Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PEMELAJARAN SKI DI MTS KELAS VII SEMESTER GANJIL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pembelajaran SKI di madrasah

Dosen Pembimbing: MOHAMMAD YAHYA, S.Ag, M.Pd.I,

Di susun oleh :

Fira Saputri T20181349

Maya Izzatus Sofa T20181317

Nadiya Faradisa T20181341

Albadi T20181328

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman yang Jahiliyah menuju zaman Islamiyah
yang terang benderang. Makalah yang berjudul “PEMBELAJARAN SKI MTS KELAS
VII SEMESTER 1” ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah
pembelajran SKI di Madrasah. Saat penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada bapak pengampu Bapak Mohammad Yahya, S.Ag, M.Pd.I yang telah
membimbing dan memberikan arahan tentang bagaimana pengerjaan makalah dengan
baik dan benar.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah bekerja
sama dalam pelaksanaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna
dan banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis
harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam
menempuh studi kuliahnya.

Jember,06 Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang menyerukan kepada umatnya dan menyiarkan Islam
kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat seluruh alam. Agama yang menjamin
terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia, bilamana agama Islam
yang mencakup semua aspek kehidupan yang dijadikan sebagai pedoman hidup dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Tujuan dakwah adalah mengajak umat manusia kedalam sistem Islam dengan
mewujudkan khoirul ummah yang memperoleh ridlo Allah SWT yang dilaksanakan
mengaktualisasi materi dakwah yang dapat diterapkan secara sistematis. Hakikat
dakwah bukan hanya sekedar mengajak dengan ceramah (Mauidlotul Hasanah),
ataupun dengan tulisan, tetapi dakwah yang penting adalah amaliahnya dalam
kehidupannya sehari-hari dan harus dihadapi dengan arif bijaksana.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Rencana Program Pembelajaran pada Mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas VII Semester ganjil ?
2. Bagaimana Peta Konsep Pembelajaran pada Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam Kelas VII Semester Ganjil ?
3. Bagaimanakah Bahan ajar yang di gunakan untuk Pembelajaran Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII Semester Ganjil?
4. Evaluasi Soal Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII
Semester Ganjil
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami Rencana Program Pembelajaran setiap Materi
yang akan di sampaikan kepada peserta didik.
2. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi sekaligus memahami sub materi yang
akan di sampaikan kepada peserta didik
3. Untuk memudahkan guru dalam proses jegiatan belajar mengajar di dalam kelas
sehingga tercipta suasana yang mendukung dan menyenangkan.
4. Untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran sesui dengan harapan dan tujuan
pembelajaran sejarajh kebudayaan islam kelas VII semester ganjil

BAB II

PEMBAHASAN

A. Rencana Program Pembelajaran pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan


Islam Kelas VII Semester ganjil BAB I

Sekolah : MTs Miftahul Huda


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh
alam semesta.
Alokasi Waktu : 2 Jam pelajaran @ 40Menit

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Mengahayati misi Nabi Muhammad Saw. Sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.
1.2 Mengahayati kebenaran risalah Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah di Mekah
2.1 Mengamalkan perilaku kasih dan saying terhadap sesama sebagaimana misi Nabi.
2.2 Menunjukkan sikap gigih dan sabar dalam mengajak kebaikan.
3.1 Menganalisis misi Nabi Muhammad Saw.sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta
3.2 Menganalisis strategi dakwah Nabi Muhammad Saw di Mekkah.
4.1 Menyimpulkan misi Nabi Muhammad Saw.sebagai rahmat bagi seluruh alam
4.2 Mengolah informasi tentang strategi dakwah Nabi Muhmmad Saw di Mekkah.

C. Tujuan Pembelajaran Indikator


Setelah mengamati, peserta didik mampu :
1. Menjelaskan misi Nabi Muhammad Saw. Sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta
2. Menjelaskan kegigihan dan kesabaran Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah.
3. Menjalaskan hikmah dan misi Nabi Muhammad saw.sebagai rahmat bagi seluruh alam
semesta.

D. Materi Pembelajaran
 Menjelaskan misi Nabi Muhammad Saw sebagai rahmat bagi bagi seluruh alam
semesta.
 Menjelaskan kegigihan dan kesabaran Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah.
 Menjalaskan hikmah dan misi Nabi Muhammad saw.sebagai rahmat bagi seluruh
alam semesta.

E. Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific Learning
 Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

F. Media Pembelajaran
 Media Papan Tulis,
 Laptop,
 Power Point
G. Sumber Belajar
 Buku Guru Mata Pelajaran SKI kelas VII Jakarta: Kementerian Agama.
 Buku teks pelajaran yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan 5
Menit
 Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik, kerapian berpakaian, posisi tgempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
 Guru menyampaikan KI, KD, dan indikator pencapaian tujuan pembelajaran
 Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya
Kegiatan Inti 10
Mengamati Menit

 Menyaksikan tayangan video tentang misi Nabi Muhammad Saw. Sebagai


rahmat bagi seluruh alam semesta.
Menanya
 Secara bergantian melakukan tanya jawab tentang misi Nabi Muhammad
Saw. sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia.
 Guru bertanya tentang contoh misi Nabi Muhammad Saw yang dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
Mengeksplorasi
 Membaca buku siswa dan buku sumber materi tentang misi Nabi
Muhammad Saw.
Mengasosiasi
 Menelaah dan menghubungkan apa yang didapatkan dengan pengalaman
yang dimiliki yang berkaitan dengan misi Nabi Muhammad Saw di
kehidupan sehari-hari.
Mengkomunikasikan
 Mendemonstrasikan hikmah dan misi Nabi Muhammad saw.sebagai rahmat
bagi seluruh alam semesta..
 Siswa mendemonstrasikan contoh misi Nabi Muhammad Saw. yang
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Penutup 5
Menit
 Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran dengan dibantu guru
 Mengadakan evaluasi proses dan hasil belajar
Kegiatan Waktu
 Menyampaikan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan secara kelompok

 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

I. Penilaian
Teknik : Hasil kinerja peserta didik, produk diskusi.
Bentuk : Instrumen pengamatan

Kedisi- Jumlah
No Nama Gagasan Inisiatif Kerjasama kreatif Nilai Ket.
plinan Skor
1
2
3
4
Dst

Keterangan:
Baik sekali= skor4
Baik = skor3
Cukup = skor2
Kurang = skor 1

Skor perolehan
Nilai= x 100 %
Skor maksimal

Jember, 03 Maret 2021

Guru Mata Pelajaran

Kelompok
B. PETA KONSEP

PENANAMAN AQIDAH
PENDEKATAN LEMAH LEMBUT

MERUBAH PRILAKU JAHILIYAH


LANGKAH
MENGANGKAT DAN MELINDUNGI HAK
ASASI MANUSIA

PADA NABI
ANCAMAN DAN MUHAMMAD
PENGHINAAN
PADA
TANTANGAN PENGIKUTNYA

MEMBUJUK
NABI HARTA, TAHTA dan
WANITA
DAKWAH
BERTUKAR
SESEMBAHAN

MEMBUJUK ABU
THALIB

PEMBOIKOTAN

TURUNNYA SURAT AL-


RAHASIA MUDASSIR AYAT 1-7

STRATEGI BERLANGSUNG SELAMA 3


TAHUN

SASARAN KELUARGA DAN


ORANG-ORANG DEKAT NABI

TURUNNYA SURAT AL-HIJR AYAT


TERANG-
94
TERANGAN

SASARAN SEMUA MSYARAKAT


MEKKAH

ADA YANG MENOLAK DAN


MENOLAK

C. BAHAN AJAR/MATERI KAFIR QURAIS GENCAR


MEMUSUHI NABI
Kondisi Masyarakat Arab Pra Islam HIJRAH
THAIF
HABSYI
1. Kepercayaan Masyarakat Arab Pra Islam
Masyarakat arab menganut ajaran Tauhid yaitu mengesakan Allah SWT
ketika nabi Ibrahim belum wafat. Setelah lama kemudian ketika nabi Ibrahim
wafat, digantikan dengan putranya nabi Ismail as untuk terus mengajarkan ajaran
Allah SWT. Dengan dua tokoh ini, ajarannya bisa dirasakan dengan simbol-simbol
seperti ka’bah, maqam Ibrahim dan peristiwa Qurban.
Ketika beliau(nabi Ismail as) wafat, keadaan masyarakat arab berubah
drastis, karena masyarakat arab berpindah agama atau kembali ke jaman jahiliyyah.
Proses perpindahan kepercayaan masyarakat arab ini bermula ketika salah satu
pembesar suku Khuza’ah bernama Amir bin Lu’ay pergi ke Syam. Seketika itu
Amir sangat melihat orang-orang di negeri itu menyembah berhala, dan kemudian
Amir tertarik ingin mempelajari dan mempraktikkannya.
Setelah Amir selesai mempelajari agama di negeri Syam, Amir meminta
kenang-kenangan dibuatkan patung dan diberi nama Hubal. Kemudian Amir
meletakkan patung itu di ka’bah, dan berhala ini menjadi pimpinan berhala lainnya
seperti Latta, Uzza dan Manna. Pada waktu bulan haji, ada beberapa orang
bertanya kepada masyarakat arab, untuk apa berhala-berhala itu? Mereka
menjawab, untuk menyembah Tuhan dan mendekatkan diri kepadanya.
Dari sini, Amir mengajarkan tata cara menyembah berhala untuk
mendekatkan diri kepada Tuhannya. Setelah lama kemudian, berhala-berhala itu
meningkat sampai 360 berhala. Selain itu, menurut Lapidus dan al Mubarakfury
terdapat agama lain yang juga dianut oleh bangsa arab, seperti Yahudi, Nasrani,
Majusi dan Saba’i. Adapun tata cara yang diajarkan oleh Amir antara lain:
a. Berdiam di sisi berhala, berlindung kepadanya, memuji dan meminta
pertolongan kepadanya. Bangsa Quraish sangat yakin bahwa berhala-berhala
itu dapat memberi Syafa’at kepadanya.
b. Ketika berhaji, mereka bertawaf mengelilingi berhala itu dan bersujud
kepadanya.
c. Mendekatkan diri kepadanya dengan memberikan berbagai sesembahan, ketika
menyembelih hewan, merka menyebut nama-nama berhala itu.

Selain penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh masyarakat arab,


mereka juga menymbah berhala dan jin. Mereka menganggap malaikat adalah
anak-anak Tuhan yang berjenis kelamin perempuan. Seperti yang ditegaskan dalam
Al-Qur’an surat al-Saffat ayat 151-157. Dari penyimpangan-penyimpangan ini,
masyarakat arab disebut sebagai bangsa Jahiliyyah.

Menurut Charris Waddy, yang dikutip oleh Ibu Ratu Suntiah ungkapan
“Jahiliyyah” mempunyai konotasi barbarisme,tidak beradab, kasar, buas, dan tak
berbudaya(ahmad Al-usairy, 2011). Kebiasaan mereka sudah sangat menyesatkan,
seperti membunh anak-anak perempuan karena dianggap membawa sial dalam
kelarga, berperang terus menerus antar kabillah, minum Khamer, berjudi, dan
berzina.

Selain itu, menurut Mushtafa Sa’id al-Khim dalam buku Dirasat Takhiyyat
li al-Fiqh wa Ushulih wa al-Ittijahat al-lati Zhaharat Fihima yang dikutip Muhamad
Satir, bahwa bangsa Arab pra Islammenjadikan adat sebagai hukum dengan
berbagai bentuknya(Dedi Supriyadi, 2008). Dalam perkawinan, mereka mengenal
berbagai macam, diantaranya adalah:

a. Istibdla, yatu seorang suami meminta kepada istrinya supaya berjimak dengan
laki-lakiyang dipandang mulia atau memiliki kelebihan tertentu seperti
keberanian dan kecerdasan
b. Poliandri, yaitu beberapa lelaki berjimak dengan seorang perempuan. Setelah
perempuan hamil dan dikaruniai anak dari hasil hubungannya dengan beberapa
laki-laki tersebut, perempuan itu memanggil semua lelaki yang telah
menyetubuhinya. Dan kemudia ia menunjuk laki-laki itu untuk menjadi
suaminya, dan laki-laki yang ditunjuk tidak boleh menolak.
c. Maqthu, jika seorang ibu tiri telah ditinggalkan oleh suaminya karena
meninggal, maka anak laki-laki itu boleh menikahi ibu tirinya, dan ia tidak
boleh menolak.jika anak tersebut sudah besar, maka ia berhak menjadikan ibu
tirinya sebagai istrinya atau ditinggalkan.
d. Badal, yaitu suatu kebiasaan tukar menukar istri tanpa disertai dulu perceraian,
tujuannya untuk memenuhi birahi sex dan menjauhi kebosanan.
e. Shighar, seorang wali menikahkan anak atau saudara perempuannya kepada
laki-lai tanpa mahar.
2. Kondisi Sosial Masyarakat Arab Pra Islam
Bangsa arab dikenal sebagai bangsa yang ahli Syair dan pemberani. Syair
memiliki kedudukan tinggi dan peranan yang sangat penting sebelum datangnya
islam. Syair dijadikan sebagai sarana komunikasi yang paling banyak berperan, baik
dimasa damai maupun dimasa perang. Mereka menggunakan Syair sebagai
keunggulan-keunggulan yang mereka miliki.

Adapun kebiasaan buruk mereka mereka adalah minum Khamr sampai mabuk,
berjudi, berzina, dan merampok dan sebagainya. Mereka memposisikan perempuan di
posisi terendah, karena perempuan tidak memiliki kemampuan dan kekuatan untuk
membela diri. Yang lebih buruk lagi mereka mengubur hidup-hidup anak-anak balita
perempuan, karena mereka merasa malu dan terhina mempunyai anak perempuan.
Saat itu, perbudakan masih tetap berlaku, yaitu seperti dagangan yang bisa diperjual
belikan.

Selain itu, Abdul karim Khalil yang mengutip pendapat Abdur Rahim dalam
buku Kasf al-Ghumma bahwa beberapa perkawinan lain yang terjadi pada bangsa
arab ebelum datangnya Islam yaitu(Dedi Supriyadi, 2008):

a. Bentuk perkawinan yang dberi sanksi oleh Islam, yakni seseorang meminta kepada
orang lain untuk menikahi saudara perempuan atau budak dengan bayaran
tertentu(mirip kwin kontrak).
b. Prostitusi sudah dikenal. Biasanya dilakukan kepada para pendatang atau tamu di
tenda-tenda dengan cara mengibarkan bendera sebagai tanda memanggil. Jika
wanitanya hamil, maka ia akan memilih diantara laki-laki yang mengencaninya itu
sebagai bapak dari anaknya yang dikandung.
c. Mut’ah adalah praktik yang umum dilakukan oleh bangsa Arab sebelum Islm.
Meskipun pada awalnya, Nabi Muhammad SAW mentolerir namun akhirnya
melarang. Hanya kelompok Syi’ah Istna’ Ashariyah yang mengizinkan perkawinan
tersebut.

Mengenai tatanan masyarakat Arab pra Islam yang cenderung merendahkan


harkat dan martabat wanita, Charis Waddy yang dikutip oleh ibu Suntiah
menyebutnya, dengan suatu bentuk kejahatan-kejahatan sosial yakni memperlakukan
wanita secara sewenang-wenang, poligami yang tak terbatas, tidak adanya hak
pemilikan, dan kezaliman membunuh bayi perempuan(Ratu Suntiah, 2011).
Sementara itu, Nur Cholis Majid melihatnya dari dua kasus: pertama, perempuan
dapat diwariskan, seperti pada pernikahan Maqthu dimana ibu tiri harus rela dijadikan
istri oleh anak tirinya ketika suaminya meninggal, ibu tiri tidak mempunyai hak pilih,
baik untuk menerima maupun untuk menolaknya, dan kedua, perempuan tidak
memperoleh harta pusaka.

3. Kondisi Ekonomi Masyarakat Arab Pra Islam


Bangsa arab dikenal sebagai tempat perekonomian yang corak kehidupannya
berdagang, beternak hewan dan menjadi petani serta berniaga. Mereka beternak untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, orang arab juga berdagang di pasar. Di
dalam pasar itu, bukan hanya berisi orang-orang penjual, melainkan juga banyak para
sastrawan, seniman dan orator.
4. Kondisi Politik Masyarakat Arab Pra Islam
Masyarakat arab sebelum islam datang dipengaruhi oleh tiga kekuatan politik,
yaitu byzantium, kekaisaran persia yang memeluk agama zoroaster, serta Dinasti
Himyar yang berkuasa di arab bagian selatan. Selain itu, bangsa arab juga menganut
kerajaan diantaranya: kerajaan kindah, kerajaan Saba’, kerajaan Himyar, pendudukan
Romawi di Yamankerajaan hirah dan kerajaan Gassan serta kerajaan Hijaz.
Dakwah Nabi Muhammad Saw. Di Mekah
a. Riwayat Hidup Nabi Muhammad SAW

Nabi MuhammadLahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah yang bertepatan
dengan 20 April 571. Ayahnya bernama Abdullah Abdul Muttalib dan Ibunya
bernama Amina binti Wahab. Nasab Bapak Dan Ibu beliau bertemu pada datuk beliau yang
bernama Kilab. Jika di runut sampai atas nasab beliau berahir pada Nabi Ismai ibnu Ibrahim
bapak orang Arab al-Musta’ribah.

Silsilah Nabi Muhammadsangat jelas dari keturunan pemuka dan pemimpin suku
Quraisy. Ayahnya bernama Abdullah bin Abd al-Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin
Qushay bin kilab Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar
binKinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin
Adnan. Sedang ibunya bernama Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin
Kilab.

Beliau berasal dari suku Asli Quraisyyang mana Suku Quraisyadalah suku yang
mempunyai kedudukan utama dalam kemuliaan dan kedudukan yang tinggi di antara
Bangsa Arab. Menurut Syekh Khudari tidaklah engkau dapati dalam silsilah bapak-
bapaknya Nabi, melainkan orang-orang mulia, tidak ada orang rendah dikalangan
mereka, tetapi mereka semuanya adalah pemuka dan pemimpin. Bahkan Ayah beliau
Abdullah adalah putra bungsu Abdul Mutthalib dan di juluki Adz-dzabih karena menurut
riwayat Abdul Mutthalib bernadzar apabila ia dikarunia sepuluh anak lelaki, maka dia akan
menyembelih salah satu dari mereka, ketika diundi, ternyata undianya jatuh pada
Abdullah. Ketika hendak disembelihnya, Quraisymelarangnya dan ia menebusnya
dengan seratus ekor unta.

Muhammad lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya Abdullah meninggal tiga bulan
setelah menikahi Aminah. Saat itu usia Abdullah kurang lebih 25 tahun. Nabi
Muhammaddilahirkan di rumah Abi Thalib di Syi’ib bani Hasyim. Perempuan yang bertindak
sebagai bidanya adalah Asy-Syaffa’ Ummu Abdurrahman bin Auf. Ketika
MuhammadLahir Ibunya mengirim utusan kepada kakeknya untuk memberi kabar.
Maka Abdul Mutthalib datang dengan gembira dan menamainya dengan nama Muhammad.

b. Permulaan Dakwah Nabi Muhammad

Ketika Nabi Muhhamad Sawmencapai usia sempurna, yaitu 40 tahun, Allah


SWTmengutusnya sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan
untuk mengeluarkan mereka dari kebodohan yang gelap menjadi cahaya ilmu, yakni
diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Peristiwa itu terjadidi bulanjuli tahun 610 M.
Sebagaimana dijelaskan oleh Mahmud Basya ahli falak bahwa peristiwa itu bertepatan
pada 17 Ramadhan tahun 13 sebelum Hijriyah. Beliau diangkat ketika sedang
bertahanus di gua Hira, sebuah di Jabal Nuryang terletak beberapa kilometer sebelah
utara kota Makkah.Tempat itu Nabi berusaha menenangkan diri dengan beribadah
beberapa malam. Ibadah Nabi Muhammad mengikuti agama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

c. Perhatian dan Prioritas Dakwah Nabi Muhhamad Saw

Selama Nabi Muhammadberdakwah di Makkah, ada masalah-masalah yang menjadi


perhatian dan PRIORITAS yang ingin dicapai oleh Nabi Muhammad, masalah-masalah
berikut:

a. Mengajarkan Ketauhidan

Tantangan dalam berdakwah Nabi Muhammadmasa di Makkahadalah meluruskan


akidah masyarakat Arab Jahiliyyah, yang mana mereka memiliki kepercayaan berbagai
tuhan (Polytheisme), seperti penyembahan berhala, penyembahan bulan dan bintang,
penyembahan jin, ruh, danarwah nenek moyang, dan ajaran yang tidak sesuai dengan
ajaran Islam.
b. Kondisi Masyarakat Makkah yang Menyembah Berhala

Nabi Muhammad Saw mendapat tugas mengajak masyarakat Makkahuntuk


menyembah Allah Saw, Tuhan yang Maha Esa. Ajakan Nabi Muhammad Saw
bertentangan dengan kondisi serta kebiasaan masyarakatmasyarakat Makkahyang
menyembah berhala.

c. Memberi Khabar Tentang hari Pembalasan

Masyarakat Arab pra Islam tidak percaya kepada hari kebangkitan, hari
pembalasan, sampai ada diantara mereka bertanya-tanya, mana mungkin tulang-
belulang yang sudah hancur dapat dibangkitkan dan dihidupkan kembali. Padahal Islam
mengajarkan dan memperingatkan kepada manusia,bahwa dunia ini hanya sementara
dan tempat yang abadi adalah akhirat.

d. Merubah Perilaku Masyarakat Jahiliyah

Dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Arab pra Islam terdapat pada suatu
tradisi yang melanggar etika (akhlak) dan hak asasi manusia: seperti perjudian, minum-
minuman keras, perampok, perzinahan, dan perbuatan yang melangar hukum dan
tantanan sosial masyarakat. Sementara Islam selalu mengajarkan perbuatan terpuji,
seperti menolong sesama manusia, melarang melakukan fitnah, mengambil hak orang
yang bukan miliknya sendiri, melarang mabuk-mabukan, melarang perzinahan,
melarang penguburan bayi hidup-hidup, dan ajaran terpuji lainnya.

e. Mengangkat dan Melindungi Hak Asasi Manusia

Didalam kehidupan masyarakat Arab pra Islam terdapat tradisi perbudakan.


Memperbudak atau menjual belikan budak seperti berdagang dagangan lainya. Dan
perbuatan itu mereka lakukan tanpa penyesalan seolah tanpa dosa. Sedangkan menurut ajaran
Islam manusia itu sama derajatnya, hanya takwa yang membedakan mereka. Kehadiran
Islam justru untuk mengangkat martabat mereka yang tertindas seperti para dhuafa dan fakir
miskin .Perbedaan inilah pada akhirnya membawa perbenturan dahsyat antara masyarakat
Arabkafir dan mukmin di tanah ArabMakkah.

5. Respon Masyarakat Mekah Terhadap Dakwah Dakwah Nabi Muhammad Saw.


Pada umumnya, orang kafir Quraisy tidak senang menerima kehadiran agama
Islam ditengah-tengah kehidupan mereka. Para tokoh masyarakat mulai menyebarkan
isu yang tidak benar mengenai ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Sehingga
banyak masyarakat yang terpengaruh oleh isu-isu yang menimbulkan fitnah tersebut.
Faktor yang menyebabkan mereka menolak keras ajaran Muhammad adalah;

a. Ketakutan kehilangan kekuasaan

b. Hilangnya status sosial

c. Hilangnya perdagangan patung.

6. Tantangan dakwah Nabi Muhammad Saw.


Ketika Rasulullah mulai melancarkan kegiatan dakwahnya secara terang-
terangan ditengah-tengah tempat kafir Quraisy berkumpul, dan mengajak mereka
untuk masuk Islam, bahkan beliau melakukan shalat di sisi Ka’bah. Orang-orang kafir
yang tidak suka dengan ajaran Islam semakin membenci ajaran yang dibawa Nabi
Muhammad Saw. Lalu, Kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi dakwah
Rasulullah melalui berbagai cara diantaranya:

a. penghinaan, ancaman dan siksaan terhadap Rasulullah Saw

b. penghinaan, ancaman dan siksaaan terhadap pengikut Rasulullah Saw.

c. Bujukan harta, kedudukan dan wanita

d. Membujuk Nabi untuk bertukar sesembahan

e. Membujuk dan menghasut Abu Thalib

f. Menghasut masyarakat mekah

g. Pengasingan dan pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Mutalib

h. Mempengaruhi pimpinan negara-negara tetangga untuk menolak kehadiran orang


islam.

7. Kunci keberhasilan Nabi Muhammad Saw. Dalam Dakwah di Mekah

Nabi Muhammad mengembangkan dakwahnya di Mekah dengan segala


tantangan dan ancaman dari masyarakat Quraisy. Tantangan tersebut tidak
menghalangi beliau untuk menghentikan dakwahnya. Perjuangan terus dilakukan
sehingga pengikutnya terus bertambah. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari karakter
yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. Karakter tersebut antara lain:

1. Sabar
2. Kegigihan dan keuletan
3. Berakidah yang benar dan kuat
4. Akhlak terpuji dan menjauhi kemungkaran
5. Kesetaraan Derajat

8. Strategi Dakwah Nabi Muhammad Di Mekah


1. Dakwah Rahasia (Sirriyah)

Setelah mendpatkan perintah dari Allah melalui wahyu, maka Nabi


Muhammad mulai mengatur langkah strategi pengembangan dakwah Islam dikalngan
masyarakat Quraisy Mekah, langkah awal yang beliau ambil adalah melakukan
dakwah secara sirriyah (rahasia atau sembunyi sembunyi) di lingkungan keluarga dan
sahabat sahabat beliau yang bisa dipercaya. Langkah sembunyi ini di pilih karena
mengantisipasi reaksi orang-orang Quraisy yang kaget dan belum bisa menerima
ajaran yang berbeda dengan keyakinan mereka, dan pertimbangan pengikut Nabi yang
masih sedikit. Sedangkan ancaman dan siksaan masyarakat kafir Quraisy masih kuat
dan status kota Mekah sebagai pusat agama bangsa Arab.

Nabi Muhammad melakukan dakwah sirriyah selama 3 tahun. Pertama-tama,


nabi menawarkan Islam kepada orang-orang terdekat, keluarga besar serta sahabat-
sahabat karib beliau. Mereka diajak untuk memeluk Islam. Dalam sejarah Islam
dikenal sebagai as-Saabiquun al-Awwalluun (orang-orang yang paling dahulu dan
pertama masuk Islam). Mereka adalah

1. Khadijah binti Khuwalid, Ummul Mukminin Istri Nabi Saw.


2. Zaid bin Haritsah bin Syarahil,
3. Ali bin Abi Thalib Sepupu beliau
4. Abu Bakar ash-Sdiddiq, sahabat paling dekat beliau.

Setelah memeluk Islam, Abu Bakar bersemangat dalam berdakwah mengajak


orang-orang masuk Islam. Karakter Abu Bakar terkenal sebagai sosok laki-laki yang
lembut, disenangi, dan berbudi baik. Para tokoh kaumnya selalu mengunjunginya dan
sudah tidak asing dengan kepribadiannya karena kecerdasan, kesuksesan dalam
berbisnis dan pergaulannya yang luwes.

2. Dakwah Terang-terangn (Jahr)

Ketika perintah dakwah terang-terangan turun, Nabi Muhammad mengundang


Bani Hasyim dan beberapa orang Bani Al-Muthalib bin Al-Munaf. Nabi menyeru
kepada kaumnya menyembah dan berserah diri kepada Allah. Namun semua
kerabatnya menentang Rasulullah, hanya Abu Thaliblah yang tidak menentang. Dia
tidak masuk Islam tetapi dia mendukung dakwah Nabi Muhammad dan
melindunginya dari gangguan kaum kafir Quraisy.

Nabi Muhammad mempertegas larangan adanya pencampuran ajaran Islam


dengan ajaran lain. Penolakan akan tawaran lunak oleh Nabi Muhammad Saw,
membuat kafir Quraisy semakin marah. Mereka melakukan pembokikotan (embargo)
terhadap para pengikut Nabi Muhammad dan kaumnya mereka menulis selembar
kesepakatan pemutusan hubungan total dengan Bani Hasyim dan Bani Abdil-
Muthalib. Pengumuman tersebut digantung di salah satu sudut Ka’bah. Adapun isi
pengumuman adalah:

1. Barang siapa yang setuju dengan agama Muhammad, berbelas kasihan kepada
salah seorang pengikutnya yang masuk islam, atau memberi tempat singgah pada
salah seorang dari mereka, maka ia dianggap sebagai kelompoknya dan
diputuskan hubungan dengannya.
2. Tidak boleh menikah dengannya atau menikahkan dari mereka
3. Tidak boleh berjual beli dengan mereka.
3. Hijrah ke Habsy

Penindasan dan penyiksaan Kafir Quraisy semakin keras, membuat Nabi


Muhammad Saw dan pengikutnya berpikir untuk menyelamatkan diri. Dalam kondisi
tersebut turun lah surah Az-Zumar 39 ayat 10, yang berisi perintah hijrah. Allah SWT
berfirman:

Artinya katakanlah: “Hai hamba-hambaku yang beriman. Bertakwalah


kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh
kebaikan. Dan Bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

Nabi Muhammad Saw. Memerintahkan kaum muslimin agar hijrah ke


Habasyah karena raja Habasyah, Ashhimmah An-Najasyi, adalah seorang raja yang
adil. Maka bulan Rajab tahun kelima kenabian, hijrahlah kelompok pertama terdiri
dari dua belas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Pemimpinnya Utsman bin
Affan, yang hijrah bersama istrinya, Sayyidah Ruqayyah, putri Rasulullah Saw. Dan
hijrah ke Habasyah terjadi dua kali. Ruqayyah kembali bersama suaminya, Utsman
bin Affan bergabung dengan kelompok hijrah kedua.

Dua orang utusan kaum Quraisy itu pergi ke Habasyah. Mereka menyerahkan
hadiahnya kepada raja habasyah. Mereka meminta raja agar mengembalikan kepada
mereka orang-orang yang meninggalkan agama mereka. Raja Habasyah menolaknya
sikapnya bahwa semua yang ada ditempatnya akan berada dalam perlindungannya
dengan aman. Kedua utusan kembali ke mekah dengan tangan hampa dan
memberitahu sikap raja Habasyah.

4. Hijrah ke Thaif

Pada tahun kesepuluh kenabian, Nabi Muhammad kehilangan dua orang yang
dicintainya, yaitu Siti Khadijah, istrinya yang selalu bersamanya dalam menyebarkan
Islam, dan Abu Thalib, pamannya yang selalu melindungi dan membelanya dari
ancaman kafir Quraisy. Tahun tersebut dinamai tahun kesedihan (‫)عام الحزن‬

Setelah meninggal keduanya, orang-orang kafir Quraisy semakin berani


mengganggu dan menyakiti Nabi Muhammad Saw. Melihat kondisi seperti itu, Nabi
bersama Zaid berencana pergi ke Thaif, wilayah yang berjarak sekitar 80 kilometer
dari tanah suci Mekah.

Ada beberapa alasan Nabi Muhammad memilih Thaif, antara lain

a. Thaif merupakan kota kedua setelah Mekah


b. Di Thaif ada Bani Tsaqif, salah satu suku Arab yang paling kuat. Jika
mereka memeluk Islam, maka akan menjadi kekuatan besar yang
mendukung dakwah nabi
c. Jarak Thaif tidak jauh dari Mekah sehingga orang Islam dapat membantu
menyebarkan Islam di Thaif dan Mekah.
5. Perjanjian Aqabah
Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi Muhammad
Saw. Menemui rombongan haji dari Yasrib. Rombongan haji tersebut berjumlah
sekitar 12 orang. Nabi Muhammad Saw. Menyampaikan dakwahnya. Dakwah
Nabi mendapat sambutan yang baik sehingga mereka menyatakan keislamannya
di hadapan Nabi Muhammad Saw. Mereka melakukan baiat kepada Nabi di salah
satu bukti di kota Mekah, yaitu bukit Aqabah. Maka baiat ini disebut dengan Baiat
‘aqabah pertama, adapun isi baiat adalah sebagai berikut:
1. Mereka menyatakan setia kepada Nabi Muhammad Saq
2. Mereka menyatakan rela berkurban harta dan jiwa
3. Mereka bersedia ikut menyebarkan ajaran islam yang dianutnya
4. Mereka menyatakan tidak akan menyekutukan Allah Swt
5. Mereka menyatakan tidak akan membunuh
6. Mereka menyatakan tidak akan melakukan kecurangan dan kedustaan.

Pada tahun ke-13 kenabian bertepatan dengan tahun 622 M, jamaah Yasrib
datang kembali ke kota Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Jamaah tersebut
berjumlah sekitar 73 orang. Setibanya di kota mekah mereka menemui Nabi
Muhammad Saw. Dan atas nama penduduk Yasrib mereka menyampaikan pesan
untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. Pesan itu adalah berupa
permintaan masyarakat Yasrib agar Nabi Muhammad Saw. Bersedia datang ke
kota mereka, memberikan penerangan tentang ajaran Islam dan sebagainya.
Permohonan itu dikabulkan Nabi Muhammad Saw. Dan beliau menyatakan
kesediaannya untuk datang dan berdakwah di sana. Untuk memperkuat
kesepakatan itu, mereka mengadakan perjanjian kembali di Bukit Aqabah.
Karenanya, perjanjian ini dalam sejarah Islam dikenal dengan sebutan Perjanjian
Aqabah II.

