Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU: Dr. H. TALABUDIN, M.Pd

DISUSUN OLEH :

ABD. LATIF

NIM: 020111038

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

FATAHUL MULUK

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul SOSIOLOGI
PENDIDIKAN PRESPEKTIF ILMU PENGETAHUAN ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. H.
TALABUDIN, M.Pd pada bidang studi/mata kuliah SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
SOSIOLOGI PENDIDIKAN bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Sentani 17 OKTOBER 2021

Penulis

Abd latif

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BABI ...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................2
A. Sosiologi Menurut Etimologi ...................................................................................2
B. Tujuan dan Kegunaan Sosiologi ...............................................................................4
C. Pokok-Pokok Penelitian Sosiologi Pendidikan .........................................................7
BAB III.................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
A Kesimpulan .............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awal abad 20, sosiologi mempunyai peranan penting dalam pemikiran
pendidikan, sehingga lahirlah sosiologi pendidikan. Sebagai mana akhir abad 19,
psikologi mempunyai pengaruh besar dalam dunia pendidikan, sehingga lahirlah
suatu disiplin baru yang disebut psikologi pendidikan.
Sosiologi pendidikan dan psikologi pendidikan mempunyai peranan yang
komplementer bagi pemikiran pendidikan,. Apabila sosiologi pendidikan
memandang segala pendidikan dari struktur sosial masyarakat, maka psikologi
pendidikan memandang gejala pendidikan dari sudut perkembangan pribadi.
Tugas pendidikan menurut sosiologi ialah memelihara kehidupan dan mendorong
kemajuan masyarakat. Pada umumnya kaum pendidik dewasa ini memandang
tujuan akhir pendidikan lebih bersifat sosialistis daripada individualistis.
Berdalih untuk dapat memahami secara sederhana mengenai sosiologi
pendidikan, maka kelompok kami menyusun makalah dengan judul “Pengertian,
Ruang Lingkup dan Signifikansi Sosiologi Pendidikan”. Untuk keterangan lebih
lanjut akan dijelaskan dalam bab berikutnya yaitu bab pembahasan.

B. Rumusan Masalah
1. A.Sosiologi Menurut Etimologi
2. B Tujuan Dan Kegunaan Sosiologi
3. Pokok-Pokok Penelitian Sosiologi Pendidikan

C. Tujuan
1. A.Sosiologi Menurut Etimologi
2. B Tujuan Dan Kegunaan Sosiologi
3. Pokok-Pokok Penelitian Sosiologi Pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sosiologi Menurut Etimologi

Secara etimologis sosiologi berasal dari kata socius (bahasa Latin: teman)
dan logos(bahasa Yunani: ilmu). Jadi secara harfiah sosiologi adalah studi ilmiah
mengenai perilaku sosial dan kelompok manusia. Objek kajian sosiologi adalah
masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang
timbul dari hubungan manusia tersebut di dalam masyarakat. Sosiologi pada
dasarnya mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok yang dibangunnya. Istilah sosiologi pertama kali dimunculkan oleh
Auguste Comte (1798-1857) ahli filsafat Prancis, dalam bukunya "Course of
Positive Philoshophy" (1842). istilah sosiologi tersebut disarankan sebagai nama
dari suatu disiplin yang mempelajari ”masyarakat” secara ilmiah.

Sebagian besar para akademisi yang mempelajari pemikiran Comte


mengetahuinya melalui karya terjemahan Harriet Martineu(1802-1876). Buku
Martineu “Society in America” menitikberatkan pada perbedaan kelas sosial serta
faktor-faktor ,seperti gender dan ras. Dia juga yang pertama kali menulis buku
mengenai metode sosiologi.

Sejak Herbert Spencer(1820-1903) melakukan pendekatan terhadap


perubahan masyarakat, istilah sosiologi menjadi lebih populer dan berkat jasa
Herbert Spencer pula sosiologi berkembang dengan pesatnya. Sosiologi
berkembang dengan pesat terutama di Inggris dan Amerika Serikat.

