Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Metodik Khusus di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
21.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Metode Pembelajaran Ceramah.....................................................3
2.2 Kelebihan Metode Pembelajaran Ceramah..................................................4
2.3 Kekurangan Metode Pembelajaran Ceramah...............................................5
2.4 Contoh Metode Pembelajaran Ceramah......................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi metode pembelajaran ceramah ?
2. Apa saja kelebihan metode pembelajaran ceramah?
3. Apa saja kekurangan metode pembelajaran ceramah ?
4. Bagaimana contoh metode pembelajaran ceramah ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi metode pembelajaran ceramah
2. Untuk mengetahui kelebihan metode pembelajaran ceramah
3. Untuk mengetahui kekurangan metode pembelajaran ceramah
4. Untuk mengetahui contoh metode pembelajaran ceramah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Menurut Team Didaktik Metodik, metode ceramah adalah
penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
d. Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan
dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan
peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang
pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
Dalam proses pembelajaran disekolah, tujuan metode ceramah
adalah menyampaikan bahan yang bersifat informasi (konsep, pengertian,
prinsip- prinsip) yang banyak serta luas. Menurut Abdul Majid
secara spesifik metode ceramah bertujuan untuk:
1. Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk
ceramah yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik
dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah.
2. Menyajikan garis-garis besar isi pelajaran dan permasalahan yang
terdapat dalam isi pelajaran.
3. Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan
menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pemerkayaan belajar
4. Memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan
secara gamblang.
5. Sebagi langkah awal untuk metode yang lain dalam upaya
menjelaskan prosedur - prosedur yang harus ditempuh peserta
didik. Alasan guru menggunakan metode ceramah harus benar -
benar dapat dipertanggung jawabkan.
4
memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan
demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya,
materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan
pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi
yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan yang ingin dicapai.
d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh
karena se-penuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang
memberikan ceramah.
e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur
menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas
yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang
rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk
mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
f. Melalui penerapan teknik lainnya seperti teknik pemodelan untuk
memotivasi dan pemahaman konsep pada siswa saat belajar
dikelas. Dalam teknik ini memberikan kesempatan kepada
siswa/siswi untuk memiliki pengalaman secara empiris mengenai
konsep dan teori yang sedang dipelajari sehingga lebih mudah
dalam memahami konsep pembelajaran. (HS Carolina, 2017)
5
a. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat
mengakibatkan terjadinya verbalisme.
b. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan.
Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas,
namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya
proses pembelajaran, pikirannya melayang ke mana-mana, atau
siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
c. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh
siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun
ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada
seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa
seluruhnya sudah paham.
6
Mahasiswa
untuk
melakukan
kajian pustaka
atau tentang
meteri-materi
yang akan di
ajarnya dengan
membaca
terlebih dahulu
materi
kehamilan.
b. Dosen
memberikan
kesempatan
kepada Maha
siswa untuk
bertanya tentang
materi yang
belum di
pahami, tentang
materi
pelajarana
kehamilan
c. Dosen
menerangkan
sekaligus
menyimpulakan
materi tentang
kehamilan
7
secara seksama.
III a. Dosen a. Mahasiswa
Pemberian tugas memberikan mengerjakan
tugas kepada tugas mereka
Mahasiswanya dengan masing-
berdasarkan masing
materi yang
b. Mahasiswa
telah di
memperhatikana
sampaikan.
penjelasan dari
b. Dosen dan dosen
Mahasiswa
bekerja sama
membahas
tugas-tugas yang
di berikan dosen
secara bersama
IV a. Mengamati dan a. Masing-masing
Evaluasi melakukan mahasiswa
pengamatan mengerjakan
belajar tugas dengan
mahasiswa satu saksama
persatu
b. Mendengarkan
b. Dosen penjelasan atau
memberikan kesimpulan dari .
kesempatan dosen
kepada setiap
siswa untuk
menanggapi
materi yang
sudah di
jelaskan oleh
8
dosen
c. Dosen
memberikan
kesimpulan
bersama-sama-
sama dengan
mahasiswa
V a. Dosen bertanya a. Mahasiswa
Penutup kepada setiap menjawab
mahasiswa pertanyaan guru
untuk dan mengenai
menaggapi pembelajaran
bagaimana hasil yang sedang di
pelajaran hari bahas pada hari
ini. ini.
b. Dosen b. Mendengarkan
memberikan nasehat dosen
tugas rumah
c. Mahasiswa
yang harus di
menerima
kerjakan
pengharagaan dari
c. Dosen dosen.
memberikan
penghargaan
kepada
mahasiswa yang
berhasil
mengerjakan
tugas dengan
baik.