Adapun isi perjanjian Aqabah kedua ini adalah:

1. Penduduk Yasrib siap dan bersedia melindungi Nabi Muhammad Saw.


2. Penduduk Yasrib ikut berjuang dalam membela Islam dengan harta
dan jiwa
3. Penduduk Yasrib ikut berusaha memajukan agama Islam dan
menyiarkan kepada sanak saudara mereka
4. Penduduk Yasrib siap menerima segala resiko dan tantangan.

D. Evaluasi Soal Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas


VII Semester Ganjil

Status Pendidikan : MTs


Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/ Semester : VII/Ganjil
Berilah tanda (X) pada jawaban yang paling tepat !

1. Sebelum Islam datang, mayoritas masyarakat Makkah memiliki mata pencaharian...


a. Pertanian, perdagangan, peternakan
b. Nelayan, perdagangan, peternakan
c. Pertanian, nelayan, perdagangan
d. Industri, perdagangan, nelayan
2. Tujuan Allah mengutus Nabi Muhammad Saw. ke dunia ini adalah sebagai rahmatan
lil ‘alamin. Apakah arti dari rahmatan lil ‘alamin?
a. Rahmat bagi umat islam
b. Rahmat bagi semesta alam
c. Membinasakan orang-orang kafir dari muka bumi
d. Membangun perekonomian umat Islam
3. Tujuan perjuangan Nabi Muhammad Saw. dalam menyebarkan ajaran Islam adalah...
a. Ingin menjadi penguasa di muka bumi
b. Memperluas wilayah kekuasaan kerajaan Islam
c. Membunuh orang-orang kafir
d. Memperbaiki kondisi masyarakat agar kemabli kepada ajaran Allah Swt.
4. Sebelum Islam datang, masyarakat Mekah hidup dalam kondisi yang jauh dari
nilainilai kebenaran, baik dari segi moral maupun akidahnya. Kondisi ini disebut
dengan istilah......
a. Masyarakat modern
b. Masyarakat madani
c. Masyarakat jahiliyah
d. Masyarakat maju
5. Pada tahun kelahiran Nabi Muhammad terjadi peristiwa penyerbuan dari raja
habasyah dengan bala tentara gajah, Nabi Muhammad Lahir pada tanggal.....
a. 12 rajab
b. 12 Rabiul awal
c. 12 Sya’ban
d. 12 sayawal
6. Berikut ini adalah berhala besar yang disembah masyarakat arab, kecuali........
a. Latta
b. Uzza
c. Manat
d. Shabaiyah
7. Julukan yang diberikan msyarakat Quraisy kepada nabi Muhammad adalah.......
a. Al-Amin
b. As-syuja
c. Al-Wafi
d. As-Sidiq
8. Berikut ini adalah tokoh-tokoh Qurais yang suka menyembah berhala, kecuali............
a. Abu lahab
b. Waraqah bin Naufal
c. Abdullah bin jahsyi
d. Abu jahal
9. Strategi dakwah Nabi Muhammad di Mekah ada kalanya dilakukan secara sirriyah dan
jahriyah, dakwah secara sirriyah berlangsung selama..........
a. 3 tahun
b. 5 tahun
c. 4 tahun
d. 6 tahun
10. Dalam sejarah dikenal istilah as-Sabiquun al-Awwalun yang artinya orang-orang yang
dahulu dan pertama masuk Islam, dari golongan anak-anak yang pertama masuk Islam
adalah...........
a. Abu bakar as-Siddiq
b. Zaid bin Sabit
c. Ali Bin Abi Thalib
d. Bilal bin Rabbah

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !

1. Jelaskan Misi dakwah Nabi Muhammad di


Mekah ! ...............................................................................................................
.................... .........................................................................................................
..........................
2. Bagaimana Pola Dakwah Nabi Muhammad di
Mekah ? ...............................................................................................................
.................... .........................................................................................................
.......................... ...................................................................................................
................................
3. Sebutkan beberapa faktor yang menyebabkan orang Mekah menolak ajaran
Nabi Muhammad
Saw ! ....................................................................................................................
............... ..............................................................................................................
..................... ........................................................................................................
.................
4. Siapakah yang menemani Nabi saat perjalanan Hijrah ke
Yasrib? ................................................................................................................
................... ..........................................................................................................
......................... ....................................................................................................
......................
5. Sebutkan isi perjanjian Aqabah I !

Daftar Pustaka:

Ahmad Al-Usairy, A. A.-U.(2011) Sejarah Islam Akbar Media

Dedi Supriyadi. (2008). Sejarah Peradaban Islam. CV Pustaka Setia

Ratu Suntiah, M. (2011). Sejarah Peradaban Islam. CV. Insan Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai