
antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak
terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.

2. Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan
tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan
terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama
tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-
sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya
pengarauh yang berbeda.

3. Faktor Situasi dan Kondisi


Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan.
Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin
yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota
organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin
transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka
kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal

3
Munduri Akmal dan Jailani. Kepemimpinan dan Etos Kerja di Lembaga Pendidikan Islam. (Pamekasan: Duta
Media Publishing 2019). h. 59.
yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih
kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai