Anda di halaman 1dari 11

Makalah:

MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Tentang

“Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Pelatihan”

DOSEN PENGAMPU : PUTRIANI L. MALIKI, S.Pd, M.Pd


DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 5

Puriana Hasim (181022106 )

Zenab Arief ( 181022102 )

Giovani Hanapi ( 181022101 )

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah pada mata kuliah “Manajemen Pendidikan dan
Pelatihan” dengan judul “Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Pelatihan”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI II

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Konsep Metode Pendidikan dan Pelatihan 2

B. Metode Pelatihan 8

C. Strategi Metode Pembelajaran Diklat 12

BAB III PENUTUP 17

A. Kesimpulan 17

B. Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 19
II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diera globalisasi ini telah banyak perubahan dari masa ke masa dan
perbaikan serta peningkatan diberbagai bidang. Dalam suatu organisasi atau
instansi harus dapat menyikapi perubahan-perubahan tersebut, jika tidak bisa
menyikapi hal tersebut, maka organisasi atau instansi tersebut tidak akan maju dan
kelangsungan kegiatan atau pekerjaan di dalam organisasi atau instansi tersebut
akan terhambat. Untuk itu setiap organisasi atau instansi harus mempunyai suatu
sistem yang baik yang sesuai dengan perkembangan zaman dan dapat menunjang
kelangsungan kegiatan organisasi atau instansi.

Program pendidikan dan pelatihan sangat diperlukan oleh setiap


organisasi untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bagi pegawai dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan yang lebih baik. Para karyawan baru, biasanya
telah mempunyai kemampuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan, tapi tidak
jarang pula karyawan baru yang diterima tidak mempunyai kemampuan secara
penuh untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaan mereka.

Dengan adanya pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai bukanlah


hanya untuk kemajuan bagi pegawai yang bersangkutan, tetapi juga keuntungan
bagi suatu organisasi atau instansi pemerintah. Karena dengan meningkatnya
kemampuan atau keterampilan para pegawai, maka diharapkan akan
meningkatkan produktivitas kerja para pegawai, sehingga organisasi atau instansi
tersebut dapat maju dan berkembang. Dengan adanya kesadaran akan pentingnya
pendidikan dan pelatihan bagi pegawai, maka hendaknya pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan dapat dilakukan secara berkelanjutan agar para pegawai negeri sipil
dapat lebih berkualitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Metode Pendidikan dan Pelatihan?
2. Apa Metode Pelatihan?
3. Bagaimana Strategi Metode Pembelajaran Diklat?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Metode Pendidikan dan Pelatihan

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Methode yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan metode sebagai
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.

Sehubungan dengan upaya ilmiah, metode menyangkut masalah cara kerja


untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi
metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Metode pendidikan pelatihan adalah metode pembelajaran dalam


pendidikan dan pelatihan dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplemenasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pendidikan menurut (Simamora, 2004) adalah “Suatu alat peningkatan


tentang respon karyawan ketimbang pengurangan yang menunjukkan suatu
perluasan individu sehingga dia dapat dipersiapkan untuk menilai berbagai situasi
dan memilih respon yang paling tepat”.

Sedangkan Menurut (Fathoni, 2006) Pendidikan dan Pelatihan adalah “Salah


satu pembinaan terhadap tenaga kerja disamping adanya upaya yang lain dalam
rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan
tugasnya”.
B. Metode Pelatihan
Adapun yang menjadi metode pelatihan menurut Sikula dalam (Hasibuan ,
2007) yaitu :

1. On the job training (pelatihan dalam pekerjaan)


Hampir 90% dari pengetahuan pekerjaan diperoleh melalui metode on the job
training. Prosedur metode ini adalah informal, observasi sederhana dan mudah
serta praktis. Pegawai mempelajari jobnya dengan mengamati perilaku pekerja
lain sedang bekerja, atau pegawai senior memberikan contoh cara mengerjakan
pekerjaan dan training baru memperhatikannya.
2. Vestibule (ruangan terpisah)
Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang digunakan untuk
memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih mereka
mengerjakan pekerjaan tersebut. Pelaksanaan metode vestibule biasanya
dilakukan dalam waktu beberapa hari atau sampe beberapa bulan dengan
pengawasan instruktur.

3. Metode Demonstrasi dan Contoh


Demonstrasi merupakan metode latihan dengan cara memperagakan dan
penjelasan bagaimana suatu pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu dikerjakan.
Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif karena peserta
melihat sendiri teknik mengerjakannya dan diberikan penjelasanpenjelasannya
bahkan jika perlu boleh dicoba mempraktekkannya. Biasanya demonstrasi
dilengkapi dengan gambar, teks, diskusi, video dan lain-lain.

4. Simulasi
Simulasi adalah suatu situasi atau peristiwa yang ditampilkan semirip mungkin
dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan saja. Simulasi
merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep
sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpainya.
5. Apprenticeship (masa belajar/magang)
Metode ini adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan
sehingga para karyawan yang bersangkuan dapat mempelajari segala aspek dari
pekerjaannya.

6. Classroom Methods (metode dalam kelas )


Metode pertemuan dalam kelas meliputi lecture (pengajaran), conference
(rapat), programmed instruction, metode studi kasus, role playing, metode
diskusi, dan metode seminar.

7. Metode diskusi Metode


diskusi dilakukan dengan melatih peserta unuk berani memberikan pendapat dan
rumusannya serta cara-cara bagaiman meyakinkan orang lain percaya terhadap
pendapatnya.

8. Metode seminar
Metode seminar bertujuan mengembangkan keahlian dan kecakapan peserta
untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif mengenai pendapat
orang lain (pembawa makalah). Peserta dilatih agar dapat mempersepsi,
mengevaluasi, dan memberikan saran-saran serta menerima atau menolak
pendapat atau usulan orang lain.
C. Strategi Metode Pembelajaran Diklat
Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua pengertian,
yaitu; (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, (2) rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sedangkan istilah pembe-lajaran adalah
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Adapun pembelajaran secara harfiah berarti proses belajar. Pembelajaran


dapat dimaknai sebagai suatu proses penambahan pengetahuan dan wawasan
melalui rangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan
mengakibatkan perubahan dalam dirinya, sehingga terjadi perubahan yang sifatnya
positif, dan pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan, dan
pengetahuan baru.

Umar Hamalik (2005) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah


keseluruhan metode dan prosedur yang menitik beratkan kegiatan peserta diklat
pada kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.

Berikut ini adalah strategi metode pembelajaran diklat yang dapat


diimplementasikan, yaitu:

1. Pembelajaran Langsung
Strategi pembelajaran langsung/ ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
widyaiswara kepada peserta diklat dengan maksud agar siswa menguasai materi
secara verbal. Roy Killen (1998) menamakan ini dengan istilah pembelajaran
langsung.

2. Pembelajaran Koperatif
Pembelajaran dimana peserta diklat dibagi dalam kelompok- kelompok kecil
yang memiliki tingkat kemampuan berbeda-beda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami
suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam
kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.

3. Pembelajaran Inkuiri Sosial


Strategi inquiri untuk mengembangkan kemampuan peserta diklat untuk
menemukan dan merefleksikan sifat-sifat kehidupan sosial, terutama untuk
melatih siswa agar hidup mandiri dalam masyarakatnya. Sasaran utama
kegiatan pembelajaran pada strategi ini ialah: Keterlibatan peserta didik secara
maksimal dalam proses kegiatan belajar.

4. Role Playing (Bermain Peran)


Sesuai dengan namanya strategi ini banyak berhubungan dengan peristiwa
sejarah, tetapi juga cocok untuk belajar geografi, dan ekonomi. Pemahaman
terhadap nilai dan situasi di mana suatu peristiwa terjadi cocok menggunakan
sraegi bermain peran dan juga dapat diamati kesempurnaan berbahasanya
sesuai program pengajaran bahasa. sraegi ini membantu masingmasing peserta
diklat untuk menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan
membantu memecahkan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial.

5. Problem Based Learning (PBL)


Pembelajaran Berbasis Masalah dengan fokus pemecahan masalah yang nyata,
proses dimana peserta diklat melaksanakan kerja kelompok, umpan balik,
diskusi, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan
penyelidikan dan laporan akhir dan didorong untuk lebih aktif terlibat dalam
materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode Pendidikan pelatihan adalah metode pembelajaran dalam
pendidikan dan pelatihan dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan ppembelajaran.

B. Saran

Dengan penulisan makalah ini, diharapkan kepada mahasiswa, calon


pendidik, calon tenaga pendidikan mampu memahami metode
pembelajaran dalam pendidikan dan pelatihan dan menerapkan dalam
dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Basri, Hasan dan H.A. Rusdiana. 2015. MANAJEMENNPENDIDIKAN DAN PELATIHAN.


Bandung: CV Pustaka Setia.

Kamal, F. (2015). Tinjauan Pendidikan dan Pelatihan untuk Pegawai Negeri Sipil Pada Suatu
Instansi Pemerinah. “Jurnal Prespekif” 13(1), 22.

Rosyidi, A.M.(2017). Model dan Strategi Pembelajaran Diklat. Andragogi: Jurnal Diklat Teknis
Pendidikan dan Keagamaan, 2017, 5(1): 106-107

Anda mungkin juga menyukai