9
d. Memberikan
motivasi dan
nasehat kepada
mahasiswa dan
menjelaskan
penting nya
pendidikan
e. Dosen menutup
pelajaran secara
bersama-sama
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling
banyak digunakan dalam prosesbelajar mengajar. Metode ceramah ini
dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini
sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang
bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah
merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama
dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh
dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu
metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam
menyampaikan materi pelajaran.
3.2 Saran
Untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan model metode
pembelajaran ceramah maka diperlukan dukungan dari semua pihak baik
pembimbing dan mahasiswa sesuai dengan langkah-langkah yang
diperlukan untuk menggunakan model pembelajaran ceramah.
11
DAFTAR PUSTAKA
DEWI, Evi Sinta; HUDA, Nurul; CAROLINA, Hifni Septina. Penerapan Teknik
Pemodelan Untuk Meningkatkan Motivasi, Dan Pemahaman Konsep Mahasiswa
Biologi Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajara. DEDIKASI: Jurnal Mencapai
Kompetensi Pendidikan Generasi 11 Emas 2045, [SI], n. 1. 2020.
http://riyantiokta.blogspot.com/2013/03/contoh-metode-pembelajaran.html
12
NASKAH SIMULASI METODE PEMBELAJARAN CERAMAH
13
2. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh
alat-alat genital, yang lamanya sekitar 6-8 minggu.
3. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan
untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama
hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Waktu untuk sehat sempurna dapat berlangsung selama
berminggu-minggu.
Adaptasi Fisiologis Masa Nifas
A. Perubahan sistem reproduksi
a. Uterus
Pada akhir kala tiga persalinan, fundus uteri berada
pada setinggi umbilikus dan berat uterus 1000 gram.
Uterus kemudian mengalami involusi dengan cepat
selama 7-10 hari pertama. Setelah postnatal 12 hari,
uterus biasanya sudah tidak dapat diraba melalui
abdomen, dan setelah 6 minggu, ukurannya sudah
kembali pada ukuran tidak hamil, yaitu tingginya 8
cm dengan berat 50 gram.
b. Lokhea
Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume
karena adanya proses involusi.
Lokhea rubra/merah
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari
ke-4 masa post partum.
Lokhea sanguinolenta
Lokhea ini berwarna merah kecoklatan dan
berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai
hari ke-7 post partum
Lokhea serosa
Lokhea ini berwarna kuning kecoklatan, keluar
pada hari ke-7 sampai hari ke-14.
Lokhea alba/putih
14
Lokhea alba ini dapat berlangsung selama 2-6
minggu post partum. Jumlahnya sedikit, berwarna
putih atau hampir tidak berwarna.
c. Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus.
Setelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki
oleh dua hingga tiga jari tangan setelah 6 minggu
postnatal, serviks menutup.
d. Vulva dan vagina
sesudah proses melahirkan, kedua organ ini tetap
berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu,
vulva dan vagina kembali keadaan tidak hamil dan
rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan
muncul kembali sementara labia menjadi lebih
menonjol.
e. Perineum
Segera setelah melahirkan, perenium menjadi kendur
karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi
yang bergerak maju. Pada postnatal hari ke-5,
perenium sudah mendapatkan kembali sebagian besar
tonusnya sekalipun tetap lebih kendur daripada
keadaan sebelum melahirkan (nulipara).
B. Perubahan pada Payudara
Payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa
nifas kecuali jika laktasi disupresi. Payudara akan
menjadi lebih besar, lebih kencang dan mula-mula lebih
nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status
hormonal.
C. Perubahan sistem pencernaan
Biasanya ibu akan mengalami konstipasi setelah
persalinan. Selain konstipasi ibu juga mengalami
anoreksia akibat penurunan dari sekresi, serta penurunan
15
kebutuhan kalori yang menyebabkan kurang nafsu
makan.
D. Perubahan sistem perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Urin
dalam jumlah yang besar akan di hasilkan dalam waktu
12-36 jam sesudah melahirkan. Ureter yang berdilatasi
akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.
E. Perubahan sistem endokrin
Hormon plasenta
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah
persalinan. HCG menurun dengan cepat dan menetap
sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7
postpartum dan sebagai onset pemenuhan mamae
pada hari ke-3 postpartum.
Hormon pituitary
Prolaktin darah meningkat dengan cepat. Pada wanita
yang tidak menyusui, prolaktin menurun dalam
waktu 2 minggu. FSH dsn LH akan meningkat pada
fase konsentrasi folikuler (minggu ke-3) dan LH akan
tetap rendah selama ovulasi terjadi.
Hypotalamik pituitary hormone
Lamanya seorang wanita mendapat menstruasi juga
dipengaruhi oleh faktor menyusui. Seringkali
menstruasi pertama ini bersifat anovulasi karena
rendahnya kadar estrogen dan progesteron.
Kadar estrogen
Setelah persalinan, terjadi penurunan kadar estrogen
yang bermakna sehingga aktivitas prolaktin yang
juga sedang meningkat dapat memengaruhi kelenjar
mamae dalam menghasilkan ASI.
F. Perubahan sistem gastrointestinal
Kerapkali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus
16
kembali normal. Rasa sakit di daerah perineum dapat
menghalangi keinginan ke belakang.
G. Perubahan sistem kardiovaskuler
Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin kembali
normal pada hari ke 5.
Sampi disini apa ada yang belum paham dengan penjelasan
ibu?
Mahasiswa : Tidak ada bu
Dosen : Kalau begitu saya lanjutkan ya
Kebutuhan Dasar Masa Nifas
1. Nutrisi dan cairan
Kebutuhan gizi yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan
mutunya
b. Banyak minum, setiap hari harus minum lebih dari 6
gelas
c. Makan-makanan yang tidak merangsang, baik secara
termis, mekanis, atau kimia untuk menjaga
kelancaran pencernaan
d. Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang
produksi ASI, misalnya sayuran hijau
2. Ambulasi
Pada persalinan normal dan keadaan ibu normal,
biasanya ibu diperbolehkan untuk mandi dan ke WC
dengan bantuan orang lain, yaitu pada 1 atau 2 jam
setelah persalinan. Pada ambulasi pertama, sebaiknya ibu
dibantu karena pada saat ini biasanya ibu merasa pusing
ketika pertama kali bangun setelah melahirkan.
3. Eliminasi
Berkemih harus terjadi dalam 4-8 jam pertama dan
minimal sebanyak 200 cc. Anjurkan ibu untuk minum
banyak cairan dan ambulasi.
17
4. Higiene
Setelah ibu mampu mandi sendiri (dua kali sehari),
biasanya daerah perinium dicuci sendiri. Penggantian
pembalut hendaknya sering dilakukan, setidaknya
setelah membersihkan perineum atau setelah berkemih
atau defekasi.
5. Istirahat
Ibu dianjurkan untuk menyesuaikan jadwalnya dengan
jadwal bayi dan mengejar kesempatan untuk istirahat.
Jika ibu kurang istirahat akan mengakibatkan
berkurangnya jumlah produksi ASI, memperlambat
proses involusi, memperbanyak perdarahan,
menyebabkan depresi, dan menimbulkan rasa
ketidakmampuan merawat bayi
6. Seksualitas Masa Nifas
Intensitas respons seksual berkurang karena perubahan
faal tubuh. Tubuh menjadi tidak atau belum sensitif
seperti semula. Pada minggu pertama setelah persalinan,
hormon estrogen menurun yang memengaruhi sel-sel
penyekresi cairan pelumas vagina alamiah yang
berkurang. Hal ini menimbulkan rasa sakit bila
berhubungan seksual. Untuk itu, diperlukan pelumas
atau rubrikan.
7. Latihan dan senam nifas
Tujuan latihan pasca melahirkan adalah :
Menguatkan otot-otot perut sehingga menghasilkan
bentuk tubuh yang baik
Mengencangkan dasar panggul sehingga mencegah
atau memperbaiki inkontinensia stres
Membantu memperbaiki sirkulasi darah di seluruh
tubuh
Melancarkan pengeluaran lokia
18
Mempercepat involusi
Kesimpulan
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak satu jam Setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu ( 42 hari) setelah
itu. Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada
masa nifas untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang
meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan
komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta
penyediaan pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan
kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu.
Tujuan asuhan pada masa nifas adalah Memulihkan
kesehatan umum, Mempertahankan kesehatan psikologis,
Mencegah infeksi dan komplikasi, Memperlancar
pembentukan air susu ibu (ASI), Mengajarkan ibu untuk
melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai.
Perubahan Fisiologis yang terjadi pada masa nifas yaitu :
dari sistem Reproduksi, perubahan payudara, system
pencernaan, Sistem Perkemihan, system endokrin, Sistem
Kardiovaskuler, dan Sistem Gastrointestinal.
Terimakasih
Jadi apakah ada yang ingin ditanyakan dari materi yang ibu
jelaskan tadi?
Mahasiswa 1 : Permisi bu, nama saya dian, saya ingin bertanya, untuk
perubahan fisiologis masa nifas setelah melahirkan normal
dan caesar itu sama atau ada perbedaanya ya bu?
Terimakasih bu
Dosen : Jadi mbak dian sebenarnya, tidak ada perbedaan khusus
antara perubahan fisiologis masa nifas pada ibu yang
melahirkan normal dan operasi caesar. Sedikit perbedaannya
yakni terletak pada perawatan luka SC (caesar) yang tidak
dimiliki bila ibu melahirkan normal melalui vagina. Bagi ibu
yang melahirkan dengan operasi caesar, diperlukan perhatian
19
khusus pada luka yang dihasilkan setelah operasi. Setelah
melahirkan caesar, biasanya ibu akan merasakan sakit
bahkan gatal-gatal pada bagian luka bekas operasi. Menjaga
luka tersebut agar tidak infeksi merupakan salah satu
tindakan perawatan yang harus dilakukan selama masa nifas.
Mahasiswa 1 : Baik bu, terimakasih bu atas penjelasannya.
Mahasiswa 2 : Permisi bu, nama saya Alifiyanti, saya izin bertanya bu
biasanya ibu nifas akan merasakan nyeri pada payudara saat
menyusui, apakah itu normal ya bu? Terimakasih bu
Dosen : Pertanyaan yang bagus, jadi mbak Alifiyanti nyeri payudara
saat menyusui bisa saja normal atau patologis tergantung
dari penyebabnya. Nyeri payudara yang normal itu bisa
disebabkan oleh produksi ASI yang terlalu banyak sehingga
payudara bengkak namun hal itu bisa diatasi dengan
menyusui bayi tepat waktu dan melakukan kompres hangat
dan dingin, karena kompres hangat sebelum menyusui bisa
memperlancar aliran ASI. Lalu nyeri payudara yang
patologis biasanya disebabkan oleh mastitis atau abses
payudara, kalau sudah seperti itu maka ibu harus ke dokter
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Mahasiswa 2 : Baik bu, terimakasih bu atas penjelasannya.
Dosen : Apakah masih ada yang ingin bertanya lagi?
PJMK : Permisi bu dari teman-teman sepertinya sudah tidak ada
yang ingin bertanya lagi bu
Dosen : Jika sudah tidak ada maka akan saya tutup perkuliahan pagi
ini karena waktunya mata kuliah Askeb Nifas sudah hampir
selesai. Baik terimakasih karena kalian telah mengikuti
perkuliahan pagi ini dan jangan lupa untuk menjaga
kesehatan karena kesehatan itu rezeki paling tinggi yang
Allah berikan, sampai jumpa di perkuliahan selanjutnya
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mahasiswa : Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
20
Terimakasih bu
21