Émile Durkheim( 1858-1917)ilmuwan sosial Prancis, berhasil


melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Emile memperkenalkan
pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen
sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.

2
Max Weber(1864-1920) Teoretikus asal Jerman ini juga memperkenalkan
pendekatan verstehen (pemahaman atau wawasan) yang berupaya menelusuri
nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia,
yang mengajarkan perlunya wawasan dalam kerja intelektual.

Karl Marx(1818-1883) memiliki ketertarikan yang sama dengan Durkheim


dan Weber terhadap isu filosofi abstrak dan realitas konkret dalam kehidupan
sehari-sehari. memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang
menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan
perkembangan masyarakat.

W.E.B. Dubois(1868-1963)sosiolog kulit hitam asal Amerika Serikat ini


pada saat itu melakukan penelitian yang diharapkan dapat membantu perjuangan
menuju masyarakat yang lebih egaliter dalam hal ras. Pada 1987 ia menciptakan
istilah kesadaran ganda (double consciousness)untuk menggambarkan
pengalamannya sebagai warga kulit hitam yang pada saat itu didiskriminasikan
oleh warga kulit putih.

Dari sudut pandang ilmu pengetahuan sosiologi muncul pada tahun 1800-an
ketika metode ilmiah mulai digunakan, sosiologi muncul dari gejolak sosial:

1. Ketika tradisi tidak dapat menjawab pertanyaan manusia


2. Ketika Revolusi Industri membawa perubahan besar yang berakibat
Urbanisasi besar-besaran.

Ruang lingkup kajian sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Sosiologi mengkaji


lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi, ruang lingkup sosiologi
mencakup semua kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan
masyarakat. Misal dengan adanya fenomena sosial seperti tawuran yang dilakukan
kebanyakan para pelajar maupun mahasiswa, banyaknya pengemis, banyaknya
pengamen waria dll. Disini fungsi sosiologi sebagai ilmu sangat dibutuhkan untuk
memecahkan masalah, apa yang mereka melakukan?, dan mengapa mereka
berperilaku seperti itu? . Jadi intinya sosiologi mempelajari secara sistematik
kehidupan bersama manusia sejauh dimana dapat diamati dengan metode empiris.

3
B. Tujuan dan Kegunaan Sosiologi

Francis Broun mengemukakan bahwa sosiologi pendidikan memperhatikan


pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu
memperoleh dan mengorganisasi pengalamannya. Sedang S. Nasution
mengatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah Ilmu yang berusaha untuk
mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh
perkembangan kepribadian individu yang lebih baik. Dari kedua pengertian dan
beberapa pengertian yang telah dikemukakan dapat disebutkan beberapa konsep
tentang tujuan sosiologi pendidikan, yaitu sebagai berikut:

1. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik


dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus
diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap
perkembangan pribadi anak. Misalnya, anak yang terdidik dengan baik
dalam keluarga yang religius, setelah dewasa/tua akan cenderung menjadi
manusia yang religius pula. Anak yang terdidik dalam keluarga intelektual
akan cenderung memilih/mengutamakan jalur intelektual pula, dan
sebagainya.
2. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan
social. Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan
memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan masyarakat, karena
dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih mampu
menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta penghasilan yang lebih
banyak pula, guna menambah kesejahteraan social). Disamping itu dengan
pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan
aktivitas serta kreativitas social.
3. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam
masyarakat. Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalam masyarakat
sering disesuaikan dengan tingkatan daerah di mana lembaga pendidikan
itu berada. Misalnya, perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi
atau minimal kabupaten yang cukup animo mahasiswanya serta
tersedianya dosen yang bonafid.

4
4. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang
terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social. Peranan/aktivitas warga
yang berpendidikan / intelektual sering menjadi ukuran tentang maju dan
berkembang kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang berpendidikan
tidak segan- segan berpartisipasi aktif dalam kegiatan social, terutama
dalam memajukan kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi
motor penggerak dari peningkatan taraf hidup social.
5. Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan pendidikan.
Sejumlah pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus
bertolak dan dapat dipulangkan kepada filsafat hidup bangsa tersebut.
Seperti di Indonesia, Pancasila sebagai filsafat hidup dan kepribadian
bangsa Indonesia harus menjadi dasar untuk menentukan tujuan
pendidikan Nasional serta tujuan pendidikan lainnya. Dinamika tujuan
pendidikan nasional terletak pada keterkaitanya dengan GBHN, yang tiap
5 (lima) tahun sekali ditetapkan dalam Sidang Umum MPR, dan
disesuaikan dengan era pembangunan yang ditempuh, serta kebutuhan
masyarakat dan kebutuhan manusia.
6. Menurut E. G Payne, sosiologi pendidikan bertujuan utama memberi
kepada guru- guru (termasuk para peneliti dan siapa pun yang terkait
dalam bidang pendidikan) latihan – latihan yang efektif dalam bidang
sosiologi sehingga dapat memberikan sumbangannya secara cepat dan
tepat kepada masalah pendidikan. Menurut pendapatnya, sosiologi
pendidikan tidak hanya berkenaan dengan proses belajar dan sosialisasi
yang terkait dengan sosiologi saja, tetapi juga segala sesuatu dalam bidang
pendidikan yang dapat dianalisis sosiologi. Seperti sosiologi yang
digunakan untuk meningkatkan teknik mengajar yaitu metode sosio
drama, bermain peranan (role playing) dan sebagainya. Dengan demikian
sosiologi pendidikan bermanfaat besar bagi para pendidik, selain berharga
untuk mengalisis pendidikan, juga bermanfaat untuk memahami hubungan
antara manusia di sekolah serta struktur masyarakat. Sosiologi pendidikan
tidak hanya mempelajari masalah – masalah sosial dalam pendidikan saja,
melainkan juga hal – hal pokok lain, seperti tujuan pendidikan, bahan

5
kurikulum, strategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya. Sosiologi
pendidikan ialah analisis ilmiah atas proses sosial dan pola- pola sosial
yang terdapat dalam sistem pendidikan.

Jika dilihat zaman peradaban yunani pada masa Plato (427-327 BC),
pendidikannya lebih mengutamakan penciptaan manusia sebagai pemikir,
kemudian sebagai ksatria dan penguasa. Pada Zaman Romawi, seperti masa
kehidupan Cicero (106-43 BC), pendidikan mengutamakan penciptaan manusia
yang humanistis. Pada abad pertengahan, pendidikan mengutamakan menjadikan
manusia sebagai pengabdi Khalik (baik versi Islam maupun versi Kristiani). Pada
abad pertengahan (1600-an-1800-an), melahirkan teori Nativisme (Rousseau,
1712-1778), Empirisme oleh Locke (1632-1704) dan konvergensi oleh Stern
(1871-1939). Semuanya cenderung kepada nilai individu anak sebagai manusia
yang memiliki karakteristik yang unik.

Menurut Nasution ada beberapa konsep tentang tujuan Sosiologi


Pendidikan, antara lain sebagai berikut: (1) analisis proses sosiologi (2) analisis
kedudukan pendidikan dalam masyarakat, (3) analisis interaksi social di sekolah
dan antara sekolah dengan masyarakat, (4) alat kemajuan dan perkembangan
social, (5) dasar untuk menentukan tujuan pendidikan, (6) sosiologi terapan, dan
(7) latihan bagi petugas pendidikan.

Konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan di atas menunjukkan bahwa


aktivitas masyarakat dalam pendidikan merupakan sebuah proses sehingga
pendidikan dapat dijadikan instrument oleh individu untuk dapat berinteraksi
secara tepat di komunitas dan masyarakatnya. Pada sisi yang lain, sosiologi
pendidikan akan memberikan penjelasan yang relevan dengan kondisi kekinian
masyarakat, sehingga setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat
menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena
yang muncul dalam masyarakatnya.

Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya untuk mempercepat dan


meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena itu,
sosiologi pendidikan tidak akan keluar darim upaya-upaya agar pencapaian tujuan

6
dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri. Secara universal
tujuan dan fungsi pendidikan itu adalah memanusiakan manusia oleh manusia
yang telah memanusiakan. Itulah sebabnya system pendidikan nasional menurut
UUSPN No. 2 Tahun 1989 pasal 3 adalah “ untuk mengembangkan kemampuan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam
rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”. Menurut fungsi tersebut jelas sekali
bahwa pendidikan diselenggarakan adalah: (1) untuk mengembangkan
kemampuan manusia Indonesia, (2) meningkatkan mutu kehidupan manusia
Indonesia (3) meningkatkan martabat manusia Indonesia, (4) mewujudkan tujuan
nasional melalui manusia-manusia Indonesia. Oleh karena itu pendidikan
diselenggarakan untuk manusia Indonesia sehingga manusia Indonesia tersebut
memiliki kemampuan mengembangkan diri, meningkatkan mutu kehidupan,
meninggikan martabat dalam rangka mencapai tujuan Nasional.

Kegunaan atau faedah sosiologi untuk kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Untuk pekerjaan sosial, sosiologi memberikan gambaran/pengertian


tentang berbagai problem sosial, sehingga dapat dicari solusinya secara
tepat dan akurat.
2. Untuk pembangunan pada umumnya, sosiologi memberikan pengertian
tentang masyarakat secara luas, sehingga dengan gambaran tersebut para
perencana dan pelaksana pembangunan dapat mencari pola pembangunan
yang paling sesuai agar berhasil.

C. Pokok-Pokok Penelitian Sosiologi Pendidikan

Masalah-masalah yang diselidiki sosiologi pendidikan antara lain meliputi


pokok-pokok berikut:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat,
meliputi:
a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
b. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan
sistem kekuasaan.

7
c. Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural.
d. Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat/status sosial.
e. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial,
kultural dan sebagainya.
2. Hubungan antar manusia dalam sekolah (analisis struktur sosial di sekolah),
antara lain yaitu:
a. Hakikat kebudayaan sekolah, sejauh ada perbedaannya dengan
kebudayaan diluar sekolah.
b. Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang antara lain
meliputi berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah,
kepemimpinan dan hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola
interaksi informal.
3. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah.
Selain perkembangan pribadi anak, juga kepribadian guru merupakan pokok
penelitiannya, seperti:
a. Peranan sosial guru-guru.
b. Hakikat kepribadian guru.
c. Pengaruh kepribadian guru terhadap kelakuan anak.
d. Fungsi sekolah dalam sosialisasi murid.
4. Sekolah dalam masyarakat.
Menganalisis pola-pola interaksi antara sekolah dengan kelompok-kelompok
sosial lainnya dalam masyarakat di sekitar sekolah, antara lain:
a. Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah.
b. Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial
dalam masyarakat luar sekolah.
c. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan
pendidikan.
d. Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat yang bertalian
dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami sistem
pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan
kehidupan masyarakat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk memudahkan para audiens dalam memahami makalah kami ini,


berikut kami akan merangkum sejumlah isi makalah kami secara ringkas dan
padat, yaitu:

1. Sosiologi ialah pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antara


sesama manusia (individu dan individu), antara individu dengan kelompok,
serta sifat perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga dan ide-ide sosial.
2. Latar belakang timbulnya sosiologi pendidikan ialah disebabkan karena
masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat. Perubahan sosial itu
menimbulkan cultural lag. Cultural lag ini merupakan sumber masalah
sosial dalam masyarakat. Masalah sosial itu di alami oleh dunia pendidikan.
Lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya kemudian ahli sosiologi
menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk memecahkan masalah itu,
maka lahirlah sosiologi pendidikan.
3. Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya untuk mempercepat dan
meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena itu,
sosiologi pendidikan tidak akan keluar dari upaya-upaya agar pencapaian
tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu,Sosiologi Pendidikan,PT Rineka Cipta, Jakarta,2007.


Gunawan Ary,Sosiologi Pendidikan,PT Rineka Cipta,Jakarta,2000.
Drs.H.Abu Ahmadi Sosiologi Pendidikan.PT Adi Mahasatya.2007

10

Anda mungkin juga menyukai